Anda di halaman 1dari 28

KEMENTERIAN KEUANGAN

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

SOSIALISASI

PEMOTONGAN / PEMUNGUTAN PAJAK


ATAS
PENGGUNAAN DANA DESA

KPP PRATAMA KUNINGAN


JL. ARUJI KARTAWINATA NO 29 - KUNINGAN

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK


SELAMAT DATANG

KEPALA DESA (KUWU)

beserta staf

kantor pelayanan pajak (kpp) pratama KUNINGAN

JALAN ARUJI KARTAWINATA NO.29 KUNINGAN


Telepon (0232) 875120
Faksimile (0232) 871184

Direktorat Jenderal Pajak


Pengumuman Direktur Jenderal Pajak
Nomor PENG-05/PJ.09/2010 Tanggal 27 September 2010 :

Setiap Bendahara Pemerintah Pusat dan Daerah di Lingkungan Kementerian/


Lembaga/Instansi Pemerintah, diingatkan kembali kewajiban untuk :
a. Melakukan pemotongan/pemungutan pajak;
b. Melakukan penyetoran pajak ke Bank Persepsi atau Kantor Pos; dan
c. Melakukan pelaporan ke Kantor Pelayanan Pajak sesuai batas waktu yang
ditentukan;
atas setiap transaksi yang dananya berasal dari APBN/APBD.

Pasal 22 ayat (1) huruf a UU PPh :


“Menteri Keuangan dapat menetapkan bendahara pemerintah untuk memungut pajak
sehubungan dengan pembayaran atas penyerahan barang”

Direktorat Jenderal Pajak 3


Jenis-Jenis Pajak Terkait Penggunaan Dana Desa

1. PPh Pasal 21

2. PPh Pasal 22

3. PPh Pasal 23

4. PPh Pasal 4 ayat (2)

5. Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

Direktorat Jenderal Pajak 4


Jenis-Jenis Pajak Terkait Penggunaan Dana Desa

1. PPh Pasal 21
Pajak yang dipotong atas pembayaran berupa gaji,
upah, honorarium, dan pembayaran lain yang
diterima oleh Orang Pribadi

Direktorat Jenderal Pajak 5


DAFTAR PTKP BARU : 122/PMK.010/2015
Status Kode Sebulan Setahun

Tidak Kawin / Bujangan TK/0 3.000.000 36.000.000

Kawin 0 Tanggungan K/0 3.250.000 39.000.000

Kawin 1 Tanggungan K/1 3.500.000 42.000.000

Kawin 2 Tanggungan K/2 3.750.000 45.000.000

Kawin 3 Tanggungan K/3 4.000.000 48.000.000

66
Direktorat Jenderal Pajak
PPh Pasal 21
Jenis Pembayaran Tarif PPh Pasal 21
PEMBAYARAN HONOR PANITIA/PEJABAT 1. Gol. IV, 15%,
PENGADAAN, BENDAHARA, DAN STAF 2. Gol. III, 5%,
PROYEK (PNS) 3. Gol. II dan I, 0%

PEMBAYARAN HONOR ANGGOTA DALAM 5% x Honor yang dibayar


KEPANITIAAN (NON PNS) (untuk honor sebesar 50 Juta ke bawah)

UPAH TENAGA KERJA LEPAS YANG Tidak dilakukan Pemotongan PPh Pasal 21
MENERIMA UPAH HARIAN, UPAH Sepanjang Upah Diterima Tidak Melebihi
MINGGUAN, UPAH SATUAN ATAU UPAH Rp.300,000 (Tiga Ratus Ribu Rupiah)
BORONGAN Sehari dan Penghasilan Kumulatif Yang
Diterimanya dalam 1 (Satu) Bulan Kalender
Tidak Melebihi Rp.3.000.000 (Tiga Juta
Rupiah)

UPAH TENAGA AHLI (NON- PNS) 5% x 50% x Jumlah Upah yang Dibayar

Direktorat Jenderal Pajak 7


Jenis-Jenis Pajak terkait Penggunaan Dana Desa

2. PPh Pasal 22
Pajak yang dipungut dari Pengusaha/Rekanan/Toko
atas pembayaran atas pembelian barang dengan
nilai pembelian di atas Rp 2.000.000,- tidak
terpecah-pecah

*)Pembayaran Tidak Termasuk PPN


Direktorat Jenderal Pajak 8
Pembayaran yang Tidak Dipungut PPh Pasal 22
(154/PMK.03/2010 tgl 31 Agustus 2010):

Pembayaran yang dilakukan oleh pemungut pajak berkenaan dengan:


1. Pembayaran yang jumlahnya paling banyak Rp 2.000.000,- dan tidak merupakan
pembayaran yang terpecah-pecah;
2. Pembayaran untuk pembelian bahan bakar minyak, listrik, gas, pelumas, air minum/ PDAM
dan benda-benda pos.

Pembayaran untuk pembelian barang sehubungan dengan penggunaan


dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Tidak Dipungut PPh Pasal 22
mulai tanggal 31 Agustus 2010

Pemotong dan/atau pemungut pajak tidak melakukan pemotongan dan/atau


pemungutan Pajak Penghasilan PPh Pasal 22 untuk setiap transaksi yang merupakan
objek pemotongan dan/atau pemungutan Pajak Penghasilan yang tidak bersifat final
apabila telah menerima fotokopi Surat Keterangan Bebas (SKB) yang telah dilegalisasi
oleh Kantor Pelayanan Pajak (KPP) tempat Wajib Pajak (rekanan) menyampaikan
kewajiban Surat Pemberitahuan Tahunan.
Peraturan DJP No : PER - 32/PJ/2013 Tanggal 25 September 2013

Direktorat Jenderal Pajak 9


Jenis-Jenis Pajak terkait Penggunaan Dana Desa

3. PPh Pasal 23
Pajak yang dipotong dari penghasilan yang diterima
rekanan atas sewa (tidak termasuk sewa tanah dan atau
bangunan), serta imbalan jasa manajemen, jasa teknik,
jasa konsultan dan jasa lain

*)Pembayaran Tidak Termasuk PPN


Direktorat Jenderal Pajak 10
Jenis-Jenis Pajak terkait Penggunaan Dana Desa

4. PPh Pasal 4 ayat 2


Pajak yang dipotong atas pembayaran :
1. Pengalihan hak atas tanah dan atau bangunan
2. Persewaan tanah dan atau bangunan
3. Jasa Konstruksi
Tarif
Kode Isian pada SSP :
411128 – 402 Pengalihan Hak 5%
411128 – 403 Sewa Tanah dan/atau Bangunan 10%
411128 – 409 Jasa Konstruksi 2%

Direktorat Jenderal Pajak 11


Jenis-Jenis Pajak terkait Penggunaan Dana Desa

5. Pajak Pertambahan Nilai (PPN)


Pemungutan atas pembelian Barang/ Jasa Kena Pajak yang
jumlahnya di atas Rp. 1.000.000,- tidak merupakan
pembayaran yang terpecah-pecah.

Direktorat Jenderal Pajak 12


Pembayaran yg Tidak Dipungut PPN (563/KMK.03/2003) :

a. Pembayaran yang jumlahnya paling banyak Rp 1.000.000,- dan tidak merupakan pembayaran yang
terpecah-pecah;
b. Pembayaran untuk pembebasan tanah;
c. Pembayaran atas penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak yang menurut
ketentuan perundang-undangan yang berlaku, mendapat fasilitas Pajak Pertambahan Nilai
tidak dipungut dan/atau dibebaskan dari pengenaan Pajak Pertambahan Nilai;
Contoh : buku-buku pelajaran, kitab suci dan buku-buku pelajaran agama (PP 146 Tahun 2000 stdd
PP 38 Tahun 2003)
d. Pembayaran atas penyerahan Bahan Bakar Minyak dan Bukan Bahan Bakar Minyak oleh PT
(PERSERO) PERTAMINA;
e. Pembayaran atas rekening telepon;
f. Pembayaran atas jasa angkutan udara yang diserahkan oleh perusahaan penerbangan; atau
g. Pembayaran lainnya untuk penyerahan barang atau jasa yang menurut ketentuan Perundang-
undangan yang berlaku tidak dikenakan Pajak Pertambahan Nilai. (Contoh : pasir dan batu kerikil,
dll)

Pajak Pertambahan Nilai yang terutang sehubungan dengan pembayaran yang jumlahnya paling banyak
Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah), dipungut dan disetor oleh Pengusaha Kena Pajak Rekanan Pemerintah
sesuai dengan ketentuan yang berlaku umum.

Direktorat Jenderal Pajak 13


SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE -
23/PJ.3/1985 Tgl 25 Maret 1985

Penyerahan hasil penggalian yang sudah diolah


lebih lanjut, seperti : batu yang sudah
dipecah / dibentuk dalam berbagai ukuran,
pasir besi murni, pasir timah murni, ingot,
kapur gamping dan barang yang sejenis adalah
Barang Kena Pajak dan atas penyerahannya
terhutang Pajak Pertambahan Nilai.

Direktorat Jenderal Pajak 14


Review...

1. PPh Pasal 21

1,5% > Rp 2.000.000


2. PPh Pasal 22

3. PPh Pasal 23 2%
Sewa Tanah/ Bangunan 10%

4. PPh Pasal 4 ayat (2) Jasa Konstruksi 2%

5. Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 10%


> Rp 1.000.000
Direktorat Jenderal Pajak 15
DPP = 100/110 x belanja (included PPN)
Tarif Pajak :
• PPN = 10% x DPP = 10/110 x belanja
• PPh Pasal 22 = 1,5% x DPP = 1,5/110 x belanja
Termasuk PPN
• PPh Pasal 23 = 2% x DPP = 2/110 x belanja jasa
• PPh Final Pasal 4 ayat (2) atas sewa
tanah/bangunan = 10 % x imbalan

PPh Pasal 22 atau Pasal 23 dikenakan 100% lebih tinggi


apabila rekanan tidak ber-NPWP.

Direktorat Jenderal Pajak 16


Ketentuan Khusus

Apabila rekanan/ toko/ pengusaha/ penyedia jasa


tidak mempunyai NPWP, maka dipotong 100% lebih
tinggi dari tarif PPh 22 dan PPh 23 seharusnya.

Jenis Pajak Tarif Tarif


(Punya NPWP) (Tidak Punya NPWP)
PPh Pasal 22 1,5% 3%
PPh Pasal 23 2% 4%

Direktorat Jenderal Pajak 17


Contoh-Contoh Transaksi/ Belanja
Upah Tukang PPh 21

Belanja Barang/Jasa PPh 22


Material PPN

Jasa sehubungan dengan


penggunaan harta PPh 23
(Misal Sewa Truk/ Mesin) PPN

Jasa Katering/ Makan


Minum
PPh 23

Jasa Konstruksi 1. PPh Final Pasal 4(2)


2. PPN

Direktorat Jenderal Pajak 18


CONTOH
PENGHITUNGAN PAJAK

Direktorat Jenderal Pajak 19


1. Pembayaran Honorarium
Nama Gol Honorarium Tarif PPh Terutang

Harianto IV/a 1.200.000 15% 180.000


Jhoni III/b 1.000.000 5% 50.000
Jamal II/b 900.000 0% 0
Jumlah 3.100.000 230.000

Kewajiban bendahara atas pembayaran tersebut :


• Memotong PPh 21 Final atas pembayaran honor
• Membuat bukti potong PPh 21 final atas pembayaran honor
• Menyetor PPh 21 Final paling lama tanggal 10 Juni 2015 ke Bank
• Melaporkan SPT Masa PPh 21 ke KPP Pratama Kuningan paling
lama tanggal 20 Juni 2015

Direktorat Jenderal Pajak 20


2. Pembayaran Upah Tukang

Ucok (status belum menikah) pada bulan Mei 2015 bekerja


selama 11 hari pada Desa Talaga yaitu pembangunan jalan desa
dengan menerima upah Rp.190.000 perhari.

Maka penghitungan PPh 21 nya adalah sbb:


 Penghasilan per hari Rp.190.000
 Batas penghasilan atas upah yang tidak dikenakan PPh
21 adalah Rp.300.000
 Sehingga tidak terutang PPh 21

Direktorat Jenderal Pajak 21


Contoh 1 :
Belanja ATK sebesar Rp 2.200.000,- dari rekanan yg ber-NPWP
dan sudah PKP.
 DPP = 100/110 x Rp 2.200.000 = Rp 2.000.000
 PPN = 10/110 x Rp 2.200.000 = Rp 200.000
= 10% x DPP = 10% x Rp 2.000.000 = Rp 200.000
PPN ini disetor ke Kantor Pos/Bank Persepsi dg SSP
pakai 411211 – 900, pakai NPWP/Nama Rekanan.
 PPh Pasal 22 = 1,5/110 x Rp 2.200.000 = Rp 30.000
= 1,5% x DPP = Rp 30.000
PPh Pasal 22 ini disetor ke Kantor Pos/Bank
Persepsi dg SSP pakai 411122 – 900, pakai
NPWP/Nama Rekanan
 Uang yang diterima rekanan =
Rp 2.200.000 - Rp 200.000 - Rp 30.000 = Rp 1,970,000
Direktorat Jenderal Pajak 22
Contoh 4:
Belanja katering berikut dari rekanan yg ber-NPWP dan
sudah PKP. Nilai kontrak Rp 8jt
 PPN = tidak dipungut karena termasuk jenis barang
yang tidak dikenai PPN (sesuai UU PPN terbaru yg
berlaku mulai 1 April 2010)
 PPh Pasal 23 = 2% x Rp 8jt = Rp 160.000,-
(sesuai 244/PMK.03/2008 31-12-2008). PPh Pasal 23 ini disetor
ke Kantor Pos/Bank Persepsi dg SSP pakai 411124 – 100, pakai
NPWP dan Nama Bendahara.
 Uang yang diterima rekanan = DPP – PPh yg
dipotong
Rp 8.000.000 - Rp 160.000 = Rp 7,840,000,-

Direktorat Jenderal Pajak 23


Contoh Terkait Belanja Barang....(2)

• Pembelian Barang untuk Sarana dan Prasarana Desa senilai


Rp 3.500.000,- (sudah termasuk PPN)

Karena sudah Karena sudah


melebihi Rp
PPN melebihi Rp PPh Pasal 22 2juta
1juta
10% 1,5%
Rp 47.727
Rp 318.182

Direktorat Jenderal Pajak 24


Batas Waktu Setor Pajak
Batas Waktu
Jenis Pajak Batas Waktu Pembayaran
Pelaporan
PPh Pasal 21 Tgl. 10 bulan berikutnya Tgl. 20 bulan berikut

PPh Pasal 22 Pada hari yang sama saat Tgl. 14 bulan berikut
penyerahan barang
PPh Pasal 23 Tgl. 10 bulan berikutnya Tgl. 20 bulan berikut

PPh Pasal 4 ayat (2) Tgl. 10 bulan berikutnya Tgl. 20 bulan berikut

Pajak Pertambahan Nilai Tgl 7 bulan berikutnya Tgl. 14 bulan berikut

Direktorat Jenderal Pajak 25


Cara Penulisan/ Pengisian di SSP

Identitas NPWP dan Yang


Jenis Pajak Kode
Nama Wajib Pajak Menandatangani
411121 - 100
PPh Pasal 21 Bendahara Bendahara
411121 – 402
PPh Pasal 22 Rekanan 411122 – 900 Bendahara
411124 - 100
PPh Pasal 23 Bendahara Bendahara
411124 – 104
411128 – 402
PPh Pasal 4 ayat (2) Bendahara 411128 - 403 Bendahara
411128 – 409
Pajak Pertambahan Nilai Rekanan 411211 - 900 Bendahara

Direktorat Jenderal Pajak 26


Masih Ingin Bertanya ???

amirulsaputra@gmail. Kirim RAB dgn format


com excel lewat email

Kirim pertanyaan lewat



081365000159
sms

Cari info peraturan pajak : www.pajak.go.id


Direktorat Jenderal Pajak 27
Terima
Kasih

Direktorat Jenderal Pajak 28

Anda mungkin juga menyukai