Anda di halaman 1dari 24

Perbandingan Budaya dalam Konteks Belief,

Values dan Lifeways dalam Siklus Kehidupan


Prenatal

Ns. Siti Yuliharni, M.Kep.,Sp.Kep.Kom


TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa mampu :


 Menjelaskan aspek peka budaya dalam siklus kehidupan
prenatal
 Mengidentifikasi data terkait values, belief dan lifeways
dalam siklus kehidupan prenatal
 Menerapkan proses keperawatan peka budaya pada siklus
kehidupan prenatal
Bahan Kajian

 Perkawinan dan nilai keluarga dalam berbagai budaya


 Kehamilan dalam konteks budaya
 Kelahiran dan budaya
 Perawatan post natal
 Genetik dan budaya yang diturunkan
 Sterilisasi dan keluarga berencana dalam budaya
 Fertility dan infertility dalam konteks budaya
 Aborsi dalam konteks budaya
 Aplikasi Askep peka budaya pada siklus kehidupan prenatal
Polling mentimeter

https://www.menti.com/6bo33nit7t
Password: 37 40 91 6

 Berikan contoh kasus didaerah asal masing-masing


terkait budaya yang berhubungan dengan siklus
kehidupan prenatal?
Fenomena
 Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB)
di Indonesia masih cukup tinggi dibandingkan Negara ASEAN
lainnya.
 Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2015
menunjukkan AKI 305 per 100.000 kelahiran hidup dan AKB
2017 sebesar 24 per 1000 kelahiran hidup.
 Masih tingginya AKI merupakan salah satu indikator besarnya
masalah kesehatan reproduksi.
Hasil riset etnografi kesehatan

 Tahun 2012 di 12 etnis di Indonesia menunjukkan masalah


kesehatan ibu dan anak terkait budaya kesehatan sangat
memprihatinkan.
 Keharusan untuk tetap bekerja keras sampai mendekati
persalinan bagi ibu hamil juga sangat membahayakan baik
bagi ibu maupun janinnya.
 Pemotongan tali pusat dengan sembilu (bambu yang
ditipiskan dan berfungsi seperti pisau) masih banyak
digunakan untuk memotong tali pusat bayi yang baru
dilahirkan.
Cont..
 Beberapa kepercayaan yang ada seperti diJawa Tengah,
diantaranya ibu hamil pantang makan telur karena akan
mempersulit persalinan dan pantang makan daging karena akan
menyebabkan perdarahan yang banyak.

 di daerah Jawa Barat, ibu yang kehamilannya memasuki 8-9


bulan sengaja harus mengurangi makannya agar bayi yang
dikandungnya kecil dan mudah dilahirkan. Akibatnya ibunya
kurang gizi, berat badan bayi yang dilahirkan juga rendah.
Kondisi ini tentunya mempengaruhi
daya tahan dan kesehatan si bayi.

 Hasil penelitian di Kabupaten Jepara menunjukkan


bahwa perilaku yang kurang mendukung selama
masa nifas yaitu pantang makanan tertentu lebih
dikaitkan dengan si bayi antara lain agar ASI tidak
berbau amis antara lain daging dan ikan laut.
Suku Baduy
 Perilaku pemilihan penolong persalinan dukun sebagai aktor
lokal dipercaya oleh masyarakat sebagai tokoh kunci terutama
yang berhubungan dengan kesehatan dan keselamatan.
 Pada kasus persalinan, dukun tidak hanya berperan saat proses
tersebut, berlangsung, namun juga pada saat upacara upacara
adat yang dipercaya membawa keselamatan bagi ibu dan
anaknya seperti upacara tujuh bulanan kehamilan sampai.
Papua

 Blood Taboo merupakan tradisi dimana seorang


ibu yang akan bersalin harus tinggal sendirian di
pondok kayu yang jauh dari rumah dan
keluarganya. Ini karena darah nifas dari ibu yang
bersalin dianggap taboo dan membawa sial bagi
keluarga sehingga harus dijauhkan dari keluarga.
Tradisi Blood Taboo di Papua
Turun Mandi – Minangkabau
Trigger Case
Seorang perawat melakukan kunjungan pertama pada keluarga Tn.D (41 th), dg
istri Ny.B (40 th) memiliki 6 org anak, yang berusia 10 th, 9 th, 7 th, 5 th, 3th, 2
th. Saat ini Ny.B sedang hamil usia 7 bulan dan belum ada kontak dengan
tenaga kesehatan. Anak terakhir usia 2 th belum bisa berjalan, dan masih
dibantu dari duduk ke berdiri. Semua anak tidak ada riwayat imunisasi karena
dilarang oleh Tn.D. Riwayat persalinan pada 3 anak terakhir tidak dibantu oleh
tenaga kesehatan, tetapi dilakukan sendiri oleh suami. Informasi dari Ny.B
diketahui bahwa Tn.D melarang/tidak mengizinkan Ny.B untuk berkontak
dengan tenakes dengan alasan suami memiliki ilmu tradisional dalam
pengobatan.
Cont...

Ny.B merasa tidak berdaya dengan aturan dan


larangan yang dibuat oleh suami. Ny. B dilarang
banyak makan supaya tidak melahirkan bayi besar.
Ny.B makan 2x sehari dengan lauk seadanya, serta
jarang makan buah dan sayur. Dalam hal makan
keluarga harus mengutamakan laki-laki dibandingkan
perempuan.
Cont..

Ekonomi keluarga menengah kebawah dengan


penghasilan suami tidak tetap, rumah semi permanen.
Keluarga Tn.D memiliki kolam ikan kecil yang
hasilnya dijual untuk penghasilan keluarga dan juga
untuk dimakan. Tn.D diketahui berasal dari Banten
tradisi dan kepercayaan supranatural yang cukup
kental.
Instruksi Kasus
1. Kaji/ identifikasi data terkait values, belief, dan
lifeways pada siklus kehidupan prenatal pada kasus
tersebut ?
2. Buat pernyataan diagnosis keperawatan yang
memfokuskan pada dimensi values, belief, dan
lifeways ?
3. Sebutkan dua intervensi umum untuk membantu
keluarga dengan masalah keperawatan dalam area
dimensi values, belief, dan lifeways pada siklus
kehidupan prenatal pada kasus tersebut
Pengkajian
Tiga Komponen utama pengkajian budaya:
Komponen fisik

Komponen psikologis

Komponen budaya (Sunrise model)


Pengkajian Komponen Budaya

Sunrise Model
1. Nilai-nilai budaya dan gaya hidup
2. Faktor pendidikan
3. faktor Agama dan falsafah hidup
4. Faktor teknologi
5. Faktor Ekonomi
6. Kebijakan dan peraturan RS
7. Faktor sosial dan keterikatan keluarga
Diagnosa Keperawatan
 Penegakan diagnosa keperawatan berdasarkan
kondisi fisik, psikologis dan kultural dengan
merujuk kepada NANDA atau SDKI.
 Perumusan diagnosa harus berdasarkan perspektif
transkultural.
 Penyusunan rencana asuhan keperawatan sesuai
dengan budaya klien supaya agar tidak terjadi
culture shock.
Cont..
 saat menegakkan diagnosa keperawatan pada
masalah fisik, perawat harus menitikberatkan pada
nilai-nilai budaya dan gaya hidup.
Intervensi Keperawatan dalam Transkultural
Nursing

1. Cultural care Preservation/Maintenance

2. Cultural care Accomodation/Negotiation

3. Repartening/ Reconstruction
Contoh kasus
 Seorang perawat melakukan pengkajian ke keluarga dan
didapatkan data: seorang ibu baru melahirkan, saat ini bayi
berusia 2 minggu, diberi kalung dileher. Ketika ditanyakan
tentang kegunaan kalung tersebut dijelaskan bahwa kalung
tersebut berfungsi menolak bala, dan melindungi bayi dari
makhluk jahat. Perawat tampak keheranan dan kasihan
dengan bayi yang agak susah bernafas karena terpasang
kalung dilehernya.
 Apakah tindakan yang paling tepat dilakukan perawat?
A. Mengingatkan keluarga bahwa tidak perlu
mempercayai tahayul yang berhubungan dengan
makhluk jahat.
B. mengingatkan keluarga bahwa kalung yang kotor dan
dipasang agak ketat dileher menyebabkan bayi susah
bernafas dan lecet dileher bayi, kemudian dengan
persetujuan keluarga memasang kembali kalung tersebut
dengan posisi yang lebih nyaman untuk bayi.
C. Meminta keluarga untuk melepaskan kalung
tersebut, karena perawat akan memeriksa dulu
kebersihan kalung dan fungsi pernafasan bayi.
D. Meminta keluarga untuk mencuci kalung tersebut
secara teratur.
E. Mendiskusikan dengan keluarga bahwa
sebenarnya tidak ada makhluk jahat dan upaya tolak
bala hanyalah sia-sia belaka

Anda mungkin juga menyukai