Anda di halaman 1dari 69

Diskusi Topik

Obat-obatan
Penyakit Kardiovaskular
Julia Remi C.
Kevin Xaverius B. S.
Ahmad Yani M.
Muhammad Ade Rahman

MODUL PRAKTIK KLINIK KARDIOVASKULAR DAN BANTUAN HIDUP JANTUNG


OBAT ANTIANGINA
ANTIANGINA
• Angina disebabkan oleh iskemia
miokardium akibat
ketidakseimbangan suplai oksigen
dan kebutuhannya
• Terdiri dari:
• Nitrat
• Beta-blocker
• Penghambat kanal kalsium (CCB)
• Terapi kombinasi

Opie LH, Gersh BJ. Drugs for the Heart. 8th Edition. Philadelphia: Elsevier Saunders; 2013
NITRAT

Opie LH, Gersh BJ. Drugs for the Heart. 8th Edition. Philadelphia: Elsevier Saunders; 2013
NITRAT
• Efek:
• Vasodilatasi

• Penurunan venous return

• Meningkatkan aliran koroner

• Metabolisme pertama di hepar: sublingual  dosis lebih rendah


dibandingkan oral, solubilitas di lemak dengan penyerapan yang cepat
• Sediaan: sublingual, oral, transdermal, intravena
• Efek samping: hipotensi, nyeri kepala
• Interaksi: PDE-5 inhibitor

Opie LH, Gersh BJ. Drugs for the Heart. 8th Edition. Philadelphia: Elsevier Saunders; 2013
No Sediaan Dosis Interval Lama kerja
1 Nitrat kerja singkat      
a) Amilnitrit inhalasi 0,18–0,3 mL Inhalasi 3-5 menit
b) Preparat sublingual      
- Nitrogliserin 0,15-0,6 mg Seuai keperluan 10-30 menit
- Isosorbid dinitrat 2,5-5 mg 10-60 menit
- Eritritil tetranitrat 5-10 mg

2 Nitrat kerja lama      


a) Preparat oral      
- ISDN biasa 10-60 mg 4-6 jam 4-6 jam
- ISDN lepas lambat 20-80 mg 12-24 jam  
- ISMN biasa 20 mg 12 jam 6-10 jam
- ISMN lepas lambat 30-240 mg 24 jam  
- Nitrogliserin lepas lambat 6,5 -13 mg 6- 8 jam 6-8 jam
- Eritritol tetranitrat 10 mg    
- Pentaeritritol tetranitrat 10-20 mg 4-6 jam  
b) Preparat salep nitrogliserin 2%   4-8 jam 4-6 jam
c) Preparat transdermal nitrogliserin lepas lambat 10-25 mg 24 jam 8-10 jam
d) Preparat lepas lambat, bukan nitrogliserin  1-2 mg   3-6 jam
e) Intravena nitrogliserin 5-10 mcg/min lalu tingkatkan 4 jam Cepat
   
BETA BLOCKER
• Antagonis β adrenoceptors non selektif
• Fungsi:
• Menurunkan denyut jantung
• Menurunkan cardiac output
• Menurunkan tekanan darah
• Menurunkan kebutuhan oksigen miokardium
• Sediaan: oral dan parenteral
• Waktu paruh: 4-6 jam

Katzung BG, Masters BG, Trevor AJ. Basic and clinical pharmacology. 12 th ed. USA: McGraw-Hill;2012.
PENGHAMBAT KANAL KALSIUM
• Menghambat kanal kalsium di pembuluh darah dan jantung 
kalsium tidak masuk  vasodilatasi, kontraksi jantung ↓
• Efek: menurunkan resistensi vascular  menurunkan denyut jantung
dan cardiac force  menurunkan kebutuhan oksigen
• Sediaan: oral dan intravena
• Durasi: 4-8 jam
• Efek samping: AV blok, gagal jantung akut, konstipasi, edema,
hiptensi
• Contoh obat: Verapamil, diltiazem, nifedipin
Katzung BG, Masters BG, Trevor AJ. Basic and clinical pharmacology. 12th ed. USA: McGraw-Hill;2012.
TERAPI KOMBINASI
• Tujuan: meningkatkan efektivitas dan mengurangi efek
samping
• Jenis kombinasi:
• Beta blocker dan nitrat
• Penghambat kanal kalsium dan nitrat
• Nitrat, beta blocker, penghambat kanal kalsium

Opie LH, Gersh BJ. Drugs for the Heart. 8th Edition. Philadelphia: Elsevier Saunders; 2013
OBAT ANTIARITMIA
ANTIARITMIA

Opie LH, Gersh BJ. Drugs for the Heart. 8th Edition. Philadelphia: Elsevier Saunders; 2013
KELAS IA
• Obat antiaritmia pertama yang digunakan
• Bekerja dengan menghambat kanal natrium, hambat
depolarisasi fase 0 pada potensial aksi, memperpanjang
durasi potensial aksi
• Obat pada kelas ini
• Kuinidin: diberikan peroral , 80% terikat pada protein, eliminasi
melalui metabolism di hati, waktu paruh 6 jam
• Disopiramid: diberikan peroral,
• Prokainamid: diberikan peroral, intravena, intramuskular

1. Opie LH, Gersh BJ. Drugs for the Heart. 8th Edition. Philadelphia: Elsevier Saunders; 2013
2. Gunawan SG, Setiabudy R, Nafrialdi, editor. Farmakologi dan terapi. Edisi Kelima. Jakarta: Balai Penerbit FKUI;2012.
KELAS IB
• Menghambat kanal natrium, memperpendek durasi potensial
aksi
• Obat ini bekerja secara selektif pada jaringan iskemik dimana
terjadi blok konduksi sehingga memungkinkan re-entri sirkuit.
• Obat-obatan:
• Lidokain: diberikan intravena atau intramuscular, memiliki efek
samping berupa mengantuk, rasa baal, gangguan berbicara, pusing
berputar pada individu berusia lebih dari 60 tahun
• Fenitoin: diberikan peroral atau intravena

Opie LH, Gersh BJ. Drugs for the Heart. 8th Edition. Philadelphia: Elsevier Saunders; 2013
KELAS IC
• Inhibisi kanal natrium kuat  depresi upstroke pada potensial
aksi  inhibisi pada His-Purkinje, pemanjangan QRS
• Efek lain: pemanjangan durasi potensial aksi dengan menunda
inaktivasi kanal natrium lambat.
• Obat-obatan:
• Flekainid: pemberian peroral, metabolism di hati
• Propafenon: pemberian peroral, dimetabolisme di hati, efek samping
berupa metallic taste, konstipasi, eksaserbasi aritmia

1. Opie LH, Gersh BJ. Drugs for the Heart. 8th Edition. Philadelphia: Elsevier Saunders; 2013
2. Gunawan SG, Setiabudy R, Nafrialdi, editor. Farmakologi dan terapi. Edisi Kelima. Jakarta: Balai Penerbit FKUI;2012.
3. Katzung BG, Masters BG, Trevor AJ. Basic and clinical pharmacology. 12 th ed. USA: McGraw-Hill;2012.
KELAS II
• β-adrenoreseptor antagonis
• Menurunkan aktivitas beta-adrenergic pada jantung 
denyut jantung ↓, Ca2+ intrasel ↓, menghambat automatisasi
setelah depolarisasi
• Kontraindikasi: gangguan organ pernapasan
• Obat-obatan
• Propranolol: diabsorbsi dengan baik secara peroral
• Asebutolol: diabsorbsi dengan baik pada saluran cerna
• Esmolol: kerja singkat (waktu paruh 2 menit), diberikan
intravena,dihidrolosisis dalam darah
Opie LH, Gersh BJ. Drugs for the Heart. 8th Edition. Philadelphia: Elsevier Saunders; 2013
KELAS III
• Memperpanjang potensial aksi dan refrakter purkinje & otot ventrikel
• Obat-obatan
• Amiodaron: Absorpsi secara lambat dan tidak sempurna, bioavailabilitasnya
30%, kadar puncak plasma 5-6 jam, metabolisme secara lambat di hati, dan
waktu paruh 25-60 hari
• Bretilium: absorpsi oral buruk. Bila pemberian IM  eliminiasi sebagian
besar melalui ginjal, tanpa dimetabolisme. Waktu paruh 9 jam
• Sotalol: absorpsi cepat melalui oral, bioavailabilitas hamper 100%, kadar
plasma: 2-3 jam, waktu paruh: 10-11 jam
• Dofetilid
• Ibutilid
Opie LH, Gersh BJ. Drugs for the Heart. 8th Edition. Philadelphia: Elsevier Saunders; 2013
KELAS IV
• Menghambat kanal kalsium  menurunkan konduksi
dan memperpanjang masa refrakter AV node
• Obat-obatan:
• Verapamil: diberikan secara IV dengan dosis 5-10 mg
selama 2-3 menit, bila perlu diulangi dalam 30 menit.
• Diltiazem

1. Opie LH, Gersh BJ. Drugs for the Heart. 8th Edition. Philadelphia: Elsevier Saunders; 2013
2. Gunawan SG, Setiabudy R, Nafrialdi, editor. Farmakologi dan terapi. Edisi Kelima. Jakarta: Balai Penerbit FKUI;2012.
KELAS V ADENOSIN

MAGNESIUM
• Mekanisme kerja:
Menghambat kanal kalsium
(lemah), natrium dan kalium
• Efek: Memperpanjang siklus
sinus, memperlambat
konduksi AV,
memperpanjang masa
refrakter atrium , nodus AV,
• Sediaan: intravena

1.
dan ventrikel
Opie LH, Gersh BJ. Drugs for the Heart. 8th Edition. Philadelphia: Elsevier Saunders; 2013
2. Gunawan SG, Setiabudy R, Nafrialdi, editor. Farmakologi dan terapi. Edisi Kelima. Jakarta: Balai Penerbit FKUI;2012.
OBAT GAGAL JANTUNG
DEFINISI GAGAL JANTUNG

sindrom klinis ditandai gejala dan tanda


abnormalitas struktur dan fungsi jantung, yang
menyebabkan kegagalan jantung untuk memenuhi
kebutuhan oksigen metabolisme tubuh

PERKI. Panduan Praktik Klinis (PPK) dan Clinical Pathway (CP) Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah. 1 st Edition. Jakarta; 2016
MEKANISME KOMPENSASI TERHADAP GAGAL JANTUNG

Lilly, LS. Pathophysiology of Heart Disease. 6th Edition. USA: Wolters Kluwer. 2016
TUJUAN TATALAKSANA GAGAL JANTUNG

1. Identifikasi dan koreksi kondisi penyebab gagal


jantung
(gangguan katup, revaskularisasi a. koroner, atau tatalaksana hipertensi)

2. Eliminasi penyebab presipitasi akut pada gagal


jantung terkompensasi
(atasi infeksi, atasi aritmia, atau pengurangan konsumsi garam)

3. Penanganan gejala gagal jantung


(kongesti atau hipoperfusi akibat rendahnya cardiac output)

4. Mencegah remodeling jantung


Lilly, LS. Pathophysiology of Heart Disease. 6th Edition. USA: Wolters Kluwer. 2016
TUJUAN TATALAKSANA GAGAL JANTUNG

1. Identifikasi dan koreksi kondisi penyebab gagal


jantung
(gangguan katup, revaskularisasi a. koroner, atau tatalaksana hipertensi)

2. Eliminasi penyebab presipitasi akut pada gagal


jantung terkompensasi
(atasi infeksi, atasi aritmia, atau pengurangan konsumsi garam)

3. Penanganan gejala gagal jantung


(kongesti atau hipoperfusi akibat rendahnya cardiac output)

4. Mencegah remodeling jantung


Lilly, LS. Pathophysiology of Heart Disease. 6th Edition. USA: Wolters Kluwer. 2016
MEKANISME KERJA OBAT GAGAL JANTUNG

Brunton LL, Lazo JS, Parker KL. Goodman & Gilman’s The pharmacological basis of therapeutics. 11th Ed. California: McGraw-Hill; 2008
DIURETIK
Tujuan: eliminasi natrium dan air melalui ginjal 
menurunkan preload  mengurangi gejala kongesti

Lilly, LS. Pathophysiology of Heart Disease. 6th Edition. USA: Wolters Kluwer. 2016
Diuretik Kuat (Loop Diuretic)

Menghambat sistem Na-Cl-K kotransporter pada lengkung Henle; vasodilatasi vena

Efek samping: deplesi volume berlebih; hipokalemia; alkalosis metabolik

Thiazid

Menghambat Na-Cl kotransporter pada tubulus distal

Efek samping: hipokalemia; hiponatremia; hiperurisemia

Diuretik Hemat Kalium



Menghambat reabsorpsi Na pada tubulus kolektivus

Ada 2 tipe obat: aldosterone antagonis (spironolakton) dan inhibitor langsung reabsorpsi Na (triamterene dan amiloride)

Lilly, LS. Pathophysiology of Heart Disease. 6th Edition. USA: Wolters Kluwer. 2016
Opie LH, Gersh BJ. Drugs for the heart. 8th Ed. Philadelphia: Saunders Elsevier;2013.
Opie LH, Gersh BJ. Drugs for the heart. 8th Ed. Philadelphia: Saunders Elsevier;2013.
Opie LH, Gersh BJ. Drugs for the heart. 8th Ed. Philadelphia: Saunders Elsevier;2013.
ACE INHIBITOR
• Menghambat perubahan Ang I menjadi Ang II
• Ang II mengaktivasi reseptor AT1 dan AT2 
vasokonstriksi, aktivitas simpatis, dan hipertrofi miokard
• Terapi lini pertama pada disfungsi sistolik ventrikel
(EF<40-50%)
• Kontraindikasi: wanita hamil dan menyusui, stenosis
arteri ginjal, dan angioedema
• Efek samping: batuk, hipotensi, gangguan fungsi ginjal,
dan hiperkalemia
Syarif A, Estuningtyas A, Setiawati A, Muchtar A. Farmakologi dan terapi. 5th Ed. Jakarta: Balai Penerbit FKUI. 2011.
MEKANISME KERJA ACE-INHIBITOR

Lilly, LS. Pathophysiology of Heart Disease. 6th Edition. USA: Wolters Kluwer. 2016
DOSIS ACE INHIBITOR UNTUK GAGAL
JANTUNG

Syarif A, Estuningtyas A, Setiawati A, Muchtar A. Farmakologi dan terapi. 5th Ed. Jakarta: Balai Penerbit FKUI. 2011.
ANTAGONIS RESEPTOR AT1
• Angiotensin Receptor Blockers (ARB)
• Menghambat aktivitas AII hanya di reseptor AT1
• Alternatif ACE inhibitor bila tidak dapat mentoleransi batuk
• Efikasi sama dengan ACE inhibitor

Syarif A, Estuningtyas A, Setiawati A, Muchtar A. Farmakologi dan terapi. 5th Ed. Jakarta: Balai Penerbit FKUI. 2011.
ANTAGONIS ALDOSTERON
• Aldosteron meningkat karena aktivitas sistem RAA
tinggi saat gagal jantung
• Aldosteron memiliki efek: memicu remodeling otot
jantung akibat proliferasi fibroblast dan fibrosis
• Pada NYHA kelas III – IV direkomedasikan terapi
tambahan antagonis aldosteron

Syarif A, Estuningtyas A, Setiawati A, Muchtar A. Farmakologi dan terapi. 5th Ed. Jakarta: Balai Penerbit FKUI. 2011.
AGEN INOTROPIK

Glikosida Sympathomi
Jantung metic Amine

Penghambat
Fosfodiesterase
GLIKOSIDA JANTUNG
• Efek Mekanik
• Menghambat NaKATPase pada
sarkolema miokardium 
peningkatan Ca pada kontraksi
berikutnya  peningkatan
kontraktilitas
• Efek Elektrik
• Memperlambat konduksi pada AV
node  efek kronotropik negatif

Lilly, LS. Pathophysiology of Heart Disease. 6th Edition. USA: Wolters Kluwer. 2016
GLIKOSIDA JANTUNG
• Efek toksik
1. Efek proaritmik: penurunan konduksi AV
2. Efek samping gastrointestinal : anoreksia, mual, muntah, nyeri lambung
3. Efek samping visual: penglihatan berwarna kuning
4. Lain-lain: delirium, rasa lelah, malaise, bingung dan mimpi buruk
• Kontraindikasi
• Bradikardi, blok AV derajat 2-3, sindroma sick sinus, sindrom WPW,

kardiomiopati obstruktif hipertrofik, hipokalemia


• Dosis
• 0.125-0.25 mg sehari jika fungsi ginjal normal (sediaan tablet 0.25 mg)

Syarif A, Estuningtyas A, Setiawati A, Muchtar A. Farmakologi dan terapi. 5th Ed. Jakarta: Balai Penerbit FKUI. 2011.
SYMPATHOMIMETIC AMINE

• Dopamine dan dobutamine


• Agonis reseptor β1 pada
miokardium  meningkatkan
influks kalsium

Lilly, LS. Pathophysiology of Heart Disease. 6th Edition. USA: Wolters Kluwer. 2016
OBAT ANTIHIPERTENSI
TIAZID
• HCT, indapamid, dll
• Mekanisme kerja  menghambat symport Na-Cl di tubulus
distal ginjal. Diharapkan agar pembuangan Na + dapat
ditingkatkan
• Efek samping  hiponatremia, hipomagnesemia, hiperkalsemia.
Pada dosis tinggi menyebabkan hipokalemia, menghambat
pembuangan asam urat  bisa terjadi serangan gout akut,
gangguan fungsi seksual pada pria, dapat meningkatkan kadar
LDL dan trigliserida
• Indikasi  hipertensi
Nafrialdi. Diuretik dan Antidiuretik. In: Farmakologi dan Terapi Edisi 5 th . Departemen Farmakologi dan Terapeutik FKUI. 2012. p.389-409
LOOP DIURETIC
• Furosemide
• Mekanisme kerja  bekerja di ansa henle asenden 
menghambat kotransport Na, K, Cl dan menghambat resorpsi
airserta elektrolit  lebih kuat dari golongan tiazid
• Efek samping  hiperkalsiuria dan hipokalsemia
• Indikasi  gagal jantung, gangguan fungsi ginjal

Nafrialdi. Diuretik dan Antidiuretik. In: Farmakologi dan Terapi Edisi 5 th . Departemen Farmakologi dan Terapeutik FKUI. 2012. p.389-409
DIURETIK HEMAT KALIUM
• Spironolakton, amilord, triamteren
• Mekanisme kerja  menghambat penyerapan Na dan
mengurangi pembuangan K
• Spironolakton dapat menghambat aldosteron  baik untuk gagal
jantung  menghambat remodelling
• Efek samping: hiperkalemia
• Kombinasi dengan antihipertensi yang lain
• Indikasi  antihipertensi, hiperaldosteronisme primer.

Nafrialdi. Diuretik dan Antidiuretik. In: Farmakologi dan Terapi Edisi 5 th . Departemen Farmakologi dan Terapeutik FKUI. 2012. p.389-409
ACE-I/ARB
• Prodrug  enalapril, kuinapril, perindopril, ramipril dll
• Kerja langsung  captopril dan lisonopril
• Mekanisme kerja: ACE-I menghambat enzim angiotensin converting
enzyme sehingga angiotensin I tidak dapat berubah menjadi angiotensi
II  vasodilatasi dan penurunan sekresi aldosteron
• Indikasi: hipertensi ringan, sedang, berat, heart failure
• Efek samping: hipotensi, batuk, hiperkalemia, ruam, gagal ginjal akut

Nafrialdi. Diuretik dan Antidiuretik. In: Farmakologi dan Terapi Edisi 5 th . Departemen Farmakologi dan Terapeutik FKUI. 2012. p.389-409
CALCIUM CHANNEL BLOCKER
• Mekanisme kerja: menghambat influks kalsium pada
sel otot vaskular dan miokardium
• Vaskular  relaksasi arteriol  menurunkan resisteni
perifer
• Obat:
• Dihidropiridin  verapamil, diltiazem
• Non-dihidropiridin  nifedipin, amlodipin, dll

Nafrialdi. Diuretik dan Antidiuretik. In: Farmakologi dan Terapi Edisi 5 th . Departemen Farmakologi dan Terapeutik FKUI. 2012. p.389-409
PENGHAMBAT SISTEM ADRENERGIK
Beta blocker
• Menghambat reseptor B1
• Menurunkan frekuensi denyut jantung dan kontraktilitas miokardium 
menurunkan C.O.
• Menghambat sekresi renin di sel-sel jukstaglomerular ginjal  angiotensin II
menjadi berkurang
• Mempengaruhi saraf simpatis, sensitivitas baroreseptor, aktivitas neuron adrenergik
perifer, meningkatkan produksi prostasiklin
• Bekerja lebih lambat, turun baru dalam 24 jam-1 minggu terapi.
• Indikasi  hipertensi ringan-sednag, aritmia SVT dan ventrikel, gagal
jantung
Nafrialdi. Diuretik dan Antidiuretik. In: Farmakologi dan Terapi Edisi 5 th . Departemen Farmakologi dan Terapeutik FKUI. 2012. p.389-409
PENGHAMBAT SISTEM ADRENERGIK
Alfa blocker
• Prazosin, terazosin, bunazosin,doksazosin
• Menghambat reeptor alfa 1
• Vasodilatasi di arteriol dan venule  resistensi perifer menurun
• Menurunkan venous return  akibat dari dilatasi vena  menurunkan C.O.
• Venodilatasi  menyebabkan hipotensi ortostatik pada pemberian dosis awal
• Efek samping: hipotensi ortostatik, sakit kepala, palpitasi, edema
perifer, hidung tersumbat, mual, dll

Nafrialdi. Diuretik dan Antidiuretik. In: Farmakologi dan Terapi Edisi 5 th . Departemen Farmakologi dan Terapeutik FKUI. 2012. p.389-409
OBAT-OBAT LAIN
• Vasodilator
• Hidralazin
• Minoksidil
• Diazoksid
• Natrium nitroprusid

Nafrialdi. Diuretik dan Antidiuretik. In: Farmakologi dan Terapi Edisi 5 th . Departemen Farmakologi dan Terapeutik FKUI. 2012. p.389-409
OBAT ANTIDISLIPIDEMIA
ASAM FIBRAT
• Gemfibrozil
• Mekanisme kerja  berikatan dengan reseptor peroxisome
proliferator – activated receptors (PPARs)  oksidasi asam
lemak, peningkatan LPL, penurunan Apo C-III.
• LPL meningkat  klirens lipoprotein kaya TG meningkat
• Apo C-II menurun  VLDL menurun
• Apo A-I dan Apo A-II meningkat  HDL meningkat
• Efek samping: gangguan GI, ruam kulit, alopecia, impotensi
• Indikasi: Hypertriglyceridemia berat, chylomicronemia
syndrome, dan hiperlipoproteinemia tipe II
Suyatna F.D. Hipolipidemik. In: Farmakologi dan Terapi Edisi 5 th . Departemen Farmakologi dan Terapeutik FKUI. 2012. p.373-88
RESIN
Kolestiramin
• Tidak diabsorbsi oleh tubuh

• Mekanisme kerja: mengikat asam empedu di sauran cerna  empedu

tidak dapat diserap (mengganggu siklus enterohepatik)  terjadi


peningkatan produksi asam empedu (bahan bakunya kolesterol).
Absorbsi kolestetol pun dihambat
• Reseptor LDL meningkat  katabolisme LDL meningkat
• HMG-CoA reduktase meningkat  mneghambat efek resin (akan lebih baik
jika diberikan dengan golongan statin)
• Efek samping mual, muntah, konstipasi, asidosis hiperkloremik
(dosis tinggi), enzim hati meningkat, steatorhea sehingga ada
gangguan absorbsi vitamin A,D,K
Suyatna F.D. Hipolipidemik. In: Farmakologi dan Terapi Edisi 5 th . Departemen Farmakologi dan Terapeutik FKUI. 2012. p.373-88
STATIN
• Simvastatin, atorvastatin
• Mekanisme kerja: Menghambat sintesi kolesterol di dalam hati 
mengikat enzim HMG CoA reduktase
• SREBP pada membran dipecah oleh protease lalu dibawa ke nukleus
• Pengikatan faktor transkripsi dengan reseptor gen reseptor LDL  sintesis LDL
meningkat
• Peningkatan reseptor LDL di hepatosit  menurunkan kadar kolesterol
• Statin menurunkan LDL, VLDL, IDL. Sedangkan HDL meningkat
• Efek samping: peningkatan transaminase, miopati, rabdomiolisis,
gangguan GI, sakit kepala, ruam, neuropati perifer dan sindrom lupus

Suyatna F.D. Hipolipidemik. In: Farmakologi dan Terapi Edisi 5 th . Departemen Farmakologi dan Terapeutik FKUI. 2012. p.373-88
ASAM NIKOTINAT (NIASIN)
• Mekanisme kerja: menghambat hidrolisis trigliserida
meenggunakan hormon sensitive lipase  asam lemak
dihambat menuju ke hai  sintesis trigliserida ditekan
• Trigliserida menurun  produksi VLDL juga menurun  LDL
juga akan menurun
• Asam nikotinat meningkatkan aktivitas LPL  kilomikron dan
VLDL menurun
• Katabolisme Apo Al  HDL meningkat
• Efek samping: gatal, kemerahan kulit, gangguan fungsi hati,
gangguan GI,
Suyatna F.D. Hipolipidemik. In: Farmakologi dan Terapi Edisi 5 th . Departemen Farmakologi dan Terapeutik FKUI. 2012. p.373-88
PROBUKOL
• Menurunkan LDL tanpa menurunkan kadar trigliserida
• HDL yang turun > LDL  kurang menguntungkan
• Indikasi: hiperkolesterolemia dengan peningkatan LDL
• Efek samping: gangguan GI, eusinofilia, parestesia, edema
angioneurotik

Suyatna F.D. Hipolipidemik. In: Farmakologi dan Terapi Edisi 5 th . Departemen Farmakologi dan Terapeutik FKUI. 2012. p.373-88
LAIN-LAIN
• Ezetimibe  menghambat penyerapan kolesterol dan
sitosterol di usus  menurunkan LDL dan kolesterol
total

Suyatna F.D. Hipolipidemik. In: Farmakologi dan Terapi Edisi 5 th . Departemen Farmakologi dan Terapeutik FKUI. 2012. p.373-88
OBAT ANTITROMBOTIK
OBAT ANTIKOAGULAN
FIBRINOLITIK
HEMOSTASIS
Proses pengaturan dinamis tubuh dalam menjaga
fluiditas darah, mengembalikan kerusakan pembuluh
darah, dan membatasi perdarahan sekaligus mencegah
trombosis/oklusi pembuluh darah dan perfusi organ
vital yang tidak adekuat.

Syarif A, Estuningtyas A, Setiawati A, Muchtar A. Farmakologi dan terapi. 5th Ed. Jakarta: Balai Penerbit FKUI. 2011.
HEMOSTASIS

Goodman and Gilman’s. The phrmacological basis of theurapetics. 12 th Edition. 2011


HEMOSTASIS

1. Goodman and Gilman’s. The phrmacological basis of theurapetics. 12 th Edition. 2011.


2. Katzung B, Masters S, Trevor A. Basic and clinical pharmacology. 12 th Ed. USA: McGraw-Hill Co. 2011.
HEMOSTASIS

1. Goodman and Gilman’s. The phrmacological basis of theurapetics. 12 th Edition. 2011.


2. Katzung B, Masters S, Trevor A. Basic and clinical pharmacology. 12 th Ed. USA: McGraw-Hill Co. 2011.
ANTIKOAGULAN
Obat yang bekerja menghambat proses pembekuan
darah atau faktor pembekuan darah

Antikoagulan oral
Heparin
(dikuramol, warfarin)

Syarif A, Estuningtyas A, Setiawati A, Muchtar A. Farmakologi dan terapi. 5th Ed. Jakarta: Balai Penerbit FKUI. 2011.
ANTIKOAGULAN
Keterangan Heparin Antikoagulan oral Antikoagulan pengikat
(warfarin, dikuramol) ion
Farmakodinamik Ikat Antitrombin III Antagonis Vitamin K
Farmakokinetik Tidak diabsorbsi melalui Absorbsi lambat di
oral, ekskresi melalui saluran cerna (kecuali
urin, tidak melewati warfarin), t1/2 warfarin 48
plasenta/ASI jam, t1/2 dikumarol 10-30
jam, ekskresi melalui urin
Efek samping Perdarahan, ekimosis, Perdarahan selaput cerna,
hematom bekas suntikan saluran kemih, anoreksia,
mual muntah
Indikasi Pencegahan dan Cegah kambuh trombosis
pengobatan trombosis vena/emboli setelah terapi
vena dan emboli paru heparin
Kontraindikasi PErdarahan, hemofilia, Defisiensi Vit.K,
permeabilitas kapiler perdarahan, penyakit
meningkat ginjal dan hati berat

Syarif A, Estuningtyas A, Setiawati A, Muchtar A. Farmakologi dan terapi. 5th Ed. Jakarta: Balai Penerbit FKUI. 2011.
ANTITROMBOTIK
Obat yang menghambat agregasi trombosit

Aspirin Dipiridamol

Tiklopidin Klopidogrel
Syarif A, Estuningtyas A, Setiawati A, Muchtar A. Farmakologi dan terapi. 5th Ed. Jakarta: Balai Penerbit FKUI. 2011.
ANTITROMBOTIK
Keterangan Klopidogrel β-blocker Penghambat
Glikoprotein IIb/IIa
Farmakodinamik Hambat kerja enzim Hambat metabolisme dan Hambat agregasi
COX ambilan adenosin trombosit akibat induksi
ADP
Farmakokinetik
Efek samping Mual, perdarahan saluran Sakit kepala, pusing, Mual, muntah, diare,
cerna, risiko perdarahan sinkop, gangguan saluran perdarahan, leukopenia
bila bersama cerna
heparin/antikoagulan oral
Indikasi ACS (dengan Kombinasi dengan Pencegahan kejadian
fibrinolitik/PCI); pasca aspirin  pencegahan vaskular pada TIA,
CABG; pencegahan miokard infark akut dan stroke, dan UAP
sekunder pada AF stroke
Kontraindikasi Perdarahan GI, ulkus
peptikum

Syarif A, Estuningtyas A, Setiawati A, Muchtar A. Farmakologi dan terapi. 5th Ed. Jakarta: Balai Penerbit FKUI. 2011.
ANTITROMBOTIK
Klopidogrel
• Mencegah pengikatan ADP pada reseptor

P2Y12  mencegah transformasi dan


aktivasi reseptor GpIIb/IIIa
• Suatu prodrug yang diaktivasi oleh

CYP3A4 dan CYP2C19


• Indikasi: pencegahan komplikasi plak

aterosklerosis pada pasien dengan


riwayat, dan ACS
• Kontraindikasi relatif: perdarahan aktif

Syarif A, Estuningtyas A, Setiawati A, Muchtar A. Farmakologi dan terapi. 5th Ed. Jakarta: Balai Penerbit FKUI. 2011.
ANTITROMBOTIK
Antagonis reseptor GpIIB/IIIa
• Abciximab, eptifibatide, dan tirofiban

• Menghambat reseptor GpIIB/IIIa  menghambat aktivasi

platelet dan ikatan silang oleh fibrinogen dan vWF

Syarif A, Estuningtyas A, Setiawati A, Muchtar A. Farmakologi dan terapi. 5th Ed. Jakarta: Balai Penerbit FKUI. 2011.
FIBRINOLITIK

Obat yang menghancurkan trombus dengan meningkatkan


kerja enzim serine protease plasmin

Streptokin Recombinant tissue


plasminogen
ase activator

Syarif A, Estuningtyas A, Setiawati A, Muchtar A. Farmakologi dan terapi. 5th Ed. Jakarta: Balai Penerbit FKUI. 2011.
FIBRINOLITIK
Keterangan Streptokinase Recombinant
Plasminogen Activator
Farmakodinamik Bergabung dengan Selektif aktivasi
plasminogen membentuk plasminogen yang
kompleks aktivator berikatan dengan fibrin
Farmakokinetik T1/2 5-10 menit,
metabolisme di hati
Efek samping Trombositopenia dan
leukopenia (jarang)
Indikasi
Kontraindikasi Stroke hemoragik

Syarif A, Estuningtyas A, Setiawati A, Muchtar A. Farmakologi dan terapi. 5th Ed. Jakarta: Balai Penerbit FKUI. 2011.

Anda mungkin juga menyukai