Isu Terkini Penyakit Menular

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 9

ISU TERKINI PENYAKIT MENULAR

AFRIANA DEWI (19-24)


NADYA FADILLA (19-23)
REZA FAHLEVI (19-22)
SHERMILA ARTHINA HANDAYANI(19-21)
Determinan dari penyakit menular termasuk
emerging & re-emerginginfectious diseases
dan resistensi antimicrobial

 Penyakit infeksi emerging adalah penyakit yang muncul


dan menyerang suatu populasi untuk pertama kalinya
atau telah ada sebelumnya namun meningkat dengan
sangat cepat, baik dalam jumlah kasus baru di dalam
satu populasi, atau penyebarannya ke darah geografis
yang baru (re-emerging infectious disease).
LANJUTAN
 Penyakit infeksi emerging dapat disebabkan oleh
infeksi virus, bakteri, dan parasit. Di Indonesia
sendiri, kementerian kesehatan telah menetapkan
jenis penyakit, yang menyebabkan kedaruratan
kesehatan masyarakat yang meresahkan dunia yaitu:
pes, kolera, meningitis meningokukus, yellow fever,
hanta virus, SARS (Severe Accute Respiatory
Syndrome), avian influenza, cacar, ebola, japanese
encephalitis, poliomielitis akut, anthrax, virus nipah,
flu burung,
LANJUTAN
 Re-emerging infectious disease (REID) merupakan
Agen-agen penyakit menular yang telah diketahui
ada di waktu-waktu sebelumnya kemudian menurun
sampai tingkat yang begitu rendah sehingga tidak
lagi dipertimbangkan sebagai masalah-masalah
kesehatan masyarakat, tetapi saat ini menunjukkan
kembali tren meningkat dalam insidensi/ prevalensi
di seluruh dunia (definisi Kesehatan).
Pencegahan dan penularan
Contoh penyakit menular emerging yaitu flu
burung, berikut pencegahan dan penularannya

 Flu burung adalah penyakit infeksi yang


disebabkan oleh virus influenza tipe A yang
ditularkan oleh unggas ke manusia. Ada
banyak jenis virus flu burung, tetapi hanya
beberapa yang dapat menyebabkan infeksi
pada manusia.  
Penularan

Cara penularannya virus flu burung yaitu


menular dari unggas ke unggas dan dari
unggas ke manusia melalui :
 Air liur
 Lendir
 Kotoran unggas yang sakit.
 Udara yang tercemar oleh virus H5N1 yang

berasal dari kotoran unggas yang sakit.


Biaya dan konsekuensi dari penyakit
menular
 Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1991 tentang Penanggulangan
Wabah Penyakit Menular (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1991 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3447);
 Pasien penyakit infeksi emerging tertentu sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 1 diberikan pembebasan biaya. (2) Pembebasan biaya
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku bagi pasien yang dirawat
di rumah sakit rujukan nasional, rumah sakit rujukan propinsi, rumah
sakit rujukan regional, dan rumah sakit lain yang ditetapkan oleh
Menteri. (3) Untuk mendapatkan penggantian biaya perawatan pasien
penyakit infeksi emerging tertentu, kepala atau direktur rumah sakit
yang melakukan perawatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
melakukan pengajuan klaim penggantian biaya pengobatan kepada
Menteri melalui Direktur yang bertanggungjawab terhadap pelayanan
kesehatan rujukan di Kementerian Kesehatan.
Contoh keberhasilan intervensi
penyakit menular
Angka fatalitas kasus (Case Fatality Rate/CFR ) karena flu burung di
dunia relatif tinggi yaitu 63,3 % dengan kisaran 33,3%-100% . Virus
influenza merupakan virus RNA yang sangat mudah bermutasi,
mengalami perubahan pembawa sifat (genetik). Saat ini penularan flu
burung oleh virus subtipe H5N1 diyakini masih bersumber dari unggas
ke manusia. Namun dikhawatirkan akan terjadi suatu mutasi atau
pertukaran materi genetik virus H5N1 dengan virus influenza musiman
membentuk virus influenza pandemi (reassortment) yang akan
memudahkan terjadinya penularan antarmanusia (human to human)
yang dapat memicu pandemi influenza.
Tantangan utama Pencegahan dan pengendalian
penyakit ini di masa depan

Indonesia terletak di daerah rawan penyakit menular yang baru


muncul dan muncul kembali karena iklim, keanekaragaman
hayati, dan dekatnya interaksi antara manusia dan satwa liar.
Pendorong lain munculnya penyakit pandemik di Indonesia
termasuk flu burung, tekanan populasi, perubahan habitat,
pertumbuhan ekonomi, keamanan pangan, dan globalisasi.
Sebagai kekuatan ekonomi yang semakin besar dengan
demokrasi yang dinamis, ketua Perhimpunan Bangsa-Bangsa
Asia Tenggara (ASEAN) dan Kerjasama Ekonomi Asia-Pacific
(APEC), serta anggota aktif dari G-20, Organisasi Kerjasama
Islam (OKI), dan Kerja Sama Selatan-Selatan, Indonesia
memiliki peran penting dalam inisiatif regional dan global,
termasuk pencegahan dan pengendalian penyakit menular dan
ancaman pandemi.

Anda mungkin juga menyukai