Kimia Dasar
Oleh : Rahmawati, M. Pharm. Sci
PRAKTIKUM KIMIA DASAR
1. PEMBUATAN LARUTAN
2. KESETIMBANGAN KIMIA
3. ASAM-BASA
4. STANDARISASI LARUTAN
5. EKSTRAKSI PELARUT
PEMBUATAN LARUTAN
PERCOBAAN 1
Larutan
Larutan adalah adalah campuran homogen yang terdiri dari dua
atau lebih zat.
Zat yang jumlahnya lebih sedikit disebut sebagai zat terlarut atau
solute, sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak daripada zat-
zat lain disebut pelarut atau solven. Proses pencampuran zat
terlarut dan pelarut membentuk larutan sendiri disebut pelarutan
atau solvasi.
Konsentrasi Larutan
Molaritas Normalita
(M) s (N)
Persentas Molalitas
e (%) (m)
Konsentrasi
Larutan
Persen Konsentrasi (%)
a) Persen berat
b) Persen volume
𝑀 1 ×𝑉 1=𝑀 2× 𝑉 2 Buatlah larutan HCl 0,05 M dari HCl 1M
sebanyak 100mL!
Jawab :
𝑀 2× 𝑉 2
𝑉 1= M1 = 1 M
𝑀1 M2 = 0,05 M
V2 = 100mL
0,05 𝑀 × 100 𝑚𝐿
M1 = Konsentrasi Awal 𝑉 1= =5 𝑚𝐿
1𝑀
V1 = Volume Larutan Kons. Awal
M2 = Konsentrasi Akhir
V2 = Volume Larutan Kons. Akhir
Cara Kerja
A. Prosedur 1:
4. Tuang setiap larutan yang anda buat pada tabung reaksi dan bandingkan
pHnya.
Cara Kerja Pembuatan Larutan dan Pengenceran
Tentukan berapa jumlah H2SO4 pekat yang akan diambil jika ingin membuat H2SO4 1 M
sebanyak 50 ml
10 ×% 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 ×𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠
𝑀=
𝑀𝑟
𝑀 1 ×𝑉 1=𝑀 2× 𝑉 2
Pengenceran Larutan
1. Buatlah larutan H2SO4 dengan konsentrasi 0,5 M, 0,1 M, 0,05 M, 0,01 M sebanyak 25
ml dari larutan induk H2SO4 1 M yang sudah dibuat, pindahkan masing-masing ke
dalam beker gelas kemudian ukur pH nya dan catat.
𝑀 1 ×𝑉 1=𝑀 2× 𝑉 2
Hitunglah terlebih dahulu pH teoritis dari masing-masing konsentrasi larutan tsb!!
¿
p H =− 𝑙𝑜𝑔 ¿
3. Dengan menggunakan larutan 0,05 M, buatlah larutan CuSO4. 5H2O 0,01 M; dan
0,001 M masing-masing sebanyak 25 ml. Hitunglah terlebih dahulu volume
larutan stok (H2SO4 0,05 M) yang diperlukan!
4. Tuang semua larutan pada tabung reaksi dan bandingkan warnanya.
Hitunglah berapa jumlah kristal CuSO4.5H2O yang akan
diambil jika ingin membuat CuSO4 1 M sebanyak 50 ml
Pembuatan Larutan
A. Miniskus bawah
B. Miniskus atas
1. Dengan menggunakan larutan no 1, buatlah larutan CuSO4 0,5 M; 0,25M; 0,1 M; dan
0,05 M masing-masing sebanyak 25 ml.
2. Dengan menggunakan larutan 0,05 M, buatlah larutan CuSO4. 5H2O 0,01 M; dan
0,001 M masing-masing sebanyak 25 ml.
3. Tuang semua larutan pada tabung reaksi dan bandingkan warnanya.
𝑀 1 ×𝑉 1=𝑀 2× 𝑉 2
KESETIMBANGAN KIMIA
PERCOBAAN 2
Kesetimbangan Kimia
Kesetimbangan kimia terjadi apabila sepasang reaksi yang
berlawanan, yaitu reaksi maju dan reaksi balik, berlangsung dengan
laju yang sama.
2 AgNO3(aq) + K2CrO4(aq) → 2 KNO3(aq) + Ag2CrO4(s)
Ksp menunjukkan kelarutan suatu zat, sedangkan Qsp (hasil kali ion)
menunjukkan keadaan larutan saat ini.
Hubungan Antara Ksp dan Qsp?
Jika nilai Qsp < Ksp untuk suatu zat dalam larutan, menunjukkan
bahwa larutan belum jenuh, sehingga lebih banyak padatan yang
masih bisa terlarut dalam larutan itu.
Ketika Qsp dan Ksp memiliki nilai yang sama, maka larutannya
menjadi jenuh.
Jika Qsp > Ksp, larutan menjadi lewat jenuh dan terjadi pengendapan.
Cara Kerja
PERCOBAAN 3
Penetapan pH
Di mana:
Ka = tetapan ionisasi asam
α = derajat ionisasi
Ma = konsentrasi molar asam
Prosedur kerja
1. Isilah larutan buret 50 ml dengan larutan NaOH 0,1 M. NaOH
¿
p H =− 𝑙𝑜𝑔 ¿
M = Konsentrasi larutan asam (M)
a = Jumlah ion H+
pH Basa kuat
[ O H − ] = 𝑀 . b
p O H =− 𝑙𝑜𝑔 [ 𝑂 H − ]
p H =1 4 − pOH
M = Konsentrasi larutan asam (M)
a = Jumlah ion H+
Perhitungan
Vol NaOH (ml) pH [H+] Ka
(percobaan) (perhitungan)
0
1
Dst
Rata-rata nilai Ka
p H =− 𝑙𝑜𝑔 ¿
¿
Contoh Perhitungan
STANDARISASI LARUTAN
PERCOBAAN IV
Metode Titrasi/Volumetri
Titrasi adalah metode analisis kimia secara
kuantitatif untuk menentukan konsentrasi
reaktan/larutan.
Titer adalah larutan standar (larutan yang telah
diketahui konsentrasinya) dan ditempatkan di
dalam buret
Titran adalah larutan yang akan ditentukan
konsentrasinya, dan ditempatkan di dalam
Erlenmeyer.
Indikator adalah suatu senyawa yang ditambahkan
untuk memudahkan pengamatan titik ekivalensi,
yang biasanya ditandai dengan perubahan warna.
Standarisasi Larutan
Larutan baku adalah larutan suatu zat terlarut yang telah diketahui
konsentrasinya.
1. Larutan baku primer merupakan larutan yang mengandung zat padat
murni yang konsentrasi larutannya diketahui secara tepat melalui
metode gravimetri (penimbangan)
2. Larutan baku sekunder merupakan larutan yang mengandung suatu
zat yang konsentrasinya tidak dapat diketahui dengan tepat
karena berasal dari zat yang tidak pernah murni.
muda pucat yang mantap selama 15 detik. Jaga suhu larutan selama titrasi Na. karbonat
tidak kurang dari 60ºC. Catat berapa volume titrasi. Lakukan replikasi Na.oksalat
PERCOBAAN V
Ekstraksi Pelarut
Ekstraksi adalah suatu proses pemindahan suatu zat dari suatu
bentuk sampel ke dalam suatu pelarut.
Tujuan proses ekstraksi adalah memisahkan senyawa dari suatu
sampel.
Ekstraksi pelarut merupakan salah satu metode ekstraksi dengan
prinsip dasar berupa pemisahan suatu senyawa dalam 2 macam
pelarut yang tidak saling tercampur satu sama lain.
Ekstraksi pelarut disebut juga ekstraksi cair-cair
Proses pemisahan dilakukan dalam corong pemisah dengan jalan
pengocokan dan dilakukan beberapa kali.
Ekstraksi cair-cair ditentukan oleh distribusi Nernst
(Hukum Partisi):
“Pada konsentrasi dan tekanan yang konstan, analit
akan terdistribusi dalam proporsi yang selalu sama di
antara 2 pelarut yang tidak saling campur.
Cari nilai BJ air, PE dan Etanol terlebih dahulu!
Sabun
+ HCl 1M
Aquadest
1mL
Dibuat 50mL
Cek dg + 10 mL PE
lakmus
Alkohol
20 mL
Gojog
Jika terjadi emulsi,
Indikator PP
tambahkan NaCl jenuh
est
d
qua Penambahan PE
A dilakukan
sebanyak 3x
Gojog
Ambil lapisan
alkohol, titrasi dg Ambil lapisan PE Ambil lapisan PE
NaOH 0,01 M dan kumpulkan
Perhitungan Kadar As. Stearat dari
ekstraksi pelarut
𝑉 × 𝑁 × 𝑀𝑟
% 𝑘𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑧𝑎𝑡 = × 𝐹𝑃 ×100 %
𝑉𝑎𝑙𝑒𝑛𝑠𝑖 ×𝑚𝑔 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙