Anda di halaman 1dari 16

Kelompok 2

Ketua : Ahmad Nur Haidil


Judul
VARIASI DAN
Sekretaris : Waode Saslinda RAGAM BAHASA
Moderator : Chairil Anwar

Anggota :
Harmianti Nur Asizah
Syalfadillah Andini Ramadhani
Rian Azhar
Muh Farid Rachmad
PENGERTIAN VARIASI DAN RAGAM BAHASA

VARIASI BAHASA
 Variasi atau ragam bahasa merupakan bahasan pokok dalam studi sosiolinguistik.
Bahasa itu menjadi beragam dan bervariasi bukan hanya penuturnya yang tidak
homogen tetapi juga karena kegiatan interaksi sosial yang mereka lakukan sangat
beragam.

RAGAM BAHASA
Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda
menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang
yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara (Bachman, 1990).
Ragam bahasa dapat timbul karena adanya kegiatan interaksi sosial yang dilakukan
oleh masyarakat atau kelompok yang sangat beragam dan dikarenakan oleh para
penuturnya yang tidak homogen. Dalam hal variasi atau ragam bahasa ini ada dua
pandangan yaitu :
1. Variasi itu dilihat sebagai akibat adanya keragaman sosial penutur bahasa itu dan
keragaman fungsi bahasa itu
2. Variasi bahasa itu sudah ada untuk memenuhi fungsinya sebagai alat interaksi
dalam kegiatan masyarakat yang beraneka raga

Menurut Dendy Sugono (1999 : 9), bahwa sehubungan dengan pemakaian bahasa
Indonesia, timbul dua masalah pokok, yaitu masalah penggunaan bahasa baku dan
tak baku. Dalam situasi remi, seperti di sekolah, di kantor, atau di dalam pertemuan
resmi digunakan bahasa baku. Sebaliknya dalam situasi tak resmi, seperti di rumah,
di taman, di pasar, kita tidak dituntut menggunakan bahasa baku
Ciri-ciri Ragam Bahasa baku

Kemantapan Memiliki kaidah dan


Dinamis aturan yang relatif tetap
dan luwes
Bahasa baku sanggup
menggungkapkan proses
Kecendikiaan pemikiran yang rumit di
berbagai ilmu dan
teknologi
Keseragaman
Kaidah Keseragaman aturan atau
norma
Sudut pandang penutur Bahasa

Ragam Daerah Logat atau Dialek

Ragam Bahasa Baku dan


Ragam Pendidikan
Tidak Baku

Mencangkup sejumlah corak


bahasa indonesia yang
Sikap Penutur masing-masing pada asasnya
tersedia bagi tiap-tiap
pemakai bahasa
Perbedaan Ragam Bahasa Tulis dan Bahasa Lisan
1. Dari segi suasana Peristiwa 1 Dari segi suasana Peristiwa
tulisan : Tidak berhadapan , lebih lengkap, ringkas,
jelas
lisan : berhadapan

2. Dari segi intonasi


panjang pendek, tinggi rendah , keras lembut
tulis: lebih rumit
3 karakteristik bahasa tulisan menurut Goeller
Segala informasi atau gagasan yang
accuracy dituliskan dapat memberi
keyakinan bagi pembaca bahwa hal
tersebut masuk akal atau logis

Brevety Gagasan tertulis yang disampaikan


bersifat singkat

Claryty Jelas, mudah dipahami


Berbahasa Indonesia yang baik

• Sesuai dengan tempat terjadinya kontak bahasa, sesuai dengan siapa lawan
bicara,
dan sesuai dengan topik pembicaraan.
• Tidak selalu beragam baku
• Pemanfaatan ragam yang tepat dan serasi menurut golongan penutur dan jenis
pemakaiannya.
• Berbahasa Indonesia yang sesuai dengan kaidah yang berlaku dalam bahasa
Indonesia.
• Pemakaian bahasa yang mengikuti kaidah yangdibakukan atau yang dianggap
baku itulah yang merupakan bahasa yang benar atau betul
• Pemakaian ragam bahasa yang serasi dengan sasarannya dan yang mengikuti
kaidah bahasa yang betul
Macam-macam Variasi Bahasa dan –lek
Variasi bahasa adalah keanekaragaman bahasa
karena faktor tertentu, sedangkan –lek adalah varian
atau wujud nyata dari variasi. Terdapat
beberapamacam variasi bahasa, yaitu:

1. Variasi Kronologis
Variasi bahasa yang disebabkan faktor urutan waktu.
Wujudnya disebut kronolek. Contoh: bahasa Kawi
(masa sebelum akhir Majapahit), bahasa Jawa
Tengahan (masa akhir Majapahit), dan bahasa Jawa
Baru (masa sekarang).
2. Variasi Geografis
Variasi bahasa yang disebabkan faktor geografis. Wujudnya
disebut dialek. Contoh: bahasa Jawa dialek Banyumas, dialek
Tegal, dialek Banten, dll.
3. Variasi Sosial
Variasi bahasa yang disebabkan faktor sosiologis. Wujudnya
disebut sosiolek. Ada beberapa macam sosiolek, diantaranya:
a. Akrolek: variasi bahasa yang dipandang lebih bergengsi atau
tinggi kedudukannya.
b. Basilek: variasi bahasa yang dipandang kurang bergengsi atau
rendah kedudukannya.
c. Vulgar: variasi bahasa yang menunjukkan bahwa penuturnya
dari kalangan orang bodoh atau kurang terpelajar.
d. Slang: variasi bahasa yang bersifat khusus dan rahasia karena
dipakai oleh komunitas tertentu dan orang nonkomunitas tidak
boleh mengerti.
e. Kolokial: variasi bahasa yang biasa digunakan sehari-hari dalam
situasi nonformal.
f. Jargon: variasi bahasa yang pemakaiannya terbatas pada
kelompok-kelompok sosial tertentu, bersifat khusus namun tidak
rahasia.
g. Argot: variasi bahasa yang dipakai oleh kalangan
profesi tertentu yang bersifat rahasia.
h. Ken (Cant): variasi bahasa yang dipakai oleh
kelompok sosial tertentu dengan lagu yang dibuat-
buat untuk menimbulkan kesan “memelas”.
4. Variasi Fungsional
Variasi bahasa yang disebabkan oleh faktor fungsi pemakaian
bahasa. Wujudnya disebut fungsiolek. Misal: bahasa
telegram, MC, reportase, khotbah, dll.
5. Variasi Gaya
Variasi bahasa yang disebabkan oleh perbedaan
gaya. Mario Pei mengemukakan lima gaya, yaitu:
gaya puisi, gaya prosa, gaya ujaran baku, gaya
kolokial, dan gaya vulgar atau slang. Adapun Martin
Joos menyebutkan lima macam gaya, yaitu: gaya
frozen (tidak pernah berubah), gaya formal (baku),
gaya konsultatif (usaha), gaya kasual (informal atau
santai), dan gaya intim (akrab).
6. Variasi Kultural
Variasi bahasa yang disebabkan faktor budaya masyarakat pemakainya.
Variannya antara lain:
a. Vernakuler: bahasa asli pribumi.
b. Pidgin: bahasa yang strukturnya sebagai akibat percampuran budaya.
c. Kreol: pidgin yang sudah berlangsung turun-temurun dan diresmikan.
d. Linguafranca: bahasa yang disepakati untuk dipakai bersama oleh
penutur beda budaya. Contoh yang pernah ada dalam sejarah adalah
bahasa Volapuk, Esperanto, dan Interlingua.
7. Variasi Individual
Variasi bahasa yang disebabkan oleh perbedaan
individual. Wujudnya disebut idiolek. Misalpada
pewayangan dikenal istilah “antawacana”.
Thank
You

Anda mungkin juga menyukai