Anda di halaman 1dari 5

Undang-undang No.

38 / 2004 Tentang Jalan


1
1. Pendahuluan
Peraturan / Undang-undang dibuat untuk mengatur
tingkah laku anggota masyarakat agar dapat diterima
oleh masyarakat lainnya, dalam rangka terwujudnya
ketertiban dalam masyarakat.
Bagi seorang petugas, pengaturan dibidang tugasnya
diharapkan petugas dapat menjalankan tugas dengan baik
dan benar, melaksanakan tugas dengan baik berarti dapat
menghasilkan SASARAN.
2. Peraturan dan UU tentang Jalan
2
Sejak kemerdekaan NKRI sampai diundangkannya UU No. 38 / 2004
tentang jalan tgl 18 Oktober 2004 peraturan-peraturan yang berkaitan dengan
jalan adalah :
a. Wegverkeer ordonansi (stb no. 86 thn 1933) diundangkan th 1951
b. Undang-undang lalu lintas jalan tahun 1965
c. Undang-undang tentang jalan baru diundangkan tahun 1980 (no. 13) yang
masih banyak mengatur prasarana jalan
d. Tahun 2004 dengan UU tentang jalan no.38 sangat diharapkan peran
masyarakat, sesuai UU otonomi daerah, dihubungkan pula tentang UU
jasa konstruksi No. 18 / 1999.
Beberapa hal yang penting dalam UU no. 38 / 2004 antara lain :
 Penggantian penyelenggara jalan
 Wewenang penyelenggara jalan
 Penyelenggaraan / Pengusahaan jalan tol
 Peran masyarakat
3.Penyelenggaraan Jalan 3
UU No. 13 penanganan jalan dikatakan sebagai Pembina jalan.
UU no. 38/2004 terminologi pembinaan jalan dirubah menjadi penyelenggaraan
jalan dimana diatur mencakup :
 Pengaturan
 Pembinaan
 Pembangunan dan
 Pengawasan

4.Pemeliharaan Jalan
Pasal 30 ayat (1) angka b. UU. No. 38/2004 menyatakan kewajiban penyelenggara
jalan memprioritaskan pemeliharaan jalan. Pemeliharaan diprioritaskan dalam rangka
mempertahankan tingkat pelayanan sesuai standar pelayanan minimal yang
ditetapkan, diharapkan dengan pemeliharaan jalan tidak mengakibatkan penurunan
kondisi jalan yang akan menurunkan pula aksebilitas, mobilitas dan keselamatan
pengguna jalan.
Dari segi pengguna jalan kondisi yang buruk mengakibatkan tingginya 4
kerusakan kendaraan, rendahnya kecepatan tempuh, borosnya bahan
bakar / pelumas.
Bagi penyelenggara jalan sendiri akan mengakibatkan lebih mahalnya
biaya rehab dan rekostruski.

5. Standar Pelayanan Minimal


Penyelenggara jalan wajib memenuhi pelayanan jalan sesuai standar.
Standar pelayanan minimal meliputi jaringan dan ruas jalan.
Jaringan meliputi aspek kemudahan aksebilitas pencapaian, mobilitas,
dan keselamatan, Ruas jalan meliputi kondisi jalan dan kecepatan
waktu tempuh rata-rata :
 Aksebilitas km / km2
 Ruas jalan km / 1000 jiwa
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai