Anda di halaman 1dari 4

Pembangunan Wilayah

Ahmad Amanatunnawfal Ammar


1806197701
RINGKASAN
• Terdapat beberapa hal yang saya tangkap selama perkuliahan, di antaranya adalah bahwa pembangunan memiliki paradigma yang berbeda-beda yang harus
disesuaikan dengan perkembangan zaman, tujuannya tetap sama untuk mengubah hal-hal yang buruk menjadi lebih baik. Terutama saat ini yang memasuki
era globalisasi, menuntut pembangunan hingga ke level individu secara mandiri. Peran geografer dalam pembangunan berfokus pada data geospasial hingga
menjadi layanan.
• Indonesia sendiri terus mengalami pergeseran paradigma yang berawal dari top-down, bottom-up, hingga keseimbangan daya saing. Perkembangan ini
dipengaruhi oleh masalah lokal pada awalnya seperti birokrasi hingga globalisasi yang menuntut desain rancangan pembangunan yang berubah. Paradigma
terus berkembang dan menjadi permasalahan karena menuntut variasi lebih banyak seiring waktu, menimbulkan kontras perbedaan nilai. Stakeholder yang
membantu pengategorian level pembangunan berdasarkan kebutuhan tiap negara adalah UN HABITAT.
• Terdapat empat teori pembangunan utama, yaitu teori comprehensive planning yang menuntut analisis dan diskusi mendalam dari pihak-pihak yang
berwenang (top-down), namun cukup lama dan mahal. Kemudian incremental planning yang mendorong perbaikan dari kebijakan yang sudah ada dan tidak
mengambil risiko (pragmatis), biasanya tidak cocok untuk negara berkembang. Strategic planning biasanya lebih kreatif dan fleksibel, pendekatan belum
tentu top-down (tetap membutuhkan persetujuan) maupun bottom-up (inklusif) dan agar menimbulkan keseimbangan, kelemahannya variasinya banyak
sehingga membutuhkan arahan yang baik agar tidak salah konteks. Kemudian yang terakhir adalah collaborative planning yang mendorong kolaborasi kajian
dari perwakilan berbagai pihak, tetapi kekurangannya menimbulkan rasa tidak enak antarpihak atau justru menimbulkan ego sektoral. Terdapat teori lain
yang mendukung, diantaranya social planning, advocacy planning, dan adaptive planning.
• Meskipun begitu, perencanaan belum tentu terus dianggap baik, karena perencanaan harus evaluative, harus diperhatikan Kembali kondisi lingkungan
berubah/tidak, keputusan kebijakan, dan value judgement apakah sudah sesuai. Untuk mempertimbangkan hal tersebut agar lebih rinci, dapat digunakan
teori spasial maupun aspasial. Seperti Teori Rostow, Christaller, Francois Perroux, dll. Konsep perencanaan wilayah dapat berbentuk formal maupun
informal. Pendekatan yang digunakan adalah teritorial atau fungsional. Penerapannya dapat berbentuk physical planning, macro-economic planning, social
planning, dan development planning. Parameter-parameter yang lebih banyak digunakan bersifat ekonomis dan pelayanan, serta tentunya memperhatikan
kondisi lingkungan seperti bencana alam, isu lingkungan, dll.
• Kunci keterbelakangan adalah pelayanan Kesehatan rendah, Pendidikan rendah, keterampilan produk rendah, modal kurang, produktivitas tenaga kerja
rendah, dan manajemen usahanya rendah. Untuk mengatasinya, dilakukan pertukaran tenaga ahli, peningkatan kualitas SDM, dan transfer teknologi dari
wilayah yang lebih maju. Penduduk juga harus diatur dengan program KB, menurunkan kematian ibu dan anak, transmigrasi local dan nasional, dll.
• Sistem perkotaan secara khusus dipengaruhi oleh struktur kota, permasalahan kota dijelaskan melalui 5 pendekatan aspasial maupun spasial, seperti
ekologi, ekonomi, morfologi, system kegiatan, dan ekologi factorial. Permasalahan kota diselesaikan melalui hambatan dan risiko, memilih alternatif terbaik
dan melakukan skala prioritas, lalu dievaluasi jangan sampai membuat anggaran bengkak. Program-program ini di Indonesia biasanya dijelaskan melalui
wilayah fungsional yang membentuk peruntukan lahan. Faktor yang membentuk dan mempengaruhi mempengaruhi system wilayah perkotaan adalah
• Kesesuaian Harapan dan Aktualisasi Pembelajaran dari Dosen
Kesesuaian Harapan Aktualisasi Pembelajaran
Menganalisis permasalahan pokok pembangunan Sudah cukup dipahami karena pada salah satu
suatu wilayah berdasarkan karakteristik internal dan pertemuan dijelaskan bahwa suatu sumber daya
eksternal pembangunan suatu wilayah berdasarkan dapat mempengaruhi pembangunan suatu wilayah,
suatu kaidah ilmu geografi akan tetapi juga bergantung pada wilayah lain.
Misalnya adalah pembangunan tol yang melibatkan
pemerintah daerah sekitarnya.
Membandingkan rencana dokumen pembangunan Dokumen rencana pembangunan sudah dijelaskan
dan peraturan perundangan yang berlaku pada baik tingkat nasional, provinsi, hingga kabupaten/kota.
berbagai skala ruang
Menilai kesesuaian dokumen rencana pembangunan Mirip dengan poin kedua, perbedaannya hanya
dan peraturan perundangan pada berbagai skala dengan kondisi eksisting wilayah, dapat dipahami.
ruang dengan potensi dan kendala masing-masing
wilayah
Mengoreksi kesesuaian dokumen rencana Koreksi dokumen ini juga sudah dijelaskan bahkan
pembangunan dan peraturan perundangan pada hingga koreksi program dan anggaran. Potensi dan
berbagai skala ruang dengan potensi dan kendala kendala masing-masing wilayah juga dijelaskan
masing-masing wilayah dengan sektor basis dan sector yang berkontribusi
paling banyak terhadap PRDB.
• Kelebihan dan Kekurangan

Kelebihan Kekurangan
Secara komprehensif sudah terpaparkan bahkan Sebaiknya ke depannya koordinasi informasi antara
hingga hubungan antara teori-teori dan studi kasus mahasiswa dengan fasilitator semakin meningkat

• Usulan dan Perbaikan


Usulan Perbaikan
Seluruh kelompok memiliki kesempatan untuk maju Mungkin sebaiknya Pak pembelajaran dilakukan
dengan waktu yang ditentukan sehingga seluruh
kelompok dapat maju

Kesimpulan
Pembangunan sangat baik untuk masyarakat, karena mengubah hal-hal yang tidak diinginkan. Pembangunan dapat
dilakukan dengan paradigma dan teori tertentu yang kemudian menjadi kebijakan untuk dilaksanakan. Berbagai
indicator dapat digunakan untuk mengevaluasi kebijakan, paradigma, teori, alternatif yang diambil. Kota adalah
cerminan pembangunan, apabila kota terlalu terpusat maka dipastikan pembangunan kurang merata dan sebaliknya.
Seluruh harapan telah tercapai, dengan berbagai teori dan studi kasus serta analisis maupun koreksi kebijakan
nasional. Hal ini dapat berguna untuk pertemuan selanjutnya dan menjadi wawasan. Adapun kekurangan dan
perbaikan tidak terlalu signifikan mempengaruhi kualitas pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai