Anda di halaman 1dari 18

Fisiologi Sistem

Urinaria

Proses Sekresi
Urinaria Track

Nurul Arief Mahdiyyah G41201344 // B


Pengenalan
Urine adalah hasil sisa metabolisme yang
disekskresikan oleh ginjal kemudian dikeluarkan dari
dalam tubuh melalui sistem perkemihan (urinaria).
Urine mengandung zat-zat yang sudah tidak diperlukan
lagi oleh tubuh, sehingga harus dikeluarkan karena bisa
meracuni tubuh dan berfungsi untuk menjaga
homeostasis cairan tubuh. Proses pembentukan urine
ini melibatkan beberapa organ terutama organ seperti
ginjal, kandung kemih, dan saluran kemih. Urine
merupakan cairan sisa dari hasil metabolisme dalam
tubuh yang dibentuk dalam ginjal melalui 3 (tiga)
proses yaitu filtrasi oleh glomerulus, reabsorbsi dan
sekresi oleh tubulus
Faktor yang Mempengaruhi
Jumlah Urin

1. Jumlah air yang diminum


2. Pengaruh dari stimulus saraf renalis yang dapat
menyebabkan ductus afferent menyempit sehingga
aliran darah ke glomerulus dan tekanan darah dapat
berkurang akibat proses filtrasi yang kurang efektif.
3. Hormon antidiuretika (ADH)
4. Banyaknya garam yang harus dikeluarkan
Proses Pembentukan Urine

Filtrasi
Augmentasi
(penyaringan)

1. 3.

2.
Reabsorpsi
1. Filtrasi (penyaringan)
Proses pembentukan urine yang pertama adalah filtrasi atau penyaringan darah yang
mengandung zat sisa metabolisme yang dapat menjadi racun untuk tubuh. Filtrasi terjadi di
glomerulus dan kapsul bowman Filtrasi merupakan perpindahan cairan dari glomerulus
menuju kapsula Bowman melalui membran filtrasi yang menghasilkan filtrat gromerulus atau
urin primer. Membran filtrasi terdiri dari sel endotelium glomerulus, membran basiler, dan epitel
kapsula Bowman. Sel endotelium glomerulus mempermudah proses filtrasi.
Filtrasi terjadi di badan malphigi yang terdiri dari glomerulus dan kapsul Bowman.
Glomerulus menyaring air, garam, glukosa, asam amino, urea dan limbah lainnya untuk
melewati kapsul Bowman. Hasil filtrasi ini menghasilkan urine primer. Urin primer tersebut
kemudian akan dilanjutkan ke tahap selanjutnya yaitu reabsorpsi. Hasil dari filtrasi ini berupa
filtrat glomerulus atau urin primer yang mengandung H2O dan zat-zat seperti glukosa, klorida,
natrium, kalium, fosfat, urea, asam urat dan kreatinin.
Proses ini terjadi
ketika darah yang
mengandung air, gula,
garam, urea, dll masuk
ke dalam glomerulus

01
kemudian disaring. Sel
darah dan beberapa
protein tetap berada di
dalam darah kemudian
menghasilkan filtrate
glomerulus ( urine
Project Schedule
primer )
2. Reabsorpsi
Reabsorpsi merupakan proses perpindahan cairan dari tubulus renalis menuju ke pembuluh
darah yang berada di sekitarnya. Reabsorpsi terjadi di tubulus kontortus proksimal, nefron, lengkung
Henle (loop of Henle), tubulus distal dan tubulus pengumpul. Pada tahap reabsorpsi, zat-zat yang
dibutuhkan oleh tubuh akan diserap kembali dan dimasukkan ke dalam aliran darah. Zat – zat yang
dibutuhkan seperti Air, glukosa, asam amino, natrium, dan nutrisi lainnya, diserap kembali ke aliran
darah di kapiler yang mengelilingi tubulus.
Sementara itu, zat-zat sisa yang tidak dapat digunakan seperti urea dan kelebihan garam akan
dikeluarkan dalam bentuk urine. Air bergerak melalui proses osmosis, yaitu pergerakan air dari area
konsentrasi tinggi ke konsentrasi yang lebih rendah. Hasil pada proses pembentukan urine ini adalah
urine sekunder (filtrate tubulus).
Selanjutnya urine sekunder mengalir menuju lengkung Henle. Didalam lengkung Henle juga
terjadi proses reabsorbsi bahan-bahan yang masih berguna, terutama ion-ion natrium (Na+). Urin
sekunder mengandung air, garam, urea dan pigmen empedu yang memberi warna dan bau pada urin.
Proses

01
Reab-
sorpsi

Project Schedule
3. Sekresi atau Augmentasi
Sekresi adalah tahap terakhir dalam pembentukan urine, yaitu ketika zat-zat yang tidak
diperlukan oleh tubuh akan disekresikan berupa urine akhirnya dibuang melalui tubulus
kontortus distal. Beberapa zat mengalir langsung dari darah di sekitar tubulus kontortus distal
(distal convoluted tubule) dan tubulus pengumpul (kolektivus) sebagai tempat penyimpanan
urin untuk sementara. Sel – sel tubulus kontortus distal akan mengeluarkan zat – zat tertentu
yang mengandung ion hidrogen dan ion kalium kemudian menyatu dengan urine sekunder.
Di tahap ini masih terjadi penyerapan kembali pada air, garam NaCl dan urea sehingga
terbentuk urin sebenarnya yang harus dibuang oleh tubuh. Penambahan ion hidrogen sangat
penting karena membantu menjaga keseimbangan pH dalam darah. Setelah terjadi augmentasi,
filtrat dialirkan ke tubulus pengumpul kemudian menuju medula, dari medula urine
sesungguhnya masuk ke pelvis renalis lalu ke ureter.
3. Lanjutan

Sebelum dikeluarkan, urine ditampung dalam kantong kemih. Selanjutnya urine dikeluarkan
melalui uretra. Proses tersebut terjadi dengan cara meningkatkan pembuangan zat seperti
kalium (K+) dan kalsium (Ca 2+) ketika konsentrasi tinggi dan dengan meningkatkan reabsorpsi
dan mengurangi sekresi ketika tingkatnya rendah.
Urine yang dibuat oleh proses ini kemudian mengalir ke bagian tengah ginjal yang disebut
pelvis ginjal, kemudian terus mengalir ke ureter dan kemudian tersimpan di kandung kemih. Dari
kandung kemih, urine selanjutnya mengalir ke uretra dan akan dibuang keluar saat buang air
kecil.
01
Project Schedule
Kesimpulan Proses
Pembentukan Urin
“This is a quote, words full of wisdom that someone
important said and can make the reader get inspired.”
GINJAL
Ginjal merupakan organ yang berada di bagian
bawah tulang rusuk belakang tubuh manusia,
berukuran satu kepalan tangan. Setiap ginjal memiliki
sekitar satu juta nefron, yang merupakan tempat
pembentukan urine. Pada waktu tertentu, sekitar 20
persen dari darah akan melalui ginjal untuk disaring
sehingga tubuh dapat menghilangkan zat-zat sisa
metabolisme dan menjaga keseimbangan cairan, pH
darah, dan kadar darah Ginjal memiliki banyak fungsi :
1. Menyaring dan membuang limbah serta racun
melalui urine sekitar 120 – 150 liter darah per hari.
2. Menyeimbangkan cairan tubuh.
3. Memproduksi sel darah merah.
4. Mengaktifkan Vitamin D untuk kesehatan tulang
dan gigi.
GLOMERULUS
Glomerulus adalah untaian pembuluh kapiler
yang dinding-dindingnya bertautan dengan
kapsula bowman, bentuknya seperti cangkir
yang disebut Sebagai kapsul glomerulus
(kapsul Bowman), Fungsi glomerulus, yaitu :
1. Berfungsi Sebagai tempat proses
penyaringan atau filtrasi air dan zat lain
dari aliran darah terjadi.
2. Menyaring protein dan menyerapnya
kembali agar dapat digunakan oleh tubuh.
URETER
Ureter terdiri atas dua bagian (sepasang)
yang berbentuk tabung dan berfungsi
membawa urine dari kedua ginjal ke kandung
kemih. Ureter ini berbentuk tabung atau selang,
yang menghubungkan masing-masing ginjal
dengan kedua sisi kandung kemih. Pada orang
dewasa, ureter memiliki panjang sekitar 25 –
30 cm.
Otot-otot di dinding ureter akan
berkontraksi, kemudian mengendur sehingga
urine akan turun dari ginjal ke kandung kemih.
Kandung kemih
Kandung kemih disusun oleh lapisan otot
polos dan berbentuk seperti balon yang elastis
dan terletak di antara tulang panggul.
Bentuknya yang elastis ini, membuat kandung
kemih bisa mengecil ketika tidak ada urine, dan
membesar jika terdapat urine. Setidaknya
kandung kemih bisa menampung sekitar 400-
600 mL urine. Fungsi kandung kemih ini
menampung urine sementara yang diproduksi
ginjal dan mengeluarkannya melalui proses
berkemih. Bladder berhubungan urethra.
Uretra
Uretra merupakan saluran yang membawa
urin keluar dari tubuh. Uretra atau saluran
kemih juga berbentuk tabung, namun hanya
ada satu. Pada wanita, uretra memiliki ukuran
sekitar 4 cm dengan tempat keluar urine berada
di antara klitoris dan vagina. Sedangkan pada
pria, panjang uretra sekitar 15-25 cm dengan
tempat keluar urine berada di bagian ujung
penis. Fungsi ureter, yaitu :
1. menyaring darah dan membuat urin
sebagai produk limbah.
2. membawa urine dari ginjal ke kandung
kemih
TERIMA
KASIH

Dosen : Veronika Vestine, S.ST, M.Kes

Anda mungkin juga menyukai