Anda di halaman 1dari 13

Occupational Medicine

Disusun oleh grup 2 :


dr. Hendra Permana
dr. Relca Adriansyah
dr. Indra Wahyu Arifuddin
Sejarah Perkembangan
 Abad ke 16 : Agricola dan Paracelsus : Buku mengenai
penyakit pada pekerja tambang
 Abad ke 17 : Dr. Ramazzini – De Morbis Artificum
Diatriba
 Abad ke 20 : Pekerja mulai menuntut kompensasi –
dibuat undang – undang kompensai di U.S
 1916 : Asosiasi kedokteran industri
 1954 : Kedokteran okupasi menjadi suatu bidang
spesialis – di Indonesia baru di akui 2003
Definisi

Occupational and enviromental medicine, as


defined by American College of Occupational and
Enviromental Medicine, is :
“ the medical specialty devoted to prevention and
management of occupational and enviromental
injury. Illness and disability, and promotion of
health and productivity of workers, their families,
and comunities.”
Lanjutan..
ILO and WHO define occupational health as :
“ the promotion and maintenance of the
highest degree of physical, mental and social
well-being of workers in all occupation.
Occupational health service provision is a
means to achieve this objective.”
Perbedaan Kedokteran Klinis dengan Kedokteran Komunitas

Diambil dari tulisan Prof. dr. Bisma Murti, MPH,


Ph.D
Kedokteran Okupasi di Indonesia
 Cabang Ilmu Kedokteran Komunitas
 Lebih menitik beratkan pada upaya preventif
dan diagnosis dini gangguan kesehatan yang
berhubungan dengan pekerjaan
 Paduan pengetahuan dan keterampilan klinis
dengan epidemiolog, statistik, toksikologi,
higiene industri dan ergonomi
 Aktifitas di klinik dan di lokasi kerja
Pelayanan Kedokteran Okupasi memiliki
ciri khusus :

preventif dan promotif , ada kuratif &


rehabilitatif
tergantung dari jenis industrinya
pemberi pelayanan (dokter) bertanggung
jawab terhadap pasien dan sekaligus
terhadap pengelola perusahaan.
Prinsip Pelayanan Kedokteran Okupasi
Pelayanan kesehatan primer kedokteran okupasi
adalah pelayanan kesehatan yang diberikan
kepada pekerja, baik sebagai individu maupun
komunitas pekerja pada tingkat primer.

Tempat pelayanan:
 di tempat kerja/perusahaan
 di fasilitas diluar tempat kerja (bagian dari
pelayanan puskesmas, praktek dokter swasta,
klinik swasta,dll
Kemitraan Kerja
Dalam memberikan pel. Ked. Okupasi :
---> perlu kerjasama dengan berbagai pihak

 interdisiplin : kedokteran, teknik, kimia,


ekonomi, hukum, dll
 antar institusi : Dep. Kes, Depnaker, Depdagri,

Dep.industri, Dep Perdagangan, dll


 antar bagian dlm perusahaan : HRD,
Kesehatan, Safety, produksi, lingkungan, dll
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai