Usia : 71 tahun
Agama : Budha
Anamnesis
Keluhan Utama : Benjolan di lipat paha kiri sejak 2 tahun yang lalu.
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang dengan keluhan terdapat benjolan di lipat paha
kiri sejak kurang lebih 2 tahun yang lalu. Awal terasa benjolan
muncul kecil seperti kelereng, lama-lama benjolan terasa semakin
membesar seperti telur ayam. Awalnya benjolan keluar jika
digunakan untuk aktivitas fisik kemudian masuk kembali jika
beristirahat atau berbaring. Keluhan lain seperti mual muntah, tidak
bisa BAB ataupun kentut serta demam disangkal oleh pasien.
Riwayat Penyakit Dahulu : ◦ Diabetes Mellitus (-)
◦ Hipertensi (+) ◦ Alergi Obat (-)
◦ Diabetes Mellitus (-) ◦ Asma (-)
◦ Alergi Obat (-) Riwayat Kebiasaan : Merokok (+)
◦ Asma (-) Riwayat Pengobatan :
◦ Amlodipin 10 mg
Riwayat Penyakit Keluarga :
◦ Hipertensi (+) Riwayat Operasi Sebelumnya : (-)
Pemeriksaan Fisik (Tanda Vital)
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos Mentis
GCS : E4V5M6
BB : 55 Kg
Tekanan Darah : 140/90 mmHg
Frekuensi Nadi : 90 kali per menit
Frekuensi Napas : 20 kali per menit
Suhu : 36,7 ℃
SpO2 : 99% tanpa O2
Pemeriksaan Fisik (Status Generalis)
Kepala : Normocephale (+), Alopesia (-), Trauma (-)
Mata : Konjungtiva Anemis (-/-), Skelra Ikterik (-/-), Refleks cahaya (+/+), Pupil Isokor (3mm/3mm)
Telinga dan Hidung : Sekret (-/-), Nyeri Tekan (-)
Leher : Pembesaran KGB (-), JVP meningkat (-), Pembesaran Tiroid (-)
Mulut : Bibir Sianosis (-), Bibir kering (-), Faring Hiperemis (-), Tonsil T1-T1
Thorax : Simetris saat statis dan dinamis, retraksi (-)
Pulmo : Vesikuler (+/+), Rhonki & Wheezing (-/-)
Cor : S1 S2 regular, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : Bising usus (+), Nyeri tekan (-)
Ekstremitas : Akral Hangat, CRT<2 detik, edema (-/-)
Pemeriksaan Fisik (Status Lokalis)
Regio Inguinalis Sinistra
Inspeksi : terlihat benjolan sebesar telur ayam di daerah inguinalis sinistra
Palpasi : teraba benjolan, bentuk lonjong, sebesar telur ayam, konsistensi kenyal, Finger Test
(+)
Pemeriksaan Penunjang
Sampel darah diambil pada tanggal 30 September 2021
WBC 5.8 (3.5-10.0)
Persiapan • Edukasi
Pre Anestesi • Informed consent tindakan anestesi
• Puasa 6 jam sebelum operasi
Intra Operatif
Durante Operasi Post Operatif Medikamentosa
• Pemeliharaan: 2
ml/kgBB/jam = 2x55x1 = • Induksi
110 ml
• Operasi sedang : 6
Buvipacaine 20 mg
ml/kgBB/jam = 6x55x1= Kebutuhan cairan: 2 ml/kg
330 ml BB/jam = 2 x 55 x 1 = 110 ml
• EBV: 55 X 65 = 3.575
• Obat Lainnya
• Jumlah kehilangan Clonidine 150 mcg
darah: ± 200 cc Efedrin 15 mg
Penggantian cairan:
• 10% kristaloid (357 cc)
2-4 cc kristaloid (715 –
1430)
• 10% EBV kedua 1:1
koloid (357 cc)
Monitoring
Jam TTV Keterangan
09.35 TD : 110/60 Pasien masuk kamar operasi
HR : 90
RR : 20x
SpO2 : 99%
09.40 TD : 110/60 Dilakukan induksi spinal
HR : 85 Bupivacaine 20mg
RR : 20x Clonidine 150 mcg
SpO2 : 99% Efedrin 15 mg
Rehati N, Hanindito E, Tantria AR dkk. Anestesiologi dan Terapi Intensif : Buku Teks KASI PERDATIN. 2019. Jakarta : PT
Gramedia.
Anestesi Spinal
Rehati N, Hanindito E, Tantria AR dkk. Anestesiologi dan Terapi Intensif : Buku Teks KASI PERDATIN. 2019. Jakarta : PT
Gramedia.
Indikasi Anestesi Spinal
• Bedah ekstremitas bawah
• Bedah panggul
• Tindakan sekitar rektum-perineum
• Bedah obstetri dan ginekologi
• Bedah urologi
• Bedah abdomen bawah
Rehati N, Hanindito E, Tantria AR dkk. Anestesiologi dan Terapi Intensif : Buku Teks KASI PERDATIN. 2019. Jakarta : PT
Gramedia.
Kontraindikasi Anestesi Spinal
Absolut Relatif
Rehati N, Hanindito E, Tantria AR dkk. Anestesiologi dan Terapi Intensif : Buku Teks KASI PERDATIN. 2019. Jakarta : PT
Gramedia.
Komplikasi
Komplikasi tindakan : Komplikasi Pasca tindakan :
• Hipotensi berat • Nyeri tempat suntikan
• Bradikardi • Nyeri punggung
• Hipoventilasi • Nyeri kepala karena kebocoran liquor
• Trauma pembuluh darah • Retensio urine
• Mual muntah • Meningitis
• Gangguan pendengaran seperti tinitus
• Blok spinal tinggi atau total
Rehati N, Hanindito E, Tantria AR dkk. Anestesiologi dan Terapi Intensif : Buku Teks KASI PERDATIN. 2019. Jakarta : PT
Gramedia.
Obat –obat yang digunakan
Bupivacaine
◦ Dosis: 1-2mg/kgBB (12,5-150 mg)
◦ Golongan: Amida
◦ Mekanisme: menghambat inisiasi dan konduksi impuls saraf dengan
menurunkan permeabilitas membrane ion natrium
◦ Efek: analgetik; (hipotensi, bradikardi, mual dan muntah)
◦ Onset: 5-10 menit
◦ Durasi: 2-3 jam
◦ Kontraindikasi: pasien infeksi SSP, TB spinal, inj. Intravena, infeksi
piogenik pada tempat injeksi
Obat –obat yang digunakan
Ephedrin
• Merupakan kelas sympathomimetic, digunakan untuk mengobati hipotensi
• Onset : segera
• Waktu paruh : IV 10 menit, IM 60 menit
• Efek samping : Bronkodilator, peningkatan HR, kontraksi dan cardiac output,
hipertensi, takikardi
Obat –obat yang digunakan
Clonidine
◦ Dosis: 150-300 mcg
◦ Golongan: agonis adrenoreseptor a2
◦ Mekanisme: mengaktivasi trigger adrenoreseptor a2 yang
mempengaruhi konduktansi K+ pada neuron kornu dorsalis
◦ Efek: analgetik; penurunan tonus simpatis
◦ Waktu paruh : 8-15 jam
◦ Kontraindikasi: hipersensitivitas, AV blok 2 atau 3
Terima Kasih