Anda di halaman 1dari 21

PEMERIKSAAN

DARAH
KELOMPOK 2 :
• AISYAH NABILA (20003)
• BHEXTI RIZQIATMA (20020)
• PUSPITA NURUL UTAMI (20052)
• REZA ANDRIAWAN (20058)
• YASYA AZZAHRA (20076)
• YOHANA SITANGGANG (20077)
Definisi Pemeriksaan Darah
tes darah digunakan untuk mengevaluasi kesehatan klien secara keseluruhan dan mendeteksi
berbagai gangguan.

Pemeriksaan darah atau pemeriksaan hematologi secara umum dapat dibedakan menjadi dua
yaitu pemeriksaan hematologi rutin dan hematologi lengkap.
-Pemeriksaan hematologi rutin terdiri dari : hemoglobin/Hb, hematokrit (HCT), hitung jumlah
sel darah merah/eritrosit, hitung jumlah sel darah putih/leukosit, hitung jumlah trombosit dan
indeks eritrosit.
-Pemeriksaan hematologi lengkap (complete blood count) terdiri dari pemeriksaan darah rutin
ditambah hitung jenis leukosit dan pemeriksaan morfologi sel/ sediaan apus darah tepi
(SADT)/Gambaran darah tepi (GDT)/morfologi darah tepi (MDT) yaitu ukuran, kandungan
hemoglobin, anisositosis, poikilositosis, polikromasi. (Kemenkes RI, 2011)
Apa saja jenis sel pada pemeriksaan darah?
1. Sel darah merah
Sel darah merah (eritrosit) diproduksi di sumsum tulang dan dilepaskan ke aliran darah ketika sudah matang.
Sel darah merah mengandung hemoglobin, protein yang mengangkut oksigen ke seluruh tubuh.
Hal-hal yang diperiksa saat memeriksa sel darah merah adalah berikut :
● Pemeriksaan jumlah sel darah.
● Mengukur jumlah hemoglobin.
● Mengukur hematokrit.
● Indeks sel darah merah yang mencakup informasi soal penampilan sel darah merah, seperti:

○ MCV (mean corpuscular volume), yaitu ukuran rata-rata sel darah merah

○ MCH (mean corpuscular hemoglobin), yaitu jumlah rata-rata hemoglobin dalam darah

○ MCHC (mean corpuscular hemoglobin concentration), yaitu konsentrasi rata-rata hemoglobin


dalam eritrosit

○ RDW (red cell distribution width), yaitu berbagai macam ukuran sel darah merah
Apa saja jenis sel pada pemeriksaan darah?
2. Sel darah putih
Sel darah putih (leukosit) adalah sel yang terdapat pada darah, sistem limfatik dan banyak jaringan. Leukosit
merupakan bagian penting dari sistem pertahanan tubuh.
Beberapa komponen yang diperiksa dalam cek darah lengkap terkait leukosit adalah berikut :
● Jumlah sel darah putih keseluruhan.
● Perhitungan berbagai macam jenis-jenis sel darah putih (leukosit), seperti neutrofil, limfosit, monosit,
eosinofil, dan basofil. Namun, ini juga dapat dilakukan sebagai tes lanjutan untuk mencari penyebab
leukosit terlalu tinggi ataupun rendah.
Apa saja jenis sel pada pemeriksaan darah?
3. Trombosit
Trombosit adalah fragmen sel kecil yang mengalir dalam darah dan memiliki peran penting dalam pembekuan
darah normal. Ketika cedera dan perdarahan terjadi, trombosit membantu menghentikan perdarahan dengan
menempel ke lokasi cedera dan menggumpal untuk membentuk sumbatan sementara.
Tes trombosit dalam pemeriksaan darah lengkap mencakup berikut.
● Jumlah trombosit dalam sampel darah.
● Volume rata-rata trombosit, yang mencakup ukuran rata-rata trombosit.
● Distribusi trombosit, yang mencerminkan bagaimana trombosit dalam ukuran.
Apa arti dari hasil pemeriksaan darah lengkap?
Hasil pemeriksaan darah lengkap yang berada di atas atau bawah angka normal dapat menandakan masalah
kesehatan.
1. Hasil pemeriksaan eritrosit, hemoglobin, dan hematokrit
● Jika hasil ketiga tes itu lebih rendah dari normal, klien mengidap anemia.
● Sementara itu, jika hasil ketiga tes itu lebih tinggi dari normal, klien mungkin mengalami kondisi medis,
seperti penyakit jantung.
2. Hasil pemeriksaan sel darah putih
● Jumlah sel darah putih yang rendah (leukopenia) dapat disebabkan oleh kondisi medis, seperti penyakit
autoimun yang menghancurkan sel darah putih, masalah sumsum tulang, atau kanker.
● Sementara itu, jika jumlah sel darah putih lebih tinggi dari normal, klien mungkin mengalami infeksi atau
peradangan.
● Selain itu, hasil pemeriksaan tersebut dapat menandakan bahwa klien memiliki gangguan sistem
kekebalan tubuh atau penyakit sumsum tulang.
● Jumlah sel darah putih juga bisa meningkat akibat mengonsumsi obat-obatan atau menjalani
pengobatan tertentu.
Apa arti dari hasil pemeriksaan darah lengkap?

3. Hasil pemeriksaan jumlah trombosit


● Jumlah trombosit yang lebih rendah dari normal (trombositopenia) atau lebih tinggi dari normal
(trombositosis) sering kali merupakan penyebab tanda dari kondisi medis.
● Jika jumlah trombosit di luar angka normal, klien memerlukan tes tambahan untuk mengetahui
penyebabnya secara pasti.

pemeriksaan darah lengkap bukan tes diagnostik yang pasti atau tes akhir. Dalam beberapa kasus, jika hasil
klien berada di atas atau di bawah batas normal, dokter akan merujuk klien ke dokter spesialis kelainan darah
(hematologis).
Tujuan pemeriksaan laboratorium, diantaranya untuk mendeteksi adanya
penyakit, menentukan faktor risiko penyakit, memantau perkembangan
penyakit dan memantau efektivitas pengobatan. Hasil pemeriksaan
laboratorium memiliki peranan penting dalam pengambilan keputusan
medis, karena itu akurasi hasil menjadi suatu keharusan. Hasil
pemeriksaan yang tidak akurat dikarenakan persiapan pemeriksaan yang
kurang optimal akan menyebabkan tujuan pemeriksaan tidak tercapai dan
dapat mengakibatkan diagnosa yang kurang tepat dan berujung pada
penanganan medis yang kurang tepat pula.
PERSIAPAN SEBELUM PEMERIKSAAN DARAH

1. Pasien harus puasa minimal selama 10 jam sebelum pengambilan darah, kecuali untuk pemeriksaan
glukosa puasa minimal 8 jam. Untuk pemeriksaan trigliserida, sebaiknya pasien puasa selama 12 jam.

Mengapa harus berpuasa?

karena Kandungan gizi dalam makanan dan minuman yang dikonsumsi akan diserap ke dalam aliran darah dan
bisa memberikan dampak langsung pada tingkat glukosa darah, lemak dan besi. Dengan berpuasa maka akan
mengurangi variabilitas substansi dalam darah. Hal ini untuk memastikan agar hasil pemeriksaan tidak
dipengaruhi oleh konsumsi makanan terakhir dan dapat diinterpretasikan dengan benar oleh dokter.

2. Selama puasa, pasien tidak diperbolehkan makan dan minum, kecuali air putih.
3. Hindari merokok, makan permen karet, minum kopi dan teh (tanpa gula), alkohol, addictive drugs (seperti
amphetamine, morphine, heroin, cannabis) karena akan mempengaruhi hasil pemeriksaan.
4. Jangan melakukan aktivitas berat seperti berolahraga sebelum pengambilan darah.
5. Pengambilan darah sebaiknya dilakukan pagi hari, antara pukul 07.00 - 09.00. Hal ini karena pagi hari
merupakan keadaan basal tubuh dimana pada umumnya belum melakukan banyak aktivitas.
Jenis tes untuk cek kadar gula dalam darah

Banyak orang tidak menyadari bahwa dirinya memiliki kadar gula darah yang tinggi atau
hiperglikemia. Pasalnya, gejala gula darah tinggi, seperti sering haus dan buang air kecil,
penglihatan kabur, dan tubuh yang lemas tidak selalu muncul pada setiap orang. banyak juga
yang mengabaikan keluhan tersebut dan tidak mewaspadai penyakit yang bisa timbul dari
kondisi gula darah tinggi. Hal ini jugalah yang menyebabkan banyak orang baru mengetahui
kadar gula darah yang tinggi setelah terdiagnosis memiliki diabetes. Nah, di sinilah
pentingnya melakukan cek gula darah secara rutin.
1. Tes gula darah sewaktu (GDS)
● tes gula darah sewaktu bisa dilakukan kapan saja, tanpa perlu mempertimbangkan waktu
makan terakhir Anda. Namun, biasanya cek gula darah ini dilakukan apabila Anda sudah
memiliki gejala diabetes, seperti sering buang air kecil atau kehausan ekstrem.
● Hasil tes gula darah sewaktu yang berada di bawah angka 200 mg/dL menunjukkan
kadar gula normal. Menurut Centers for Disease Control (CDC), hasil cek gula darah yang
menunjukkan angka 200 mg/dL (11.1 mmol/L) atau lebih, berarti gula darah Anda tinggi
dan Anda punya diabetes.
2. Tes Gula Darah Puasa
Cek gula darah puasa dilakukan sebagai pemeriksaan lanjutan dari tes GDS. Sampel darah
dalam cek gula darah ini akan diambil setelah Anda berpuasa semalaman (kurang lebih 8
jam). Sejauh ini, tes gula darah puasa dianggap sebagai metode pemeriksaan gula darah
yang cukup efektif. Berikut kategori kadar gula darah menurut hasil cek gula darah puasa:
● Normal: kurang dari 100 mg/dL (5,6 mmol/L).
● Prediabetes: antara 100 sampai 125 mg/dL (5,6 sampai 6,9 mmol/L).
● Diabetes: 126 mg/dL (7 mmol/L) atau lebih.

Prediabetes adalah kondisi ketika gula darah melebihi batas normal, tapi belum bisa
sepenuhnya dikategorikan sebagai diabetes. Namun, apabila klien tidak segera mengubah
gaya hidup tertentu untuk menurunkan gula darah, klien berisiko tinggi mengalami diabetes
melitus.
3. Postprandial Blood Glucose Test
● Tes postprandial gula darah dilakukan 2 jam setelah makan, sesudah klien puasa
sebelumnya. Jeda 2 jam diperlukan karena setelah makan kadar glukosa akan naik dan
normalnya hormon insulin akan mengembalikan kadar gula darah ke batas normal.
● Untuk melakukan cek gula darah ini, klien perlu berpuasa selama 12 jam dan setelahnya
baru makan seperti biasa, tapi usahakan untuk mengonsumsi 75 gram karbohidrat.
Setelah makan normal, jangan mengonsumsi apa pun lagi hingga waktunya tes.

Berikut kategori kadar gula darah dari pemeriksaan postprandial blood glucose test:
● Normal: kurang dari 140 mg/dL (7.8 mmol/L)
● Diabetes: 180 mg/dl atau lebih
4. Tes toleransi glukosa oral (Oral Glucose Tolerance Test, OGTT)
● Tes toleransi glukosa oral dilakukan setelah 2 jam dari saat mengonsumsi 75 gram
cairan glukosa yang akan diberikan oleh petugas kesehatan. Sebelum melakukan cek
gula darah oral, klien juga perlu berpuasa setidaknya 8 jam. Tes gula darah ini memiliki
hasil yang lebih baik dari tes gula darah puasa, tapi biasanya biayanya lebih mahal.
Berikut kategori kadar gula darah dari pemeriksaan toleransi gula darah oral:
• Normal: kurang dari 140 mg/dL (7.8 mmol/L)
• Prediabetes: 140-199 mg/dl (7.8 sampai 11 mmol/L)
• Diabetes: 200 mg/dl atau lebih
Cek toleransi gula darah oral umumnya memang digunakan untuk tes diagnostik diabetes
gestasional pada ibu hamil.
5. Tes HbA1c
● Tes glikohemoglobin atau tes HbA1c adalah pengukuran gula darah jangka panjang. Tes gula darah ini
memungkinkan dokter untuk mengetahui berapa rata-rata nilai gula darah selama beberapa bulan
terakhir. Pemeriksaan gula darah ini mengukur persentase gula darah yang terikat dengan hemoglobin.
Semakin tinggi hemoglobin A1c, semakin tinggi pula tingkat gula darah.
Berikut adalah cara membaca hasil tes gula darah HbA1c:
● Diabetes: 6,5% atau lebih dan telah dilakukan lebih dari satu kali
● Prediabetes: 5,7-6,7%
● Normal: kurang dari 5,7%

Tes ini bisa juga digunakan untuk memantau gula darah secara rutin setelah klien dinyatakan positif
mengalami diabetes melitus. Kadar HbA1c sebaiknya dicek beberapa kali dalam setahun.
6. Tes insulin C-peptida
● Tes C-peptida merupakan tes darah yang dilakukan untuk mengetahui seberapa banyak
insulin yang diproduksi tubuh Anda.
● Tes ini berguna dalam menentukan apakah Anda menderita diabetes tipe 1 atau tipe 2.
Tes insulin C-peptida lebih sering dilakukan pada penderita diabetes tipe 1 untuk
mengetahui seberapa baik kinerja sel-sel beta di pankreas.
● Sebelum tes, Anda akan diminta untuk berpuasa selama 12 jam. Tes insulin C-peptida
mengharuskan untuk mengambil sampel darah Anda. Hasilnya akan tersedia dalam
beberapa hari.
Hasil tes C-peptida yang dikombinasikan dengan hasil cek gula darah dapat digolongkan
dalam tiga rentang, yaitu:
● Normal: 0,51-2,72 nanogram per mililiter (ng/mL) atau 0,17-0,90 nanomoles per liter
(nmol/L).
● Rendah: kadar C-peptida yang di bawah normal dan hasil cek gula darah lain tinggi bisa
menandakan diabetes tipe 1. Namun, hasil tes C-peptida dan gula darah yang sama-
sama rendah bisa menunjukkan adanya gangguan hati, infeksi berat atau penyakit
Addison.
● Tinggi: kadar C-peptida yang di atas normal dan tes gula darah yang tinggi bisa menjadi
indikasi dari resistensi insulin, diabetes tipe 2, atau sindrom Cushing. Sementara, kadar
C-peptida yang tinggi dan kadar glukosa darah rendah mungkin dipengaruhi oleh efek
obat penurun gula darah atau indikasi tumor pankreas.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH
RESOURCES
https://hellosehat.com/diabetes/cek-gula-darah/

file:///C:/Users/Asus/Downloads/147-923-1-PB.pdf

https://hellosehat.com/kelainan-darah/pemeriksaan-darah-lengkap/

https://m.prodia.co.id/id/infokesehatan/artikelkesehatandetails/anjuran-persiapan-sebelum-pe
meriksaan-laborat

http://spiritia.or.id/informasi/detail/63
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai