Anda di halaman 1dari 18

BAGIAN MUTLAK

(LEGITIEME PORTIE)

Fakultas Hukum
Universitas Ibn Khaldun Bogor
I. Pengertian Legitieme Portie
→ Ps. 913 KUHPerdata
→ Bagian se-banding yang dilindungi UU

Ahli waris tertentu → tidak dapat disingkirkan sama


sekali oleh pewaris dari pewarisannya
Dalam hal → Legitiemaris → menuntut maka bagian
yang telah diberikan pada orang lain pada saat
warisan terbuka → harus dikembalikan kepada
Legitiemaris sampai Legitieme Portie (LP) nya
terpenuhi.
2
Pemberian semasa pewaris hidup → berupa
hibah maupun hibah wasiat melalui
testament, yang merugikan hak bagian
Legitiemaris harus dikurangi sampai LP
terpenuhi

Ps. 920, 921, 967 KUHPerdata


Ketentuan LP → mengakibatkan harta waris
terbagi bagian bebas
bagian terikat
pada LP
3
Tujuan pengaturan LP → agar warisan sebagai
harta keluarga, jatuh ketangan keluarga
→ditinjau dari aspek anak-anak sebagai ahli
waris ketentuan LP tidak mungkin ada
“Pewarisan Mayoratt”, dimana anak-anak:
yang satu memperoleh seluruh warisan, yang
lain tidak menerima apa-apa.
Jadi → ditinjau dari segi yang sama, ahli waris
→ LP → mempunyai fungsi “pemerataan”

4
II. Yang Berhak Atas LP
Syarat-syarat penerimaan LP
►Harus dalam garis lurus → dalam garis
lurus keatas atau dalam garis lurus
kebawah
►Harus orang-orang yang benar-benar
terpanggil untuk menjadi ahli waris
→ ahli waris abintestato
5
Besarnya LP → ps. 914 KUHPerdata
a P b P

LP ⅔ x ½

½ HP

c
P
LP ¾ x ¼

6
Besarnya LP → ps. 915 KUHPerdata

LP ½ x ½ HP
P

7
Besarnya LP → ps. 916 KUHPerdata
LP → ALK

Selamanya ½ dari apa


ALK yg yang seharusnya diterima
diakui

8
Cara Menghitung LP
Perhitungan LP harus bebas dari segala beban.
Harus didasarkan pada nilai warisan
seandainya pewaris “tidak telah”
menghibahkan hartanya.
Merupakan perlindungan yang dibuat oleh
pembentuk UU. Pasal 921 KUPerdata
→ menetapkan dari jumlah mana besarnya LP
harus dihitung.
9
Prinsip LP atas tuntutan Legitimaris harus dipenuhi, kalau
perlu dengan memotong hibah/legaat.
Yaitu dengan cara:
1. Menghitung semua hibah (semasa pewaris hidup)
2. Jumlah tersebut ditambah dengan aktiva yang ada
3. Dikurangi hutang-hutang pewaris (pasiva)
4. Dari jumlah tersebut dihitung besarnya LP
5. Untuk menentukan berapa jumlah yang benar-benar
diterima oleh legitimaris harus dikurangi juga dengan hibah
yang sudah diterima oleh legitimaris.

Pasal 921 KUHPerdata melindungi Legitimaris thd kemungkinan


kerugian ataupun penyelundupan dan kecurangan-
kecurangan pewaris atas ketentuan UU mengenai LP

10
Penilaian hibah
Nilai hibah dihitung menurut keadaan benda pada waktu
hibah diberikan, tetapi harganya dihitung menurut
harga pada saat warisan terbuka
→ ps. 921 KUHPerdata bertujuan untuk melindungi
Legitimaris thd kemungkinan kerugian yang
ditimbulkan karena penyelundupan/ kecurangan
pewaris atas ketentuan UU yg berkaitan dengan LP.
Misalnya: dapat berupa penjualan dibawah harga
yang normal.
Maksud pembuat UU dengan penghitungan hibah →
dalam hal jumlah warisan tidak ada pemberian atau
hibah.
11
► Contoh:
Tahun 1988, P menghibahkan kepada X
sebidang tanah dan sebuah mobil Mercedes
Benz tahun 1988.
Tanah tersebut tanah sawah kelas III seharga
Rp 100.000 per meter, sekarang sudah
menjadi rumah mewah di daerah pemukiman
kelas I, sedangkan mobil sudah menjadi besi
tua, kalau dijual per kilo ± Rp 10.000

12
Cara menilai hibah
Jika pertambahan nilai dari benda tersebut
adalah akibat hasil usaha/investasi dari si
penerima hibah, maka pertambahan nilai
tersebut tidak diperhitungkan.
Jika pertambahan sebagai akibat suatu
perkembangan wilayah yang mengakibatkan
harga tanah menjadi tinggi, maka nilai
diperhitungkan.
Yang menjadi masalah jika hibah berupa uang
tunai, harga emas sebagai patokan
13
Perhitungan Jumlah Hibah

Rumus:
Jumlah uang yang dihibahkan
x harga emas saat ini x ½
Harga emas pd saat hibah diberikan

Contoh:

Hibah tahun 1965 → Rp 30juta x Rp 90.000 x ½


Harga emas pd saat itu Rp 15.000

14
Inkorting (Pemotongan Hibah)
► Jika kita sudah menemukan jumlah untuk suatu
perhitungan LP → diketahui berapa besarnya LP
► Apabila besar LP sudah diketahui, kita lihat berapa
sisa warisan setelah dikurangi testament (jika ada)
 Jika sisa sudah mencukupi LP → maka LP dipenuhi terlebih
dahulu, sisanya baru ahli waris abintestato yang lain
 Jika sisa warisan tidak mencukupi maka harus diperhatikan
lebih dahulu, apakah legitimaris pernah menerima hibah
semasa pewaris hidup, jika ada maka jumlah hibah
tersebut dapat dikurangi.

15
Contoh I:

Aktiva warisan Rp 10juta, utang warisan Rp 5juta, legaat pada B → Rp 5juta.


Hibah semasa hidup pada A Rp 4juta.

Penyelesaian:
B Aktiva = Rp 10juta
Utang pewaris = Rp 5juta
5juta (legaat)
P
Warisan = Rp 5juta
Sisa warisan
A berupa legaat
A hibah semasa hidup Rp 4juta pd B = Rp 5 juta
= 0

Perhitungan LP
LP A = ½ (5juta + 4juta) – 4,5juta
A telah menerima hibah 4juta. Kekurangan 500.000
B → di inkorting 500.000 → diserahkan pada A (AW legataris)
Disini kedudukan A dan B sama-sama AW legataris
16
Contoh II: A Legataris

P B

HW = 40juta
B menerima legaat → dalam testament sebesar 30juta
A menuntut LP

Penyelesaian:
Laksanakan legaat pada B 30juta, sisa → warisan 10juta
Perhatikan → apakah ada pelanggaran LP
LP A → ½ x ½ x 40juta = 10juta
LP tidak terganggu, testament dapat dilaksanakan
17
Beda Inkorting dengan Inbreng
1. Subjeknya (1) Inbreng → ditujukan pd AW saja
(2) Inkorting → ditujukan pd siapa
saja yg sudah menerima hibah/
wasiat dari pewaris

2. Pelaksanaan
(1) Dalam Inbreng → kewajiban tidak tergantung pada adanya tuntutan
dari ahli waris/legitaris
(2) Dalam Inbreng apa yang merupakan kewajiban tidak dipotong tetapi
diperhitungkan dengan apa yang sudah diterima sebagai hibah dari
pewaris

18

Anda mungkin juga menyukai