Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS KEBIJAKAN KESEHATAN

TENTANG
POSISI KESEHATAN DENGAN SDGS DI
BANDING MDGS

KELOMPOK 2

FIKA RAHAYU NENGSI


FITRI
PATRI YULIANI
JURNAL 1 : EVALUASI MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS (MGDS)
DALAM MENANGGULANGI KEMISKINAN DAN
KELAPARAN MENUJU SUSTAINABLE DEVELOPMENT
GOALS (SGDS) DI KOTA MEDAN

Kondisi capaian pembangunan di Kota Medan melalui indicator


Millienium Development Goals (MDGs) pada dasarnya sudah berjalan
dengan baik dimana dari 7 indikator yang dicanangkan sebagian besar
kegiatan sudah tercapai, diantaranya yaitu : Tujuan 1. Menanggulangi
Kemiskinan dan Kelaparan pada umumnya sudah tercapai yaitu terkait
dengan Indeks Kedalaman Kemiskinan, Indeks Keparahan
Kemiskinan, Laju PDRB per tenaga kerja , Rasio kesempatan kerja
terhadap penduduk usia 15 tahun ke atas , Prevalensi Balita dengan
berat badan rendah/kekurangan gizi , Prevalensi balita gizi buruk,
Prevalensi balita gizi kurang kecuali untuk tingkat kemiskinan
berdasarkan garis kemiskinan nasional, Proporsi tenaga kerja yang
berusaha sendiri dan pekerja bebas keluarga terhadap total kesempatan
kerja belum tercapai.
LANJUTAN
Tahun 2017, Indonesia bersiap menjalankan program Sustainability
Development Goals (SDGs) dari PBB hingga tahun 2030 nanti. Program ini
bercita-cita untuk menghapus kemiskinan di dunia. SDGs merupakan
kelanjutan dari program Millenium Development Goals (MDGs), juga dari
PBB, yang dicanangkan berlaku di Indonesia sejak tahun 2000 hingga 2015.

Berbeda dengan MDGs, program SDGs menaruh perhatian bukan hanya


pada pengembangan manusia (human development) tapi juga
pengembangan ekonomi dan lingkungan sebagai bagian dari agendanya.
Berbeda pula dengan MDGs yang bersifat top-down, SDGs disusun dengan
melibatkan negara-negara yang memberlakukan SDGs, baik itu dari
pemerintah maupun masyarakat sipil. Hasil dari pelibatan itu adalah 17
indikator yang mesti dicapai negara pemberlaku SDGs dalam 15 tahun ke
depan.
JURNAL 2 : AIR DAN SANITASI: DIMANA
POSISI INDONESIA?

Air bersih dan sanitasi masuk dalam Tujuan 7 (MDG 7)


yaitu memastikan kelestarian lingkungan hidup, yang
didalamnya terdapat Target 7C yang berbunyi: Menurunkan
separuh proporsi penduduk yang tidak memiliki akses yang
berkelanjutan terhadap air minum yang aman dan sanitasi dasar
pada 2015. Sesuai dengan target 7C tersebut, hal itu berarti
bahwa air dan sanitasi menjadi target penting yang harus
dicapai dengan indikator berupa adanya penurunan separuh
proporsi penduduk yang tidak memiliki akses yang
berkelanjutan terhadap air minum yang aman dan sanitasi dasar
pada 2015. Pencapaian pada target air dan sanitasi ini juga
berperan penting dalam menopang tujuan MGDs lainnya,
diantaranya target peningkatan kesehatan ibu dan penurunan
angka kematian anak.
LANJUTAN
Berbagai evaluasi terhadap pencapaian target MDGs menunjukkan bahwa
capaian target di bidang air minum dan sanitasi di Indonesia masih tertinggal
dibandingkan bidang lainnya. Laporan Pencapaian Tujuan MGDs di Indonesia
dari Bappenas (2012) menyatakan bahwa berdasarkan survei sosial ekonomi
nasional (Susenas), akses terhadap sumber air minum layak meningkat dari
37,73% pada tahun 1993 menjadi 42,76% pada tahun 2011. Akses terhadap
fasilitas sanitasi dasar juga meningkat dari 24,81% pada tahun 1993 menjadi
55,60% pada tahun 2011. Meskipun baik, akses terhadap air minum dan akses
terhadap sanitasi layak sama-sama belum mencapai target MDG 7C.
Beberapa hal yang dapat dipertimbangkan menjadi peluang pencapaian
SDGs terkait air dan sanitasi antara lain penguatan sistem data terkait air
bersih dan sanitasi serta keterlibatan aktif baik pemerintah daerah maupun
sektor swasta dalam mendukung pencapaian target. Untuk daerah perkotaan,
berbagai teknologi inovatif dalam hal penyediaan air bersih dan sanitasi perlu
terus dikaji dan dikembangkan. Sedangkan terkait pengelolaan suplai air
bersih oleh PDAM, untuk memperkuat tata kelola dan kapasitas PDAM,
diperlukan pengkajian ulang terhadap berbagai tugas, proses dan akuntabilitas
kelembagaan.
JURNAL 3 : PENINGKATAN AKTIVITAS FISIK DAN PEMANFAATAN
PEKARANGAN RUMAH UNTUK TANAMAN SAYUR DAN BUAH
SEBAGAI GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT (GERMAS)

Beberapa target dalam penyelesaian masalah penyakit


menular maupun penyakit tidak menular telah dimasukkan
ke dalam agenda global seperti Millenium Development
Goals (MDGs). Namun, hingga akhir pencapaian target
MDGs tahun 2015, banyak negara yang belum mampu
untuk mencapai target yang telah ditetapkan. Setelah tahun
2015, agenda global baru pun dicanangkan, yaitu
Sustainable Development Goals (SDGs). SDGs masih
menargetkan beberapa indikator terkait dengan penyakit
menular, penyakit tidak menular, dan termasuk juga
universal health coverage yang akan dicapai tahun 2030.
LANJUTAN

Berkaca dari kegagalan sebagian besar negara dalam mencapai


target MDGs, pencapaian target SDGs menjadi suatu tantangan
besar dalam pembangunan kesehatan. Oleh sebab itu, layanan
kesehatan yang disediakan untuk masyarakat harus paripurna.
Penyediaan layanan kuratif dan perlindungan finansial pada
masyarakat untuk menggunakan layanan kuratif telah
ditingkatkan.

Anda mungkin juga menyukai