Anda di halaman 1dari 21

Implementasi Lean

Galih Endradita M.
Managemen dalam Pengurus Pusat IKKESINDO
Pengelolaan Rumah 2021
Sakit, Studi Kasus

1
Situasi Eksternal Persaingan Bisnis
Perumahsakitan Perumahsakitan
Peraturan Pemerintah No 47 Tahun LARSI : Lembaga LAM – KPRS  Lembaga
Akreditasi Mutu dan
2021 ttg Penyelenggaraan Akreditasi Rumah Keselamatan Pasien
Perumahsakitan Sakit Rumah Sakit

Perubahan Regulasi Perumah Sakitan


Akreditasi Rumah Sakit
Permenkes No 14 Tahun 2021
Ttg Standar Kegiatan Berusaha
dan produk pada perijinan berusaha SNARS KARS 1.1 Lembaga Akreditasi
berbasis resiko sector kesehatan Komisi Akreditasi Rumah Sakit Damar
(implementasi PP No 5 Tahun 2021) Rumah Sakit Husada Paripurna

Standar Fasilitas dan Bagunan Regulasi BPJS Kesehatan :


1. Pedoman Tehnis Bangunan RS 1. Rujukan Berbasis Kompetensi
2. Permenkes 24/2016 (dicabut Digitalisasi Pelayanan Kesehatan 2. Implementasi Total Budjet
dan tidak berlaku) 1. Telemedicine 3. COVID-19 Berbasis INA CBGS
3. Kumpulan Ped Tehnis 2. Layanan Kesehatan Online 4. Kelas Standar Rawat Inap dll
Bangunan berkaitan COVID19 3. Pelayanan Swamedikasi
4. PP Nomor 47 Tahun 2021 2
Analisa Posisi Rumah Sakit Umum
1
Apakah pesaing atau Tidak
kompetitor kita Posisi yang sangat dominan
berbahaya? Karena bisa mencakup semua segmen

Ya

4
Apakah pelanggan
ingin membayar lebih
Dengan biaya rendah Tidak
Keluar dari bisnis
Tidak bisnis anda bisa
bertahan anda

Ya Ya
2 3
Posisi yang paling tinggi Posisi terendah
Pelanggan yang ada merupakan
pelanggan menengah ke atas
Perlu banyak perbaikan
3
Product Life
Cycle INOVASI

Renewal

Cost recovery Maturity


100%

75% Decline
Growth

50%

Introduction
25%
Rumah Sakit

Menemukan Keputusan Membangun Memanen Pembaruan Keputusan


Formula Kembangkan Posisi Keuntungan Formula Tambah
keberhasilan Atau tidak Keunggulan (ROI) keberhasilan investasi
kompetitif Atau tidak 4
Tahap pengenalan (introduction)  Tahap pengembangan (growth) Tahap pematangan (maturity) Tahapan penurunan (decline)

promosi yang dilakukan harus agresif periode penerimaan pasar yang suatu periode penurunan dalam suatu periode saat penjualan
dan menitik beratkan pada branding cepat dan peningkatan laba yang pertumbuhan penjualan karena menunjukkan arah yang menurun
besar produk itu telah diterima oleh dan laba yang menipis.
1. Strategi peluncuran cepat sebagian besar pembeli potensial
(rapid-skimming strategy)
2. Strategi peluncuran lambat Pertumbuhan Cepat (Rapid Growth) Growth Maturity pertumbuhan • Menambah investasi agar dapat
(low-skimming strategy).  penyempurnaan produk, penjualan mulai berkurang mendominasi. 
3. Strategi penetrasi cepat (rapid- pengembangan segmen pasar baru, • Mengubah produk. 
penetration strategy) • Mencari pasar baru.
4. Strategi penetrasi lambat (slow-
penambahan saluran distribusi baru, Stable Maturity  penjualan
dan pengurangan harga menjadi mendatar yang disebabkan • Tetap pada tingkat investasi. 
penetration strategy) • Mengurangi investasi
oleh jenuhnya pasar
Pertumbuhan Lambat (Slow perusahaan secara selektif
Growth)  memperkuat dan Decaying Maturity  penjualan
mempertahankan posisi pasar serta mulai menurun dan konsumen mulai 1. Mengidentifikasi produk lemah.
membangun kesetiaan konsumen bergerak ke produk lain  2. Menentukan strategi pemasaran
yang harus segera dilakukan.
1. meningkatkan kualitas produk 1. Modifikasi pasar 3. Keputusan penghentian
serta menambahkan 2. Modifikasi produk Investasi
keistimewaan produk 3. Modifikasi bauran pemasaran
2. menambahkan model-model
baru dan produk-produk
penyerta
3. meningkatkan cakupan
distribusinya dan memasuki
saluran distribusi baru
4. menurunkan harga untuk
menarik pembeli

5
Fee For Service BPJS Kesehatan  95% Penduduk Indonesia

( - ) Kenaikan INA CBGs


( - ) INA CBGs COVID19

Strategi Tarif Antar Rumah Sakit

Rumah Sakit
Efektif dan
Efisien

Lean
Management
Six Zigma
6
Kenapa Lean Six Sigma ?

Lean adalah sebuah improvement process


Lean merupakan prinsip pendekatan menyeluruh (perbaikan proses) yang menempatkan segala
yang dilakukan untuk meningkatkan flow (aliran) sesuatu di tempat yang tepat, di waktu yang
dan menghilangkan waste (pemborosan) sesuai, dalam jumlah yang benar dan
meminimalisir waste

Six Sigma membawa perbaikan dalam


Six Sigma adalah pendekatan yang menggunakan
pengurangan biaya, pengurangan waktu siklus,
cara mengurangi variasi yang terjadi dalam suatu
pengurangan cacat dan pengembangan produk
proses
atau jasa  
 Setiap Rumah Sakit harus memiliki organisasi yang efektif,
efisien, dan akuntabel.

Tata  Organisasi Rumah Sakit disusun dengan tujuan untuk


mencapai visi dan misi Rumah Sakit dengan
Kelola menjalankan tata kelola perusahaan yang baik (Good
Corporate Governance) dan tata kelola klinis yang baik

Rumah (Good Clinical Governance).


 Tata kelola rumah sakit yang baik adalah penerapan
fungsi-fungsi manajemen Rumah Sakit yang
Sakit berdasarkan prinsip-prinsip tranparansi,
akuntabilitas, independensi dan responsibilitas,
UU NO 44 kesetaraan dan kewajaran
 Tata kelola rumah sakit yang baik adalah penerapan

TH 2009 fungsi-fungsi manajemen Rumah Sakit yang


berdasarkan prinsip-prinsip tranparansi,
akuntabilitas, independensi dan responsibilitas,
kesetaraan dan kewajaran

8
Hospital Process are full of waste and in efficiency

Bermutu
• 30-40% biaya kesehatan digunakan
untuk aktivitas yang tidak
Survive Berkembang memberikan nilai manfaat bagi
pasien. – The Joint Commission
LEAN
MANAJEMEN
• 69% waktu kerja pegawai di RS
tidak berhubungan langsung dengan
Efisien Inovatif
perawatan pasien. – Univ of
Colorado Hospital
Produktif

9
TAHAPAN PEMBENTUKAN DAN
IMPLEMENTASI
LEAN hospital management

3. Lean
Executive
Decision
05
1. Membangun
2. Pembelajaran
Lean Hospital
Making
04 5. Monitoring
dan evaluasi

Filosofi Bekerja Manajemen


03 Monitoring & evaluationDampak Lean
hospital
management

02 Implementation
01 Create LHM Team
Learning Organization
4. Implementasi
Lean hospital management
Develop corporate culture
Melalui Six Sigma
Membangun Filosofi Bekerja

VALUES DALAM
5 GERAKAN BUDAYA 1 2 BEKERJA

1. GERAKAN SHALAT 1. IBADAH


BERJAMA’AH 2. PROFESIONAL
2. GERAKAN TEPAT WAKTU 3. KASIH SAYANG
3. GERAKAN DAKWAH JUMAT 4. KERJA SAMA
4. GERAKAN MEJA BERSIH 5. INOVATIF
5. GERAKAN EFISIENSI
8 JENIS WASTE - DOWN TIME
Defek Overproductin Wait Not used talent

• Mengulang pekerjaan • Memproduksi lebih • Penundaan waktu atau • Tidak menggunakan


akibat terjadi awal atau lebih cepat waktu tunggu selama SDM yang tidak sesuai
kesalahan terkait dari yang diperlukan pelayanan dengan kompetensi
masalah kualitas dan proses berikutnya atau ketrampilan yang
pelayanan berisiko pada
keselamatan pasien

Transport Inventory Motion Extra Processing

• Pergerakan produk • Memproduksi, • Pergerakan yang • Melakukan proses yang


atau pasien yang tidak menyimpan atau berlebihan, karena tidak diperlukan
perlu membeli barang yang penempatan barang
tidak perlu, kehabisan yang tidak tepat
stoc, atau stock
berlebihan
12
No 7 ways of LEAN Managemen Realisasi Lean Program
1 Reduce never events  Jangan ada KTD yang 1. Penguatan PMKP, PPI, Ponek, Komite Medik dan Keperawatan  Purna
menyebabkan waste waktu
2 Supply chain improvements  Kerja sama dg 1. ‘Force Fornas’ BPJS Kesehatan
vendor harus diatur 2. Kebijakan Pagu Anggaran Farmasi
3. Pengendalian Logistik Terpusat
3 Delay or cancel construction and expansion 1. Investasi terkontrol
 Ekspansi harus didasarkan pada demand 1. KSO
2. Skema Cicilan investasi sesuai pagu
2. Perencanaan Pembangunan / Renovasi oleh staf IPS
1. Hemodialisa
4 Reduce overtime  Jangan ada waktu 1. Pengaturan 2 shift manajemen
terbuang sia-sia / lembur tidak produktif
5 Reduce length of stay  Mengatur hari 1. In Out ICU Kriteria
rawat pasien 2. In Out IRNA  Kriteria
3. Penguatan Case Manager, Direktur Kendali Pelayanan
6 Reduce unnecessary testing and diagnostic  1. Testing sesuai PPK/CP
Mengatur test dan diagnostik yang tidak
diperlukan
7 Reduce delays and errors in billing  1. Penguatan SIM RS Khanza
Mengatur tagihan dan mengurangi 2. Sinkronisasi IT RS dan IT BPJS Kesehatan
kesalahan dalam biling pasien

13
KERANGKA Lean Six Sigma Tools

D M

CUSTOMER & BUSINESS PROCESS MAPPING &


VALUE PROCESS METRICS

IMPLEMETATION &
CONTROL

I PROCESS VARIATION
LEAD TIME & WASTE
SOLUTION
GENERATION
Moments of truth
PASIEN ADALAH KITA

Mencari Melewati Masuk Mencari/ Mendekati


parkir halaman gedung bertanya arah frontliner

Visite Menuju ruang Pemeriksaan Menunggu Melakukan


dokter perawatan Registrasi

Apakah saya akan


merekomendasikan
RS ini?

Asuhan Transfer ke unit lain Pembayaran Keluar RS 15


Keperawatan Misal : OK, Radiologi
APLIKASI
Lean Six Sigma Tools
D M A I C
Define Measure Analyze Improve Control

1. Cause and
1. Analisis Value 1. Plan 1. Process Change
Effect /
1. Alur proses Implementation Management
Stream Mapping Fishbone /
pelayanan pasien 2. Implementation 2. Owner Process
2. Pengumpulan data Ishikawa
2. Current State Map of  Solution
proses pelayanan 2. Future State Map
3. Identifikasi &
menemukan
bottlenecks
Diagram Farmasi Rawat Jalan
1.Layanan 3.Layanan
administrasi penyerahan obat
1.1 Penerimaan
Resep (1 mnt)
3.1 Penyerahan obat
1.2 Verifikasi
dan edukasi
(1 mnt)
pasien (1 mnt)
1.3 Cetak resep
dan charge slip
(2 mnt)
3.2 Penandatanganan resep
1.4 Pembayaran
dan konfirmasi no telp
(2 mnt)
1.5 Pemberian no pasien (1 mnt)
antrian (1 mnt)
Pelayanan Pelayanan
obat rawat sesuai
jalan 2.1 Pengambilan standar
obat (5 mnt)

2.2 Peracikan
(15 mnt)

2.3 Pencetakan
etiket (2 mnt)

2.4 Pengecekan
(2 mnt)

2.Layanan 17
penyiapan obat
Diagram Proses Bisnis Rawat Inap
1.Pelayanan 3.Pelayanan
kedatangan pasien kepulangan pasien
3.1 Pernyataan
1.1 Permintaan kamar
pasien pulang
dari poliklinik & IGD
oleh DPJP 3.2 Pemesanan obat
1.2 Penyiapan tambahan
kamar pasien 3.3 Penyiapan
1.3 Pemanggilan obat oleh farmasi 3.4 Delivery obat
pasien dari farmasi
1.4 Pengurusan 3.5 Cek obat ke rawat inap
administrasi pasien oleh perawat
1.5 Pengantaran di admisi 3.6 Penyelesaian
dan serah terima 3.7 Edukasi pasien & administrasi
pasien di ranap serah terima
kepada pasien
Pelayanan
Rawat
2.1 Orientasi
pasien oleh Inap
perawat
2.2 Asesmen
awal pasien
oleh perawat
2.3 Pelayanan
keperawatan
pada pasien
2.4 Monitoring oleh
DPJP & Dokter Jaga

2.Pelayanan 18
asuhan keperawatan
Diagram Proses Berkas Klaim
1.Penerimaan 3.Pengiriman
berkas berkas
3.1 Grouping dan ekspedisi
1.1 Pengecekan berkas ke pihak BPJS
kelengkapan berkas

3.2 Verifikasi eksternal


oleh pihak BPJS

1.2 Kompilasi
berkas 3.3 Revisi berkas klaim
dari pihak BPJS
Perjalanan
Berkas
2.1 Pencetakan billing
Klaim
selama periode perawatan

2.2 Kodefikasi penyakit


dan tindakan

2.3 Verifikasi internal

2.Penyiapan 19
berkas
Rumah Sakit Bebas Hutang

Kesimpulan : • 0 Hutang Bank


• 0 Hutang Distributor Farmasi
• 0 Kewajiban Pajak
Lean six sigma dapat • 0 Penggunaan dana talangan
meningkatkan efektifitas
dan efisiensi pengelolaan Pengembangan Sarana Prasarana
manajemen rumah sakit • Luasan rumah sakit 3 kali lipat sejak 2018 sd 2021
sehingga dapat melalui • Sarana Prasarana Kelas D menuju C
masa masa sulit didalam
disrupsi dan pandemic Stakeholder

COVID-19 • Kepatuhan BPJS Kesehatan KC Mojokerto 2019, 2020


dan 2021
• Kandidat Kepatuhan BPJS Kes RS Kelas D Tingkat
Nasional 2020

20
Terima Kasih

21

Anda mungkin juga menyukai