Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun oleh :
Tegangan tinggi AC
Yang dimaksud dengan tegangan tinggi dalam dunia teknik tenaga listrik
(elektrik power engineering) adalah semua tegangan yang dianggap cukup tinggi
oleh kaum teknisi listrik sehingga diperlukan pengujian dan pengukuran dan
pengukuran tegangan tinggi yang semuanya bersifat khusus dan memerlukan
teknik-teknik tertentu (sujektif), atau dmana gejala-gejala tegangan tinggi mulai
terjadi (objektif). Batas yang menyatakan kapan suatu tegangan dapat dikatakan
tinggi H.V (high Voltage), dan kapan sudah ahrus dsebut tinggi sekali E.H.V
(Extra High Voltage) serta Ultra tinggi U.H.V (Ultra High Voltage). Pengetahuan
mengenai tegangan tinggi telah mengalami perkembangan yang pesat. Terdapat
tiga jenis tegangan tinggi yaitu tegangan tinggi bolak-balik (AC), tegangan
tinggi searah (DC), dan tegangan tinggi impuls. Studi mengenai tegangan tinggi
memiliki cakupan yang cukup luas seperti pembangkitan tegangan tinggi, teknik
isolasi, gejala tembus listrik fenomena tegangan tinggi, medan listrik.
PENGERTIAN
Tegangan tinggi AC
Tegangan tinggi memiliki berbagai manfaat dan aplikasi antara lain untuk
sumber tenaga listrik untuk mensuplai kebutuhan listrik, pengujian bahan
isolasi, kebutuhan studi dan penelitian di Laboratorium, penyerap elektrostatis,
pembangkit plasma, dan lain – lain. Untuk menghasilkan tegangan tinggi dapat
menggunakan peralatan pembangkit tegangan tinggi bolak-balik (AC),
peralatan pembangkit tegangan tinggi searah (DC) dan peralatan pembangkit
tegangan tinggi impuls. Akan tetapi, peralatan pembangkit tegangan tinggi
yang ada sekarang ini masih dalam sistem yang besar, susah dalam
pengoperasiannya, dan memakan biaya yang mahal. Selain itu pembangkit
tegangan tinggi AC yang ada umumnya memiliki frekuensi rendah (50 Hz).
Untuk itu dibutuhkan sebuah alat pembangkit tegangan tinggi AC frekuensi
tinggi yang memiliki dimensi tidak terlalu besar, mudah dioperasikan, dan tidak
memakan biaya yang mahal.
DASAR TEORI
Perbandingan jumlah lilitannya lebih besar dari pada trafo daya, yang kemudian
menyebabkan trafo yang terpasang pada laboratorium tegangan yang diterapkan
dengan tegangan input 127 volt sampai 220 volt namun mengasilkan output sampai
beberapa ratus ribu volt.
Kapasitas KVA-nya lebih kecil dibandingkan trafo daya,karena untuk keperluan
lompatan api tidak perlu daya yang besar melainkan tegangan yang besar.
Trafo yang dipakai biasanya 1 fasa, kecuali pada pengujian khusus yang
memerlukantiga fasa
Satu ujung lilitannya biasanya ditanam ke tanah untuk keamanan dan dan pengamanan
terhadap manusia dan alat ujinya.
Perecanaan isolasi untuk trafo penguji hanya diperhitungan isolasinya tahan
terhadap tegangan maximum penguji, tidakdiharapkan menerima overvoltage
Kontruksi sedemikian rupa sehingga gradien tegangan (dV/dt) seragam dan
osilasi dapat diabaikan.
KONSTRUKSI TRANSFORMATOR UJI