Anda di halaman 1dari 20

STIKES HUSADA MANDIRI POSO

TEORI CHRONIC SORROW

DI SUSUN OLEH
NAMA : NOVIYANA ARIFIN.T
NIM : 21010019
NAMA : OKRIANDA MODJO
NIM : 21010022
Teori chronic sorrow
Teori chronic sorrow merupakan teori mid-
range karena dalam teori ini membahas tentang
fenomena yang spesifik yaitu tentang masalah-
masalah yang tibul dari penyakit kronis
mencakup proses brrduka, kehilangan, faktor
pencetus dan metoda menajemennya. Karena
kespesifikan teori tersebut, maka teori ini
mudah diaplikasikan dalam praktik
keperawatan.
Model Teori Chronic Sorrow
Dalam rentang kehidupan manusia, individu
dihadapkan pada situasi kehilangan yang dapat terjadi secara
terus menerus ataupun suatu kejadian. Pengalaman
kehilangan tersebut akana menimbulkan ketidakseimbangan
antara yang diharapkan dengan kenyataan. Kejadian tersebut
dapat memicu timbulnya kesedihan atau dukacita
berkepanjangan/mendalam yang potensial progresif, meresap
dalam diri individu, berulang dan permanen. Individu dengan
pengalaman kesedihan tersebut biasanya akan menggunakan
metode manajemen dalam mengatasinya. Metode manajemen
dapat berasal dari internal (koping personal) ataupun dari
eksternal (dukungan orang yang berharga maupun tim
kesehatan). Jika metode manajemen yang digunakan efektif
maka individu akan meningkat perasaan kenyamananya.
Tetapi jika tidak efektif akan terjadi hal sebaliknya.
Konsep Utama Teori chronic sorrow

1 . Dukacita kronis atau chronic sorrow


Penderitaan atau dukacita kronis adalah
suatu perbedaan yang berkelanjutan sebagai
hasil dari suatu kehilangan, dengan karateristik
dapat menyebar dan bisa juga menetap.
2 . Kehilangan
Kehilangan terjadi akibat dari perbedaan
antara suatu “ideal” atau harapan dan situasi
nyata atau pengalaman. Kehilangan (Loss)
adalah situasi aktual atau potensial dimana
seseorang atau objek yang dihargai tidak dapat
dicapai atau diganti sehingga dirasakan tidak
berharga seperti semula
3 . Peristiwa Pencetus
Peristiwa pencetus adalah situasi, keadaan
dan kondisi-kondisi berbeda atau perasaan
kehilangan yang berulang (kambuh) atau baru
mulai yang memperburuk perasaan berduka.
NCRCS membandingkan dan membedakan
pencetus pada individu dengan kondisi kronik,
family caregivers, pada orang yang kehilangan
(Burke, Eakes, & Hainsworh, 1999).
4 . Metode Manajemen
Metode manajemen adalah suatu cara
bagaimana individu menerima penderitaan
kronis. Bisa secara internal (strategi koping
individu) atau eksternal (bantuan tenaga
kesehatan atau intervensi orang lain).
55. .Inefektif
InefektifManajemen
Manajemen
Strategi
Strategimanajemen
manajemenyang
yangtidak
tidakefektif
efektif
mengakibatkan
mengakibatkan meningkatnya
meningkatnya ketidaknyamanan
ketidaknyamanan
individu atau menambah rasa
individu atau menambah rasa duka yang duka yang
mendalam.
mendalam.
66. .Efektif
Efektifmanajemen
manajemen
Strategi
Strategimanajemen
manajemenyang
yangefektif
efektifberperan
berperan
penting
penting meningkatkan
meningkatkan kenyamanan
kenyamanan perasaan
perasaan
individu
individusecara
secaraefektif.
efektif.
Strategi Manajemen
Strategi Manajemen
NCRCS (the Nursing Consortium for Research
on Chronic Sorrow) meyangkinkan bahwa
kesedihan kronis bukan masalah jika para
individu dapat melakukan manajemen perasaan
secara efektif. Manajemen strategi terdiri dari
internal dan eksternal.
1 . Strategi koping internal meliputi :

a . Action (tindakan),
b . Kognitif
c . Interpersonal
d . Emosional
2 . Strategi koping eksternal

Didekkripsikan sebagai intervensi yang dilakukan oleh


profesional kesehatan dengan cara meningkatkan
rasa nyaman para subyek dengan bersikap empati,
memberi edukasi serta merawat dan melakukan
tindakan profesional komponen lainnya.
Asumsi Utama
1 . Kesperawatan
Diagnosis penderitaan kronik dan
memberikan intervensi sesuai dengan lingkup
praktik keperawatan, perawat dapat
memberikan antisipasi berduka pada individu
yang beresiko. Peran utama perawat meliputi
menunjukan rasa empati, ahli/profesional, caring
dan pemberi asuhan keperawatan yang
kompeten
2 . Manusia
Manusia mempunyai presepsi yang
idealis pada proses kehidupan dan kesehatan.
Orang membandingkan pengalamannya dengan
kedua kenyataan tadi sepanjang kehidupannnya.
Walaupun setiap orang pengalaman dengan
kehilangan adalah unik dan umumnya
kehilangan dapat diramalkan atau diketahui
sehingga dapat diantisipasi reaksi dari
kehilangan tersebut.
3 . Kesehatan
Kesehatan adalah bila seseorang
berfungsi normal, kesehatan seseorang
tergantung atas bagaimana seseorang
beradaptasi terhadap kehilangan. Koping yang
efektif akan menghasilkan respon yang normal
akibat dari kehilangan.
4 . Lingkungan
Interaksi yang terjadi di dalam suatu
masyarakat, yang mana meliputi lingkungan
keluarga, sosial, lingkungan kerja dan
lingkungan perawatan kesehatan. Respon
individu di kaji berdasarkan hasil interaksi
individu terhadap norma-norma sosial. (Eakes,
Burke, & Hainsworth, 1998)
Penerapan dalam Keperawatan

1 . Praktek keperawatan
Membantu perawat dalam menghadapi pasien
dan keluarga, perawat secara efektif
memenejemen kejadian-kejandian pemicu
kesedihan kronis
2 . Pendidikan
Memberi masukan bagi NANDA dalam diagnosa
keperawatan diterima pada tahun 1998.
Merupakan langkah penting dalam
mengajarkan praktek berbasis bukti atau fakta
3 . Riset
Menjadi dasar pengembangan studi ini terhadap
populasi, misalnya pasien dengan HIV/ AIDS, ibu
dengan anak anemia sickle cell, asma dan DM
Thank
You

Anda mungkin juga menyukai