Anda di halaman 1dari 40

Sejarah

Peradaban
Islam
• Sejarah adalah sejumlah keadaan dan peristiwa-persitiwa
yang terjadi di masa lampau, yang bersumber dari
catatan-catatan tertulis, memiliki aspek sebab-akibat
sehingga mampu mempengaruhi kejadian di masa yang
akan datang (Abdul Mujib)
• Tujuan belajar sejarah (Ibnu Khaldun):
1. Untuk mencari kebenaran
2. Sebagai pembelajaran agar amal buruk tidak terulang
kembali

Sejarah dan Peradaban


• Peradaban adalah suatu kumpulan dari seluruh hasil budi
daya manusia, yang mencakup kepada keseluruhan aspek
kehidupan manusia, baik itu secara fisik (misalnya
bangunan, jalan), ataupun juga non-fisik (nilai-nilai,
tatanan, seni budaya, dll). (Arnold Tonybee)
• Sejarah merupakan bagian dari peradaban. Penting bagi
manusia untuk mempelajari bagaimana entitas pada masa
lampau dalam membangun relasi sosial, politik, dan
ekonomi. Hasil dari pembelajaran itulah yang nantinya
akan menjadi pertimbangan bagi manusia dalam
mengambil keputusan/kebijakan
• Beberapa kalangan memperdebatkan mengenai relasi peradaban
dengan Islam
1. Kalangan orientalis menganggap bahwa Islam sebagai hasil dari
peradaban.
2. Kalangan fundamentalis menaggap bahwa Islam adalah sumber
dari kebudayaan dan peradaban
• Terlepas dari perdebatan orientalis vis a vis fundamentalis, telah
banyak kalangan yang mulai memisahkan antara peradaban Arab
dengan peradaban Islam
• Pemisahan hal tersebut bersumber dari akar pemahaman daripada
Islam dengan Arab. Islam adalah suatu ajaran Ilahi, sehingga
bersifat mutlak. Sedangkan, Arab adalah produk manusia,
sehingga bersifat dinamis

Pradaban dan Islam


• Masyarakat Arab pra-Islam dikenal dengan masyarakat jahiliyah.
• Jahiliyah tidak hanya merajuk kepada maknanya yaitu bodoh,
melainkan kepada sifat dan perilaku masyarakatnya.
• Ciri-ciri masyarakat jahiliyah
1. Berdasarkan aspek Politik, Hidup bersaing membanggakan
kabilahnya masing-masing
2. Berdasarkan aspek HAM, wanita dianggap sebagai budak dan pemuas
nafsu belaka. Sehingga, bayi wanita langsung dikubur hidup-hidup
3. Berdasarkan aspek Ketuhanan, masyarakat jahiliyah menyembah
tuhan-tuhan berhala. Cara mereka menyembah adalah dengan
memutari patung-patung tersebut dengan telanjang kemudian diakhiri
dengan bersetubuh .

Masyarakat Arab Pra-Islam


• Islam lahir sebagai agama yang menyempurnakan ajaran-ajaran
sebelumnya (Yahudi dan Nasrani dalam kitab Zabur, Taurat, dan Injil)
• Nabi Muhammad menjadi rasul Allah yang diutus untuk menyebarkan
agama Islam
• Muhammad merupakan putra dari pasangan Abdullah dan Aminah pada 12
Rabiul Awal tahun gajah atau 20 April 571 M.
• Muhammad menjadi rasul saat umur 40 tahun pada 17 Ramadhan atau 6
Agustus 611 M bertempat di Gua Hira.
• Wahyu pertama adalah surat Al-Alaq 1-5 yang menandakan bahwa
Muhammad telah menjadi Nabi Allah. Muhammad menjadi rasul ketika
menerima wahyu yang kedua yaitu Al-Mudtasir 1-7.
• Saat turun wahyu pertama, Muhammad dipaksa oleh Jibril untuk
“membaca”. Namun, Muhammad mengatakan kalau ia tidak bisa
membaca. Oleh sebab itu, Muhammad dikenal sebagai Nabi yang tidak
bisa membaca dan menulis.

Fase Kelahiran Islam


• Nabi Muhammad menyebarkan agama Islam di Mekkah selama 12
tahun
• Inti daripada wahyu yang diturunkan Allah selama di Mekkah adalah
tentang tauhid, aqidah, dan keimanan
• Nabi berdakwah di Mekkah dengan menggunakan 3 tahapan: secara
rahasia, semi-rahasia, dan terang-terangan
• Islam menjadi ajaran yang ditolak oleh kaum kafir karena:
1. Islam memiliki ajaran kehidupan setalah kematian. Kaum kafir
menganggap hal tersebut tidak manusiawi
2. Islam menolak ajaran untuk menyembah berhala. Hal ini mampu
menggoyahkan stabilitas ekonomi masyarakat mekkah
3. Islam menjunjung tinggi persamaan derajat antar manusia. Bagi kaum
kafir, terdapat hirarki antar-kabilah dan status wanita berbeda dengan pria

Fase Islam di Mekkah


• Ketika Nabi tengah berdakwah di Mekkah, ia kehilangan Abu Thalib
dan Khadijah sebagai orang kesayangan sekaligus yang selalu menjadi
pelindung Nabi. Peristiwa tersebut dikenal dengan Amul Huzni
• Allah menghibur Nabi Muhammad dengan Isra’ Mi’raj
• Perlanan kaum kafir semakin menjadi-jadi. Nabi Muhammad berhijrah
ke Thaif untuk menghindari ancaman kaum kafir, namun di tolak pula
di Thaif.
• Pada fase ini terjadi perjanjian Aqabah I dan II. Perjanjian inilah yang
menjadi cikal-bakal kesuksesan nabi hijrah ke Madinah
• Nabi hijrah ke Madinah bersama Abu Bakar, berangkat terpisah dengan
rombongan muslimin lainnya. Madinah merupakan nama yang
diberikan nabi kepada kota Yastrib.
• Setibanya Nabi di Madinah mereka disambut oleh kaum Anshor. Pada
fase inilah mulai dikenal kaum Anshor (pribumi Madinah) dan
Muhajirin (penduduk Mekkah yang hijrah)
• Persitiwa hijrah nabi ke Madinah diabadikan oleh Umar dengan
membuat tahun Islam atau Hijriyyah
• Langkah Nabi setibanya di madinah adalah
1. Mempersatukan kaum Aus dan Khazraj, Muhajirin dan Anshor
2. Membuat masjid sebagai sarana ibadah dan pendidikan
3. Membentuk negara yang toleran terhadap kaum yang berbeda keyakinan
4. Membentuk undang-undang kenegaraan (Piagam Madinah)
• Nabi berdakwah di Madinah selama 10 tahun dengan wahyu yang
diturunkan Allah berkisar tentang muamalah dan hubungan antar-
manusia

Fase Islam di Madinah


• Keberhasilan dakwah Nabi di Madinah semakin membuat kaum kafir geram.
Sehingga meletuslah 3 peperangan yang diikuti Nabi, yaitu:
1. Perang Badar, adalah perang yang terjadi pada bulan ramadhan. Pada perang
ini kaum muslim berhasil keluar sebagai pemenang.
2. Perang Uhud, adalah perang pembalasan kaum kafir. Perang yang dilaksanakan
di bukit uhud dimenangkan oleh kaum kafir karena kelalaian umat Islam.
3. Perang Khandaq, adalah perang yang menggunakan taktik Salman Al Farisi
dengan memanfaatkan parit buatan. Perang ini dimenangkan oleh kaum
Muslim
• Sebelum Nabi wafat, umat Islam sempat melakukan Fathu Makkah.
Peristiwa tersebut menjadi titik awal kembalinya kaum muslim ke Mekkah.
Penaklukan Mekkah terjadi tanpa pertumpahan darah pada 8 H atau 630 M.
• Kebaikan Nabi kepada kaum Kafir ketika penaklukkan Mekkah, dengan
ultimatun akan selamat bagi mereka yang berdiam di rumah Abu Sufyan,
menjadi strategi dakwah Nabi dimana kaum kafir berbondong-bondong
memeluk Islam
• Nabi Muhammad meninggal pada 12 Rabiul Awal 11 H/
8 Juni 632 M.
• Nabi Muhammad meninggal setelah menerima wahyu
terakhirnya, yaitu Al-Maidah ayat
• Beliau meninggal pada usia 62 tahun dengan lama
berdakwah selama 22 tahun.
• Saat ini, makam beliau berada di Masjid Nabawi
disamping makam Abu Bakar dan Umar bin Khattab

Wafatnya Rasulullah
• Nabi Muhammad wafat tanpa meninggalkan petunjuk
siapa dan bagaimana mekanisme pergantian pemimpin.
• Kegelisahan umat mengenai penerus kepemimpinan
direspon oleh kaum Anshor, Muhajirin, Ahlu Bait, dan
para Aristokrat.
• Pertemuan antara Anshor dan Muhajirin di Saqifah Bani
Saidah.
• Pertemuan tersebut mengeluarkan keputusan diangkatnya
Abu Bakar sebagai khalifah pertama

Fase Khalifah Rasyidin


• Abu Bakar menjadi khalifah pada 632-634 M/11-13 H
• Abu Bakar terpilih menjadi khalifah atas rasionalisasi Umar
ketika pertemuan dengan kaum Anshor
• Selama kepemimpinannya, ia menghadapi banyak kaum
muslimin yang murtad. Banyak juga yang mengaku nabi palsu,
seperti Musailamah Al Kazab
• Perang Yamamah adalah salah satu perang yang terjadi di masa
Abu Bakar untuk menumpas nabi palsu
• Banyak juga kaum muslim yang tidak menegakkan syariat
Islam, seperti enggan membayar pajak. Perang Riddah adalah
perang melawan kaum-kaum murtad
• Sebelum meninggal beliau menunjuk Umar bin Khattab sebagai
penerusnya

Khalifah Abu Bakar


• Umar bin Khattab menjadi khalifah pada 632-644 M/ 13-23 H
• Kondisi psikologis Abu Bakar yang merasa trauma dengan perdebatan
antar golongan untuk memilih khalifah, memaksa dirinya untuk
menunjuk Umar bin Khattab sebagai khalifah penerusnya
• Fase ini dikenal sebagai masa penaklukkan wilayah, dimana daerah
Islam mencakup wilayah semenanjung Arab, Palestina, Suriah, Irak,
Persia, dan Mesir.
• Pada zamannya, ia baru menerapkan tahun hijriah sebagai tahun Islam
• Ia juga banyak melakukan reformasi administrasi dengan membuat
baitul mal
• Sistem gaji juga mulai diterapkan bagi angkatan bersenjata
• Umar meninggal ketika shalat subuh ditikam oleh Abu Lu’luah

Khalifah Umar bin Khattab


• Utsman bin Affan menjadi khalifah pada 644-656 M/23-35 H
• Ia terpilih menjadi khalifah melalui anggota dewan yang dibentuk oleh Umar
bin Khattab.
• Anggota tersebut terdiri dari 7 orang, 6 orang dengan hak suara dan 1 orang
tanpa hak suara, yaitu: Abdurrahman bin Auf (ketua), Ali bin Abi Thalib,
Utsman bin Affan, Zubair bin Awwam, Saad bin Abi Waqash, dan Thalhal
bin Ubaidillah. Satu orang terkahir adalah Abdullah bin Umar
• Kesepakatan dewan memutuskan Ustman bin Affan sebagai khalifah
• Jasa Utsman yang terbesar adalah pembukuan Al-Qur’an
• Ia juga memperluas ekspansi hingga wilayah Afrika
• Umur Utsman yang telah tua, memaksa dirinya untuk menempatkan
keluarganya sebagai aparatur negara. Sehingga kepemimpinannya dikenal
sebagai masa nepotisme
• Utsman meninggal saat terjadi pemberontakan

Khalifah Utsman bin Affan


• Ali bin Abi Thalib menjadi khalifah pada 656-661 M/35-40 H
• Ali terpilih di tengah situasi politik yang tidak stabil. Kaum pemberontak
seketika membaiat Ali sebagai khalifah pasca meninggalnya Utsman.
Tindakan tersebut berakibat terhadap krisis legitimasi Ali sebagai
Khalifah
• Golongan lain menganggap bahwa keturunan Nabi-lah yang pada
dasarnya layak menjadi khalifah (Ahlu Bait)
• Ali dinilai kurang tegas untuk mengusut kasus pembunuhan Utsman bin
Affan. Sikap tersebut menjadi cikal-bakal Perang Jamal pada 36 Hyang
dipimpin oleh Aisyah
• Kepemimpinan Ali berkahir ketika Perang Siffin berakhir. Hasil dari
perang tersebut mengangkat Muawiyah sebagai khalifah sekaligus
peranda berakhirnya era Khalifah Rasyidin
• Ali dibunuh oleh seorang khawarij yang bernama Abdullah bin Muljam

Khalifah Ali bin Abi Thalib


• Muawiyah menjadi khalifah merupakan perdebatan ketika peristiwa tahkim pada
peristiwa Perang Siffin.
• Pada awalnya, Ali telah memenangkan pertempuran. Karena tipu muslihat
Muawiyah akhirnya peristiwa tahkim terjadi. Peristiwa tersebut diisi dengan
arbitrase yang diwakili oleh Amr bin Ash (perwakilan Muawiyah) dan Abdullah
bin Abbas (perwakilan Ali)
• Peristiwa tahkim juga menjadi cikal-bakal perpecahan umat, menjadi Syiah,
Khawarij, dan mu’tazilah. Kemudian, peristiwa ini menjadi perbedatan teologis
• Syiah adalah golongan yang mendukung Ali. Mereka sepakat dengan keputusan
tahkim Ali.
• Khawarij adalah golongan yang tidak mendukung Ali. Mereka menganggap
tahkim sebagai peristiwa yang melanggar syariat Islam. Dengan demikian, baik
Ali dan Muawiyah menurut mereka telah keluar dari Islam
• Mu’tazilah adalah golongan moderat, tidak Syiah dan tidak Khawarij. Namun,
pandangan mereka terhadap tahkim adalah baik Ali dan Muawiyah tidak kafir
ataupun tidak Islam. Mereka berada di tengah-tengah.

Transisi Dinasti Umayyah


• Dinasti Umayyah berkuasa dari 661-750 M di Jazirah Arab. Selama Dinasti
Umayyah berkuasa pusat pemerintahan pindah ke Damaskus.
• Muawiyah mengganti sistem kekhalifaan menjadi kerajaan.
• Dinasti Umayyah sangat mempertahikan pembangunan infrastruktur. Mereka
juga menjadikan bahasa Arab sebagai bahasa resmi kenegaraan. Pendidikan
juga mnejadi perhatian penting dimana para raja mulai menerjemahkan kitab-
kitab filsafat eropa ke dalam bahasa Arab.
• Pada masa ini, ekspansi Islam semakin meluas hingga ke Eropa.
• Abdul Malik bin Marwan juga memiliki andil penting dalam penyempurnaan
Al-Qur’an. Pada masa ini, Al-Qur’an barulah diberi tanda baca berupa
harakat.
• Era keemasan dinasti umayyah adalah saat masa Umar bin Abdul Aziz.
Saking hebatnya beliau dalam mengembalikan kejayaan Islam ia disebut
sebagai khalifah rasyidin ke-5. Pada masanya, umat Islam dikenal tidak ada
yang miskin dan kelaparan

Dinasti Umayyah
• Faktor-faktor yang menyebabkan kemunduran Dinasti
Umayyah adalah:
1. Semakin luasnya wilayah Islam berdampak semakin
sulitnya raja untuk mengayomi wilayah terluarnya.
2. Warga non-Arab yang merasa terdiskriminasi
3. Konflik Syiah-Khawarij yang tak kunjung usai
4. Kurangnya kapabilitas para raja karena menggunakan
sistem keturunan (pangeran)

Kemunduran Dinasti Umayyah


• Dinasti ini berkuasa selama 6 abad, dari 132-656 H/ 750-1258 M. Didirikan oleh
Abul Abbas Al-Saffah.
• Lengsernya Dinasti Umayyah berakar dari pemberontakan di wilayah-wilayah
terujung dan protes masyarakat yang tidak puas dengan kinerja Umayyah.
Persitiwa tersebut menjadi momentum Dinasti Abbasiyah untuk membangkitkan
gerakan perlawanan. Dinasti ini juga mendapat dukungan dari kaum Syiah.
• Selama lebih dari 6 abad berkuasa kurang lebih ada 37 raja yang pernah berkuasa
• Ilmu pengetahuan dan seni menjadi bidang yang dikembangkan pada masa ini.
Masjid-masjid mulai dihiasi dengan kaligrafi. Sastrawan dan budayawan bangkit
kembali pada era ini.
• Dinasti Abbasiyah membentuk departemen pertahanan dan keamanan, yang
disebut diwanul jundi. Departemen inilah yamg mengatur semua yang berkaiatan
dengan kemiliteran dan pertahanan keamanan.
• Pada fase inilah filsuf Islam mulai bermunculan dan dikenal sebagai masa
keemasan pengetahuan Islam. Perkambangan Islam di satu sisi bersama-an
dengan abad kegelapan di Eropa

Dinasti Abbasiyah
• Masa suram Dinasti Abbisyah dimulai pasca Al-Makmun, Al-
Mu’tashim, dan Al-mutawakkil.
• Kepentingan pribadi para pemimpin menjadi prioritas ketimbang
kepentingan umat dan menyebabkan mereka lalai terhadap tugas
kenegaraan
• Kemunduran Dinasti Abbasiyah juga dimulai dengan kebangkitan
Kerajaan Turki. Bangsa Arab dan Persia yang memiliki andil besar
dalam Dinasti Abbisiyah berseteru dengan Turki.
• Kebangkitan Turki menimbulkan gerakan-gerakan anti-Turki di
berbagai daerah.
• Gerakan-gerakan lokal tersebut mulai membentuk kerajaan-
kerajaan kecil, seperti Dinasti Buwaihiyah ( 945-1055 M ), Dinasti
Salajiqah ( 1037-1157 M ). Dinasyi Bani Fathimiyah yang didirikan
di Tunisia pada tahun 297-323 H / 909-934 M oleh Al Mahdi.

Kemunduran Dinasti Abbasiyah


• Kerajaan-kerajaan kecil berdampak terhadap kurangnya
pemasukan bagi Bani Abbas.
• Banyaknya tentara bayaran yang berjuang tidak untuk negara,
hanya untuk uang semata menjadi sisi kelemahan militer Dinasti
Abbasiyah.
• Kebangkitan bangsa Mongol yang akhirnya menghancurkan
Baghdad, sebagai pusat pemerintahan, menjadi akhir dari dinasti
Abbasiyah pada 1258 M.
• Di sisi lain, kebangkitan bangsa Eropa yang dikenal dengan
Renasains telah dimulai di beberapa negara pada waktu yang
bersamaan (abad 13).
• Musa ibn Nusair dan Walid bin Abdul Malik menjadi tokoh yang
memiliki andil penting terhadap masuknya Islam ke Eropa
• Thariq bin Ziyad adalah panglima pasukan penakluk Eropa
tersebut.
• Faktor keberhasilan penaklukkan Eropa adalah solidnya
hubungan antara pemimpin, pasukan, dengan masyarakat. Selain
itu, ajaran Islam yang ditunjukkan oleh para pasukan
memperlihatkan nilai-nilai toleransi dan persaudaraan.
• Selain itu, Spanyol pada saat itu menjadi wilayah yang dikuasi
oleh kerajaan Gothic yang kejam dan tidak toleran. Banyak kaum
tertindas yang dibebaskan oleh kaum muslimin. Inilah yang
menjadikan bangsa Spanyol jatuh ke dalam wilayah Islam

Islam di Eropa
• Setidaknya ada 5 “pintu” dimana peradaban Islam masuk ke Eropa,
yaitu Spanyol (Andalusia), Italia (Silsilia), Albania (Balkan),
kedatangan orang-orang Salib di Timur Islam, dan perdagangan.
• Umat Islam di Eropa banyak mendirikan universitas-universitas
yang boleh dimasuki oleh bangsa non-muslim.
• Kemajuan peradaban Islam di Eropa menjadi stimulus akan
kebangkitan peradaban Barat. Perlahan kaum non-muslim dan
Barat mulai bangkit dari masa kegelapan dan menjadi aktor yang
menggerakkan renasains.
• Menanggapi kemajuan peradaban Arab di Eropa, Gustave Lebon
pernah berkata “orang Arab-lah yang menyebabkan kita (bangsa
Eropa) mempunyai peradaban, karena mereka adalah imam kita
selama enam abad”
• Dinasti Fatimiyah merupakan salah satu dinasti Syiah yang didirikan di
Tunisia pada 909 M, sebagai tandingan terhadap Dinasti Abbasiyah.
Dinasti Fatimiyah beraliran syiah Ismailiyah dan didirikan oleh Sa’id
bin Husain al Salamiyah yang bergelar Ubaidillah al Mahdi
• Pada awalnya, Syiah Ismailiyah tidak menampakkan gerakannya secara
jelas, baru pada masa Abdullah bin Maimun yang mentransformasikan
ini sebagai sebuah gerakan politik keagamaan, dengan tujuan
menegakkan kekuasaan Fatimiyah
• Kurang lebih ada 14 pemimpin yang berkuasa
• Mayoritas khalifah Fatimiyah bersikap moderat, bahkan penuh
perhatian terhadap urusan agama non muslim sehingga orang-orang
Kristen Kopti Armenia tidak pernah merasakan kemurahan dan
keramahan selain dari pemerintahan Muslim

Dinasti Fatimiyah
• Kemunduran Dinasti Fatimiyah dimulai ketika khalifah
mulai bersikap moderat kepada non-muslim, tapi tidak
bagi umat Islam yang tidak mau mengikuti ajaran Syiah
Ismailiyah
• Perkembangan pada bidang militer adalah dibentuknya
resimen-resimen dan pengawal raja
• Jajaran penegak hukum dan administrasi sipil yang
semakin mantap
• Penerapan otonomi wilayah yang matang oleh setiap
gubernur
• Faktor-faktor yang menyebabkan kemunduran Dinasti
Fatimiyah adalah:
1. Lemahnya kekuasaan pemerintah. ehidupan para khalifah
yang bermewah-mewah merupakan penyebab utama
hilangnya semangat untuk melakukan ekspansi.
2. Para penguasa kurang cakap dan memerintah sehingga
roda pemerintahan tidak bejalan secara efektif, banyak
yang masih berusia relatif muda diankat sebagai penguasa
3. Munculnya pemberontakan dari kaum Kristen

Kemunduran Dinasti Fatimiyah


• Dinasti Mamluk, sebagaimana ditunjukkan oleh namanya,
merupakan dinasti para budak, yang berasal dari berbagai suku
dan bangsa menciptakan suatu tatanan oligarki militer di
wilayah asing.
• Dinasti Mamluk, sebagaimana ditunjukkan oleh namanya,
merupakan dinasti para budak, yang berasal dari berbagai suku
dan bangsa menciptakan suatu tatanan oligarki militer di
wilayah asing
• Dinasti Mamluk didirikan oleh para budak. Mereka pada
mulanya adalah orang-orang yang ditawan oleh penguasa
Dinasti Ayyubiyah sebagai budak, kemudian dididik dan
dijadikan tentaranya. Para Mamluk ini ditempatkan pada
kelompok  tersendiri yang terpisah dari masyarakat. 

Dinasti Mamluk
• Kerajaan Mamluk dibagi menjadi dua periode berdasarkan
daerah asalnya. Golongan pertama disebut dengan Mamluk
Bahri. Golongan pertama ini berasal dari kawasan Kipchak
(Rusia Selatan), Mongol, dan Kurdi. Mereka ditempatkan di
Pulau Raudhah di Sungai Nil. Di sinilah mereka menjalani
latihan militer dan pelajaran keagamaan. Karena penempatan
mereka inilah mereka dikenal dengan julukan Mamluk Bahri
(budak lalut/air).
• Golongan kedua dinamakan Mamluk Burji, yang berasal dari
etnik Syracuse di wilayah Kaukakus. Dinamakan dengan istilah
Burji karena Sultan Qala’un menempatkan semua pengawalnya
di benteng (al-Burj) Kairo.[8] Golongan kedua inilah yang
berhasil bertahan untuk berkuasa pada Dinasti Mamluk.
• Kemajuan di bidang ekonomi, jalur perdagangan yang
sudah dibangun sejak Dinasti Fathimiyah diperluas
dengan membuka hubungan dagang dengan Italia dan
Perancis. Kota Kairo menjadi kota penting dan strategis
sebagai jalur perdagangan Asia Barat
• Ilmu pengetahuan juga mengalami kemajuan. Baghdad
yang hancur akibat kaum Mongol, banyak cendikiawan
yang melarikan diri ke Mesir. Dengan demikian Mesir
berperan sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan.
• Kurang lebih ada 27 penguasa yang pemimpin
• Faktor-faktor yang menyebabkan keruntuhan Dinasti
Mamluk adalah
1. Gaya hidup penguasa yang selalu foya-foya
2. Dalam mendapatkan legitimasi kekuasaan, kerap terjadi
penipuan dan pembunuhan kepada rakyat sipil
3. Korupsi yang merajalela
4. Munculnya kekauatan Turki Utsmani
5. Ditemukannya jalur perdagangan lain tanpa melewati
Mesir

Kemunduran Dinasti Mamluk


• Pada awalnya, Turki terbagi menjadi dua, Turki Saljuk dan Turki
Usmani. Saljuk adalah dinasti yang berhasil menguasai Baghdad
kemudian dihancurkan oleh bangsa Mongol. Usmani inilah yang dikenal
sebagai Dinasti Turki Utsmani atau asal-usul bangsa Turki saat ini.
• Kerajaan Turki Utsmani berkuasa selama 6 abad (1294-1924).
• Salah satu rajanya yang terkenal adalah Ustman bin Urtoghal. Kebijakan
yang ia buat ketika melakukan ekspanis adalah membiarkan raja-raja
kecil -di daerah ekspansi- untuk memilih terlebih dahulu, apakah ia ingin
masuk Islam, membayar Jizyah, atau berperang.
• Wilayah Balkan, Eropa, jatuh ke tangan Islam pada era Utsmani.
Ekspansi Islam ke Eropa membuat kaum kristen meminta bantuan
kepada Paus Urban II sehingga terjadi perang antara Islam-Kristen.
Islam yang dipimpin oleh Raja Murad I berhasil menguasai Balkan dan
menyebarkan Islam

Dinasti Turki Usmani


• Perang antara Paus Bonaficus (Kristen) dengan Sultan Bayazid menjadi
cikal-bakal terjadinya Perang Salib.
• Kekalahan Bayazid berdampak terhadap mulai jatuhnya kerajaan-kerajaan
Islam kecil di daerah Asia dan di Eropa.
• Peran dari Sultan Muhammad I berhasil mengkonsolidasikan Turki
Utsmani. Hal tersebut direspon oleh Paus Egenius VI untuk menyerukan
Perang Salib.
• Raja Muhammad Al Fatih dikenal sebagai penakluk Eropa. Pada masanya,
ia berhasil menguasa Konstatinopel (1453) atau yang sekrang dikenal
sebagai Istanbul.
• Di satu sisi, penaklukkan wilayah Islam yang semakin luas mengharuskan
penguatan anggaran militer. Namun, anggaran untuk pendidikan kurang
diperhatikan
• Umat Islam Usmani yang terlena terhadap perang dan kurang
memperhatikan pendidikan seolah kehilangan identitas sebagai muslim dan
nilai hidupnya terlalu mudah dipengaruhi oleh budaya Barat. Disinilah
umat Islam mulai terlena dengan budaya kapitalisme
• Ada 4 teori yang menjelaskan asal masuknya Islam ke Indonesia:
(Abuddin Nata)
1. Teori dari India. Islam datang ke Indonesia (Nusantara) bukan berasal
dari Arab atau Persia secara langsung, tetapi berasal dari India, terutama
dari pantai barat Gujarat dan Malabar. Sebelum Islam sampai ke
Nusantara, banyak orang Arab bermazhab Syafi’i bermigrasi dan
menetap di wilayah India, dan selanjutnya Islam menyebar ke Nusantara.
2. Teori dari Arab. para pedagang Arab terlibat aktif dalam penyebaran
Islam ketika mereka menguasai perdagangan Barat Timur awal abad 7
dan 8 Masehi
3. Teori dari Persia. Teori ini didasarkan pada beberapa unsur kebudayaan
Persia, khususnya Syi’ah yang terdapat dalam kebudayaan Islam
Nusantara.
4. Teori dari Tiongkok. Pengaruh Tiongkok bisa dilihat dalam berbagai
aspek kehidupan bangsa Indonesia, seperti makanan, pakaian, bahasa,
seni bangunan, dan sebagainya

Islam Masuk ke Indonesia


• Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang telah
familiar dengan konsep gaib.
• Animisme dan dinamisme menjadi kepercayaan terhadap
Tuhan dalam bentuk gaib.
• Telah kenalnya masyarakat Indonesia terhadap konsep
gaib/ketuhanan memudahkan berbagai ajaran masuk ke
Indonesia.
• Ajaran-ajaran yang masuk ke Indonesia dilembagakan
dalam bentuk kerajaan.
• Agama kerap menjadi modus politik bagi kerajaan-
kerajaan di Indonesia untuk memperluas wilayahnya

Kerajaan dan Kesultanan


• Geografis Indonesia sebagai negara kepulauan menjadikan Indonesia
sebagai tempat singgahnya para pedagang asing, serta sebagai
tempat bertukarnya kebudayaan.
• Hindu-Buddha dikenal sebagai ajaran yang pertama kali masuk ke
Indonesia.
• Abad 8 masehi dikenal sebagai kejayaan Hindu-Buddha. Hal tersebut
bisa dilihat dari relief-relief candi yang bercorak Hindu-Buddha.
• Hindu-Buddha pada awalnya disampaikan oleh para pedaganag,
kemudian kepada budak-budak, barulah agama ini mendapat
perhatian para raja dan menjadi agama yang dianut oleh mereka pula
• Islam masuk ke Indonesia melalui para pedagang asing yang
memilki kapabilitas hebat, baik sebagai pedagang, politisi, dan
pembawa ajaran. Kehebatan “diplomat” Islam menjadi landasan
mudahnya Islam diterima oleh masyarakat Indonesia
• Walisongo dikenal sebagai tokoh yang menyebarkan agama Islam di tanah Jawa.
• Sesuasi dengan namanya, penyebar agama Islam ini terdiri dari 9 orang yang hidup
pada abad ke-9 masehi. Mereka adalah:
1. Sultan Maulana Malik Ibrahim (Sunan Gresik)
2. Raden Rachmat (Sunan Ampel)
3. Syarifuddin (Sunan Drajat)
4. Maulana Makhdum Ibrahim (Sunan Bonang)
5. Raden paku (Sunan Giri)
6. Raden Mas Syahid (Sunan Kalijaga)
7. Ja’far Shodiq (Sunan Kudus)
8. Raden Prawata (Sunan Muria)
9. Fatahillah (Sunan Gunung Jati)
• Pada dasarnya mereka ber-9 memilki hubungan murid dan guru serta keluarga
• Keberhasilan mereka dalam menyebarkan agama Islam mendapatkan perhatian
penting. Tidak dengan memaksa atau perang, mereka justru menyebarkan Islam
dengan wayang, musik, afiliasi dan dengan tradisi-tradisi Hinud-Buddha. Caranya
inilah yang menjadikan Islam mudah menyebar ke seluruh tanah Jawa

Walisongo dan Perannya


• 4 madhzab besar dalam Islam diprakarsai oleh 4 imam besar, yaitu:
1. Imam Abu Hanifah (Madzhab Hanafi). Seorang Tabi’in yang lahir di Irak
pada 699 M. Dikenal sebagai tokoh yang pertama kali menyusun kitab fiqh
berdasarkan kelompok-kelompok yang berawal dari kesucian (taharah), salat
dan seterusnya.
2. Imam Malik (Madzhab Maliki). Seorang ahli Fiqih yang lahir di Madinah
pada 714 M. Al Muwaththa’ dikenal sebagai kitabnya yang paling masyhur.
Buku tersebut berisi banyak 100.000 hadits.
3. Imam Syafi’i (Madzhab Syafi’i). Seorang murid Imam Malik kelahiran di
Palestina pada 767 M. Ia dikenal masih memiliki hubungan darah dengan
Rasullah. Ia juga dianggap sebagai mufti besar fiqih. Ia dikenal sebagai ulama
yang tidak suka dengan aliran teologi, seperti Maturidiyah dan As’ayariah.
4. Imam Hambali (Madzhab Hambali). Ia lahir di Baghdad, Irak pada 780 M. Ia
dikenal sebagai ahli fiqh yang rajin mengumpulkan hadits dan terus
menelusurinya hingga bertemu dengan sanad Rasul. Hambali juga sering
mengelilingi wilayah Timur Tengah hanya untuk mengumpulkan hadits yang
dibukukan dalam buku al-Musnad

4 Madzhab Besar Islam


• Mudahnya masyarakat Indonesia dalam menerima ajaran ketuhanan
menjadikan Indonesia sebagai ladang subur bagi tumbuh
kembangnya agama, termasuk Islam.
• Telah banyak aliran Islam yang tumbuh di Indonesia, melalui
organisasi keagamaan, diantaranya adalah:
• Muhammadiyah: Didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan pada 18
November 1912 M di Yogyakarta. Aliran Muhammdiyah ingin
mengembalikan Islam kepada ajaran Al-Qur’an dan Hadits serta tidak
lagi mengamalkan tahayul. Muhammadiyah juga menekankan
terhadap peran pendidikan dalam menyebarkan Islam
• Nahdhatul Ulama (NU): Didirikan pada 31 Januari 1926 M oleh KH.
Hasyim Asyari. Aliran ini berasaskan Ahlu Sunnah wal Jama’ah dan
menganut 4 madzhab Islam. Sejarah berdirinya NU tidak lepas dari
cara umat Islam Indonesia untuk merespon runtuhnya Turki Utsmani
dan tantangan sekulerisme

Aliran-Aliran Islam di Indonesia


• Lanjutan
• Persatuan Islam (Persis): Persis berdiri dari kelompok Tadarus di
Bandung yang dipimpin oleh H. Zamzam dan H. Muhammad Yunus pada
12 September 1923. Tujuannya adalah untuk menegakkan syariat Islam
dengan kaffah dalam segala aspek kehidupan
• Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII): Didirkan pada 3 Januari 1972
dengan nama awal Yayasan Lembaga Karya Islam (YAKARI) LDII
mempunyai tujuan untuk meningkatkan kualitas peradaban, hidup, harkat
dan martabat kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
• Al Irsyad: Didirikan pada 6 September 1914 dengan tokoh utamanya
adalah Al-Alamah Syekh Ahmad Surkati Al Anshori. Merupakan pecahan
dari Jamiah Choir. Aspek yang menjadikannya berbeda dengan Jamiah
Choir adalah pandangan fiqihnya terkait persamaan derajat umat manusia.
• Sarikat Islam (SI): Bentukan HOS Tjokroaminoto didirikan pada 16
oktober 1905 dengan nama awal Serikat Dagang Islam. Pada awalnya
organisasi ini merupakan himpunan para pedagang Islam se-Indonesia
yang kemudian diperluas sebagai media dakwah umat Islam pada masa
penjajah. Organisasi ini pecah akibat adanya komunis, sehingga terpecah
jadi SI Putih dan SI Merah

Anda mungkin juga menyukai