Anda di halaman 1dari 12

KONSELING

MULTIBUDAYA
isu isu perbedaan fisik
Kelompok 6 :

Arista Nadiya Putri (K3117012)

Atikah Idatul Maryam (K3117014)

Erina Dian F (K3117026)

Rika Herawati (K3117062)


Pengertian konseling
lintas budaya
Konseling lintas budaya merupakan sebuah peran
dan proses membantu yang menggunakan modalitas
dan menetapkan tujuan yang konsisten terhadap
pengalaman-pengalaman dan nilai-nilai budaya
klien, mengidentifikasi identitas klien, dengan
mencakup dimensi individual, kelompok dan
universal, mendukung penggunaan strategi-strategi
dan peran-peran universal dan budaya dalam proses
konseling
KONSELING
MULTIBUDAYA
MELIPUTI 3 SITUASI
PERTAMA KEDUA KETIGA
Konselor dan klien Konselor adalah Konselor dan konseli sesuai
adalah individu seorang minoritas rasnya dan secara etnis
minoritas tetapi dari tetapi konseli bukan serupa, namun memiliki
kelompok minoritas atau sebaliknya, keanggotaan kelompok
budaya berbeda (misalnya
yang berbeda,
variabel jenis kelamin,
orientasi seksual, faktor
sosial-ekonomi, orientasi
religius, atau usia)
KENDALA DALAM
KONSELING
LINTAS
Kendala yang ada di BUDAYA
dalam konseling
lintas budaya yaitu belum memiliki
konsep, teknik dan praktek yang pasti
seperti konseling sebelumnya
sehingga sering dijumpai berbagai
masalah dan kendala dalam
pelaksanaannya
sumber hambatan dan
kegagalan konseling lintas
budaya

program kesehatan
pendidikan dan mental
latihan
konselor

praktek
konseling
isu isu dalam konseling lintas budaya
isu etic dan isu sensitifitas
emic budaya

isu pemahaman isu keefektifan


sistem budaya layanan
konseling

isu hubungan isu perbedaan


bilateral fisik
konselor dan
klien
masalah perbedaan fisik

01. 02. 03. 04.


keadaan konseli perbedaan perbedaan tinggi pendengaran
cacat fisik warna kulit badan dan berat yang kurang
badan
masalah perbedaan fisik

05. 06. 07. 08.


keadaan konseli konseling kontak fisik kontak mata
tunanetra berbicara (bersentuhan)
kurang jelas
atau terlalu
cepat
karakteristik konselor yang
efektif dalam konseling
lintas budaya
pertama kedua
Konselor sadar Konselor sadar terhadap
terhadap nilai nilai karakteristik konseling
pribadi dan asumsi secara umum
terbaru tentang
perilaku manusia
keempat
Konselor tidak
boleh mendorong
konseli untuk dapat
ketiga memahami budaya
dan nilai yang
kelima
dimiliki konselor
Konselor mengetahui Konselor lintas Agama
pengaruh kesukuan dan budaya dalam
dan mempunyai melaksanakan
perhatian terhadap konseling harus
lingkungan mempergunakan
pendekatan eklektik
THANKS
For your attention!

any question?
CREDITS:
This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon, and infographics & images
by Freepik.
Please keep this slide for attribution.

Anda mungkin juga menyukai