Fungsi kuadrat ialah pemetaan dari himpunan
bilangan nyata R ke dirinya sendiri yang
dinyatakan dengan:
f(x) = y = ax2 + bx + c
dengan a, b, c R dan a 0
a>0 a>0
a>0 D=0
D>0 D<0
X
(i) (ii)
X (iii) X
X X
X a<0
a<0 D=0
D>0 a<0
D<04
(iv) (v) (vi)
Menggambar Grafik Fungsi Kuadrat
Contoh
:
Penyelesa
ian:
Gambar grafiknya
12
10
Sumbu y 6
0
Sumbu x
LATIHAN SOAL
Gambarkan Fungsi kuadrat dibawah ini :
Rumus ABC :
1. y = 2x2 + 5x – 7
2. y = 3x2 - 8x – 16
3. y= 3x2 - 12x +6
4. y= 2x2 - 7x –10
5. y= 4x2 - 8x – 5
6. y= 5x2 - 7x – 5
KESEIMBANGAN PASAR
Keseimbangan pasar terjadi ketika jumlah
permintaan sama dengan jumlah penawaran atau
Qd = Qs, harga yang tercipta pada keseimbangan
pasar merupakan harga keseimbangan (Pe).
Contoh:
Diketahui fungsi permintaan dan fungsi penawaran
sejenis barang adalah:
D: P = Q2 – 7Q + 12
S: P = Q2 + 3Q + 2
Tentukan keseimbangan pasarnya dan gambarkan
kurvanya.
Jawab:
Pada keseimbangan pasar berlaku Qd = Qs atau Pd = Ps,
sehingga keseimbangan pasar dapat diselesaikan dengan
substitusi:
↔ Q2 – 7Q + 12 = Q2 + 3Q + 2
↔ 10Q = 10
↔ Q =1
dan P dapat dicari dengan mensubstitusikan nilai Q = 1 ke
dalam fungsi permintaan atau fungsi penawaran, sehingga
diperoleh nilai P sebagai P = (1)2 + 3(1) + 2 =6.
Jadi keseimbangan pasar tercapai pada E(1,6)
LATIHAN SOAL:K.S.A
1. Fungsi Permintaan All New Toyota Yaris
ditunjukkan oleh Persamaan Qd = 19 – P²
sedangkan penawarannya Qs = -8 + 2P².
Berapa harga keseimbangan dan jumlah
keseimbangan All New Toyota Yaris yang
tercipta di pasar? ( pajak Rp 2,- dan Subsidi
Rp. 3,- )…>>> Kelompok 3 dan kel.4
2. Carilah harga dan jumlah keseimbangan pasar
secara aljabar dan geometri dari fungsi
permintaan dan penawaran berikut:
a. Q = 16 – 2P dan 4Q = 4P + P2
b. P = 16 - Q2 dan P = 4 + Q
Dari Latihan Soal nomor 1 :
Jika misalnya Produk All New Toyota Yaris dikenakan pajak spesifik sebesar 1
USD per unit, maka persamaan sesudah pajak adalah:
Qs = -8 + 2 (P-1 )² = -8 + 2(P² – 2P + 1) = -6 – 4P + 2 P²
Biaya rata-rata
Biaya Marginal
Bentuk non linear fungsi biaya pada umumnya berupa fungsi kuadrat,
Sehingga :
C
C AC
AFC
c FC
VC AV
C
0 Q 0 Q
-b
(b)
(a)
Karena C dan VC berbentuk parabola maka, dengan memanfaatkan rumus titk ekstrim parabola, dapat
dihitung tingkat produksi (Q) pada C minimum dan VC minimum serta besarnya C minimum dan VC
minimumnya. C dan VC yang berbentuk parabola membawa konsekuensi AC dan AVC berbentuk linear;
sementara AFC asimtotik terhadap kedua sumbu C dan sumbu Q, sebab FC linear. Perhatikan gambar a,
C minimum ≠ VC minimum. Hanya jika FC c = 0, maka C minimum = VC minimum. Selanjutnya
perhatikan gambar b, AC = AFC pada posisi Q dimana AVC = 0.
Selanjutnya pada Q = 6 maka
FC = 102
VC = 2 Q² - 24 Q
= 2 (6)² - 24 (6)
= - 72
AC = C = 30 = 5
Q 6
AFC = FC = 102 = 17
Q 6
AVC = VC = -72 = -12
Q 6
Jika Q = 7 (karena dinaikan 1 unit) maka C = 2 (7)² - 24 (7) + 102 = 32
MC = ∆C = 32 -30 =2
∆Q 7–6
Berarti untuk menaikkan produksi dari 6 unit menjadi 7 unit
diperlukan biaya tambahan (biaya marjinal) sebesar 2 USD
PENERIMAAN TOTAL
Penerimaan total dari suatu perusahaan (produsen) adalah hasil kali antara
harga per unit produk dengan jumlah produk yg dijual :
TR = PQ
Dimana : TR = Penerimaan Total
Q = jumlah Produk yg dijual
P = Harga produk /unit
Bentuk Fungsi Penerimaan Total ( Total Revenue, R) yang non –linear pada
umummnya berupa sebuah persamaan parabola terbuka kebawah. Ini
merupakan bentuk fungsi penerimaan yang lazim dihadapi produsen yang
beroperasi di pasar monopoli.
120rb
TPP
TPP= Titik Pulang Pokok
(Break Event Point)
R=r (Q)
TPP
0 Q1 Q2 Q3 Q4
Keterangan Gambar:
Tingkat produksi Q1 dan Q4 mencerminkan keadaan pulang pokok
(BEP) sebab, penerimaan total sama dengan pengeluaran biaya total,
R = C. Area di sebelah kiri Q1 dan disebelah kanan Q4 mencerminkan
keadaan rugi, sebab penerimaan total lebih kecil daripada pengeluaran
total R < C. Sedangkan area diantara Q1 dan Q4 mencerminkan
keadaan untung . Tingkat Produksi Q1 mencerminkan tingkat produksi
yang memberikan penerimaan total maksimum.
Besar kecilnya keuntungan dicerminkan oleh besar kecilnya selisih
positif antara R dan C. Secara grafik, hal ini dituinjukkan oleh jarak
antara kurva R dan kurva C, semakin lebar jarak positif tersebut
semakin besar keuntungan yang diperoleh. Jarak positif terlebar antara
kurva R dan kurva C terjadi pada posisi lereng (slope) dari kedua kurva
itu sama besar, dan ini mencerminkan keuntungan terbesar atau
maksimum.
Contoh Soal:
Penerimaan Total yang diperoleh PT. LEBAY JAYA.Tbk saat terjadinya
kenaikan harga BBM ditunjukkan persamaan R = -0,20Q²+150Q,
sedangkan biaya total yang dikeluarkan C = 0,20Q³-10Q² +10Q +1500.
Hitunglah profit PT. LEBAY JAYA.Tbk jika dihasilkan dan terjual barang
sebanyak 50 dan 60 unit.
Jawab:
π =R–C
= -0,20Q² + 150Q – (0,20Q³ - 10Q² +10Q +1500)
= -0,20Q³ + 9,8Q² + 140Q - 1500
Q = 50 → π = -0,20 (50)³ + 9,8 (50)² + 140(50) - 1500
= -25.000 + 24.500 +7000 - 1500
= 5000 ( keuntungan)
Q = 60 → π = -0,20 (60)³ + 9,8 (60)² + 140(60) - 1500
= -43.200 + 35.280 + 8400 - 1500
= -1020 ( kerugian)
Latihan Soal:
Penerimaan Total yang diperoleh PT. QUANTUM JAYA.Tbk saat
terjadinya kenaikan harga BBM ditunjukkan persamaan
R = -0,40Q²+100Q, sedangkan biaya total yang dikeluarkan C = 10Q²
+10Q +1500. Hitunglah profit PT. QUANTUM JAYA.Tbk jika dihasilkan
dan terjual barang sebanyak 10 dan 5 unit.
NUWUN