Anda di halaman 1dari 16

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN ETIKA

Disampaikan oleh:
Nurjamil, S.H.I.,M.H.
EKONOMI SYARIAH

Tujuan Pembelajaran:
1.Mampu menjelaskan definisi ekonomi syari’ah.

2.Mampu menjelaskan keunggulan ekonomi syari’ah.

3.Mampu menjelaskan jenis-jenis zakat dengan

berbagai permasalahannya.
MENGAPA HARUS EKONOMI
SYARIAH ?
‫يألها الذين أمنوا ال تأكلوا الربوا أضعافا مضاعفة واتقوا‬
‫هللا لعلكم تفلحون‬
 Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan
Riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada
Allah supaya kamu mendapat keberuntungan. (Q.S.3 : 130)
 “Hai orang yang beriman! Janganlah kalian saling

memakan
(mengambil) harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali
dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan sukarela di
antaramu…”. (Q.S.4: 29)
Landasan Filosofi dan Prinsip
Ekonomi Syari’ah
 1. berlandaskan tauhid Allah mengatur rizqi
 2. Berlandaskan keadilan dan keseimbangan.
 3. Berlandaskan kebebasan
 4. Bertanggungjawab
 Prinsip ekonomi Syariah
 1. hukum asal semua aktifitas ekonomi itu adalah boleh
selama tidak ditemukan dalil (nash) yang
mengharamkannya.
 2. Dilakukan atas dasar suka sama suka ( Q.S.4:29)
 3. Mendatangkan maslahat menolak madharat
 4. terhindar dari unsur gharar, riba dan yang diharamkan
syara.
RIBA
 Menurut Muhammad Abduh riba adalah penambahan-penambahan
yang disyaratkan oleh orang yang memiliki harta kepada orang
yang meminjam hartanya (uangnya) karena pengunduran janji
pembayaran oleh peminjam dari waktu yang ditentukan.
 Dalil-dalil haramnya riba
1. Q.S. Albaqorah ; 275
2. Q.S. Ali Imran : 130
3. Q.S. Al Baqarah; ;276
4. HR.Annasa’i: “Rosulullah melaknat pemakan riba, dua saksinya,
dua penulisnya, jika mereka tahu yang demikian, mereka dilaknat
melalui lisan Muhaammad SAW pada haari kiamat
MACAM-MAACAM RIBA
 Riba Fadli; berlebih salah satu dari dua pertukaaran
yang diperjual belikan.
 Rina Nasi’ah; riba yang pembayarannya atau
penukarannya berlipat ganda karena waktunya
diundurkan
 Contoh pertukaran riba
 A. uang Rp.100.000,- ditukar dengan uang receh Rp.
95.000,-
 B. seseorang meminjamkan uang Rp.100.000,- dengan
syarat dikembalikan ditambah 10%.
 C. seseorang yang menukarkan beras ketan 1 liter
dengan beras dolog 2 liter,
JUAL BELI ATAU TIJARAH
 Pengertian jual beli (tijarah)
‫ مقابلة مال قابلين للتصرف بإيجاب وقبول على الوجه المأذون‬
‫فيه‬
 Saling menukar harta yang dapat dikelola, dengan ijab kobul
menurut cara yang dibolehkan oleh syara (taqiyuddin,
Kifayatul akhyar)
 Aqad yang dibangun atas dasar penukaran harta
dengan harta yang berdampak pada pemindahan
kepemilikan secara permanen. (hasbi Ash Shiddiqie,
Fiqh Muamalah)
 Rukun Jual Beli : 1) Akad (ijab kabul), 2) Orang yang
Aqad (penjual dan pembeli), 3) Ma’qud alaih (barang).
Macam-macam produk ekonomi
syariah
 1. Giro, Giro ada dua jenis:
 1. Giro yang tidak dibenarkan secara syari’ah, yaitu giro yang berdasarkan
perhitungan bunga.
 2. Giro yang dibenarkan secara syari’ah, yaitu giro yang berdasarkan
prinsip Mudharabah dan Wadi’ah
 Dalam transaksi ini nasabah bertindak sebagai shahibul maal atau pemilik
dana, dan bank bertindak sebagai mudharib atau pengelola dana.
 2. Dalam kapasitasnya sebagai mudharib, bank dapat melakukan berbagai
macam usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip syari’ah dan
mengembangkannya, termasuk di dalamnya mudharabah dengan pihak
lain.
 3. Modal harus dinyatakan dengan jumlahnya, dalam bentuk tunai dan
bukan piutang.
 Pembagian keuntungan harus dinyatakan dalam bentuk nisbah dan
dituangkan dalam akad pembukaan rekening.
Tabungan
 Tabungan ada dua jenis:
 1. Tabungan yang tidak dibenarkan secara syari’ah,
yaitu tabungan yang berdasarkan perhitungan
bunga.
 2. Tabungan yang dibenarkan, yaitu tabungan yang
berdasarkan prinsip Mudharabah dan Wadi’ah.
 Pembagian keuntungan harus dinyatakan dalam
bentuk nisbah dan dituangkan dalam akad
pembukaan rekening.
Deposito
 Deposito ada dua jenis:
 1. Deposito yang tidak dibenarkan secara syari’ah, yaitu Deposito yang berdasarkan
perhitungan bunga.
 2. Deposito yang dibenarkan, yaitu Deposito yang berdasarkan prinsip Mudharabah.
 Dalam transaksi ini nasabah bertindak sebagai shahibul maal atau pemilik dana, dan bank
bertindak sebagai mudharib atau pengelola dana.
 2. Dalam kapasitasnya sebagai mudharib, bank dapat melakukan berbagai macam usaha yang
tidak bertentangan dengan prinsip syari’ah dan mengembangkannya, termasuk di dalamnya
mudharabah dengan pihak lain.
 3. Modal harus dinyatakan dengan jumlahnya, dalam bentuk tunai dan bukan piutang.
 4. Pembagian keuntungan harus dinyatakan dalam bentuk nisbah dan dituangkan dalam akad
pembukaan rekening.
 5. Bank sebagai mudharib menutup biaya operasional deposito dengan menggunakan nisbah
keuntungan yang menjadi haknya.
 6. Bank tidak diperkenankan untuk mengurangi nisbah keuntungan nasabah tanpa persetujuan
yang bersangkutan.
FILANTROPI ZAKAT
 Zakat dari segi bahasa berarti bersih,suci,subur,berkat
dan berkembang
 Menurut istilah adalah harta tertentu yang wajib
dikeluarkan oleh orang yang beragama Islam dan
diberikan kepada golongan yang berhak menerimanya
(fakir miskin dan sebagainya)
 Zakat merupakan ibadah maliyah sebagai wujud peduli
dan mencintai sesama yang dalam bahasa yunaani
disebut dengan filantropi.
 Jenis Zakat ada dua; zakat fitrah dan zakat maal.
 Mustahiq zakat: fakir, miskin, amilin, muallaf,hamba
sahaya,gharimin, fi sabilillah dan ibnu sabil.
Zakat Maal
 1. Zakat penghasilan, penghasilan wajib
dikeluarkan zakatnya apabila sudah sampai nisab
dan haul.
 2. Semua bentuk penghasilan halal wajib di
keluarkan zakatnya dengan syarat telah mencapai
nishab dalam satu tahun, yakni senilai emas 85
gram. (Fatwa MUI No.03 tahun 2003)
 3. Kadar zakat penghasilan adalah 2,5%.
Hikmah zakat
 Menjalankan rukun Islam
 Membersihkan diri dari dosa, menghilangkan rasa
sombong dan tamak.
 Membersihkan dan memberkahkan harta
 Memberikan rasa tenang dan tentram di hati
 Sarana untuk bertaqorrub
LATIHAN
1. Jelaskan dasar hukum ekonomi syari’ah!
2. Sebutkan dan jelaskan rukun jual beli, bagaimana
implementasi rukun jual beli tersebut dalam transaksi
seperti di supermarket atau jual beli online?
3. Jelaskan tentang pengertian mudharabah dan wadi’ah,
dalam kasus seperti apa hal tersebut diterapkan di
perbankan syari’ah?
4. Zakat merupakan potensi umat Islam yang cukup besar
yang dapat digunakan mengentaskan kemiskinan dan
keterbelakangan pendidikan umat Islam saat ini. Mengapa
sampai saat ini pengelolaan zakat belum optimal?, dan
sebutkan siapa saja yang termasuk mustahiq zakat
tersebut?
DAFTAR PUSTAKA
1. Ibnu Rusyd Muhammad ibn Ahmad al Qurthubi al
Andalusy, Bidayatu al Mujtahid wa nihayatu al
muqtashid, Daar Ihyai al Kutubi al Aroby, Indonesia
tt.
2. Hendi Suhendi, Prof.Dr.H. Fiqh Muamalah,PT Raja
Grafindo Persada Jakarta, 2014
 FATWA DEWAN SYARI’AH NASIONAL NO:
01/DSN- MUI/IV/2000 Tentang G I R O
 FATWA DEWAN SYARI’AH NASIONAL NO:
02/DSN-MUI/IV/2000 Tentang T A B U N G A N
 FATWA DEWAN SYARI’AH NASIONAL NO:
03/DSN-MUI/IV/2000 Tentang D E P O S I T O
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Anda mungkin juga menyukai