Anda di halaman 1dari 10

PENYELESAIAN

SENGKETA BISNIS
NURJAMIL, S.H.I.,MH
Pengertian sengketa

 Sengketa adalah pertentangan atau konflik.


Konflik berarti adanya oposisi, atau pertentangan
antara kelompok atau organisasi terhadap satu
objek permasalahan.
Penyelesaian Sengketa Bisnis

 Penyelesaian sengketa secara damai bertujuan


untuk mencegah dan menghindarkan kekerasan
atau peperangan dalam suatu persengketaan antar
Negara atau dalam scope yang lebih kecil.
Menurut pasal 33 ayat 1 (perekonomian disusun
sebagai usaha bersama berdasar atas asas
kekeluargaan).
Tujuan memperkarakan suatu
sengketa:
 Untuk menyelesaikan masalah yg konkret dan
memuaskan
 Pemecahannya harus cepat (quickly)
 Wajar (fairly)
 Murah (inexpensive)
Cara yang ditempuh dalam
menyelesaikan sengketa bisnis

 Litigasi
 Non-Litigasi
SISTEM MEDIATION

 Mediasi berarti menengahi atau penyelesaian sengketa melalui


penengah (mediator). Dengan demikian sistem mediasi, mencari
penyelesaian sengketa melalui mediator (penengah).
Manfaat Penyelesaian Masalah Secara Mediasi:
1. Penyelesaian cepat terwujud
2. Biaya murah
3. Bersifat rahasia
4. Berhubungan kedua belah pihak kooperatif
5. Bersifat fair dgn metode kompromi
6. Hasil yg dicapai WIN-WIN
7. Tidak emosional
SISTEM MINITRIAL

 Jika terjadi sengketa antara dua pihak, terutama dibidang bisnis,


masing-masing pihak mengajak dan sepakat untuk saling
mendengar an menerima persoalan yg diajukan pihak lain.
SISTEM CONCILIATION

 Dapat diartikan sebagai pendamai atau lembaga pendamai


 Tahap pertama proses pemeriksaan perkara, majelis hakim
bertindak sebagai conciliator atau majelis pendamai
 Setelah gagal mendamaikan, baru terbuka kewenangan majelis
hakim untuk memeriksa dan mengadili perkara dgn jalan
menjatuhkan putusan.
SISTEM ADJUDICATION

 Sistem adjudication merupakan salah satu alternatif penyelesaian


sngketa bisnis yg baru berkembang di beberapa negara.
Proses Penyelesaiannya:
1. Para pihak membuat kesepakatan penyelesaian melalui adjudication
2. Berdasarkan persetujuan ini, mereka menunjuk seorang adjudicator yg
benar-benar profesional
3. Dalam kesepakatan itu, kedua belah pihak diberi kewenangan kepada
adjudicator untuk mengambil keputusan yg mengikat kpd kedua belah
pihak.
4. Sebelum mengambil keputusan, adjudicator dpt meminta informasi
dari kedua belah pihak, baik secara terpisah maupun secara bersama-
sama.
SISTEM ARBITRASE

1. Dijamin kerahasiaan sengketa para pihak


2. Dpt dihindari kelambatan yg diakibatkan karena prosedural dan
administratif
3. Para pihak dpt memilih arbiter yg menurut keyakinannya
mempunyai pengetahuan, pengalaman serta latar belakang yg
cukup mengenai masalah yg disengketakan, jujur dan adil
4. Para pihak dapat menentukan pilihan hukum untuk menyelesaikan
masalahnya serta proses dan tempat penyelenggaraan arbitase
5. Putusan arbitrase merupakan putusan yg mengikat para pihak dan
dgn melalui tata cara (prosedur) yg sederhana saja ataupun
langsung dapat dilaksanakan.

Anda mungkin juga menyukai