Kel. 5 KUALITATIF - Penentuan Subyek Penelitian
Kel. 5 KUALITATIF - Penentuan Subyek Penelitian
SUBYEK
PENELITIAN
Nama :
Qothrunada Salsabila (20190720104)
Kuni Rahma Wiyamti (20190720106)
Vina Fauzizah Zulitasari (20190720125)
PENGERTIAN MENURUT AHLI
Subjek penelitian adalah informan, yang berarti orang pada latar penelitian yang
dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar
penelitian (Moloeng, 2010: 132).
Contoh : Pasangan yang mengalami hubungan jarak jauh akan menjadi informan
peneliti untuk mendapatkan data yang dibutuhkan untuk penelitian.
Menurut Sugiyono (2010:216) Informan adalah sebutan bagi sampel dari
penelitian kualitatif. Sampel dalam penelitian kualitatif bukan dinamakan
responden, tetapi sebagai nara sumber, atau partisipan, informan, teman dan
guru dalam penelitian”.
Menurut Suharsimi Arikunto (2010) subjek penelitian adalah batasan
penelitian di mana peneliti bisa menentukannya dengan benda, hal
atau orang untuk melekatnya variabel penelitian. Suharsimi Arikunto
menjelaskan pengertian ini pada buku yang berjudul “Prosedur
Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik” tahun 2016.
segala sesuatu yang dapat berupa orang, barang, atau lembaga (organisasi) yang
utama memiliki sifat keadaannya terkait topik penelitian. Sehingga bisa
dikatakan subjek penelitian adalah sesuatu yang di dalam dirinya terkandung
atau melekat objek penelitian.
CARA MENENTUKAN SUBYEK
PENELITI
1. Melakukan teknik sampling
Cara pertama yakni dengan melakukan teknik sampling. Sampling
menghasilkan individu atau kelompok individu yang potensial
untuk berpartisipasi dalam penelitian.
Sampling adalah cara yang digunakan untuk mengambil sampel dan biasanya mengikuti teknik
atau jenis sampling yang digunakan. Teknik sampling adalah cara untuk menentukan
sampel yang jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data
sebenarnya, dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh
sampel yang representatif.
Manfaat sampling sangat besar, di antaranya dapat menghemat biaya, waktu dan tenaga, dapat
memperluas ruang lingkup penelitian, dan dapat meningkatkan ketelitian. Penelitian yang
dilakukan dengan dilakukan terhadap seluruh populasi yang tak terhingga (besar) dapat
berakibat ketidaktelitian dari pihak peneliti.
Menurut Sugiono (2001: 57)
1. Teknik Purposive Sampling
Purposive sampling (sampling bertujuan) yaitu teknik sampling yang digunakan oleh peneliti jika
peneliti mempunyai pertimbangan-pertimbangan tertentu di dalam pemgambilan sampelnya. Pemilihan
sekelompok subjek dalam purposive sampling, didasarkan atas ciri-ciri tertentu yang dipandang
mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri populasi yang sudah diketahui sebelumnya.
Indah Pratiwi, Nuning. 2017. Penggunaan Media Video Call dalam Teknologi Komunikasi. Jurnal
Ilmiah Dinamika Sosial.
Moloeng, Lexy, J., 2010, Metode Penelitian Kualitatif, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.
Sugiyono, 2010, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitati, dan R&D, CV. Alfabeta, Bandung.
Khilmiyah Akif, 2016. Metode Penelitian Kualitatif. Penerbit Samudra Biru, Yogyakarta.