Makanan
Tingkatan data konsumsi
makanan
Konsumsi makanan tingkat nasional
- Food balance sheet (FBS)
- Neraca bahan makanan (NBM)
- Total diet study (STD)
Konsumsi makanan tingkat rumah tangga
- Pencatatan bahan makanan (food account)
- Pencatatan makanan keluarga (household food record)
- Recall 24 jam rumah tangga (household food recall)
Konsumsi makanan tingkat individu
- Kuantitatif (Food record)
- Kualitatif (Food recall)
Metode Kuantitatif
Metode secara kuantitatif dimaksudkan untuk
mengetahui jumlah makanan yang dikonsumsi
sehingga dapat dihitung konsumsi zat gizi
dengan menggunakan DKBM/TKPI
Metode yang dapat digunakan
- Metode recall 24 jam
- Metode record 24 jam
Recall 24 jam
Metode recall 24 jam untuk individu
Prinsip metode recall 24 jam adalah mencatat jenis
dan jumlah makanan yang dikonsumsi pada periode
24 jam yang lalu. Hal penting yang perlu diketahui
adalah bahwa data yang diperoleh dari recall 24 jam
cenderung bersifat kualitatif. Oleh sebab itu, untuk
mendapatkan data kuantitatif, jumlah konsumsi
makanan individu ditanyakan secara teliti dengan
menggunakan alat URT (sendok, gelas, piring, dll)
Apabila pengukuran hanya dilakukan 1 kali (1x
24 jam) maka data yang diperoleh kurang
representative untuk menggambarkan kebiasaan
makanan individu. Dengan demikian recall 24
jam dilakukan berulang-ulang dan tidak
dilakukan secara berurutan
Langkah pelaksanaan recall 24
jam
Petugas menyiapakan alat yang dibutuhkan
diantaranya (form food recall, alat tulis)
Petugas menanyakan kembali dan mencatat
makanan dan minuman yang dikonsumsi
responden dalam ukuran rumah tangga, dengan
menggunakan food model, atau sampel nyata
selama kurun waktu 24 jam
Petugas melakukan konversi dari URT kedalam
ukuran berat
Ukuran Rumah Tangga
Buah
Biji
Batang
Butir
Besar
Gelas
Gram
Kecil
Potong
Sedang
Sendok makan
Sendok teh
Kelebihan recall 24 jam
Mudah dilaksanakan dan tidak membebani responden
Biaya relative murah karena tidak memerlukan peralatan
khusus dan tempat yang luas untuk wawancara
Cepat sehingga dapat mencakup banyak responden
Dapat digunakan untuk responden yang buta hurup
Dapat memberikan gambaran nyata makanan yang benar-
benar dikonsumsi
Lebih objektif dibandingkan dengan metode dietary history
Baik digunakan untuk klinik
Kelemahan recall 24 jam
Ketepatannya sangat tergantung pada daya ingat
responden. Sehingga tidak cocok dilakukan
pada anak-anak, lansia, atau orang pelupa
Sering terjadi kesalahan dalam memperkirakan
ukuran porsi
Membutuhkan tenaga yang terlatih
Tidak dapat dapat menggambarkan makanan
actual jika dilakukan sehari
b. Estimated Food Record (pencatatan
makanan dgn menaksir)
→Metode ini disebut juga food records atau
diary records, yg digunakan untuk mencatat
jumlah mkn yg dikonsumsi.
→Cara : Responden diminta untuk mencatat
semua yang ia makan dan minum setiap kali
sebelum makan dlm URT atau menimbang dlm
ukuran berat (gram) dlm periode tertentu (2-4
hari berturut – turut), termasuk cara persiapan
dan pengolahan mkn tersebut.
Kelebihan :
Relatif murah dan cepat
Kelemahan :
Terlalu membebani responden
Cara :
Petugas/responden menimbang dan mencatat
Kelemahan :
Memerlukan waktu dan biaya cukup mahal krn
perlu peralatan
Bila penimbangan dilakukan dlm periode yg
terampil
Memerlukan kerjasama yg baik dgn responden.
d. Dietary History
Metode ini bersifat kualitatif krn memberikan
gambaran pola konsumsi bdsrkan pengamatan
dlm waktu yg cukup lama (bisa 1 minggu, 1
bulan, 1 tahun).
Metode ini terdiri dari tiga komponen :
Wawancara (termasuk recall 24 jam), yg
cek ulang.
Kelebihan :
Dpt memberikan gambaran konsumsi pada periode yg
panjang secara kuantitatif dan kualitatif.
Biaya relatif lebih murah.
Kelemahan :
Terlalu membebani petugas dan responden
Kelemahan :
Tdk dpt untuk menghitung intake zat gizi sehari.
Kelebihan :
Relatif cepat, karena tidak harus mengunjungi
responden.
Dapat mencakup responden lebih banyak.
Kelemahan:
Biaya relatif mahal untuk rekening telepon
2. Fotograph
3. Pencatatan dengan alat elektronik.
MASALAH YANG HARUS
DIPERHATIKAN
DALAM PEMILIHAN METODE PENGUKURAN
KONSUMSI MAKANAN
Masing2 metode mpy kelebihan dan
kekurangan, shg tidak ada satu metode yg
paling sempurna untuk satu tujuan survei.
Akan tetapi untuk setiap tujuan tentunya
memiliki salah satu metode yg paling mendekati.
Pemilihan metode ditentukan bbrp faktor :
Tujuan penelitian
Kemampuan enumerator
Pendidikan responden
– hari
Pertimbangan logistik pengumpulan data
Untuk mendapatkan jumlah zat gizi yg
dikonsumsi, bila jmlh sampel kecil, maka
metode penimbangan makanan selama bbrp
hari adalah metode yg terbaik.
Bila hanya bertujuan untuk menentukan jmlh
konsumsi rata2 dari sekelompok responden
maka recall 24 jam atau penimbangan slm
satu hari sdh cukup memadai.
Bila bertujuan untuk mengetahui kebiasaan
makan atau pola konsumsi, maka metode
frekuensi makanan dpt dilakukan.
BIAS dalam PENGUKURAN
KONSUMSI MAKANAN
Kesalahan dalam Pengukuran Konsumsi
Makanan
Random bias : krn kesalahan pengukuran tapi
hasilnya tidak mempengaruhi nilai rata – rata.
Bias ini dpt memperbesar sebaran (deviasi) dari
nilai suatu pengukuran.
Bias sistematik, krn :
tambahan
kesalahan dlm mencatat (food records)
kurang kerjasama, shg menjawab asal saja
atau tidak tahu atau lupa
Bias krn alat :
Penggunaan alat timbang yg tdk akurat
Ketidaktepatan memilih URT