Sadari Dan Screening
Sadari Dan Screening
15 April 2021
Tindakan pencegahan sebenarnya merupakan upaya untuk
memotong perjalanan riwayat alamiah penyakit tadi dari titik-titik
atau tempat-tempat yang kita kuasai dalam arti dengan kata “iptek”
atau sumber-daya pendukung yang dapat diperoleh untuk
mengatasi masalah tersebut
Ada tiga praktik pencegahan pada masalah sistem
reproduksi
1 Pencegahan Primer
Pencegahan primer dapat dilakukan melalui promosi dan penyuluhan pola hidup
sehat, menunda aktivitas seksual sampai usia 20 tahun dan berhubungan hanya
dengan satu pasangan, dan penggunaan vaksinasi HPV di mana vaksinasi ini dapat
mengurangi infeksi HPV karena kemampuan proteksinya adalah sebesar >90%.
2 Pencegahan sekunder
a) Skrining kasus (case-finding) Adalah suatu skrining untuk menentukan adanya suatu penyakit dan
kemudian memberi pengobatannya. Penemuan kasus ini ditujukan terhadap individu, yang membedakannya
dengan survai epidemiologi. Pada survai epidemiologi tujuan utama ialah menentukan prevalensi, insidens
atau perjalanan penyakit secara alamiah
b) Skrining selektif (selective screening) Skrining selektif adalah skrining pada golongan penduduk yang
mempunyai resiko tinggi mendapat kanker
c) Skrining masa (mass screening) Skrining adalah pemeriksaan seluruh penduduk pada golongan umur
tertentu, dalam suatu wilayah tertentu dan dalam waktu yang tertentu untuk mencari kanker dini. Skrining
kanker itu memerlukan banyak biaya, tenaga dan hanya dapat dikerjakan pada beberapa jenis kanker tertentu
saja
d) Skrining multipel (multiple screening) Skrining multipel adalah skrining untuk satu atau lebih jenis kanker
pada segolongan penduduk. Skrining multipel ini jangan dikacaukan dengan “multi-step- acreeninl” yaitu
skrining pada individu yang sama untuk suatu penyakit yang sama oleh 2 atau lebih ahli yang berbeda
tingkatannya
Screening Payudara
Mamografi adalah pencitraan menggunakan sinar X pada jaringan payudara yang dikompresi.
Mamogram adalah gambar hasil mamografi. Untuk memperoleh interpretasi hasil pencitraan yang
baik, dibutuhkan dua posisi mamogram dengan proyeksi berbeda 45 derajat (kraniokaudal dan
mediolateralobligue). Mamografi dapat bertujuan skrining kanker payudara, diagnosis kanker
payudara, dan follow up / kontrol dalam pengobatan. Mammografi dikerjakan pada wanita usia
diatas 35 tahun, namun karena payudara orang Indonesia lebih padat maka hasil terbaik mamografi
sebaiknya dikerjakan pada usia >40 tahun. Pemeriksaan Mamografi sebaiknya dikerjakan pada hari
ke 7-10 dihitung dari hari pertama masa menstruasi; pada masa ini akan mengurangi rasa tidak
nyaman pada wanita pada waktu di kompresi dan akan memberi hasil yang optimal.
Pemeriksaan Kanker Serviks
1. Mendeteksi Kanker Serviks Dengan Pemeriksaan Pap smear
Pemeriksaan pap smear merupakan suatu test yang aman dan murah. Telah dipakai bertahun-tahun lamanya untuk
mendeteksi kelainankelainan yang terjadi pada sel-sel leher rahim. Terjadinya kanker serviks ditandai dengan adanya
pertumbuhan sel-sel pada leher rahim yang abnormal, tetapi sebelum sel-sel tersebut menjadi sel-sel kanker
5. Biopsi
Jika sel-sel abnormal ditemukan dalam tes pap smear, dokter mungkin akan melakukan biopsi. Suatu jaringan sampel
dipotong dari leher rahim kemudian dilihat di bawah mikroskop oleh patolog untuk memeriksa tanda-tanda kanker