Anda di halaman 1dari 10

Anaerobic Sequencing Batch

Reactor (ASBR)

MIKE OKTA RIZA


OGIT PURNAMA SARI
Mulny
ary
ASBR
• Pada tahun 1960-an, Dague melakukan studi laboratorium tentang metode
peningkatan populasi mikroba dalam reaktor anaerobik yang melibatkan
pemberian makan batch, padatan internal pemisahan, dan pembuangan
supernatant. Proses ini disebut "anaerobic activated sludge" (1966)
• ASBR adalah sistem pengolahan anaerobik tingkat tinggi yang tidak stabil.
Menurut definisi non-steady-state, tingkat konversi substrat sistem dan tingkat
produksi biogas bervariasi selama siklus. Konsentrasi substrat dan volume cairan
dalam reaktor meningkat selama langkah feed dari level terendah ke level
tertinggi
• Dasar pengoperasian SBR adalah pengisian dan pengosongan reaktor. Air
limbah dialirkan ke dalam reaktor dalam waktu tertentu, lalu dilakukan
pengolahan dalam reaktor dalam waktu yang direncanakan secara batch
(Vigneswaran dkk, 2011). ASBR dioperasi dalam 4 tahapan, yaitu Feed
(tahap umpan), React (tahap reaksi), Settle (tahap pengendapan), Decant
(tahap penuangan)
Prinsip kerja Anaerobic Sequencing Batch
Reactor (ASBR)

• ASBR diumpankan selama periode waktu tertentu


dan kemudian dioperasikan sebagai reaktor batch.
Setelah waktu reaksi yang diinginkan, cairan
campuran dibiarkan mengendap dan supernatan
yang telah dijernihkan dituang dari reaktor.
Urutan reaktor melalui empat langkah dalam
siklus lengkap, yaitu : feed (pemberian
makan/umpan), react (pereaksian), settle
(pengendapan), dan decant (penuangan).
Urutan reaktor melalui empat langkah dalam
siklus lengkap).
• Feed (pemberian
makan/umpan)
• React (pereaksian)
• Settle (pengendapan)
• Decant (penuangan)
Kelebihan ASBR
• Cukup baik dalam menerima loading beban yang
berbeda-beda, dan bisa digunakan untuk proses
pengolahan dengan beban yang cukup besar
• Semua tahapan dapat berlangsung dalam satu reaktor
• Dengan adanya proses cycle dari react (tahap reaksi),
settle (tahap pengendapan), decant (tahap
penuangan) yang berarti ada sistem operasi yang
menggunakan automasi, sehingga semua kegiatan
operasi terkontrol
• Lebih hemat biaya investasi 
Kelemahan ASBR
• Karena ASBR menggunakan sistem batch, sehingga
tidak bisa menglah dalam debit yang besar namun
dapat mengolah dengan debit kecil-sedang
• Sistem automasi, sehingga membutuhkan biaya
operasional yang mahal, karena membutuhkan
listrik yang sangat besar dan pompa-pompa untuk
menarik limbah yang sudah diolah
• Memerlukan operator yang memiliki skill yang
handal untuk mengoperasikan ASBR
Parameter yang Mempengaruhi

• Food to Microorganism (F/M), Penting untuk mempertahankan


rasio F/M yang rendah untuk mencapai flokulasi dan pemisahan
padatan yang efisien dan masih memproses limbah dengan
kecepatan tinggi
• Pengadukan, Penelitian menunjukkan bahwa pencampuran
intermiten (dua menit per jam) benar-benar meningkat
pemisahan padatan biomassa dan kinerja reaktor secara
keseluruhan, berdasarkan penyisihan efiensi COD.
• Perubahan suhu, Peningkatan populasi mikroba pada suhu yang
lebih rendah menghasilkan tingkat penghilangan limbah sama
dengan laju pada suhu yang lebih tinggi
Efisiensi Penyisihan dari Teknologi
ASBR

• Efisiensi cukup tinggi, yaitu 85-90% dengan


parameter kinerja reaktor yang dipantau, yaitu
pH, tekanan barometrik, alkalinitas, COD,
produksi biogas, kandungan metana, padatan,
total asam volatil, kecepatan pengendapan
lumpur, dan ukuran partikel biosolid
Kriteria Desain
dari Teknologi
• Sistem yang lengkap hanya
ASBR menggunakan salah satu
Kelompok 1 terdiri dari reaktor
badan reaktor utama dan
komponen operasinya:
pompa umpan, pompa
tuang, pompa resirkulasi
biogas, ring diffuser, dan
busa botol pemisahan.
Kelompok 2 mencakup
semua komponen
pengumpulan biogas:
kantong gas, check valve,
botol observasi biogas,
scrubber sulfida, sampler
biogas, dan Wet-Test Gas
Meter

Anda mungkin juga menyukai