Anda di halaman 1dari 19

PEMANFAATAN DATA SURVEILANS GIZI UNTUK

PENANGGULANGAN MASALAH STUNTING DI JAWA TENGAH

Disampaikan pada acara :


Rapat Pertemuan Orientasi Analisis dan Pemanfaatn Data Surveilans Gizi

Semarang, 15 September 2021

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH


BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH
ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN JATENG

ing Penanggul
Peningkatan
dan
a-ngan
kualitas dan Jateng memasuki era bonus demografi (perubahan
atan
daya saing
Kemiskina • cakupan layanan kesehatan termasuk bagi
atan
SDM struktur demografi dimana usia produktif lebih besar
ha n masyarakat miskin
dari usia non produktif)
• perbaikan kesehatan ibu – bayi – anak,
• akses layanan pendidikan untuk semua stunting, penyakit menular dan tidak
• mutu pendidikan menular
• sarana dan prasarana serta pemerataan dan • kesadaran perilaku hidup bersih dan sehat
kualitas pendidik yang belum sesuai dengan
perubahan dinamika perilaku lapangan kerja di era • Kualitas dan produktivitas tenaga kerja
milenial dan revolusi industri 4.0. • entrepreneurship
• pemahaman terhadap budaya bangsa, nilai-nilai • daya saing dan inovasi
“ke-Bhineka Tunggal Ika-an” dan nasionalisme
• paham radikalisme dan terorisme di sebagian
masyarakat 2
Penyesuaian Tema dan Prioritas Pembangunan
TEMA:
Kat. Kesejahteraan & Perekonomian
Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021
Masy. Kung Penguatan Daya Saing
SDM
Kat. pertumbuhan & ketahanan ekonomi daerah
Kat. percepatan dgn memperhatikan keberlanjutan LH;
1 pengurangan Kin dan Gur
1 Percepatan pengurangan Kin dan Gur;
2 Kat. kualitas hidup & 2
kapasitas SDM Jawa Tengah 3
Menuju SDM Jawa Tengah Pemulihan & peningkatan kualitas
Berdaya Saing; LH dan kapasitas SDM menuju
Penyesuaian SDM berdaya saing;
RKPD 2021 RKPD 2021
(RPJMD) Pasca 4
Penguatan kapasitas & daya
3 Covid-19 Penguatan ketahanan bencana;
saing ekonomi rakyat dgn
tetap memperhatikan
keberlanjutan LH & risiko
Pemantapan Tapem & kondisivitas wilayah
bencana; 5 serta peningkatan kapasitas & ketahanan
fiskal daerah.
Pemantapan tata kelola pemerintahan
4 & kondusivitas wilayah serta TEMA:
peningkatan kapasitas fiskal daerah.
Percepatan Pemulihan Perekonomian & Kesejahteraan
Masy. Kung Penguatan Daya Saing SDM
3
TARGET
SASARAN
Angka Kemiskinan Pertumbuhan Ekonomi Indeks Pembangunan
11,94-11,02 % 3,8 – 4,8 % Manusia 72,49
RPJMD 9,05-8,05% RPJMD 5,5 – 5,8% RPJMD 72,50
PEMERINTA
Tingkat Pengangguran
H DAERAH
Terbuka 4,94-5,67 % penurunan konflik
SARA 15% Indeks Gini 0,365
RPJMD 4,23% (RPJMD 15%) RPJMD 0,330

PDRB per kapita


Inflasi 3 ± 1 % Rp. 41,87 juta Indeks Williamson
(RPJMD 3 ± 1) (RPJMD Rp. 41,15 Jt) 0,595
(RPJMD 0,580)

Indeks Reformasi
Birokrasi sebesar 78 Indeks Pembangunan
IKLH 67,02 (RPJMD 78) Gender 92,12 NTP 103
(RPJMD 67,02) (RPJMD 92,12) (RPJMD 102,72)
4
CAPAIAN DERAJAT KESEHATAN JAWA TENGAH TAHUN 2020
ANGKA KEMATIAN IBU PER 100.000 KH
ANGKA KEMATIAN BAYI PER 1.000 KH
2016; 109.65 PREVALENSI STUNTING
2020; 98.60
2017; 88.58
2016; 9.99 2017; 28.50%
2018; 78.60 2019; 76.93
2017; 8.93 2016; 23.90% 2018; 24.43%
2018; 8.36 2019; 8.24
2020; 7.79
2019; 18.30%
2020; 14.51%

ANGKA KEMATIAN BALITA PER 1.000 KH KASUS GIZI BURUK

2019; 1216
2016; 11.80
2017; 10.47 2016; 982 2018; 961
2018; 9.48 2019; 9.63 2017; 922
2020; 8.99

Sumber :
Dinas Kesehatan
Prov Jateng

5
TANTANGAN PERMASALAHAN GIZI JAWA TENGAH
Permasalahan Upaya Penanggulangan

1 Kematian Ibu  Replikasi program “Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng”


 Pemberian tablet tambah darah bagi BUMIL
 Pelayanan kesehatan pasca nifas;
 Konsultasi online sebelum persalinan (selama pandemi)

2 Kematian Bayi  Pendampingan kelas ibu hamil;


 Kunjungan pemeriksaan ibu hamil;
 Konseling perawatan bayi baru lahir, penyuluhan ASI eksklusif, imunisasi dasar lengkap, pemberian vitamin A, deteksi dini tumbuh
kembang bayi, pemberian makanan pendamping ASI
 Peningkatan peran Posyandu

3 Kematian Balita  Edukasi bagi ibu/pengasuh tentang pola asuh


 Pemberian makanan tambahan bagi balita gizi buruk, pemberian kapsul vitamin A, deteksi tumbuh kembang anak
 Peningkatan peeran posyandu

4 Gizi Buruk  Penyuluhan gizi


 Peningkatan cakupan penimbangan balita, intensifikasi pemantauan tumbuh kembang balita di Posyandu dan dilanjutkan dengan
penentuan status gizi oleh bidan di desa atau petugas kesehatan lainnya
 Pembentukan pusat-pusat pemulihan gizi
 Pemberian makanan tambahan dan pemulihan bagi balita dengan gizi kurang.

5 Stunting  Intervensi gizi spesifik dan sensitif lintas sektor (pelayanan gizi masyarakat, pelayanan kesehatan ibu dan anak, peningkatan PHBS,
peningkatan kesehatan reproduksi remaja, surveillance keluarga berisiko stunting, peningkatan produktifitas dan keamanan pangan,
penyediaan air bersih dan sanitasi, penyehatan lingkungan permukiman)
 Pembinaan perencanaan dan pelaksanaan kegiatan terintegrasi lintas sektor dengan pendekatan intervensi gizi spesifik dan sensitif
melalui 8 aksi konvergensi.

6 Obesitas Literasi gizi kepada remaja terkait Pola Hidup dan Makan
6
STRATEGI PENINGKATAN AKSES DAN MUTU KESEHATAN

Penyediaan tenaga
kesehatan strategis,
dan penguatan sistem Pencegahan dan
pelayanan kesehatan pengendalian penyakit
dasar dan rujukan

Program
peningkatan Pelayanan kesehatan jarak
jauh dengan
kesehatan ibu dan memanfaatkan teknologi
anak, serta komunikasi (telemedicine)
pengendalian
reproduksi remaja

Peningkatan gerakan
masyarakat hidup sehat
10 7
PETA PREVALENSI STUNTING NASIONAL TAHUN 2019
(INTEGRASI SSGBI DAN SUSENAS)

27,67%

27,68%

Target Nasional Penurunan Prevalensi Stunting : 2020 = 24,1%, 2021 = 21,1%, 2022
= 18,4%, 2023 = 16,0%, 2024 = 14,0% (RPJMN 2020-2024)

Metodologi Perhitungan Data Prevalensi Stunting oleh Kemenkes:


• Target sampel yang dikunjungi 300.000 Rumah Tangga (Ruta) dari 30.000 Blok Sensus (BS)
Susenas yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dengan Metode PPS (Probability
Propotional to Size)
• Berdasarkan Data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) dan Studi Status Gizi Balita Indonesia
(SSGBI) 2019, Prevalensi Stunting di Provinsi Jawa Tengah sebesar 27,68%.

8
Prevalensi Balita Stunting Jawa Tengah
Berdasarkan Pencatatan Dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) 2020

1; 0.152; 0.153; 0.154; 0.155; 0.156; 0.157 ; 0.158; 0.159; 0.1510; 0.15
11; 0.15
12; 0.15
13; 0.15
14; 0.15
15; 0.15
16; 0.15
17; 0.15
18; 0.15
19; 0.15
20; 0.15
21; 0.15
22; 0.15
23; 0.15
24; 0.15
25; 0.15
26; 0.15
27; 0.15
28; 0.15
29; 0.15
30; 0.15
31; 0.15
32; 0.15
33; 0.15
34; 0.15
35; 0.15

Jateng
14,51%

1; 0 2; 0 3; 0 4; 0 5; 0 6; 0 7; 0 8; 0 9; 0 10; 0 11; 0 12; 0 13; 0 14; 0 15; 0 16; 0 17; 0 18; 0 19; 0 20; 0 21; 0 22; 0 23; 0 24; 0 25; 0 26; 0 27; 0 28; 0 29; 0 30; 0 31; 0 32; 0 33; 0 34; 0 35; 0

Kasus Balita Stunting di atas rata-rata Provinsi terdapat pada (21 Kab/Kota): Kab. Banyumas, Kab. Purbalingga, Kab. Banjarnegara, Kab. Kebumen, Kab.
Purworejo, Kab. Wonosobo, Kab. Magelang, Kab. Klaten, Kab, Wonogiri, Kab. Grobogan, Kab. Blora, Kab. Rembang, Kab. Jepara, Kab. Temanggung, Kab.
Kendal, Kab. Batang, Kab. Pekalongan, Kab. Brebes, Kota Magelang, Kota Salatiga, Kota Pekalongan.

 Balita yang diukur = 1.561.790

9
PERSANDINGAN DATA PREVALENSI BALITA STUNTING
BB/U e_PPGBM 2019 SSGBI 2019 JAWA TENGAH TAHUN 2019
Jumlah Gap
No Kabupaten/Kota Balita Jumlah Prevalensi Jml SSGBI- Pencatatan Dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) & Studi Status Gizi Balita Indonesia
Sangat Pendek Balita Stunting Balita
Diukur Pendek ePPGBM (SSGBI) 2019
Stunting ePPGBM Stunting
1. KAB CILACAP 12.104 515 1.910 2.425 20,03% 23,18% 3%
2. KAB BANYUMAS 21.695 1.168 3.527 4.695 21,64% 26,40% 5%
3.
4.
KAB PURBALINGGA
KAB BANJARNEGARA
23.332
38.777
1.048
2.461
2.906
6.528
3.954
8.989
16,95%
23,18%
24,99%
26,00%
8%
3%
1. Terdapat gap data prevalensi cukup nyata,
5. KAB KEBUMEN 65.586 3.516 9.184 12.700 19,36% 19,65% 0% rata-rata gap di Jawa Tengah mencapai
KAB PURWOREJO 5.451 301 887 1.188 21,79% 26,94% 5%
9%;
6.
7. KAB WONOSOBO 6.769 722 1.375 2.097 30,98% 38,57% 8%
8.
9.
KAB MAGELANG
KAB BOYOLALI
25.565
5.017
1.366
331
3.692
740
5.058
1.071
19,78%
21,35%
31,01%
28,82%
11%
7% 2. Terdapat 12 Kab/Kota dengan gap data
10.
11.
KAB KLATEN
KAB SUKOHARJO
7.596
1.310
317
154
1.094
187
1.411
341
18,58%
26,03%
27,64%
26,87%
9%
1%
lebih dari 10%;
12. KAB WONOGIRI 10.332 604 1.502 2.106 20,38% 17,68% -3% 3. Dalam rentang 3 interval gap:
13. KAB KARANGANYAR 18.609 257 1.357 1.614 8,67% 23,22% 15%
14. KAB SRAGEN 14.589 594 2.004 2.598 17,81% 32,40% 15% TINGGI dengan gap antara 14 – 20 = 7
15.
16.
KAB GROBOGAN
KAB BLORA
19.380
2.722
1.068
94
2.830
371
3.898
465
20,11%
17,08%
29,13%
31,57%
9%
14% Kab;
17.
18.
KAB REMBANG
KAB PATI
6.265
27.765
638
1.228
930
2.933
1.568
4.161
25,03%
14,99%
23,45%
19,38%
-2%
4%
SEDANG dengan gap antara 7 – 13 = 12
19. KAB KUDUS 44.535 627 2.728 3.355 7,53% 27,07% 20% Kab/Kota;
20. KAB JEPARA 43.078 2.420 6.139 8.559 19,87% 30,90% 11%
21. KAB DEMAK 5.486 200 913 1.113 20,29% 35,76% 15% RENDAH dengan gap antara 0 – 6 = 16
Kab/Kota
22. KAB SEMARANG 17.571 624 2.016 2.640 15,02% 25,91% 11%
23. KAB TEMANGGUNG 21.917 1.613 3.259 4.872 22,23% 25,79% 4%
24.
25.
KAB KENDAL
KAB BATANG
13.552
18.372
1.226
1.071
2.173
2.789
3.399
3.860
25,08%
21,01%
27,82%
26,89%
3%
6%
4. Perlu perhatian pada kab/kota dengan GAP
26. KAB PEKALONGAN
KAB PEMALANG
13.320
27.614
1.278
1.211
2.475
3.477
3.753
4.688
28,18%
16,98%
34,74%
33,06%
7%
16%
Tinggi
27.
28. KAB TEGAL 12.204 841 1.550 2.391 19,59% 25,14% 6%
29. KAB BREBES 11.362 830 1.957 2.787 24,53% 34,65% 10%
30. KOTA MAGELANG 55 5 11 16 29,09% 22,96% -6%
31. KOTA SURAKARTA 1.337 61 149 210 15,71% 18,76% 3%
32. KOTA SALATIGA 3.140 134 397 531 16,91% 22,70% 6%
33. KOTA SEMARANG 42.532 1.617 3.641 5.258 12,36% 26,01% 14%
34. KOTA PEKALONGAN 2.126 104 249 353 16,60% 26,59% 10%
35. KOTA TEGAL 1.281 92 176 268 20,92% 30,13% 9%
JAWA TENGAH         18,30% 27,68% 9% 10 10
JUMLAH 592.346 30.336 78.056 108.392  
AMANAT PELAKSANAAN
PENCEGAHAN STUNTING DI JATENG

11
Dokumen RAD-PG
Intervensi Gizi Terintegrasi
Jateng 1. Intervensi Gizi Spesifik
Intervensi yang berpengaruh secara langsung
terutama pada sektor kesehatan :
Pemberian tablet tambah darah pada ibu hamil dan remaja putri,
pemberian makanan tambahan pada ibu hamil dan anak balita
bermasalah gizi, pemberian obat cacing pada anak, pemberian
kapsul vitamin A pada anak usia 6-59 bulan, dan imunisasi
dasar lengkap, Promosi Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan ASI
ekslusif serta konsumsi garam beryodium.
Intervensi2.melalui
Intervensi Gizi
berbagai Sensitif
kegiatan diluar sektor
kesehatan,
RAD PG Prov RAD PG Prov RAD PG Prov memiliki kontribusi 70 % untuk penurunan stunting :
Jateng Tahun Jateng Tahun Akses terhadap air bersih, sanitasi, fortifikasi bahan pangan,
Jateng Tahun
2011-2015 2019-2023 pemanfaatan dana desa, akses layanan KB, Jaminan Kesehatan
2015-2019 Nasional (JKN), pola asuh, PAUD, pendidikan gizi masyarakat,
edukasi kesehatan reproduksi serta gizi pada remaja, bantuan
dan jaminan sosial bagi keluarga miskin
 Pemprov Jateng telah menyusun DUA Pergub
tentang RAD-PG yaitu periode Tahun 2011 – PENDEKATAN 5 PILAR
2015 dan 2015 – 2019 Pilar 1 Pilar 2 Pilar 3 Pilar 4 Pilar 5
Peningkatan Perilaku Koordinasi
 Selanjutnya proses pembahasan untuk Perbaikan
Aksebilitas
Mutu dan
hidup Pembanguan
gizi pangan yang keamanan an Pangan
bersih dan
Pergub RAD-PG periode Tahun 2019 – 2023 masyarakat beragam Pangan
sehat dan Gizi

12
SASARAN INDIKATOR RAD-PG TAHUN 2023
permen bappenas no. 1 tahun 2018 tentang rencana aksi pangan dan gizi
No Indikator Status Awal (2018) Target (2023)
1 Produksi padi (ton) 11.167.933 11.893.221
2 Produksi jagung (ton) 3.414.906 3.719.278
3 Produksi kedelai (ton) 166.195 111.872
4 Produksi gula (ton) 186.732.05 106.590.83
5 Produksi daging (ton) 359.988.398 375.382.386
6 Produksi Perikanan (ton) 956.601,65 1.042.610,71
7 Produksi garam (juta ton) 307.249,1 392.136,4
8 Skor Pola Pangan Harapan (PPH) 87,30 88,8
9 Tingkat konsumsi kalori (kkal/kapita/hari) 2.090,17 2.150
10 Konsumsi ikan (kg/kap/tahun) 30,65 33,67
11 Prevalensi anemia pada ibu hamil (persen) 27,6 24
12 Persentase bayi dengan berat badan lahir rendah (persen) 4,3 4
13 Persentase bayi dengan usia <6 bulan yang mendapatkan ASI 64,9 70
eksklusif (persen)
14 Prevalensi kekurangan gizi pada anak balita (persen) 16,75 15
15 Prevalensi kurus pada anak balita (persen) 8,45 7
16 Prevalensi pendek dan sangat pendek (stunting) pada anak 31,22 20
baduta (persen)
13
17 Prevalensi berat badan lebih dan obesitas pada penduduk usia 7,6 5
5 PILAR STRATEGI NASIONAL DAN UPAYA MANAJERIAL PEMDA
DALAM PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING
MELALUI 8 AKSI KONVERGENSI

5 PILAR STRATEGI NASIONAL

1 2 3 4 5
8 Aksi
Konvergensi, Konvergensi
koordinasi, dan Mendorong
Komitmen dan Kampanye Nasional konsolidasi Pemantauan dan
kebijakan
Visi pimpinan berfokus pada, program nasional, evaluasi
pemahaman,
nutritional food
tertinggi negara perubahan prilaku,
daerah dan security
komitmen politik masyarakat
dan akuntabilitas

Pemprov untuk bisa membina dan


1.Peningkatan kapasitas bg Kab/Kota dlm perencanaan,
mengawasi Kabupaten/Kota dalam
Pelaksanaan & Monitoring Evaluasi Aksi Konvergensi melaksanakan 8 Aksi Konvergensi
Pencegahan Stunting.

2. Rapat Kerja Penilaian Kinerja Aksi Konvergensi Percepatan


Pencegahan Stunting Bg Kab Prioritas di Jateng

14
KABUPATEN/KOTA PRIORITAS NASIONAL
SEBAGAI LOKUS PELAKSANAAN 8 AKSI KONVERGENSI PENCEGAHAN STUNTING TERINTEGRASI
Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022

1. Kab Cilacap 1. Kab Pekalongan 1. Kab Pati 1. Kab Banjarnegara 1. Kota Salatiga

2. Kab Banyumas 2. Kab Jepara 2. Kab Purworejo 2. Kota Magelang

3. Kab Purbalingga 3. Kab Magelang 3. Kab Boyolali 3. Kota Pekalongan

4. Kab Kebumen 4. Kab Sragen 4. Kab Sukoharjo 4. Kota Tegal

5. Kab Wonosobo 5. Kab Wonogiri

6. Kab Klaten 6. Kab Karanganyar

7. Kab Blora 7. Kab Rembang

8. Kab Grobogan 8. Kab Kudus

9. Kab Demak 9. Kab Semarang


Pemilihan & perluasan Kab/Kota lokasi
10. Kab Pemalang 10. Kab Temanggung fokus dlm intervensi penurunan stunting
11. Kab Brebes 11. Kab Kendal terintegrasi didasarkan pd kriteria:
1. Kab/Kota dgn jumlah balita stunting;
12. Kab Tegal 2. Kab/Kota dgn prevalensi balita
13. Kab Batang stunting;
3. Kab/Kota dgn praktik baik.
14. Kota Semarang (Kep Menteri PPN/Ka Bappenas No: Kep
10/M.PPN/HK/02/2021 ttg Penetapan Perluasan Kab/Kota
15. Kota Surakarta Lokasi Fokus Intervensi Penurunan Stunting Terintegrasi Th
2022) 15
DUKUNGAN PELAKSANAAN PENCEGAHAN STUNTING DI JATENG
Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 440.1/120 Tahun 2019
Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 34
tentang Pembentukan Tim Koordinasi dan Tim Kelompok Kerja
Tahun 2019 tentang Percepatan Pencegahan Penanggulangan Stunting Provinsi Jawa Tengah;
Stunting di Provinsi Jawa Tengah;

tugas tim koordinasi 5 bidang POKJA :


1. BIDANG KOORDINASI PERENCANAAN, MONITORING DAN EVALUASI
2. BIDANG KESEHATAN
3. BIDANG KETAHANAN PANGAN
4. BIDANG PERMUKIMAN, AIR BERSIH, dan SANITASI
5. BIDANG KOMUNIKASI, EDUKASI DAN INFORMASI

TUGAS POKOK TIM POKJA STUNTING

1. Bidang Koordinasi Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi; mengidentifikasi


permasalahan stunting dan menyiapkan kebijakan terkait;
2. Bidang Kesehatan; memfasilitasi akses pelayanan gizi dan peningkatan kualitas
hidup sehat dengan memfasilitasi peningkatan upaya promotif, preventif dengan
tetap melaksanakan kuratif, dan rehabilitatif terhadap penanggulangan stunting;
3. Bidang Ketahanan Pangan; melakukan pengendalian dalam rangka menjamin
sistem ketersediaan pangan termasuk dalam hal jumlah dan jenis serta
kestabilannya serta melakukan diseminasi, advokasi dan sosialisasi serta fasilitasi
kepada masyarakat sebagai upaya peningkatan kesadaran, pengetahuan dan
kemampuan dalam konsumsi pangan sehat (makanan yang beragam, bergizi
seimbang dan aman);
4. Bidang Permukiman dan Air Bersih; memfasilitasi upaya peningkatan fungsi
permukiman yang sehat dan akses air bersih serta kesehatan lingkungan;
5. Bidang Komunikasi Edukasi dan Informasi; melakukan Kampanye Hidup Sehat
dalam rangka pembinaan dan pendampingan guna memperkuat ketahanan
keluarga sebagai upaya mendukung perubahan perilaku untuk mewujudkan
keluarga berkualitas; 16 16
UPAYA PENANGGULANGAN MASALAH GIZI TAHUN 2021
POKJA V Tim Koord
Gul Stunting Jateng
Unsur Upaya PMG 2021
SASARAN UPAYA
1. Peningkatan
1. Sosialisasi dan advokasi;
pengetahuan pola 1. Komunikasi & Promosi
BKKBN 2. Pendataan & Pelaporan;
pangan (beragam, 3. Publikasi Cegah Stunting
Perubahan Perilaku; KOMINFO DINDIKBUD
bergizi, berimbang, melalui pengembangan
sehat, dan aman) 2. Perlindungan remaja KEMENAG DINKES pesan (komunikasi)
2. Pola asuh yang benar; perubahan perilaku;
3. Peningkatan dari anemi DP3AP2KB TP-PKK
pengetahuan
kesehatan reproduksi;
ORG MASY SIPIL
KELOMPOK SASARAN
4. Menghilangkan risiko
akibat pernikahan 1. REMAJA
anak; 2. PASANGAN SIAP MENIKAH
5. Meningkatkan DINKES

Gul Stunting Jateng


3. IBU HAMIL Unsur Upaya PMG 2021

POKJA II Tim Koord


ketersediaan akses air
minum layak, air 4. IBU MENYUSUI RO KESRA 1. Sosialisasi dan advokasi;
bersih, dan sanitasi. 5. BADUTA-BALITA 2. Pendataan & Pelaporan;
RO KESRA
6. ANAK 3. Deteksi anemia pada remaja;
PT & ORG
Program Peningkatan Kesehatan ibu dan anak, PROFESI
Pengendalian Reproduksi Remaja

Mukim, air bersih


KETAHANAN

DINSOS DPRKP

& sanitasi
BAPPEDA RO KESRA DIN K PANGAN DINLUTKAN DPUMB CP DPU SDAPR

POKJA IV
POKJA III

PANGAN
POKJA I
PME

DISPERMADESDUKCAPIL DIN PERTANIAN PERKEB BAPPEDA DISPERMADESDUKCAPIL


DINKES DISPERINDAG BPOM BAPPEDA DINKES 17
HARAPAN
• Dinas Kesehatan selaku dinas teknis yang melakukan
surveilance dapat menyusun SOP untuk Kab/kota
melakukan inputing data sesuai jangka waktu yang
ditentukan melalui sistem e-ppgbm
• Dinas Kesehatan agar mendorong upaya-upaya
peningkatan cakupan pendataan dan input status gizi
dalam e-ppgbm dengan mengoptimalkan peran kader-
kader yang ada
• Data status gizi digunakan sebagai rujukan dalam
perencanaan an penganggaran
• Meningkatkan sinergitas lintas sektor dan lintas pihak
dalam percepatan penurunan stunting di Jawa Tengah.
18

Anda mungkin juga menyukai