Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Hukum Agraria
Anggota Kelompok 7 :
1. Dita Feby Retno Putri
2. Finola Sri Rahmadhani
3. Nabil Fauzan
1. Pengertian Agraria.
Istilah Agraria dalam UUPA mempunyai dua pengertian, yaitu dalam arti luas dan dalam arti sempit. Pengertian
dalam arti luas meliputi bumi, air dan ruang angkasa (Pasal 1 Ayat (2) UUPA). Sedangkan pengertian agraria
dalam arti sempit hanya mengatur masalah tanah (Pasal 4 ayat (1) UUPA).
2. Pengertian Tanah.
Pengertian tanah di atur dalam Pasal 4 UUPA (Undang – undang Pokok Agraria) dinyatakan sebagai berikut : “
Atas dasar hak menguasai Negara sebagai yang dimaksud dalam pasal 2 ditentukan adanya macam – macam
hak atas permukaan bumi, yang disebut tanah, yang dapat diberikan kepada dan dipunyai oleh oleh orang –
orang, baik sendiri maupun bersama – sama dengan orang lain serta badan – badan hukum”. Dengan
demikian, yang dimaksud dengan tanah dalam pasal 4 UUPA tersebut adalah permukaan bumi. Namun
demikian tanah yang dimaksud disini bukan tanah dalam segala aspeknya, melainkan hanya mengatur salah
satu aspeknya saja yaitu tanah dalam pengertia yuridis yang disebut hak.
Hukum Agraria Menurut Para Ahli :
1. Menurut Soebekti dan R. Tjitrosoedibio
Hukum Agraria adalah keseluruhan dari ketentuan – ketentuan hukum,
baik hukum perdata maupun hukum tata negara maupun hukum tata
usaha negara yang mengatur hubungan hubungan antara orang
termasuk badan hukum dengan bumi,air dan ruang angkasa dalam
seluruh wilayah negara dan mengatur wilayah negara dan mengatur
pula wewenang – wewenang yang bersumber pada hubungan –
hubungan tersebut.
1. Asas Nasionalitas
2. Asas dikuasai oleh Negara
3. Asas mengutamakan kepentingan nesional dan negara yang berdasarkan atas
persatuan bangsa dan negara dari pada kepentingan perseorangan atau golongan
5. Asas hanya warga negara Indonesia yang mempunyai hak milik atas tanah
3. Hak – hak atas tanah yang diatur kemudian dengan undang - undang
5. imbul Hak Milik, Timbulnya hak milik tidak berarti mutlak kepemilikan individu anggota masyarakat adat.