Anda di halaman 1dari 15

Total Quality Management

Evelyne Hanaseta N
TQM-4
1. Menjelaskan manfaat Kualitas.
2. Menunjukkan Komponen penunjang daya saing.
3. Menjelaskan ISO 9000 dan daya saing
4. Menjelaskan Konsep value chain dan kemitraan
Manfaat Kulitas
Menurut Ariani (2003), terdapat beberapa manfaat yang diperoleh dengan menciptakan
kualitas produk yang baik, yaitu:
Meningkatkan reputasi perusahaan.
Perusahaan atau organisasi yang telah menghasilkan suatu produk atau jasa yang
berkualitas akan mendapatkan predikat sebagai organisasi yang mengutamakan kualitas,
oleh karena itu, perusahaan atau organisasi tersebut dikenal oleh masyarakat luas dan
mendapatkan nilai lebih di mata masyarakat.
1.Menurunkan biaya.
2.Meningkatkan pangsa pasar.
3.Dampak internasional.
4.Adanya tanggung jawab produk.
5.Untuk penampilan produk.
6.Mewujudkan kualitas yang dirasakan penting.
Komponen Penunjang Daya Saing
LIMA KEKUATAN ATAU FAKTOR
Komponen PERSAINGAN
• Kebijakan Industri • Pesaing dalam industri yang
• Teknologi sama
• Sumber Daya Manusia • Persetujuan power pemasok
• Persetujuan pembeli
• Ancaman pendatang baru
• Ancaman produk subtitusi
ISO 9001
• ISO 9001:2000 sebagai bagian dari Total Quality Management (TQM),
merupakan paradigma baru dalam menjalankan organisasi yang
berupaya memaksimumkan daya saing organisasi melalui: fokus pada
kepuasan konsumen, keterlibatan seluruh karyawan, dan perbaikan
secara berkesinambungan atas kualitas produk, jasa, manusia, proses
dan lingkungan organisasi. Hasil upaya-upaya tersebut menjadikan
organisasi mampu merespon permintaan pasar atas kualitas produk,
jasa dan proses yang telah dikembangkan secara meluas selama dua
dekade terakhir.
ISO 9001
• Pembentukan masyarakat ekonomi eropa semakin meningkat
kebutuhan akan adanya standart yang sama. Mereka menggolongkan
produk ke dalam dua kategori, yaitu yang diatur (regulator) dan yang
tidak diatur (nonlegulator). Produk-produk yang diatur yang
berdampak pada kesehatan, keselamatan, atau lingkungan. Mewakili
10 sampai 15% dari keseluruhan produk dan dijual kepasar eropa,
termasuk setengah dari volume barang import dari amerika serikat.
Dokumen yang disebut “ECDirectiv” berisi persyaratan-persyaratan
untuk produk yang diatur.
Konsep Value Chain dan Kemitraan
• Suatu perusahaan yang dipandang sebagai suatu sistem keseluruhan
yang terdiri berbgai aktifitas yaitu perancangan, pembutan,
pemasaran, pendistribusian, layanan purna jual terhadap produk atau
jasa yang dihasilkan. Value chain merupakan serangkaian akifitas yang
relevan dalam proses pengadaan, penyimpanan, penggunaan,
transformasi, dan disposisi sumberdaya, mulai dari value chain
pemasok sampai value chain pembeli mulai dari aktifitas
mengamanan sumber-sumber pasokan sampai aktifitas pelayanan
purna jual.
4 Aspek Utama Peningkatan Laba
• Keterkaitan dengan pemasok
• Keterkaitan dengan pelanggan
• Keterkaitan proses dalam value chain suatu unit bisnis
• Keterkaitan antar value chain unit bisnis yang ada dalam perusahaan
Kemitraan Internal
• Kemitraan internal merupakan usaha penciptaan suatu lingkungan
yang didalamnya terdapat mekanisme terstruktur yang merangsang
dan membentuk aliansi yang saling mendukung antara manajer dan
karyawan, tim,dan karyawan invidual yang memaksimumkan potensi
sumberdaya manusia yang dimiliki suatu perusahaan.
Kemitraan dengan Pemasok
• Untuk menciptakan dan memelihara hubungan yang loyal, saling
percaya, dan dapat diandalkan sehingga akan menguntungkan kedua
belah pihak, dan meningkatkan penyempurnaan kualitas,
poduktivitas, dan daya saing secara berkesinambungan.
Kemitraan dengan Pelanggan
• Pelanggan internal ada disetiap organisasi, dan organisai yang
membeli dari pemasok adalah pelaggan dari pemasok tersebut. Cara
terbaik untuk menjamin kepuasan pelanggan adalah melibatkan
merek sebagai mitra dalam proses pengembangan produk. Dalam
TQM kualitas yang ditentukan oleh pelanggan merupakan aspek yang
fundametal. Kadang kala dibutuhkan upaya untuk melakukan
pelatihan bagi para pelanggan.
Kemitraan dengan Pesaing Potensial
• Tujuannya untuk menigkatkan daya saing. Strategi ini lebih banyak
diterapkan pada perusahaan-perushaan kecil dan menengah,
meskipun sebenarnya dapat digunakan ada perusahaan besar. Akan
tetapi ada beberapa cara dimana perusahaan kecil dan menengah
dapat berkerjasama untuk meningkatkan daya saing mereka
meskipun mereka bersaing dipasar yang sama. Aktivitas Bersama
dalam jaringan yang dipraktekan secara luas meliputi produksi,
Pendidikan dan pelatihan, pemasaran, pengembangan produk,
transferteknologi, dan pembelian.
• Faktor yang mempengaruhi keberhasilan penerapan SMM bisa dilihat
dari dua faktor yaitu factor internal perusahaan maupun faktor
eksternal. Faktor internal perusahaan misalnya terkait kepemimpinan,
kapabilitas perusahaan dan sumber daya manusia. Faktor ini adalah
faktor yang dalam kendali perusahaan untuk memperbaiki dan
melakukan peningkatan berkelanjutan. Sedangkan faktor eksternal
perusahaan misalnya kerangka (framework) SMM yang digunakan.
Faktor ini diluar kendali perusahaan karena perusahaan tinggal
memilih dan menggunakan salah satu kerangka SMM yang tersedia
diantaranya standar ISO 9001, MBNQA, dan Six Sigma. 

Anda mungkin juga menyukai