HIPERTENSI
HIPERTENSI
DEFINITION
Hipertensi atau penyakit darah tinggi sebenarnya adalah suatu gangguan pada pembuluh darah yang
mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah terhambat sampai ke jaringan
tubuh yang membutuhkan
• Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan
JNC VII (2003)
darah seseorang mencapai ≥ 140 mmHg (tekanan sistolik) dan atau ≥ 90 mmHg
(tekanan diastolik)
• Menyarankan target tekanan darah yang lebih tinggi ( <160 mmHg atau < 150
JNC VIII (2014) mmHg) dan menekankan pada kontrol tekanan darah sistolik dan diastolik
dengan umur
Hypertension: A Significant CV and Renal Disease
Risk Factor
CAD
CHF
Stroke LVH
Hypertension
Renal disease Morbidity
Disability
Peripheral vascular disease
MEKANISME TERJADINYA HIPERTENSI
KLASIFIKASI
Klasifikasi tekanan darah oleh WHO
b. Hipertensi Sekunder
Meliputi 5-10% kasus hipertensi. Termasuk dalam kelompok ini antara lain
hipertensi akibat penyakit ginjal (hipertensi renal), hipertensi endoktrin, kelainan
saraf pusat, obat-obatan, dan lainnya.
(Farmakologi dan Terapi Edisi V, 2007)
Faktor penyebab terjadinya hipertensi
• Faktor Keturunan
• Usia
• Garam
• Kolesterol
• Obesitas / Kegemukan
• Stres
• Rokok
• Kafein
• Alkohol
• Kurang Olahraga
Beberapa penyebab terjadinya
hipertensi sekunder :
Urinalisis untuk darah dan protein, Dapat menunjukkan penyakit ginjal baik Sebagai
elektrolit dan kreatinin darah penyebab, atau disebabkan oleh hipertensi atau
(jarang)dapat dianggap hipertensi sekunder
Terapi Non
Farmakologi
Pengaturan Pola
Makan
DASH (Dietary
Approches to Stop
Hypertension)
Modifikasi Gaya Hidup
Menguruskan Badan
• ACE inhibitors,
• Congestive heart failure beta-blockers
Terapi Kombinasi
Rasional kombinasi obat antihipertensi:
Ada 6 alasan mengapa pengobatan kombinasi pada
Hipertensi dianjurkan
1. Mempunyai efek aditif
2. Mempunyai efek sinergisme
3. Mempunyai sifat saling mengisi
4. Penurunan efek samping masing-masing obat
5. Mempunyai cara kerja yang saling mengisi pada organ target tertentu
6. Adanya “fixed dose combination” akan meningkatkan kepatuhan pasien (adherence)
Fixed-dose combination yang paling efektif adalah sebagai
berikut:
1. Penghambat enzim konversi angiotensin (ACEI) dengan diuretik
2. Penyekat reseptor angiotensin II (ARB) dengan diuretik
3. Penyekat beta dengan diuretik
4. Diuretik dengan agen penahan kalium
5. Penghambat enzim konversi angiotensin (ACEI) dengan antagonis kalsium
6. Agonis α-2 dengan diuretik
7. Penyekat α-1 dengan diuretic