Anda di halaman 1dari 71

KALIBRASI ALAT

QUALITY CONTROL
IMUNOLOGI DAN SEROLOGI
KELOMPOK 9

1. Wulan Permata Sari 21113353140


2. Yuli Fitriana 21113353142
3. Wulan Nur Eva 21113353139
4. Ferdi Sarwoko 21113353116
5. Amalyn Mulya Ulfa 21113353099

2
Adalah suatu kegiatan
yang
dilakukan untuk
menentukan kebenaran
konvensional nilai
penunjukan instrumen/alat
ukur dan bahan ukur,
dengan
cara membandingkan
terhadap standar
ukurnya yang tertelusur
(traceable) ke standar
nasional an/atau
internasiona
l
1. Memastikan kesesuaian
karakteristik terhada
spesifikasi dari suatu
bahan ukur atau
instrumen /alat
2. Menentukan deviasi atau
penyimpangan
kebenaran konvesional
dari nilai penunjukan
suatu instrumen ukur
atau deviasu dimensi
nominal yang seharusnya
untuk suatu bahan ukur
3. Menjaga keakuratan
nilai yang dihasilkan oleh
suatu alat sehingga
tidak menyimpang jauh
dari amnag batas yang
ditentukan.
4. Menjamin hasilhasil
pengukuran sesuai
dengan standar
nasional maupun
internasional
MANFAAT KALIBRASI
• Menjaga kondisi instrumen ukur dan bahan ukur
agar tetap sesuai dengan spesefikasinya.
• Untuk mendukung sistem mutu yang diterapkan
di berbagai industri pada peralatan laboratorium
dan produksi yang dimiliki.
• Bisa mengetahui perbedaan (penyimpangan)
antara harga benar dengan harga yang
ditunjukkan oleh alat ukur.
• Menjaga konsistensi mutu hasil produk yang
dihasilkan.
• Mengurangi kegagalan hasil produk.
• Meningkatkan dayaTimsaing dalam
Supervisi Tekfis 2006 pasar global. 6
1. Belum memiliki sertifikat
dan tanda lulus
pengujian atau kalibrasi
2. Masa berlaku sertifikat dan
tanda lulus pengujian
atau kalibrasi sudah habis
3. Diketahui penunjukannya
atau hasil keluarannya
atau kinerjanya
(performance) atau
keamanannya (safety)
tidak sesuai lagi,
walaupun sertifikat dan
tanda masih berlaku
Kriteria Alat 4. Telah mengalami perbaikan,
Wajib Klaibrasi walaupun sertifikat dan
(lanjutan tanda masih berlaku
5. Telah dipindahkan bagi yang
memerlukan instansi,
walaupun sertifikat dan
tanda masih berlaku
6. Atau jika tanda layak pakai
pada alkes tersebut
hilang/rusak, sehingga tidak
dapat memberikan
informasi yang benar.
1. Pengukuran kondisi
lingkungan
2. Pemeriksaan kondisi fisik
dan fungsi komponen
alkes
3. Pengukuran keselamatn
kerja
4. Pengukuran kinerja
sebelum dan setelah
penyetelan atau
pemberian faktor kalibrasi
sehingga nilai yang
terukur dengan nilai yang
diabadikan ada bahan
ukur
1. Penyimpanan hasil
pengukuran dibandingkan
denagn nilai yang
diabadikan pada alat
kesehatan tersebut tidak
melebihi penyimpangan
yang diijinkan
2. Nilai hasil pengukuran
keselamatan kerja
berada dalam nilai
ambang batas yang
dijinkan
Apa yang perlu dikalibrasi ?
• Besaran listrik:
– Voltmeter, amperemeter, ohm-meter, power
meter, kapasitansi meter, osiloskop, dll.
• Besaran tekanan:
– Pressure gauge, manometer, pressure indikator, dll.
• Besaran temperatur/suhu:
– Oven, termometer, termokopel, dll.
• Besaran dimensi:
– Massa, berat, panjang, luas, volume

11
KALIBRASI LEMARI ES
Nama pemeriksaan : Kalibrasi Lemari Es
Tujuan : Digunakan untuk memastikan keakuratan dan sebagai jaminan bahwa peralatan
yang digunakan selalu dalam keadaan baik.
Dasar teori :
Kalibrasi pada adalah dasarnya adalah suatu kegiatan untuk mencari hubungan antara
nilai yang ditunjukkan oleh alat ukur dengan nilai-nilai yang sudah diketahui, yang berkaitan
dengan besaran yang diukur dalam kondisi tertentu, atau bisa dikatakan kalibrasi sebagai
suatu kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional nilai penunjukan alat ukur dan
bahan ukur dengan cara membandingkan terhadap standar yang tertelusur.
Dengan kata lain: Kalibrasi adalah kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional
nilai penunjukkan alat ukur dan bahan ukur dengan cara membandingkan terhadap standar
ukur yang mampu telusur (traceable) ke standar nasional maupun internasional untuk satuan
ukuran dan/atau internasional dan bahan-bahan acuan tersertifikasi.
Lemari Es berfungsi untuk tempat penyimpanan perlengkapan laboratorium dan alat
lainya pada suhu tertentu.
KALIBRASI LEMARI ES DAN FREEZER
Alat Dan Reagensia : Termometer
Metode : -
PROSEDUR KERJA:
1. Catat Suhu Lemari pada kartu setiap pagi dan
sore dengan termometer atau layar display
lemari
2. Termometer yg digunakan harus sesuai dgn
suhu alat yg dikalibrasi mis : 2-8 OC , -20OC,
-76OC
3. Secara berkala periksa dgan termometer
standar, cocokkan dengan suhu pada display
4. Upayakan memantau suhu lemari pada suhu
maksimum dan suhu minimim
KALIBRASI MIKROPIPET dan PIPET
UKUR
Nama pemeriksaan : Kalibrasi Mikropipet dan Pipet Ukur
Tujuan : Digunakan untuk memastikan keakuratan dan sebagai jaminan bahwa
peralatan yang digunakan selalu dalam keadaan baik.
Dasar teori :
Kalibrasi pada adalah dasarnya adalah suatu kegiatan untuk mencari hubungan antara
nilai yang ditunjukkan oleh alat ukur dengan nilai-nilai yang sudah diketahui, yang
berkaitan dengan besaran yang diukur dalam kondisi tertentu, atau bisa dikatakan kalibrasi
sebagai suatu kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional nilai penunjukan alat
ukur dan bahan ukur dengan cara membandingkan terhadap standar yang tertelusur.
Akurasi maksudnya kedekatan volume yang di keluarkan terhadap volume yang diset
di pipet. Akurasi ini ditunjukkan
dari angka rata-rata eror, penyimpangan pengukuran berulang terhadap volume yang
diset.
Sedang presisi adalah reprodusibiliti pengukuran individual untuk volume yang sama.
Presisi ditunjukkan oleh standar deviasi (SD).
Gunakan mikropipet dan pipet ukur yang sesuai dengan volume yang akan
diukur/dipipet. Menggunakan pipet dibawah volume yang dianjurkan akan menghasilkan
kesalahan yang lebih besar.
15
KALIBRASI MIKROPIPET
Alat Dan Reagensia :
Neraca analitik, Aquadest, Termometer, Botol timbangan, Pipet takar, mikropipet
Metode : -
PROSEDUR KERJA:
• Timbang botol timbangan dengan timbangan analitik, kemudian
catat hasilnya, misalnya A mg.
• Isap aquadest yang sudah diukur suhunya dengan pipet yang
akan dikalibrasi, masukkan dalam botol timbang. Misal suhu
aquadest 25° C, tentukan berat jenisnya (BJ) dengan tabel BJ
aquadest yaitu 0,9971
• Timbang botol timbangan yang sudah berisi aquadest dan catat
hasilnya, misal B gram
• Hitung berat aquadest yaitu (B-A) mg
• Ulangi proses ini untuk melakukan pembacaan setidaknya 10 kali,
lalu hitung rerata semua hasil perlakuan
16
KALIBRASI PIPET UKUR
Alat dan Bahan : - Neraca analitik - Aquadest - Termometer
- Botol timbangan - Pipet takar -MIKROPIPET
Prosedur kerja :
• Diukur suhu aquades menggunakan termometer
• Botol timbangan ditimbang menggunakan neraca analitik, catat hasilnya, misalnya
A (mg)
• Dipipet aquades yang sudah diukur suhunya dengan pipet takar yang akan
dikalibrasi, lalu masukkan dalam botol timbang.
• Tentukan berat jenisnya (BJ) aquades dengan melihat tabel BJ aquades, misalnya
suhu akuades 25,1°C maka BJ-nya adalah 0,997017.
• Timbang botol timbang yang sudah berisikan aqudes dan catat hasilnya, misalnya
B mg.
• Ulangi pada setiap ukuran di pipet takar
• Hitung berat akuades yaitu (B-A)mg.
• Volume akuades adalah :
Berat akuades = B – A mg
Volume akuades = Berat akuades / BJ akuades (0,997017)
• Hitung perbedaan antara volume hasil perhitungan diatas dengan volume yang
dipipet.
• Batas penyimpangan yang masih diperbolehkan sesuai dengan jenis pipet.
 Pembacaan hasil : Nilai akurasi harus berada di antara 99-101%.
Jika pipet dikalibrasi dengan baik, nilai yang
• Rumus untuk menghitung volume cairan yang dihitung seharusnya sangat dekat dengan nilai
dikeluarkan oleh pipet adalah sesungguhnya yang diatur pada pipet.
Sebagai contoh:
Ket : A = 100 x Vavg/V0
w = berat air, = 100 x 10,019/10
Z = faktor konversi berdasarkan densitas air = 100 x 1,0019 = 100.19%
V = volume banyak air yang dikeluarkan. Pipet ini sudah dikalibrasi dengan baik.

b) Hitung akurasi pipetnya. Gunakan persamaan:


A = 100 x Vavg/V0
Ket :
A = akurasi pipet
Vavg = rerata volume yang dihitung
V0 = nilai yang diatur pada pipet.C
CONTOH HASIL KALIBRASI PIPET UKUR

CONTOH
Data alat sbb :
Nama alat : pipet ukur
MKapasitas : 25 ml
Faktor koreksi menurut strandar: ± 0,03 ml
Suhu pengukuran : 20 ⁰C

19
Hasil kalibrasi

No Berat beaker kosong Berat beaker + aquadest Berat aquadest Suhu aquadest
1 45,9022 70,7816 24,8794 27,5 ⁰C
2 46,2573 71,1363 24,8790 27,5 ⁰C
3 45,7935 70,6720 24,8795 27,5 ⁰C
Rata-rata 24,8842 27,5 ⁰C
Perhitungan
Volume terukur adalah
=rata2 massa aquadest : massa jenis aquadest
=24,8842 gr : 0,9964 gr/ml
=24,97 ml

Penyimpangan
= volume terukur – kapasitas alat
=24,97 – 25
= 0,03
Hasil masih sesuai dengan koreksi standarnya 20
KALIBRASI MIKOPIPET

Tim Supervisi Tekfis 2006 21


KALIBRASI PIPET UKUR

Tim Supervisi Tekfis 2006 22


KALIBRASI ROTATOR
Nama pemeriksaan : Kalibrasi Rotator
Tujuan : Digunakan untuk memastikan keakuratan dan sebagai jaminan bahwa peralatan
yang digunakan selalu dalam keadaan baik.
Dasar teori :
Kalibrasi pada adalah dasarnya adalah suatu kegiatan untuk mencari hubungan antara
nilai yang ditunjukkan oleh alat ukur dengan nilai-nilai yang sudah diketahui, yang berkaitan
dengan besaran yang diukur dalam kondisi tertentu, atau bisa dikatakan kalibrasi sebagai
suatu kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional nilai penunjukan alat ukur dan
bahan ukur dengan cara membandingkan terhadap standar yang tertelusur.
Dengan kata lain: Kalibrasi adalah kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional
nilai penunjukkan alat ukur dan bahan ukur dengan cara membandingkan terhadap standar
ukur yang mampu telusur (traceable) ke standar nasional maupun internasional untuk satuan
ukuran dan/atau internasional dan bahan-bahan acuan tersertifikasi.
Rotator adalah suatu alat untuk menghomogenkan suatu cairan/larutan untuk
mendapatkan larutan yang ideal (homogen) diperlukan proses dan ter-ukur. Terdapat banyak
jenis rotator sesuai kegunaannya dan rotator pada intinya memiliki 2 pengaturan yaitu
kecepatan putaran dan timer.
KALIBRASI ROTATOR
Alat Dan Reagensia :
Rotator/shaker, Pensil/pena, Reflektif tape,
Tachometer, Timer
Metode : -
PROSEDUR KERJA:
1.   Menggunakan tachometer
Bila kecepatan antara tachometer dengan alat pengukur kecepatan pada rotator
menunjukkan angka yang sama, berarti alat dalam keadaan baik.
2.   menggunakan cara sederhana sebagai berikut :
• Pegang pensil secara tegak disamping plate.
• Jalankan rotator sambil memilih jam
• Hitung sentuhan plate pada pinsil dalam waktu 1 menit
• Bila jumlah hitungan sesuai dengan alat pengukur kecepatan, berarti alat dalam
keadaan baik.
  24
KALIBRASI ROTATOR

Tim Supervisi Tekfis 2006 25


KALIBRASI MIKROSKOP
Nama pemeriksaan : Mikroskop
Tujuan : Digunakan untuk memastikan keakuratan dan sebagai jaminan bahwa peralatan
yang digunakan selalu dalam keadaan baik.
Dasar teori :
Kalibrasi pada adalah dasarnya adalah suatu kegiatan untuk mencari hubungan antara
nilai yang ditunjukkan oleh alat ukur dengan nilai-nilai yang sudah diketahui, yang berkaitan
dengan besaran yang diukur dalam kondisi tertentu, atau bisa dikatakan kalibrasi sebagai
suatu kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional nilai penunjukan alat ukur dan
bahan ukur dengan cara membandingkan terhadap standar yang tertelusur.
Dengan kata lain: Kalibrasi adalah kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional
nilai penunjukkan alat ukur dan bahan ukur dengan cara membandingkan terhadap standar
ukur yang mampu telusur (traceable) ke standar nasional maupun internasional untuk satuan
ukuran dan/atau internasional dan bahan-bahan acuan tersertifikasi.
Prinsip kalibrasi mikroskop yaitu pada mikrometer objektif diperlakukan sama seperti
obyek glass dan dicari bayangan skalanya
KALIBRASI MIKROSKOP
Alat Dan Reagensia :
Mikroskop, mikrometer okuler, mikrometer objektif, slide glass, dan cover glass
Metode : -
Prosedur kerja :
1. Insersikan mikrometer okuler pada lensa okuler dengan cara melepas perangkat
2. lensa okuler dari tabung okuler. Lepas lensa okuler bagian atas dengan hati-hati, insersikan mikrometer ke
perangkat lensa okuler secara perlahan, kemudian pasang kembali lensa okuler bagian atas. Kembalikan
perangkat okuler ke tabung okuler.
3. Letakkan mikrometer objektif pada meja benda (stage) dan fokuskan menggunakan lensa objektif perbesaran
10x sehingga image skala mikrometer objektif tampak.
4. Fokuskan lensa objektif sedemikian rupa sehingga image kedua mikrometer tersebut tampak jelas seluruhnya.
5. Putar bagian atas lensa okuler (tanpa merubah fokus) sehingga skalanya searah atau sejajar dengan
mikrometer objektif.
6. Sejajarkan (align) sisi kiri kedua mikrometer sehingga skala pada kedua mikrometer berhimpitan.
7. Kemudian, amati dan cari skala di sebelah kanannya yang paling berhimpitan dari kedua mikrometer tersebut.
8. Hitung rentang diantara dua skala yang berhimpitan, kemudian hitung nilai kalibrasi mikrometer okuler, dan
catat hasilnya.
9. Amati slide preparat mikroskopis yang disediakan. Gambar spesimen pada preparat yang tersedia secara
skematis, kemudian ukur panjang, lebar, dan diameternya menggunakan mikrometer okuler. Selanjutnya, tulis
hasil pengamatan dan pengukuran spesimen.
27
QC IMUNOLOGI DAN
SEROLOGI
Analytical System

Quality
Laboratory Result
Goal

Quality Control System

31
Perlu diperhatikan

Petunjuk penggunaan, homogen,


penyimpanan, kadaluarsa, serum
control, kelengkapan kit.
QC
IMUNOLOGI

HIV Rapid test DAN


SEROLOGI
Nama Pemeriksaan : QC HIV RAPID TEST
Tujuan : untuk memvalidasi apakah alat yang digunakan untuk memeriksa sampel pasien bekerja baik
sesuai dengan spesifikasinya dan menghasilkan hasil laboratorium pasien yang dapat dipercaya.
Prinsip : mendeteksi antibody pada serum/plasma atau whole blood yang berikatan pada antigen pada
strip
Metode : Imunochromatografy Assay/ rapid test
Dasar teori :
Quality control adalah prosedur manajerial untuk menyesuaikan tahapan-tahapan dari proses pemerikaaan
laboratorium (analitik) untuk memenuhi standar/spesifikasi tertentu yaitu akurasi dan presisi. Data hasil
pemeriksaan bahan kontrol dianalisis secara statistik dan dipantau untuk menilai keandalan pemeriksaan.
Setiap test yg dikerjakan di laboratorium harus melakukan pengerjaan bahan kontrol sehingga akurasi dan
presisi setiap test dapat dipantau dan dijamin validasinya.
HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus yang dapat penyebab AIDS dengan cara
menyerang sel darah putih yang bersama sel CD4 sehingga dapat nerusak system kekebalan tubuh manusia
yang pada akhirnya tidak dapat bertahan dari gangguan penyakit walaupun yang sangat ringan sekalipun.
Virus HIV menyerang sel CD4 dan merubahnya menjadi tempat berkembang biak virus HIV baru kemudian
merusaknya sehingga tidak dapat digunakan lagi. Sel darah putih sangat diperlukan untuk system kekebalan
tubuh. Tampa kekebalan tunuh maka ketika diserang penyakit maka tubuh kita tidak memiliki pelindung.
Dampaknya adalah kita dapat meninggal dunia terkena pilek biasa.
QC
IMUNOLOGI

HIV Rapid test DAN


SEROLOGI
Alat dan bahan :
Pipet tete, Sentrifuse, Rak tabung, Tabung k3, Darah lengkap (serum/plasma,whole blood), Reagen
HIV/Buffer HI, sampel, Strip HIV, kontrol positif, kontrol negatif
Prosedur Kerja:
Pre Analitik
 Gunakan venipuncture, tampung whole blood kedalam collection tube (antikoagulan seperti
heparin, EDTA, dan sodium sitrat) untuk sampel whole blood.
 Kumpulkan whole blood kedalam collection tube tanpa antikoagulan untuk pembuatan serum.
 Kumpulkan whole blood kedalam collection tube (antikoagulan seperti heparin, EDTA, dan sodium
sitrat) untuk sampel plasma.
Analitik
1. Sediakan alat dan bahan yang akan digunakan
2. siapkan serum kontrol positif dan serum kontrol negatif
3. Diteteskan serum kontrol 50 ul kedalam lubang sampel kemudian lanjutkan meneteskan 3 tetes
buffer ± 90 ul
4. Dibaca hasil antara 10-15 menit setelah meneteskan sampel
5. Pembacaan dilakukan tidak boleh lebih dari 15 menit karena dapat menimbulkan positive palsu
QC
HIV Rapid test IMUNOLOGI
DAN
Paska analitik SEROLOGI
Interpretasi hasil:
Internal QC ditunjukkan dengan adanya tanda garis merah
pada tanda C sebagai garis control dan T sebagai garis tes
 Kontrol (+) hasilnya positif : Reagen baik
 Kontrol (-) hasilnya negatif : Reagen baik
QC
HBsAg Rapid test IMUNOLOGI
DAN
SEROLOGI
Nama Pemeriksaan : QC HbsAg RAPID TEST
Tujuan : untuk memvalidasi apakah alat yang digunakan untuk memeriksa sampel pasien bekerja baik sesuai dengan
spesifikasinya dan menghasilkan hasil laboratorium pasien yang dapat dipercaya.
Prinsip : mendeteksi antibody pada serum/plasma atau whole blood yang berikatan pada antigen pada strip
Metode : Immunokromatografi / rapid test
Dasar teori :
Quality control adalah prosedur manajerial untuk menyesuaikan tahapan-tahapan dari proses pemerikaaan
laboratorium (analitik) untuk memenuhi standar/spesifikasi tertentu yaitu akurasi dan presisi. Data hasil pemeriksaan
bahan kontrol dianalisis secara statistik dan dipantau untuk menilai keandalan pemeriksaan. Setiap test yg dikerjakan di
laboratorium harus melakukan pengerjaan bahan kontrol sehingga akurasi dan presisi setiap test dapat dipantau dan
dijamin validasinya.
HBsAg merupakan petanda serologik infeksi virus hepatitis B pertama yang muncul di dalam serum dan mulai
terdeteksi antara 1 sampai 12 minggu pasca infeksi, mendahului munculnya gejala klinik serta meningkatnya SGPT.
Selanjutnya HBsAg merupakan satu-satunya petanda serologik selama 3 – 5 minggu. Pada kasus yang sembuh, HBsAg akan
hilang antara 3 sampai 6 bulan pasca infeksi sedangkan pada kasus kronis, HBsAg akan tetap terdeteksi sampai lebih dari 6
bulan. HBsAg positif yang persisten lebih dari 6 bulan didefinisikan sebagai pembawa (carrier). Sekitar 10% penderita yang
memiliki HBsAg positif adalah carrier, dan hasil uji dapat tetap positif selam bertahun-tahun.
               Pemeriksaan HbsAg secara rutin dilakukan pada pendonor darah untuk mengidentifikasi antigen hepatitis B.
Transmisi hepatitis B melalui transfusi sudah hampir tidak terdapat lagi berkat screening HbsAg pada darah pendonor.
Namun, meskipun insiden hepatitis B terkait transfusi sudah menurun, angka kejadian hepatitis B tetap tinggi. Hal ini
terkait dengan transmisi virus hepatitis B melalui beberapa jalur, yaitu parenteral, perinatal, atau kontak seksual.
.
QC
HBsAg Rapid test IMUNOLOGI
DAN
SEROLOGI
Alat dan bahan :
Pipet tete, Sentrifuse, Rak tabung, Tabung k3, Darah lengkap (serum/plasma,whole blood), Reagen
HBsAg /Buffer HBsAg, sampel, Strip HBsAg, kontrol positif, kontrol negatif
Prosedur Kerja:
Pre Analitik
 Gunakan venipuncture, tampung whole blood kedalam collection tube (antikoagulan seperti
heparin, EDTA, dan sodium sitrat) untuk sampel whole blood.
 Kumpulkan whole blood kedalam collection tube tanpa antikoagulan untuk pembuatan serum.
 Kumpulkan whole blood kedalam collection tube (antikoagulan seperti heparin, EDTA, dan sodium
sitrat) untuk sampel plasma.
Analitik
1. Sediakan alat dan bahan yang akan digunakan
2. siapkan serum kontrol positif dan serum kontrol negatif
3. Diteteskan serum kontrol 50 ul kedalam lubang sampel kemudian lanjutkan meneteskan 3 tetes
buffer ± 90 ul
4. Dibaca hasil antara 10-15 menit setelah meneteskan sampel
5. Pembacaan dilakukan tidak boleh lebih dari 15 menit karena dapat menimbulkan positive palsu
HBsAg Rapid test QC
IMUNOLOGI
Paska analitik DAN
SEROLOGI
Interpretasi hasil:
Internal QC ditunjukkan dengan adanya tanda garis merah
pada tanda C sebagai garis control dan T sebagai garis tes
 Kontrol (+) hasilnya positif : Reagen baik
 Kontrol (-) hasilnya negatif : Reagen baik
HbsAb QC
IMUNOLOGI
DAN
SEROLOGI

Nama pemeriksaan : QC HbsAb


Tujuan : untuk memvalidasi apakah alat yang digunakan untuk memeriksa sampel pasien bekerja baik
sesuai dengan spesifikasinya dan menghasilkan hasil laboratorium pasien yang dapat dipercaya.
Metode : Immunokromatografi / rapid test
Dasar teori :
Quality control adalah prosedur manajerial untuk menyesuaikan tahapan-tahapan dari proses
pemerikaaan laboratorium (analitik) untuk memenuhi standar/spesifikasi tertentu yaitu akurasi dan presisi.
Data hasil pemeriksaan bahan kontrol dianalisis secara statistik dan dipantau untuk menilai keandalan
pemeriksaan. Setiap test yg dikerjakan di laboratorium harus melakukan pengerjaan bahan kontrol sehingga
akurasi dan presisi setiap test dapat dipantau dan dijamin validasinya.
Hepatitis adalah kelainan hati berupa peradangan (sel) hati. Peradangan ini ditandai dengan peningkatan
kadar enzim hati. Penyebab ini disebabkan adanya gangguan atau kerusakan membran hati. Ada dua faktor
penyebab yaitu faktor infeksi dan faktor non infeksi. Faktor infeksi antara lain misalnya bakteri salmonella
typhi, salmonella parathypi, tuberkulosis,dll. Faktor non infeksi misalnya karna obat. HbsAb adalah antibody
hepatitis B permukaan yang diproduksi oleh tubuh dan menunjukan seseorang terlindungi dari infeksi
hepatitis B. Pemeriksaan anti HbsAb berguna untuk diagnosa infeksi virus hepatitis B, baik untuk keperluan
klinis ataupun epidemiologik, serta digunakan pada evaluasi terapi hepatitis B kronis.
QC
IMUNOLOGI
DAN
HbsAb SEROLOGI

Alat dan Bahan : - Whole blood/serum - Test cassete/strip HbsAb


- Pipet tetes - Timer
- Centrifuge - buffer
Prosedur kerja :
Pra Analitik :
Pengumpulan Spesimen
Tes cepat HbsAg dapat dilakukan dengan menggunakan serum atau plasma. Pisahkan serum atau
plasma dari darah secepat mungkin untuk menghindari hemolisis. Spesimen non-hemolisis yang dapat
digunakan. Pengujian harus dilakukan segera setelah spesimen dikumpulkan. Jangan meninggalkan
spesimen pada suhu kamar dalam jangka waktu lama. Spesimen dapat disimpan pada suhu 2-8°C
selama 3. hari. Untuk penyimpanan jangka panjang, spesimen harus disimpan dibawah suhu -20°C.
Penyimpanan dan Stabilitas
Simpan pada suhu 2-30°C. Jika perangkat test disimpan pada suhu 2-8°C, Pastikan perangkat tes
dipindahkan ke suhu ruang sebelum dibuka. Perangkat tes tidak stabil jika sudah pada tanggal
kadaluarsa yang tercantum pada wadah. Jangan bekukan kit atau kit berada di atas suhu 30°C.
Spesimen beku harus dicairkan dan dihomogenkan dengan baik sebelum pengujian. Spesimen
seharusnya tidak beku dan cair berkali-kali.
QC
IMUNOLOGI
DAN
Prosedur kerja : HbsAb SEROLOGI
Analitik
1. Prosedur Tes
Biarkan tes, spesimen, dan/atau kontrol untuk mencapai suhu kamar (15-30°C) sebelum
pengujian.
Keluarkan strip dari kantong foil dan gunakan sesegera mungkin.
Tempatkan tes strip pada permukaan yang bersih. Pegang pipet tetes secara vertikal dan
teteskan 2-3 tetes serum atau plasma (kira-kira 60-90 µl ),Hindari gelembung udara pada
pipetting specimen.
Tunggu sampai garis berwarna mucul. Baca hasil dalam 15 menit. Jangan
menginterpretasikan hasil setelah 15 menit
2. QC
Prosedur kontrol termasuk ke dalam tes. Sebuah garis merah yang muncul pada daerah
kontrol (C) merupakan prosedur internal kontrol dan garis merah pada test (T) adalah garis
test. Ini menegaskan volume spesimen yang cukup dan teknik pengerjaan yang benar.
QC
HbsAb IMUNOLOGI
DAN
SEROLOGI
•Prosedur kerja :
•Pasca Analitik
•Interprestasi hasil
 Positif: Terbentuk dua garis . Satu garis berwarna merah berada di daerah garis kontrol (C) dan
garis berwarna merah lainnya di daerah garis tes (T).
 Negatif: Satu garis berwarna merah muncul di daerah garis kontrol (C). Dan tidak ada garis yang
muncul di daerah garis tes.
 Invalid: Garis kontrol tidak muncul.

• Kontrol (+) hasilnya positif : Reagen baik


• Kontrol (-) hasilnya negatif : Reagen baik
QC
IMUNOLOGI
DENGUE IGG IGM DAN
SEROLOGI
Nama Pemeriksaan : QC DENGUE IGG IGM RAPID TEST
Tujuan : untuk memvalidasi apakah alat yang digunakan untuk memeriksa sampel pasien bekerja baik sesuai dengan
spesifikasinya dan menghasilkan hasil laboratorium pasien yang dapat dipercaya.
Prinsip : mendeteksi antibody pada serum/plasma atau whole blood yang berikatan pada antigen pada strip, Dengue
Dx IgG/IgM Rapid Tes dirancang untuk secara simultan mendeteksi sekaligus membedakan antibodi IgG dan IgM terhadap
virus dengue
Metode : Immunokromatografi / rapid test
Dasar teori :
Quality control adalah prosedur manajerial untuk menyesuaikan tahapan-tahapan dari proses pemerikaaan
laboratorium (analitik) untuk memenuhi standar/spesifikasi tertentu yaitu akurasi dan presisi. Data hasil pemeriksaan
bahan kontrol dianalisis secara statistik dan dipantau untuk menilai keandalan pemeriksaan. Setiap test yg dikerjakan di
laboratorium harus melakukan pengerjaan bahan kontrol sehingga akurasi dan presisi setiap test dapat dipantau dan
dijamin validasinya.
Demam dengue merupakan penyakit yang disebabkan virus dengue yang masuk ke tubuh manusis melalui gigitan
nyamuk Aedes yang terinfeksi, terutama Aedes aegypti. Demam dengue merupakan demam virus akut yang umumnya
disertai sakit kepala; nyeri otot, sendi, atau tulang; ruam; gejala penurunan jumlah sel darah putih (leukopenia).
Pemeriksaan Anti-Dengue IgG dan IgM mendeteksi antibodi IgG dan IgM terhadap virus dengue dalam darah yang baru
dapat terdeteksi setelah hari ketiga gejala demam muncul.
Pemeriksaan antibodi IgG dan IgM yang spesifik berguna dalam diagnosis infeksi virus dengue. Kedua antibodi ini
muncul 5-7 hari setelah infeksi. Hasil negatif bisa saja muncul mungkin karena pemeriksaan dilakukan pada awal
terjadinya infeksi. IgM akan tidak terdeteksi 30-90 hari setelah infeksi, sedangkan IgG dapat tetap terdeteksi seumur
hidup. IgM yang positif memiliki nilai diagnostik bila disertai dengan gejala yang mendukung terjadinya demam berdarah.
Pemeriksaan IgG dan IgM ini juga bisa digunakan untuk membedakan infeksi dengue primer atau sekunder.
DENGUE IGG IGM QC
IMUNOLOGI
DAN
SEROLOGI
Alat dan bahan :
Pipet tete, Sentrifuse, Rak tabung, Tabung k3, Darah lengkap (serum/plasma,whole blood), Reagen dengue, sampel, Strip
Dengue, serum kontrol positif, serum kontrol negatif
Prosedur Kerja:
Pre Analitik
 Gunakan venipuncture, tampung whole blood kedalam collection tube (antikoagulan seperti heparin, EDTA, dan
sodium sitrat) untuk sampel whole blood.
 Kumpulkan whole blood kedalam collection tube tanpa antikoagulan untuk pembuatan serum.
 Kumpulkan whole blood kedalam collection tube (antikoagulan seperti heparin, EDTA, dan sodium sitrat) untuk
sampel plasma.
Analitik
1. Adaptasikan semua komponen kit dan sampel kesuhu ruang sebelum digunakan
2. Buka kantong tes, letakkan tes ditempat datar dan kering
3. Dengan menggunakan Pippet Kapiler: ambil 10μL sampel serum, plasma atau
whole blood dan teteskan kedalam sampel well tes bertanda “S”, ATAU, dengan menggunakan Micropipette: ambil 10μL
sampel serum, plasma atau
whole blood dan teteskan kedalam sampel well tes bertanda “S
4. Tambahkan 3-4 tetes (90-120μL) sampel diluent kedalam lobang berbetuk bulat
(round-shaped well)
5. Baca dan interpretasikan hasil pengujian setelah 15-20 menit.
DENGUE IGG IGM QC
IMUNOLOGI
Prosedur Kerja tahap Analitik DAN
SEROLOGI
DENGUE IGG IGM

Paska analitik
• Interpretasi hasil:
• Internal QC ditunjukkan dengan adanya tanda garis merah pada tanda
C sebagai garis control dan T1(IgG) DAN T2 (IgM) sebagai garis tes
• Kontrol (+) hasilnya positif pada T1 dan T2 : Reagen baik
• Kontrol (-) hasilnya negatif pada T1 dan T2 : Reagen baik
QC
IMUNOLOGI
DAN
ASTO SEROLOGI
Nama pemeriksaan : QC ASTO
Tujuan : untuk memvalidasi apakah alat yang digunakan untuk memeriksa sampel pasien bekerja baik sesuai
dengan spesifikasinya dan menghasilkan hasil laboratorium pasien yang dapat dipercaya.
Prinsip :
Berdasarkan reaksi aglutinasi antara streptolisin o sebagai antigen yng terikat pada partikel latex polisterene
dengan anti streptolisin O (ASTO) yang terdapat dalam serumsebagai antibodi
Metode : Latex aglutinasi

Dasar teori :
Quality control adalah prosedur manajerial untuk menyesuaikan tahapan-tahapan dari proses pemerikaaan
laboratorium (analitik) untuk memenuhi standar/spesifikasi tertentu yaitu akurasi dan presisi. Data hasil
pemeriksaan bahan kontrol dianalisis secara statistik dan dipantau untuk menilai keandalan pemeriksaan. Setiap
test yg dikerjakan di laboratorium harus melakukan pengerjaan bahan kontrol sehingga akurasi dan presisi setiap
test dapat dipantau dan dijamin validasinya
streptokokus adalah bakteri gram positif, mereka memiliki beberapa klompok imunologi yang diberi kode
huruf A-H dan K-O. Organisme ini menghasilkan enzime dimana kelompok C, G, dan A menghasilkan enzim yang
sama yaitu streptolysin O,toksik hemolitik oksigen labil yang menyebabkan hemolisis sel darah merah.ketika
tubuh terinfeksi dengan salah satu kelompok diatas (C,G atau A) tubuh akan menghasilkan anti bodi
terhadapracun streptolysin O, disebut antistreptolisin o atau ASO
QC
IMUNOLOGI
DAN
ASTO SEROLOGI

Dasar teori :
Tes ASO adalah tes yang mengukur anti bodi dalam serum darah. Antibodi akan
mulai naik 1-3 minggu setelah infeksi streptokokus, puncaknya adalah dalam 3-5
minggu, dan kemudian kembali ketingkat yang tidak signifikan selama 6-12 bulan,
sehingga tes positif dapat mengindikasi infeksi streptokokus grup A, C, dan G serta
dapat mendukung diagnosis pasca komplikasi infeksi streptokokus. Meningkatnya
titer dari waktu ke waktu menunjukan infeksi yang membutuhkan lebih dari satu
tes tunggal, sehingga diperlukan tes ulang 10 hari setelah tes sebelumnya. T
es ASO menggunakan suspensi buffered stabil dari partikel lateks polisiterna
yang telah dilapisi dengan stereptolysin O. Ketika reagen latex dicampur dengan
serum yang mengandung ASO, aglutinasi terjadi. Sensitivitas ASO telah disesuaikan
untuk menghasilkan aglutinasi ketika tingkat ASO lebih besar dari 200 IU / ml. Hasil
positif pada tes ASO menegaskan infeksi sebelumnya sehingga berguna untuk
mendukung diagnosis penyakit poststreptococcal.
QC
IMUNOLOGI
DAN
ASTO SEROLOGI
• Alat dan Bahan : - Slide khusus ASTO - Tangkai pengaduk
- Yellow tip - Rotator
- Tissue - Centrifuge
- Mikropipet 20ul - Tabung Centrifuge
- Kontrol Positif - Kontrol Negatif

•Prosedur kerja :
•Pre-Analitik
Persiapan Paisen : Tidak ada persiapan khusus
Persiapan sampel :
- Darah vena diambil sesuai dengan prosedur baku dan dibiarkan membeku
- Disentrifuge untuk mendapatkan serum
- Bila tes akan ditunda sebelum 48 jam serum disimpan di dalam refrigerator suhu 2-8°C, jika
akan ditunda lebih dari 48 jam, serum disimpan dalam keadaan beku (-20°C)
- Serum lipemik dan hemolysis tidak dapat digunakan
ASTO
•Prosedur kerja :
•Analitik
•A. Cara Kerja Kontrol :
• Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan 
• Reagen latex dihomogenkan agar partikel menyebar merata.
• Ditambahkan satu tetes kontrol (20 µl) diatas slide
• Ditambahkan satu tetes reagen latex di sebelah tetesan kontrol
• Serum pdan antigen diaduk menggunakan batang pengaduk selama 5 detik lalu digoyangkan selama 2 menit.
• Dibaca aglutinasi yang terbentuk

•B. Cara Kerja Pemeriksaan ASO:


• Metode Kualitatif
- Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
- Dikeluarkan kit reagen dan serum pada suhu kamar
- Dibuat pengenceran serum 1:20
- Diambil 1 tetes control positif dan diletakkan pada lingakaran pertama
- Diambil 1 tetes control negatif dan diletakkan pada lingakaran kedua
- Diambil sampel serum 50 ul dengan mikropipet di tuang pada lingkaran ketiga
- Ditambahkan 1 tetes reagent ASTO pada masing – masing lingkaran
ASTO
•Prosedur kerja :
•Analitik
•B. Cara Kerja Pemeriksaan ASO:
•Metode Kualitatif
-Dicampur sampai rata menggunakan batang pengaduk
-Diputar kartu selama 2 menit
-Diamati terbentuknya aglutinasi dibandingkan dengan control negatif

•Metode Semi Kuantitatif


-Disiapkan 4 buah tabung dan diberi label (1/2, 1/4, 1/8, 1/16, dst)
-Digunakan buffer saline untuk seri pengenceran
-Dilanjutkan perngenceran hingga hasil akhir dapat diperoleh
-Dimasukkan masing-masing 1 tetes kontrol negatif dan positif didalam slide.
-Dibaca hasil dalam jangka 3 menit.

•Pasca Analitik
•Interpretasi Hasil
• 1. Positif : terbentuk aglutinasi pada slide sampel
• 2. Negatif : tidak terbentuk aglutinasi pada slide sampel

• Kontrol (+) terdapat aglutinasi : Reagen baik


• Kontrol (-) tidak terdapat aglutinasi : Reagen baik
ASTO
QC
CRP IMUNOLOGI
Nama Pemeriksaan : QC CRP DAN
Tujuan SEROLOGI
: untuk memvalidasi apakah alat yang digunakan untuk memeriksa sampel pasien
bekerja baik sesuai dengan spesifikasinya dan menghasilkan hasil laboratorium pasien yang
dapat dipercaya.
Metode : Latex aglutinasi
Prinsip : Aglutinasi pasif terbalik dimana latex dilapisi antibodi CRP dan yang dideteksi
adalah antigen CRP dalam serum dengan kadar tinggi, aglutinasi terlihat dalam waktu 2 menit.
Dasar teori :
Quality control adalah prosedur manajerial untuk menyesuaikan tahapan-tahapan dari
proses pemerikaaan laboratorium (analitik) untuk memenuhi standar/spesifikasi tertentu yaitu
akurasi dan presisi. Data hasil pemeriksaan bahan kontrol dianalisis secara statistik dan
dipantau untuk menilai keandalan pemeriksaan. Setiap test yg dikerjakan di laboratorium
harus melakukan pengerjaan bahan kontrol sehingga akurasi dan presisi setiap test dapat
dipantau dan dijamin validasinya.
Protein C-reaktif (C-reactive protein, CRP) adalah suatu protein yang dihasilkan oleh hati,
terutama saat terjadi infeksi atau inflamasi di dalam tubuh. Namun, berhubung protein ini
tidak bersifat spesifik, maka lokasi atau letak organ yang mengalami infeksi atau inflamasi tidak
dapat diketahui.
QC
CRP IMUNOLOGI
Alat dan bahan DAN
 Alat : slide hitam, batang pengaduk, rotator, timer SEROLOGI
 Reagen : latex (suspensi polysterin latex)
 Bahan kontrol : kontrol positif dan kontrol negatif

Prosedur kerja:
Pre Analitik
Gunakan venipuncture, tampung whole blood kedalam collection tube (antikoagulan seperti
heparin, EDTA, dan sodium sitrat) untuk sampel whole blood.
Kumpulkan whole blood kedalam collection tube tanpa antikoagulan untuk pembuatan serum.
Kumpulkan whole blood kedalam collection tube (antikoagulan seperti heparin, EDTA, dan sodium
sitrat) untuk sampel plasma.
Analitik
 Siapkan alat dan bahan
• Reagen dan serum diinkubasi dalam suhu kamar
• Meneteskan 50 µl serum pasien ke dalam lubang slide.
• Kocok reagen latex, kemudian teteskan ke dalam lubang dengan penetes yang disediakan.
• Mencampur tetesan menggunakan pengaduk untuk memastikan seluruh lubang test tercampur.
• Memutar test slide, selama 2 menit pada kecdepatan 100rpm dengan rotator
• Lihat aglutinasi yang terjadi.
CRP
Paska analitik
Interpretasi hasil:
Internal QC ditunjukkan dengan ada tidaknya
Aglutinasi pada serum kontrol positif dan serum
kontrol negtif
• pada serum kontrol negatif tidak terjadi
gumpalan/aglutinasi reagen baik
• Pada serum kontrol positif terjadi
gumpalan/aglutinasi reagen baik
QC
IMUNOLOGI
Rhematoid
DAN
SEROLOGI Faktor
Tujuan : Untuk membantu mendiagnosa Rheumatoid Arthritis (RA) secara kualitatif dan semi kuantitatif pada
sampel serum.
Metode : Latex aglutinasi
Dasar teori :

Quality control adalah prosedur manajerial untuk menyesuaikan tahapan-tahapan dari


proses pemerikaaan laboratorium (analitik) untuk memenuhi standar/spesifikasi tertentu yaitu
akurasi dan presisi. Data hasil pemeriksaan bahan kontrol dianalisis secara statistik dan dipantau
untuk menilai keandalan pemeriksaan. Setiap test yg dikerjakan di laboratorium harus melakukan
pengerjaan bahan kontrol sehingga akurasi dan presisi setiap test dapat dipantau dan dijamin
validasinya.
Rheumatoid Arthritic Factor (RF) adalah pemeriksaan penyaring untuk mendeteksi adanya antibodi
golongan IgM, IgG atau IgA yang terdapat dalam serum pada penderita artritis reumatoid. Pemeriksaan ini
berhasil positif pada 53 – 94% pasien dengan arthritis rheumatoid. Selain itu, RF bisa didapatkan pada
bermacam-macam penyakit jaringan ikat seperti lupus erythematosus, sklerodema, dermatomiositis serta pada
penyakit TBC, leukemia, hepatitis, sirosis hati, sifilis dan usia lanjut. Pada dugaan Artritis Reumatoid (AR)
pemeriksaan Anti-citrullinated protein antibodies (ACPA) memegang peranan penting dalam membantu
menegakkan diagnosis AR. Pemeriksaan ACPA meliputi anti-cyclic citrullinated peptide (anti-CCP), anti-mutated
•Alat dan Bahan :
Rhematoid Faktor
•Alat :
- Rotator - Slide latar hitam - Yellow tip
- Pipet disposible - Rak tabung - Tabung serologi
- Mikropipet - Pengaduk - Tissue
Bahan :
- Serum
- RF Lateks Reagen - Kontrol (+) - Kontrol (-)
- Glycine-NaCL Buffer (saline)

•Prosedur kerja :
•Pre-Analitik
Persiapan Paisen : Tidak ada persiapan khusus
Persiapan sampel :
- Darah vena diambil sesuai dengan prosedur baku dan dibiarkan membeku
- Disentrifuge untuk mendapatkan serum
- Bila tes akan ditunda sebelum 48 jam serum disimpan di dalam refrigerator suhu 2-8°C, jika akan ditunda lebih dari 48 jam,
serum disimpan dalam keadaan beku (-20°C)
- Serum lipemik dan hemolysis tidak dapat digunakan

•ANALITIK
Metode kualitatif
• Siapkan reagen kit dan sampel pada suhu ruang
• Tambahkan 40ul sampel dan kontrol negatif dan positif masing-masing 1 tetes pada slide
• Tambahkan reagen RF lateks masing-masing satu tetes pada sampel dan kontrol
• Aduk menggunakan pipit/pengaduk sekali pakai
• Putar slide menggunakan rotator pada 100 rpm selama 2 menit
• Baca dibawah cahaya terang
•Prosedur kerja :
Rhematoid Faktor
•Metode semi-kuantitatif
• Tambahkan 40ul dari 9g/l larutan saline ke lingkaran 2,3,4, dan 5.
Jangan sebarkan saline.
• Tambahkan 40ul sampel dan control negative dan positif ke lingkaran
1 dan 2 secara terpisah
• Campur saline dan sampel di lingkaran 2, hindari terbentuknya
gelembung, perlakukan sama ke bahan control
• Pindahkan 40ul dari lingkaran 2 ke saline pada lingkaran 3
• Lakukan seri pengenceran dengan perlakuan yang sama hingga
lingkaran terakhir, buang 40ul pada lingkaran terakhir.
• Dengan menggunakan pipet/ pengaduk, sebarkan sampel yg telah
diencerkan ke seluruh area dari tiap lingkaran dimulai dari lingkaran 5
dan bekerja kebelakang secara teratur hingga sampel pada lingkaran 1.
• Lanjutkan sebagai tes kualitatif dari tahap 3 pada metode kualitatif.
• Pasca Analitik Rhematoid Faktor
•Pembacaan Hasil :

• Diamati adanya aglutinasi atau gumpalan sebelum 1 menit


setelah rotator berhenti
• Bila terdapat aglutinasi maka mengindikasikan hasil positif
kadar ≥6mg/L
• Bila tidak ada aglutinasi maka mengindikasikan hasil negative
kadar <6mg/L
• Bandingkan hasil sampel dan control, semua hasil yg berbeda
dari hasil control negative dapat diindikasikan sebagai hasil
positif
• Titer serum didefinisikan sebagai pengenceran tertinggi yang
dapat menunjukkan aglutinasi. Titer x sensitivitas reagen
(6mg/L)
Rhematoid Faktor QC
IMUNOLOGI
DAN
Paska analitik
SEROLOGI
Interpretasi hasil:
Internal QC ditunjukkan dengan ada tidaknya Aglutinasi pada
serum kontrol positif dan serum kontrol negtif
• pada serum kontrol negatif tidak terjadi gumpalan/aglutinasi
reagen baik
• Pada serum kontrol positif terjadi gumpalan/aglutinasi
reagen baik
VDRL QC
IMUNOLOGI
DAN
Tujuan : Untuk mengidentifikasi adanya antibodi yang terdapat didalam serum/plasma pada penderita
SEROLOGI
syphilis atau dengan penyakit treponema yang lain.
Metode : Flokulasi
Dasar teori :
Quality control adalah prosedur manajerial untuk menyesuaikan tahapan-tahapan dari proses
pemerikaaan laboratorium (analitik) untuk memenuhi standar/spesifikasi tertentu yaitu akurasi dan presisi.
Data hasil pemeriksaan bahan kontrol dianalisis secara statistik dan dipantau untuk menilai keandalan
pemeriksaan. Setiap test yg dikerjakan di laboratorium harus melakukan pengerjaan bahan kontrol
sehingga akurasi dan presisi setiap test dapat dipantau dan dijamin validasinya.
Sifilis adalah salah satu jenis infeksi menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Treponema
pallidum. Bakteri ini menyebabkan infeksi jika masuk ke tubuh melalui luka terbuka di kulit atau lapisan
dalam yang terdapat pada kelamin. Sifilis paling sering menular melalui hubungan seksual, namun bisa juga
tertular dari ibu hamil ke bayinya. Jika tidak ditangani segera, sifilis bisa menyebabkan kerusakan pada otak,
jantung, dan pembuluh darah. Selain itu, sifilis juga bisa menyebabkan kebutaan, kelumpuhan, hingga
kematian. Apabila terjadi pada ibu hamil, sifilis bisa menyebabkan bayi lahir tidak normal, bahkan kematian
saat lahir. Karena itu, penting bagi orang yang berisiko tinggi terkena sifilis untuk menjalani deteksi dini,
mengingat tingkat akurasi skrining sifilis tahap awal bisa mencapai 75% hingga 85%.
Treponema pallidum memiliki tahap infeksi klinis yang diklasifikasi sebagai berikut : primer, sekunder,
laten dini, sifilis laten dan tersier. Sifilis primer ditandai adanya ulkus genital yang berkembang dalam 9-90
hari (rata-rata 21 hari) sejak awal infeksi. Apabila tidak diobati maka akan berkembang menjadi sifilis
sekunder. Sekitar 50% dari kasus sekunder tidak diobati akan berkembang menjadi infeksi laten. Sekitar
sepertiga dari kasus infeksi laten yang tidak dioabati akan maju ke sifilis tersier.
•Alat dan Bahan :
VDRL
Alat :
 - Rotator - Slide - Yellow tip
 - Mikropipet - Pengaduk- Tissue
Bahan :
 Serum (bila tidak segera diperiksa maka serum dapat disimpan pada suhu 2-8ºC sampai 24
jam atau -20ºC sampai 4 minggu
 Antigen VDRL berupa suspensi keruh atau berupa mikropartikel karbon mengandung EDTA ,
choline chloride dan merthiolate
 Kontrol serum positif
 Kontrol serum negatif

•Prosedur kerja :
•Pra Analitik :
- Mempersiapkan sampel Serum/Plasma yang akan di uji.
- Biarkan semua reagen dan sampel pada suhu ruang
•Prosedur Kerja
VDRL
•Analitik
A. Uji Kalititatif
- Teteskan 1 tetes sampel (pipet disposibel) kedalam lingkaran kartu tes
- Ratakan serum/plasma menyebar keseluruh permaukaan lingkaran dengan menggunakan
ujung pipet disposibel
- Homogenkan carbon dalam botol dan masukkan dalam botol tetes yang disediakan
secukupnya. Buang tetesan pertama yang keluar dari botol tetes, kemudian teteskan 1 tetes
(16-18 ul) Antigen carbon kedalam sampel. Jangan campur/aduk antigen dengan sampel.
- Letakkan kartu tes pada rotator dan set pada 100 rpm selama 8 menit.

•Prosedur kerja :
•Pasca Analitik :
- Interpretasi hasil
• Reaktif : Jika terjadi flokulasi
(ada gumpalan-gumpalan hitam)
• Non Reaktif : Jika tidak terjadi flokulasi
• Pada serum kontrol positif terbentuk flokulasi reagen baik
• Pada serum kontrol negatif tidak terbentuk flokulasi reagen baik
WIDAL
Nama Pemeriksaan : QC WIDAL
QC
IMUNOLOGI
Tujuan : untuk memvalidasi apakah alat yang digunakan untuk memeriksaDAN SEROLOGI
sampel pasien
bekerja baik sesuai dengan spesifikasinya dan menghasilkan hasil laboratorium pasien yang
dapat dipercaya.
Metode : reaksi aglutinasi antigen dan antibodi
Prinsip : Reaksi aglutinasi yang terjadi bila serum kontrol positif atau kontrol negatif dicampur
dengan suspense antigen Salmonella thyphosa. Pemeriksaan yang positif ialah bila terjadi reaksi
aglutinasi antara antigen dan antibodi (agglutinin) dan pemeriksaan yang negatif adalah
sebaliknya.
Dasar teori :
Quality control adalah prosedur manajerial untuk menyesuaikan tahapan-tahapan dari
proses pemerikaaan laboratorium (analitik) untuk memenuhi standar/spesifikasi tertentu yaitu
akurasi dan presisi. Data hasil pemeriksaan bahan kontrol dianalisis secara statistik dan dipantau
untuk menilai keandalan pemeriksaan. Setiap test yg dikerjakan di laboratorium harus
melakukan pengerjaan bahan kontrol sehingga akurasi dan presisi setiap test dapat dipantau
dan dijamin validasinya.
 Widal adalah salah satu pemeriksaan serologi yang bertujuan untuk menegakan diagnosa
demam tipoid. Uji widal positif artinya ada zat anti (antibodi) terhadap kuman Salmonella,
menunjukkan bahwa seseorang pernah kontak/terinfeksi dengan kuman Salmonella tipe
tertentu.
QC
WIDAL IMUNOLOGI
DAN
Alat dan bahan SEROLOGI
 Alat : slide putih, pengaduk, mikropipet, rotator, timer. Bahan : S.typhi, S. Typhi H,
S.parathyphi AH, S.parathyphy BH
 Bahan kontrol : kontrol positif dan kontrol negatif

Prosedur kerja:
Pre Analitik
Gunakan venipuncture, tampung whole blood kedalam collection tube (antikoagulan seperti
heparin, EDTA, dan sodium sitrat) untuk sampel whole blood.
Kumpulkan whole blood kedalam collection tube tanpa antikoagulan untuk pembuatan
serum.
Kumpulkan whole blood kedalam collection tube (antikoagulan seperti heparin, EDTA, dan
sodium sitrat) untuk sampel plasma.
Analitik
1. Disiapkan slide yang kering dan bersih
2. Dengan mikropipet dimasukkan reagen Widal dengan volume 40 µl ke dalam
lingkaranyang ada di slide.
3. Selanjutnya dimasukkan serum kontrol positif ke masing –masing lingkaran yang ada di
slide sebanyak 20 µl begitu juga sama halnya untuk kontrol negatif.
4. Di campur dan di goyang slide pada rotator dengan kecepatan 100 rpm selama 2 menit.
WIDAL
Paska analitik
Interpretasi hasil:
Internal QC ditunjukkan dengan adanya Aglutinasi
pada serum kontrol positif dan serum kontrol negtif
• pada serum kontrol negatif tidak terjadi
gumpalan/aglutinasi reagen baik
• Pada serum kontrol positif terjadi
gumpalan/aglutinasi reagen baik
Kesalahan sistematik dan acak Pemeriksan
imunoserologi
DAFTAR PUSTAKA

• Siregar, Maria.dkk. 2018. Bahan Ajar Teknologi


Laboratorium Medik (TLM) Kendali Mutu. BPPSDMK
Kemkes.
• Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2008. Pedoman
Praktik Laboratorium Kesehatan Yang Benar (Good
Laboratory Practice). Jakarta: Perpustakaan Departemen
Kesehatan RI.
• https://pdfcoffee.com/laporan-praktikum-serologi-aso--
pdf-free.html
• Buku penuntun praktikum imunologi dan serologi
TERIMA KASIH
DAFTAR PUSTAKA
• http://
kuliahanaliskesehatan.blogspot.com/2013/06/pemeliharaan-dan-kali
brasi-alat.html?m=1
• BAHAN AJAR KALIBRASI
ALAT LABORATORIUM OLEH IWAN SARIYANTO
• https://fdokumen.com/download/insteknik-pemipetan-dan-kalibrasi
• https://www.academia.edu/44390976/LAPORAN_PRAKTIKUM_KALI
BRASI_DAN _VRIFIKASI_PIPET_VOLUME

Tim Supervisi Tekfis 2006 71


TERIMA KASIH

Tim Supervisi Tekfis 2006 72

Anda mungkin juga menyukai