QUALITY CONTROL
IMUNOLOGI DAN SEROLOGI
KELOMPOK 9
2
Adalah suatu kegiatan
yang
dilakukan untuk
menentukan kebenaran
konvensional nilai
penunjukan instrumen/alat
ukur dan bahan ukur,
dengan
cara membandingkan
terhadap standar
ukurnya yang tertelusur
(traceable) ke standar
nasional an/atau
internasiona
l
1. Memastikan kesesuaian
karakteristik terhada
spesifikasi dari suatu
bahan ukur atau
instrumen /alat
2. Menentukan deviasi atau
penyimpangan
kebenaran konvesional
dari nilai penunjukan
suatu instrumen ukur
atau deviasu dimensi
nominal yang seharusnya
untuk suatu bahan ukur
3. Menjaga keakuratan
nilai yang dihasilkan oleh
suatu alat sehingga
tidak menyimpang jauh
dari amnag batas yang
ditentukan.
4. Menjamin hasilhasil
pengukuran sesuai
dengan standar
nasional maupun
internasional
MANFAAT KALIBRASI
• Menjaga kondisi instrumen ukur dan bahan ukur
agar tetap sesuai dengan spesefikasinya.
• Untuk mendukung sistem mutu yang diterapkan
di berbagai industri pada peralatan laboratorium
dan produksi yang dimiliki.
• Bisa mengetahui perbedaan (penyimpangan)
antara harga benar dengan harga yang
ditunjukkan oleh alat ukur.
• Menjaga konsistensi mutu hasil produk yang
dihasilkan.
• Mengurangi kegagalan hasil produk.
• Meningkatkan dayaTimsaing dalam
Supervisi Tekfis 2006 pasar global. 6
1. Belum memiliki sertifikat
dan tanda lulus
pengujian atau kalibrasi
2. Masa berlaku sertifikat dan
tanda lulus pengujian
atau kalibrasi sudah habis
3. Diketahui penunjukannya
atau hasil keluarannya
atau kinerjanya
(performance) atau
keamanannya (safety)
tidak sesuai lagi,
walaupun sertifikat dan
tanda masih berlaku
Kriteria Alat 4. Telah mengalami perbaikan,
Wajib Klaibrasi walaupun sertifikat dan
(lanjutan tanda masih berlaku
5. Telah dipindahkan bagi yang
memerlukan instansi,
walaupun sertifikat dan
tanda masih berlaku
6. Atau jika tanda layak pakai
pada alkes tersebut
hilang/rusak, sehingga tidak
dapat memberikan
informasi yang benar.
1. Pengukuran kondisi
lingkungan
2. Pemeriksaan kondisi fisik
dan fungsi komponen
alkes
3. Pengukuran keselamatn
kerja
4. Pengukuran kinerja
sebelum dan setelah
penyetelan atau
pemberian faktor kalibrasi
sehingga nilai yang
terukur dengan nilai yang
diabadikan ada bahan
ukur
1. Penyimpanan hasil
pengukuran dibandingkan
denagn nilai yang
diabadikan pada alat
kesehatan tersebut tidak
melebihi penyimpangan
yang diijinkan
2. Nilai hasil pengukuran
keselamatan kerja
berada dalam nilai
ambang batas yang
dijinkan
Apa yang perlu dikalibrasi ?
• Besaran listrik:
– Voltmeter, amperemeter, ohm-meter, power
meter, kapasitansi meter, osiloskop, dll.
• Besaran tekanan:
– Pressure gauge, manometer, pressure indikator, dll.
• Besaran temperatur/suhu:
– Oven, termometer, termokopel, dll.
• Besaran dimensi:
– Massa, berat, panjang, luas, volume
11
KALIBRASI LEMARI ES
Nama pemeriksaan : Kalibrasi Lemari Es
Tujuan : Digunakan untuk memastikan keakuratan dan sebagai jaminan bahwa peralatan
yang digunakan selalu dalam keadaan baik.
Dasar teori :
Kalibrasi pada adalah dasarnya adalah suatu kegiatan untuk mencari hubungan antara
nilai yang ditunjukkan oleh alat ukur dengan nilai-nilai yang sudah diketahui, yang berkaitan
dengan besaran yang diukur dalam kondisi tertentu, atau bisa dikatakan kalibrasi sebagai
suatu kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional nilai penunjukan alat ukur dan
bahan ukur dengan cara membandingkan terhadap standar yang tertelusur.
Dengan kata lain: Kalibrasi adalah kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional
nilai penunjukkan alat ukur dan bahan ukur dengan cara membandingkan terhadap standar
ukur yang mampu telusur (traceable) ke standar nasional maupun internasional untuk satuan
ukuran dan/atau internasional dan bahan-bahan acuan tersertifikasi.
Lemari Es berfungsi untuk tempat penyimpanan perlengkapan laboratorium dan alat
lainya pada suhu tertentu.
KALIBRASI LEMARI ES DAN FREEZER
Alat Dan Reagensia : Termometer
Metode : -
PROSEDUR KERJA:
1. Catat Suhu Lemari pada kartu setiap pagi dan
sore dengan termometer atau layar display
lemari
2. Termometer yg digunakan harus sesuai dgn
suhu alat yg dikalibrasi mis : 2-8 OC , -20OC,
-76OC
3. Secara berkala periksa dgan termometer
standar, cocokkan dengan suhu pada display
4. Upayakan memantau suhu lemari pada suhu
maksimum dan suhu minimim
KALIBRASI MIKROPIPET dan PIPET
UKUR
Nama pemeriksaan : Kalibrasi Mikropipet dan Pipet Ukur
Tujuan : Digunakan untuk memastikan keakuratan dan sebagai jaminan bahwa
peralatan yang digunakan selalu dalam keadaan baik.
Dasar teori :
Kalibrasi pada adalah dasarnya adalah suatu kegiatan untuk mencari hubungan antara
nilai yang ditunjukkan oleh alat ukur dengan nilai-nilai yang sudah diketahui, yang
berkaitan dengan besaran yang diukur dalam kondisi tertentu, atau bisa dikatakan kalibrasi
sebagai suatu kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional nilai penunjukan alat
ukur dan bahan ukur dengan cara membandingkan terhadap standar yang tertelusur.
Akurasi maksudnya kedekatan volume yang di keluarkan terhadap volume yang diset
di pipet. Akurasi ini ditunjukkan
dari angka rata-rata eror, penyimpangan pengukuran berulang terhadap volume yang
diset.
Sedang presisi adalah reprodusibiliti pengukuran individual untuk volume yang sama.
Presisi ditunjukkan oleh standar deviasi (SD).
Gunakan mikropipet dan pipet ukur yang sesuai dengan volume yang akan
diukur/dipipet. Menggunakan pipet dibawah volume yang dianjurkan akan menghasilkan
kesalahan yang lebih besar.
15
KALIBRASI MIKROPIPET
Alat Dan Reagensia :
Neraca analitik, Aquadest, Termometer, Botol timbangan, Pipet takar, mikropipet
Metode : -
PROSEDUR KERJA:
• Timbang botol timbangan dengan timbangan analitik, kemudian
catat hasilnya, misalnya A mg.
• Isap aquadest yang sudah diukur suhunya dengan pipet yang
akan dikalibrasi, masukkan dalam botol timbang. Misal suhu
aquadest 25° C, tentukan berat jenisnya (BJ) dengan tabel BJ
aquadest yaitu 0,9971
• Timbang botol timbangan yang sudah berisi aquadest dan catat
hasilnya, misal B gram
• Hitung berat aquadest yaitu (B-A) mg
• Ulangi proses ini untuk melakukan pembacaan setidaknya 10 kali,
lalu hitung rerata semua hasil perlakuan
16
KALIBRASI PIPET UKUR
Alat dan Bahan : - Neraca analitik - Aquadest - Termometer
- Botol timbangan - Pipet takar -MIKROPIPET
Prosedur kerja :
• Diukur suhu aquades menggunakan termometer
• Botol timbangan ditimbang menggunakan neraca analitik, catat hasilnya, misalnya
A (mg)
• Dipipet aquades yang sudah diukur suhunya dengan pipet takar yang akan
dikalibrasi, lalu masukkan dalam botol timbang.
• Tentukan berat jenisnya (BJ) aquades dengan melihat tabel BJ aquades, misalnya
suhu akuades 25,1°C maka BJ-nya adalah 0,997017.
• Timbang botol timbang yang sudah berisikan aqudes dan catat hasilnya, misalnya
B mg.
• Ulangi pada setiap ukuran di pipet takar
• Hitung berat akuades yaitu (B-A)mg.
• Volume akuades adalah :
Berat akuades = B – A mg
Volume akuades = Berat akuades / BJ akuades (0,997017)
• Hitung perbedaan antara volume hasil perhitungan diatas dengan volume yang
dipipet.
• Batas penyimpangan yang masih diperbolehkan sesuai dengan jenis pipet.
Pembacaan hasil : Nilai akurasi harus berada di antara 99-101%.
Jika pipet dikalibrasi dengan baik, nilai yang
• Rumus untuk menghitung volume cairan yang dihitung seharusnya sangat dekat dengan nilai
dikeluarkan oleh pipet adalah sesungguhnya yang diatur pada pipet.
Sebagai contoh:
Ket : A = 100 x Vavg/V0
w = berat air, = 100 x 10,019/10
Z = faktor konversi berdasarkan densitas air = 100 x 1,0019 = 100.19%
V = volume banyak air yang dikeluarkan. Pipet ini sudah dikalibrasi dengan baik.
CONTOH
Data alat sbb :
Nama alat : pipet ukur
MKapasitas : 25 ml
Faktor koreksi menurut strandar: ± 0,03 ml
Suhu pengukuran : 20 ⁰C
19
Hasil kalibrasi
No Berat beaker kosong Berat beaker + aquadest Berat aquadest Suhu aquadest
1 45,9022 70,7816 24,8794 27,5 ⁰C
2 46,2573 71,1363 24,8790 27,5 ⁰C
3 45,7935 70,6720 24,8795 27,5 ⁰C
Rata-rata 24,8842 27,5 ⁰C
Perhitungan
Volume terukur adalah
=rata2 massa aquadest : massa jenis aquadest
=24,8842 gr : 0,9964 gr/ml
=24,97 ml
Penyimpangan
= volume terukur – kapasitas alat
=24,97 – 25
= 0,03
Hasil masih sesuai dengan koreksi standarnya 20
KALIBRASI MIKOPIPET
Quality
Laboratory Result
Goal
31
Perlu diperhatikan
Paska analitik
• Interpretasi hasil:
• Internal QC ditunjukkan dengan adanya tanda garis merah pada tanda
C sebagai garis control dan T1(IgG) DAN T2 (IgM) sebagai garis tes
• Kontrol (+) hasilnya positif pada T1 dan T2 : Reagen baik
• Kontrol (-) hasilnya negatif pada T1 dan T2 : Reagen baik
QC
IMUNOLOGI
DAN
ASTO SEROLOGI
Nama pemeriksaan : QC ASTO
Tujuan : untuk memvalidasi apakah alat yang digunakan untuk memeriksa sampel pasien bekerja baik sesuai
dengan spesifikasinya dan menghasilkan hasil laboratorium pasien yang dapat dipercaya.
Prinsip :
Berdasarkan reaksi aglutinasi antara streptolisin o sebagai antigen yng terikat pada partikel latex polisterene
dengan anti streptolisin O (ASTO) yang terdapat dalam serumsebagai antibodi
Metode : Latex aglutinasi
Dasar teori :
Quality control adalah prosedur manajerial untuk menyesuaikan tahapan-tahapan dari proses pemerikaaan
laboratorium (analitik) untuk memenuhi standar/spesifikasi tertentu yaitu akurasi dan presisi. Data hasil
pemeriksaan bahan kontrol dianalisis secara statistik dan dipantau untuk menilai keandalan pemeriksaan. Setiap
test yg dikerjakan di laboratorium harus melakukan pengerjaan bahan kontrol sehingga akurasi dan presisi setiap
test dapat dipantau dan dijamin validasinya
streptokokus adalah bakteri gram positif, mereka memiliki beberapa klompok imunologi yang diberi kode
huruf A-H dan K-O. Organisme ini menghasilkan enzime dimana kelompok C, G, dan A menghasilkan enzim yang
sama yaitu streptolysin O,toksik hemolitik oksigen labil yang menyebabkan hemolisis sel darah merah.ketika
tubuh terinfeksi dengan salah satu kelompok diatas (C,G atau A) tubuh akan menghasilkan anti bodi
terhadapracun streptolysin O, disebut antistreptolisin o atau ASO
QC
IMUNOLOGI
DAN
ASTO SEROLOGI
Dasar teori :
Tes ASO adalah tes yang mengukur anti bodi dalam serum darah. Antibodi akan
mulai naik 1-3 minggu setelah infeksi streptokokus, puncaknya adalah dalam 3-5
minggu, dan kemudian kembali ketingkat yang tidak signifikan selama 6-12 bulan,
sehingga tes positif dapat mengindikasi infeksi streptokokus grup A, C, dan G serta
dapat mendukung diagnosis pasca komplikasi infeksi streptokokus. Meningkatnya
titer dari waktu ke waktu menunjukan infeksi yang membutuhkan lebih dari satu
tes tunggal, sehingga diperlukan tes ulang 10 hari setelah tes sebelumnya. T
es ASO menggunakan suspensi buffered stabil dari partikel lateks polisiterna
yang telah dilapisi dengan stereptolysin O. Ketika reagen latex dicampur dengan
serum yang mengandung ASO, aglutinasi terjadi. Sensitivitas ASO telah disesuaikan
untuk menghasilkan aglutinasi ketika tingkat ASO lebih besar dari 200 IU / ml. Hasil
positif pada tes ASO menegaskan infeksi sebelumnya sehingga berguna untuk
mendukung diagnosis penyakit poststreptococcal.
QC
IMUNOLOGI
DAN
ASTO SEROLOGI
• Alat dan Bahan : - Slide khusus ASTO - Tangkai pengaduk
- Yellow tip - Rotator
- Tissue - Centrifuge
- Mikropipet 20ul - Tabung Centrifuge
- Kontrol Positif - Kontrol Negatif
•Prosedur kerja :
•Pre-Analitik
Persiapan Paisen : Tidak ada persiapan khusus
Persiapan sampel :
- Darah vena diambil sesuai dengan prosedur baku dan dibiarkan membeku
- Disentrifuge untuk mendapatkan serum
- Bila tes akan ditunda sebelum 48 jam serum disimpan di dalam refrigerator suhu 2-8°C, jika
akan ditunda lebih dari 48 jam, serum disimpan dalam keadaan beku (-20°C)
- Serum lipemik dan hemolysis tidak dapat digunakan
ASTO
•Prosedur kerja :
•Analitik
•A. Cara Kerja Kontrol :
• Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
• Reagen latex dihomogenkan agar partikel menyebar merata.
• Ditambahkan satu tetes kontrol (20 µl) diatas slide
• Ditambahkan satu tetes reagen latex di sebelah tetesan kontrol
• Serum pdan antigen diaduk menggunakan batang pengaduk selama 5 detik lalu digoyangkan selama 2 menit.
• Dibaca aglutinasi yang terbentuk
•Pasca Analitik
•Interpretasi Hasil
• 1. Positif : terbentuk aglutinasi pada slide sampel
• 2. Negatif : tidak terbentuk aglutinasi pada slide sampel
Prosedur kerja:
Pre Analitik
Gunakan venipuncture, tampung whole blood kedalam collection tube (antikoagulan seperti
heparin, EDTA, dan sodium sitrat) untuk sampel whole blood.
Kumpulkan whole blood kedalam collection tube tanpa antikoagulan untuk pembuatan serum.
Kumpulkan whole blood kedalam collection tube (antikoagulan seperti heparin, EDTA, dan sodium
sitrat) untuk sampel plasma.
Analitik
Siapkan alat dan bahan
• Reagen dan serum diinkubasi dalam suhu kamar
• Meneteskan 50 µl serum pasien ke dalam lubang slide.
• Kocok reagen latex, kemudian teteskan ke dalam lubang dengan penetes yang disediakan.
• Mencampur tetesan menggunakan pengaduk untuk memastikan seluruh lubang test tercampur.
• Memutar test slide, selama 2 menit pada kecdepatan 100rpm dengan rotator
• Lihat aglutinasi yang terjadi.
CRP
Paska analitik
Interpretasi hasil:
Internal QC ditunjukkan dengan ada tidaknya
Aglutinasi pada serum kontrol positif dan serum
kontrol negtif
• pada serum kontrol negatif tidak terjadi
gumpalan/aglutinasi reagen baik
• Pada serum kontrol positif terjadi
gumpalan/aglutinasi reagen baik
QC
IMUNOLOGI
Rhematoid
DAN
SEROLOGI Faktor
Tujuan : Untuk membantu mendiagnosa Rheumatoid Arthritis (RA) secara kualitatif dan semi kuantitatif pada
sampel serum.
Metode : Latex aglutinasi
Dasar teori :
•Prosedur kerja :
•Pre-Analitik
Persiapan Paisen : Tidak ada persiapan khusus
Persiapan sampel :
- Darah vena diambil sesuai dengan prosedur baku dan dibiarkan membeku
- Disentrifuge untuk mendapatkan serum
- Bila tes akan ditunda sebelum 48 jam serum disimpan di dalam refrigerator suhu 2-8°C, jika akan ditunda lebih dari 48 jam,
serum disimpan dalam keadaan beku (-20°C)
- Serum lipemik dan hemolysis tidak dapat digunakan
•ANALITIK
Metode kualitatif
• Siapkan reagen kit dan sampel pada suhu ruang
• Tambahkan 40ul sampel dan kontrol negatif dan positif masing-masing 1 tetes pada slide
• Tambahkan reagen RF lateks masing-masing satu tetes pada sampel dan kontrol
• Aduk menggunakan pipit/pengaduk sekali pakai
• Putar slide menggunakan rotator pada 100 rpm selama 2 menit
• Baca dibawah cahaya terang
•Prosedur kerja :
Rhematoid Faktor
•Metode semi-kuantitatif
• Tambahkan 40ul dari 9g/l larutan saline ke lingkaran 2,3,4, dan 5.
Jangan sebarkan saline.
• Tambahkan 40ul sampel dan control negative dan positif ke lingkaran
1 dan 2 secara terpisah
• Campur saline dan sampel di lingkaran 2, hindari terbentuknya
gelembung, perlakukan sama ke bahan control
• Pindahkan 40ul dari lingkaran 2 ke saline pada lingkaran 3
• Lakukan seri pengenceran dengan perlakuan yang sama hingga
lingkaran terakhir, buang 40ul pada lingkaran terakhir.
• Dengan menggunakan pipet/ pengaduk, sebarkan sampel yg telah
diencerkan ke seluruh area dari tiap lingkaran dimulai dari lingkaran 5
dan bekerja kebelakang secara teratur hingga sampel pada lingkaran 1.
• Lanjutkan sebagai tes kualitatif dari tahap 3 pada metode kualitatif.
• Pasca Analitik Rhematoid Faktor
•Pembacaan Hasil :
•Prosedur kerja :
•Pra Analitik :
- Mempersiapkan sampel Serum/Plasma yang akan di uji.
- Biarkan semua reagen dan sampel pada suhu ruang
•Prosedur Kerja
VDRL
•Analitik
A. Uji Kalititatif
- Teteskan 1 tetes sampel (pipet disposibel) kedalam lingkaran kartu tes
- Ratakan serum/plasma menyebar keseluruh permaukaan lingkaran dengan menggunakan
ujung pipet disposibel
- Homogenkan carbon dalam botol dan masukkan dalam botol tetes yang disediakan
secukupnya. Buang tetesan pertama yang keluar dari botol tetes, kemudian teteskan 1 tetes
(16-18 ul) Antigen carbon kedalam sampel. Jangan campur/aduk antigen dengan sampel.
- Letakkan kartu tes pada rotator dan set pada 100 rpm selama 8 menit.
•Prosedur kerja :
•Pasca Analitik :
- Interpretasi hasil
• Reaktif : Jika terjadi flokulasi
(ada gumpalan-gumpalan hitam)
• Non Reaktif : Jika tidak terjadi flokulasi
• Pada serum kontrol positif terbentuk flokulasi reagen baik
• Pada serum kontrol negatif tidak terbentuk flokulasi reagen baik
WIDAL
Nama Pemeriksaan : QC WIDAL
QC
IMUNOLOGI
Tujuan : untuk memvalidasi apakah alat yang digunakan untuk memeriksaDAN SEROLOGI
sampel pasien
bekerja baik sesuai dengan spesifikasinya dan menghasilkan hasil laboratorium pasien yang
dapat dipercaya.
Metode : reaksi aglutinasi antigen dan antibodi
Prinsip : Reaksi aglutinasi yang terjadi bila serum kontrol positif atau kontrol negatif dicampur
dengan suspense antigen Salmonella thyphosa. Pemeriksaan yang positif ialah bila terjadi reaksi
aglutinasi antara antigen dan antibodi (agglutinin) dan pemeriksaan yang negatif adalah
sebaliknya.
Dasar teori :
Quality control adalah prosedur manajerial untuk menyesuaikan tahapan-tahapan dari
proses pemerikaaan laboratorium (analitik) untuk memenuhi standar/spesifikasi tertentu yaitu
akurasi dan presisi. Data hasil pemeriksaan bahan kontrol dianalisis secara statistik dan dipantau
untuk menilai keandalan pemeriksaan. Setiap test yg dikerjakan di laboratorium harus
melakukan pengerjaan bahan kontrol sehingga akurasi dan presisi setiap test dapat dipantau
dan dijamin validasinya.
Widal adalah salah satu pemeriksaan serologi yang bertujuan untuk menegakan diagnosa
demam tipoid. Uji widal positif artinya ada zat anti (antibodi) terhadap kuman Salmonella,
menunjukkan bahwa seseorang pernah kontak/terinfeksi dengan kuman Salmonella tipe
tertentu.
QC
WIDAL IMUNOLOGI
DAN
Alat dan bahan SEROLOGI
Alat : slide putih, pengaduk, mikropipet, rotator, timer. Bahan : S.typhi, S. Typhi H,
S.parathyphi AH, S.parathyphy BH
Bahan kontrol : kontrol positif dan kontrol negatif
Prosedur kerja:
Pre Analitik
Gunakan venipuncture, tampung whole blood kedalam collection tube (antikoagulan seperti
heparin, EDTA, dan sodium sitrat) untuk sampel whole blood.
Kumpulkan whole blood kedalam collection tube tanpa antikoagulan untuk pembuatan
serum.
Kumpulkan whole blood kedalam collection tube (antikoagulan seperti heparin, EDTA, dan
sodium sitrat) untuk sampel plasma.
Analitik
1. Disiapkan slide yang kering dan bersih
2. Dengan mikropipet dimasukkan reagen Widal dengan volume 40 µl ke dalam
lingkaranyang ada di slide.
3. Selanjutnya dimasukkan serum kontrol positif ke masing –masing lingkaran yang ada di
slide sebanyak 20 µl begitu juga sama halnya untuk kontrol negatif.
4. Di campur dan di goyang slide pada rotator dengan kecepatan 100 rpm selama 2 menit.
WIDAL
Paska analitik
Interpretasi hasil:
Internal QC ditunjukkan dengan adanya Aglutinasi
pada serum kontrol positif dan serum kontrol negtif
• pada serum kontrol negatif tidak terjadi
gumpalan/aglutinasi reagen baik
• Pada serum kontrol positif terjadi
gumpalan/aglutinasi reagen baik
Kesalahan sistematik dan acak Pemeriksan
imunoserologi
DAFTAR PUSTAKA