Anda di halaman 1dari 46

PERTANIAN HIDROPONIK

Oleh hendra gunawan


Tujuan Pembelajaran
• Kompetensi dasar :
Peserta mampu memahami teknik Pertanian Hidroponik
dengan Baik

• Indikator keberhasilan :
• Peserta dapat menerapkan teknik pertanian sistem Aeroponik,
Nutien Film Technik (NFT), Drip Irigasi, Ebb and flow dan Wick
Sistem sesuai dengan SOP.
Apakah Hidroponik itu ?

3
 Hidroponik (hydroponic)  berasal dari kata
Yunani yaitu hydro yang berarti air dan
ponos yang artinya daya.

 Jadi hidroponik berarti budidaya tanaman


yang mamanfaatkan air dan tanpa
menggunakan tanah sebagai media tanam
atau soilles.
 Pengertian secara bebas hidroponik adalah
teknik bercocok tanam dengan menekankan
pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi
tanaman, atau dalam pengertian sehari-hari
bercocok tanam tanpa tanah.

 Dari pengertian ini terlihat bahwa munculnya


teknik bertanam secara hidroponik diawali
oleh semakin tingginya perhatian manusia
akan pentingnya kebutuhan pupuk bagi
tanaman.
Jenis tanaman yang dapat dibudidayakan untuk
skala usaha komersial harus diperhatikan. Sebagai
contoh jenis tanaman yang mempunyai nilai jual di
atas rata-rata, yaitu: 
a. Paprika 
b. Tomat 
c. Timun Jepang 
d. Melon 
e. Terong Jepang 
f. Selada
g. Strawbery
h. Kentang
Keunggulan dan kelemahan hidroponik

 Keunggulan 
Tanaman mudah diperbaharui tanpa
tergantung kondisi lahan dan musim
Pertumbuhan dan kualitas panen dapat diatur
Hemat tenaga kerja - Produk bersih dan lebih
higienis 
Hemat air dan pupuk (aman untuk kelestarian
 lingkungan)
Masa tanam lebih singkat 
Biaya operasional murah
 Kelemahan 
Biaya investasi awal lebih mahal
Sangat dipengaruhi oleh kualitas air,
konsentrasi dan komposisi pupuk, pH, dan
suhu
Macam-macam Metode Penanaman Hidroponik :

a. Sistem Aeroponik
b. Sistem NFT (Nutrien Film Tecnique)
c. Sistem Irigasi Tetes
d. Ebb and flow
e. Wick sistem
a. Sistem Aeroponik

Aeroponik berasal dari kata aero yang berarti


udara dan ponus yang berarti daya. Jadi
aeroponik adalah memberdayakan udara.

Aeroponik yaitu metoda bercocok tanam


dimana akar tanaman tergantung di udara dan
disemprot dengan larutan nutrisi secara terus
menerus.
1) Pembuatan instalasi
a) Instalasi Aeroponik
Pembuatan instalasi aeroponik menggunakan
bak yang terbuat dari fiberglas atau plastic
lainnya yang atasnya ditutup dengan
menggunakan styrofom yang sudah di lubangi.
Sedangkan komponen instalasinya terdiri dari
drum, mesin air, balvalve 1”, disk filter 1”, air
valve, PVC, selang PE 16 mm, Balvalve 16 mm,
Nozel 2 mm, DOP 16 mm.
Cara pembuatannya,

 Bak penanaman dibuat dari plastik, fiber, kayu dll.


Dengan ukuran lebar bak 1m, tinggi 0,6 m dan
panjang 4 m.
 Selang PE 16 mm dipasang didalam bak dengan
Posisi selang horizontal, dan tinggi selang 15 cm atau
45 cm di bawah permukaan tanaman.
 Pada selang melintang dipasang nozel berjarak
55 - 75 cm. Beberapa jenis nozel yang sering
digunakan yaitu model sprayjet JSF-12 atau full
cone nozel.
 Penutup menggunakan Styrofoam yang memiliki
ketebalan 3 cm. dan diberi lubang-lubang tanam
berbentuk kerucut. Hal ini dimaksudkan agar rockwool
media semai benih tidak amblas ke bawah lubang.
Ukuran lubang sekitar 3 cm di permukaan, dan 1,5 cm
di sebelah bawah. Usahakan jarak antar lubang sekitar
15 cm.
CARA KERJA SISTEM AEROPONIK
Slang untuk
saluran Bak
nutrisi Media
Tanam

Slang untuk
saluran
nutrisi

Paralon
saluran nutrisi
Torn Berisi
Nutrisi cair

Input Pompa Pendorong 5


Output cilinder/Pengkabut
• Torn berisi nutrisi cair mengalir turun ke bawah
• lalu didorong oleh pompa pendorong menuju bak
media tanam yang dialirkan melalui slang PE
13mm
• selanjutnya dari bak media tanam nutrisi cair
tersebut mengalir ke bawah melalui PVC dan
masuk lagi ke Torn penampung nutrisi cair,
kemudian dialirkan kembali.
• Bak media tanam terbuat dari bambu yang
dibungkus dengan plastik berwarna hitam, yang
di atasnya sebagai penopang tanaman adalah
stereoform yang dilubangi.
• Nutrisi cair tersebut dikabutkan dengan
bantuan pompa pendorong sehingga akar
tanaman akan terkena nutrisi secara merata.
2) JENIS TANAMAN AEROPONIK

Peluang kebutuhan akan sayuran


berkualitaas sangat terbuka dengan makin
banyaknya masyarakat yang berbelanja ke
pasar swalayan.

Diversivikasi jenis sayuran perlu


dilaksanakan untuk memenuhi berbagai
permintaan pasar.
Jenis sayuran yang banyak dibudidayakan
secara aeroponik antara lain berbagai
kultivar selada (lettuce keriting hijau,
cos/romaine, butterhead, batavia, lollo
rossa, iceberg, head lettuce), pakchoy
hijau dan putih, caysim, dan kailan serta
horenzo Kangkung dan bayam.
b. Sistem NFT ( Nutrient Film Tecnique )

NFT ( Nutrient Film Tecnique ) yaitu Tanaman di


budidayakan di atas saluran yang di aliri larutan
+/- 2 mm dimana akar tanaman selalu terendam
dalam larutan nutrisi dan nutrisi ini di kumpulkan
kembali ke bak penampung.
Kelebihan Hidroponik Sistem NFT
o Dapat memudahkan pengendalian daerah perakaran
tanaman.
o Kebutuhan air dapat terpenuhi dengan baik dan
mudah,
o Keseragaman nutrisi dan tingkat konsentrasi larutan
nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman dapat
disesuaikan dengan umur dan jenis tanaman,
o Tanaman dapat diusahakan beberapa kali dengan
periode tanam yang pendek,
o Sangat baik untuk pelaksanaan penelitian dan
eksperimen dengan variabel yang dapat terkontrol
dan memungkinkan untuk meningkatkan
produktivitas tanaman dengan high planting density
Kelemahan Hidroponik Sistem NFT

Kelemahan utama pada Hidroponik Sistem


NFT ini adalah investasi dan biaya
perawatan yang mahal, sangat tergantung
terhadap energi listrik dan penyakit yang
menjangkiti tanaman akan dengan cepat
menular ke tanaman lain.
1) Instalasi NFT
Pembuatan instalasi NFT menggunakan talang
yang terbuat dari fiberglas atau plastic lainnya
yang atasnya ditutup dengan menggunakan
styrofom yang sudah di lubangi.
Sedangkan komponen instalasinya terdiri dari
drum, mesin air, balvalve 1”, disk filter 1”, PVC,
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam NFT:
Kemiringan talang (1-5%) untuk pengaliran
larutan nutrisi, Kecepatan aliran masuk tidak
boleh terlalu cepat (dapat diatur oleh
pembukaan kran berkisar 0.3-0.75 L/menit)
Lebar talang yang memadai untuk
menghindari terbendungnya larutan nutrisi
2) JENIS TANAMAN SISTEM NFT

 jenis sayuran yang banyak dibudidayakan


secara SISTEM NFT sebagian besar sayuran
daun antara lain berbagai kultivar selada
(lettuce keriting hijau, cos/romaine,
butterhead, batavia, lollo rossa, head lettuce),
pakchoy hijau dan putih, caysim, dan kailan
serta horenzo bayam.
c. Sistem Irigasi tetes (Drip Irigasi)

 Sistem drip atau biasa disebut sistem irigasi


tetes adalah salah satu sistem hidroponik yang
menggunakan teknik yang menghemat air dan
pupuk dengan meneteskan larutan secara
perlahan langsung pada akar tanaman.

 Sistem drip pada hidroponik dapat juga disebut


Fertigasi karena pengairan dan pemberian
nutrisi dilakukan secara bersamaan
3) Instalasi Irigasi Tetes
Pembuatan instalasi aeroponik menggunakan
Polibag dengan media arang sekam, rockwool,
cocopeet dll.
Sedangkan komponen instalasinya terdiri dari
drum, mesin air, balvalve 1”, disk filter 1”, air
valve, PVC, selang PE 16 mm, PE 2 mm, Balvalve
16 mm, Neppel 2 mm, regulator stick.
INSTALASI IRIGASI TETES
Take off
Gromet

PVC 1”

PRV Screen Filter 1”


Sand Filter
Air Valve

PE 6mm Regulator Stik Torn 2000 lt

Dop RPm
Nepel PE 15 mm
Pompa 500 Wt
Balvalve 2”
Disk Filter 2”
Sistem ini lebih populer untuk menanam tanaman
sayuran buah seperti tomat, cabai, melon, paprika,
dan terong. Walaupun begitu sebenarnya sistem ini
juga cocok diterapkan untuk menanam sayuran
daun dan herbs, tetapi jarang ditemui kebun
sayuran daun yang menggunakan sistem ini.
Bahkan sayuran akar memungkinkan
dibudidayakan dengan sistem ini.
d. Sistem EBB and flow (flood and drain)

 Ebb and Flow System atau disebut juga Flood


and Drain System atau Sistem Pasang Surut
merupakan salah satu sistem hidroponik
dengan prinsip kerja yang cukup unik.
 Dalam sistem hidroponik ebb and flow,
tanaman mendapatkan air, oksigen, dan nutrisi
melalui pemompaan dari bak penampung yang
dipompakan ke media yang nantinya akan
dapat membasahi akar,
 Selang beberapa waktu air bersama dengan
nutrisi akan turun kembali menuju bak
penampungan (surut).
Kelebihan hidroponik sistem Ebb and
Flow / Flood and Drain / pasang surut:

 Tanaman mendapat suplai air, oksigen,


dan nutrisi secara periodik
 Suplai oksigen lebih baik karena terbawa
air pasang dan surut
 Mempermudah perawatan karena tidak
perlu melakukan penyiraman
Kekurangan hidroponik sistem Ebb
and Flow / Flood and Drain:

Biaya pembuatan cukup mahal


Tergantung pada listrik
Kualitas nutrisi yang sudah dipompakan
berkali-kali tidak sebaik awalnya
2) JENIS TANAMAN SISTEM EBB and Flow

 jenis sayuran yang banyak dibudidayakan


sebagian besar sayuran daun antara lain
berbagai kultivar selada (lettuce keriting hijau,
cos/romaine, butterhead, batavia, lollo rossa,
head lettuce), pakchoy hijau dan putih,
caysim, dan kailan serta horenzo bayam.
e. Sistem Wick (sumbu)

Sistem Wick adalah sistem yang paling


sederhana dasar sistem hidroponik. Ini adalah
sistem pasif, yang berarti tidak ada bagian
yang bergerak. Larutan nutrisi ditarik ke dalam
media tumbuh dari wadah nutrisi dengan
sumbu, biasanya sumbu menggunakan kain
flannel atau jenis bahan lain yang mudah
menyerap air.
Pembuatan sistem wick bisa menggunakan bak
air bentuk persegi misalnya ukuran 30x 37 cm
untuk 6 lubang tanam. Atau silahkan gunakan
bak air dengan ukuran sesuai selera anda.
Untuk membuat starterkit hidroponik sistem wick
tidaklah Susah, langkah pertama adalah
menyiapkan alat Dan bahan:
Bahan untuk membuat starterkit wick sistem
1. Bak penampung nutrisi hidroponik
2. Stereo form tebal 3 cm
3. Media tanam pake rockwool
4. Netpot
5. Kain flanel untuk sumbu
6. Nutrisi hidroponik
7. Air
8. Benih / Bibit
Alat untuk membuat starterkit hidroponik :
1. Alat pelubang stereo form
2. Cutter untuk memotong stereo form
3. Gunting untuk memotong kain flanel.
CARA MEMBUAT WICK SISTEM
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai