Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN KASUS

Anemia Defisiensi Zat Besi


Pembimbing: dr. Christian Wijaya, Sp.OG
Disusun oleh: Ria Angela Mutiara Sari (406202061)

Kepaniteraan Klinik Ilmu Obstetri dan Ginekologi


PJJ Periode 22 Maret- 3 April 2021
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Jakarta
Identitas Pasien
• Nama : Ny. A
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Tgl Lahir : 14/11/1991
• Usia : 30 tahun
• Alamat : Grogol
• Pekerjaan : Pekerja kantor
• Pendidikan terakhir : S1
• Status Perkawinan : Menikah
• Agama : Kristen
Anamnesis
Tanggal : 25/06/2021 jam: 13.00
Keluhan Utama : Datang karena sering merasa lelah dan pusing
Riwayat Penyakit Sekarang :
• Seorang perempuan berusia 30 tahun datang dengan keluhan sering
merasa lelah dan pusing
• Pasien tidak memiliki keluhan demam, ggn pengelihatan, mual dan
muntah, nyeri perut, sesak, maupun kelainan BAB dan BAK.
• G2P1A0
• HPHT: 17 Oktober 2020
• Umur Kehamilan: 24- 25 minggu
• HPL: 24 Juli 2021
• Riwayat ANC sudah 1x, tidak terdapat kelainan
• Tidak terdapat pendarahan pada kehamilan ini, tidak ada keluar
ketuban, gerak janin aktif
Riwayat Obstetri
• Anak pertama pasien saat ini berusia 2 tahun
• Selama kehamilan pernah mengalami pendarahan
• Lahir cukup bulan, pervaginam
• Tidak ada penyulit saat kehamilan
• BB dan PB Lahir tidak diingat
Riwayat Pengobatan:
• Pasien rutin mengkonsumsi multivitamin sesuai anjuran dokter
• Pasien tidak mengkonsummsi obat lain
Riwayat Penyakit Dahulu :
• Pasien tidak memiliki riwayat HT, DM, penyakit ginjal, penyakit
autoimun
Riwayat Penyakit Keluarga :
• Keluarga pasien tidak memiliki riwayat HT, DM dan gangguan ginjal.
Riwayat asupan nutrisi :
• Porsi makan cukup, makan 5x sehari, makan nasi 2 porsi.Pasien seorang
vegetarian. Sering mengkonsumsi teh di pagi hari
Riwayat lingkungan dan kehidupan sosial :
• Pasien berhubungan baik dengan tetangga. Pasien memiliki status
perekonomian yang baik. Pasien tidak merokok maupun minum alkohol
Riwayat menstruasi :
• Menarche usia 14 tahun, siklus teratur 28 hari, lamanya haid 1 minggu,
dengan jumlah darah sekitar 2-3x ganti pembalut sehari
Pemeriksaan fisis
Tanggal : 20/06/20 jam: 09.05
• Keadaan Umum : Tampak sehat
• Kesadaran : Compos Mentis (GCS 15)
• Tekanan Darah : 110/70 mmHg
• Nadi : 110x/menit, reguler, isi cukup
• Pernafasan : 28x/menit, teratur, thorakoabdominal
• Suhu : 36,8 ̊C
• Capillary refill time (CRT): 3 detik.
Antropometri:
• TB : 160 cm
• BB sebelum hamil : 45 kg
• BB sekarang : 57 kg
• IMT : 17,5 (Underweight)
• Kepala : konjungtiva anemis (+/+), kloasma gravidarum (-), sklera
ikterik (-/-), edema wajah (-), epulis (-)
• Leher : tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid
• Payudara : simetris, payudara besar dan berat, puting susu dan areola
berwarna gelap, kolustrum (-)
• Thorax : suara nafas vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-), Bunyi
jantung I & II normal
Abdomen :
• Inspeksi : tampak perut membuncit, pusat tampak datar dengan
perut, linea nigra (+) , striae (+), bekas luka (-)
• Auskultasi : Bising usus (-), DJJ 140x/menit regular
• Palpasi : Abdomen tegang, TFU diatas pusat, TFU 26 cm, His
reguler , teraba pergerakan janin
• TBJ (Johnson – Toshack) : 2015 gram
Leopold:
• I : Presentasi kepala (keras, bulat, melenting)
• II : presentasi punggung kanan (PUKA)
• III : Presentasi bokong (lunak, bulat, tidak melenting)
• IV : Belum masuk PAP
• Anus : tampak normal, perineum tidak menonjol, fissura ani(-),
benjolan (-)
• Vulva/vagina : tampak tenang, tidak ada benjolan, flour (-), fluksus
(-), cairan ketuban (-)
• Pemeriksaan dalam : Tidak dilakukan
• Ekstremitas : akral hangat, varises (-), edema tungkai (-), luka (-)
• Kulit : kloasma gravidarum (-), striae (+), linea nigra (-)
• KGB : tidak teraba pembesaran kelenjar getah bening
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium darah
• Hb : 9,5 g/dl
• MCV : 80 fL
• Serum feritin: <10 ng / mL.
• Hematokrit : 18%
• Ureum : 26mg/dl
• GDS : 97mg/dl
Resume
• Telah diperiksa pasien perempuan 30 tahun G2P1A0 hamil 24-25
minggu datang untuk pemeriksaan kehamilan.
Dari Anamnesis didapati:
• Jarak kehamilan dengan anak pertama 2 tahun
• Memiliki riwayat pendarahan di kehamilan pertama
• Ibu pasien adalah vegetarian
Dari pemeriksaan fisis didapati:
• TD: 110/70 mmHg
• IMT: 17,5
Dari pemeriksaan penunjang didapati:
• Anemia defisiensi zat besi
• Diagnosis Ibu : Ny. A, 30 thn, G2P1A0, hamil 24-25 minggu,
intrauterin, tungal, presentasi bokong, preeklampsia tanpa gejala
berat
• Diagnosis Janin: DJJ 140x/mnt, Gerak Aktif, TBJ 2015 gram
• DD/ : anemia
Evaluasi
• Evaluasi gejala maternal dan gerakan janin setiap hari oleh pasien
• Evaluasi USG dan kesejahteraan janin secara berkala (dianjurkan 2 kali
dalam seminggu)
• Evaluasi nilai Hb
• Evalusi pola makan
• Jika didapatkan tanda pertumbuhan janin terhambat, evaluasi
menggunakan doppler velocimetry terhadap arteri umbilikal
Tatalaksana
Rencana Terapi Farmakologi Rencana Terapi Non-farmakologi

• Sulfas ferosus, 3 kali sehari • Pengaturan pola makan sesuai kebutuhan


kalori:
• Asam folat 250 µg • Mengurangi konsumsi teh di saat pagi
hari
• Meminum vitamin zat besi dengan jus
jeruk 1 jam sebelum makan
• Perbanyak mengkonsumi sayuran yang
mengandung zat besi seperti kacang-
kacangan, terutama kacang mete dan
almond
Edukasi
• Edukasi tentang Anemia defisiensi zat besi
• Edukasi evaluasi gejala maternal dan gerakan janin setiap hari
• Edukasi pentingnya melakukan pemeriksaan rutin ke dokter
• Edukasi mengenai pola makan
Prognosis
• Ad vitam : ad bonam
• Ad fungsionam : ad bonam
• Ad sanationam : ad bonam
TINJAUAN PUSTAKA
ANEMIA DEFISIENSI ZAT BESI
Definisi
Anemia adalah suatu kondisi dimana terdapat kekurangan sel darah merah atau hemoglobin.

Anemia defisiensi besi adalah anemia yang disebabkan oleh berkurangnya cadangan besi tubuh yang
ditandai dengan menurunnya saturasi transferin, berkurangnya kadar feritin serum atau hemosiderin
sumsum tulang.

The World Health Organization (WHO) mendefinisikan anemia pada kehamilan memiliki tingkat
hemoglobin kurang dari 11 g / dL, atau hematokrit kurang dari 33%

• Iron deficiency anaemia in pregnancy. Oxford University Hospitals.


• Breymann, C. (2015). Iron Deficiency Anemia in Pregnancy. Seminars
in Hematology, 52(4), 339–347.
Epidemiologi
• 53,8% hingga 90,2% di negara
berkembang
• 8,3% hingga 23% di negara maju
• anemia defisiensi besi pada ibu
hamil Indonesia sebesar 50,5%
(Kemenkes RI. 2014)

WHO 2016
Faktor
Resiko

Zhang, X.-Y., & Pavord, S. (n.d.). Iron Deficiency in Pregnancy.


Breymann, C. (2015). Iron Deficiency Anemia in The Obstetric Hematology Manual, 15–28.
Pregnancy. Seminars in Hematology, 52(4), 339–347.
Penting nya zat besi untuk janin
• Besi sangat penting untuk fungsi
semua sel  pengiriman oksigen,
transportasi elektronik, dan aktivitas
enzimatik.

• Kebutuhan zat besi selama kehamilan


meningkat secara dramatis, seiring
dengan membesarnya volume darah
ibu dan janin tumbuh serta
berkembang
Georgieff, M. K. (2020). Iron Deficiency in Pregnancy. American Journal of Obstetrics and Gynecology.

Zhang, X.-Y., & Pavord, S. (n.d.). Iron Deficiency in Pregnancy. The Obstetric Hematology Manual, 15–28.
Pathofisi
ologi
Klasifikasi
Menurut WHO (2010)
1) Tidak anemia : 11 gr %
2) Anemia ringan : 9-10 gr %
3) Anemia sedang : 7-8 gr %
4) Anemia berat : < 7 gr %
Diagnosis

Zhang, X.-Y., & Pavord, S. (n.d.). Iron Deficiency in


Pregnancy. The Obstetric Hematology Manual, 15–
28.
Pemeriksaan penunjang
• Full Blood Count, Blood Film, and Red CellIndices
• Hb, Mean Cell Hemoglobin(MCH), and Mean Cell Cemoglobin Concentration(MCHC)
• Serum Ferritin
• Bone Marrow Iron
• Prussian Blue stain on marrow samples  Makrofag sumsum dan prekursor eritroid
• Serum Iron and Transferrin Saturation
• Soluble Transferrin Receptor (STfR)
• Zinc Protoporphyrin (ZPP)

Zhang, X.-Y., & Pavord, S. (n.d.). Iron Deficiency in Pregnancy.


The Obstetric Hematology Manual, 15–28.
doi:10.1017/9781316410837.005
Treatmen

BUKU SAKU PELAYANAN KESEHATAN IBU DI FASILITAS


KESEHATAN DASAR DAN RUJUKAN
Khalafallah, A. A., & Dennis, A. E. (2012). Iron Deficiency Anaemia in Pregnancy and
Postpartum: Pathophysiology and Effect of Oral versus Intravenous Iron Therapy. Journal of
Pregnancy, 2012, 1–10. doi:10.1155/2012/630519
Khalafallah, A. A., & Dennis, A. E. (2012). Iron Deficiency Anaemia in Pregnancy and
Postpartum: Pathophysiology and Effect of Oral versus Intravenous Iron Therapy. Journal of
Pregnancy, 2012, 1–10. doi:10.1155/2012/630519
Komplikasi
Dalam sebuah studi yang dilaporkan oleh Murphy dan rekannya yang mengamati hasil dari
54.382 kehamilan tunggal di Wales, wanita yang mengalami anemia pada trimester kedua
memiliki risiko relatif 1,18 hingga 1,75 kali lipat lebih tinggi untuk kelahiran prematur, berat
badan lahir rendah, dan kematian prenatal

Dalam sebuah penelitian California yang besar, Klebanoff menunjukkan sekitar dua kali lipat
risiko kelahiran prematur dengan anemia selama trimester kedua tetapi tidak selama trimester
ketiga [23]. Dalam analisis terhadap 3728 persalinan di Singapura, 571 wanita yang mengalami
anemia pada saat persalinan memiliki insiden persalinan prematur yang lebih tinggi daripada
mereka yang tidak anemia

• Townsend R, O’Brien P, Khalil A. Current best practice in the


management of hypertensive disorders in pregnancy. Integr
Blood Press Control. 2016 Jul 27;9:79–94.
• Berghella V. Maternal-Fetal Eviddence Base Guidelines. 3 th ed.
2017
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai