Anda di halaman 1dari 10

Hiperemesis

Gravidarum
Kelompok 8
Fiera Riandini
Galuh Tyas W
 
Pengertian Hiperemesis Gravidarum

 Wanita hamil memuntahkan segala apa yang dimakan dan diminum sehingga
berat badannya sangat turun, turgor kulit berkurang , dieresis berkurang dan
timbul asetonuri, keadaan ini di sebut hiperemesis gravidarum (Sastrowinata,
2004).

 Hiperemesis gravidarum adalah vomitus yang berlebihan atau tidak terkendali


selama masa hamil, yang menyebabkan dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit,
atau defisiensi nutrisi, dan kehilangan berat badan (Lowdermilk, 2004).

Jadi dapat disimpulkan, hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah yang
berlebihan yang dapat mengganggu aktivitas sehari – hari selama masa hamil yang
menyebabkan dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit atau defisiensi nutrisi dan
kehilangan berat badan.
 
Penyebab Hiperemesis Gravidarum

Penyebab hiperemesis gravidarum belum diketahui


secara pasti, tetapi ada beberapa faktor yang dapat
menyebabkan hiperemesis gravidarum, faktornya yaitu :

Primigravida, mola hidatidosa, dan kehamilan ganda.


Masuknya vili khorialis dalam sirkulasi maternal dan
perubahan metabolik akibat hamil serta resistensi yang
menurun dari pihak ibu terhadap perubahan tersebut.
Alergi
Faktor psikologis seperti depresi, rumah tangga yang
retak, takut terhadap kehamilan dan persalinan.
Tanda dan Gejala Hiperemesis Gravidarum
Hiperemesis   gravidarum,   menurut   berat   ringannya   gejala   dapat   dibagi   dalam 3
(tiga) tingkatan yaitu :

Tingkatan I (ringan)
 Muntah terus menerus , ibu merasa lemah, nafsu makan tidak ada, berat badan
menurun dan nyeri pada epigastrium.Nadi meningkat sekitar 100 kali per menit,
tekanan darah sistol menurun turgor kulit berkurang, lidah mengering dan mata
cekung.

Tingkatan II (sedang)
Penderita tampak lebih lemah dan apatis, turgor kulit lebih berkurang, lidah
mengering dan nampak kotor, nadi kecil dan cepat, suhu kadang-kadang naik dan
mata sedikit ikterus. Berat badan menurun dan mata menjadi cekung, tensi rendah,
hemokonsentrasi, oliguri dan konstipasi.

Tingkatan III (berat)


 Keadaan umum lebih parah, muntah berhenti, kesadaran menurun dan somnolen
sampai koma, nadi kecil dan cepat, suhu badan meningkat dan tensi menurun.
Diet hiperemesis gravidarum
Ada 3 macam diet pada hiperemesis gravidarum, yaitu :

Diet Hiperemesis I
 Diet hiperemesis I diberikan kepada pasien dengan hiperemesis gravidarum berat.
Makanan terdiri dari roti kering, singkong bakar atau rebus, ubi bakar atau rebus, dan
buah-buahan. Cairan tidak diberikan bersama makanan tetapi 1-2 jam sesudahnya. Karena
pada diet ini zat gizi yang terkandung di dalamnya kurang, maka tidak diberikan dalam waktu
lama.

Diet Hiperemesis II
 Diet ini diberikan bila rasa mual dan muntah sudah berkurang. Diet diberikan secara berangsur
dan dimulai dengan memberikan bahan makanan yang bernilai gizi tinggi. Minuman tidak
diberikan bersamaan dengan makanan. Pemilihan bahan makanan yang tepat pada tahap ini
dapat memenuhi kebutuhan gizi kecuali kebutuhan energi.

Diet Hiperemesis III


 Diet hiperemesis III diberikan kepada pasien hiperemesis gravidarum ringan. Diet diberikan
sesuai kesanggupan pasien, dan minuman boleh diberikan bersama makanan. Makanan pada
diet ini mencukupi kebutuhan energi dan semua zat gizi.
Pemeriksaan diagnostik
Urinalisis: meliputi pemeriksaan keton, albumin, dan
berat jenis urine untuk menentukan adanya infeksi
dan atau dehidrasi
USG : mengkaji usia gestasi janin dan adanya gestasi
multipel, mendeteksi abnormalitas janin,
melokalisasi plasenta.
Kadar hemoglobin (HB) dan hematokrit (Ht)
Pemeriksaan elektrolit meliputi pemeriksaan
natrium, kalium, klorida dan protein.
Pemeriksaan Blood Urea Nitrogen (BUN)
Kadar HCG jika diduga kehamilan multiple atau mola
hidatiformis.
Komplikasi
• Dehidrasi berat
•  Ikterik
• Takikardia
• Suhu meningkat
• Alkalosis
• Kelaparan
• Gangguan emosional yang berhubungan dengan
kehamilan dan hubungan keluarga
• Menarik diri dan depresi
Penatalaksanaan
 Obat-obatan
Sedativa yang sering diberikan adalah phenobarbital, vitamin yang
dianjurkan adalah vitamin B1 dan B6.
 Isolasi
Penderita disendirikan dalam kamar yang tenang, tetapi cerah dan
peredaran udara baik. Kadang-kadang dengan isolasi saja gejala-gejala
akan berkurang atau hilang tanpa pengobatan.
 Terapi Psikologik
hilangkan rasa takut oleh karena kehamilan, kurangi pekerjaan serta
menghilangkan masalah dan konflik yang kiranya dapat menjadi latar
belakang penyakit ini.
 Cairan parenteral
Berikan cairan parenteral yang cukup elektrolit, karbohidrat dan protein
dengan glukose 5%
Konsep asuhan keperawatan

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN HYPERLIN


K.docx
Kasus hiperemesis gravidarum

Anda mungkin juga menyukai