Anda di halaman 1dari 25

KONSEP PERTUMBUHAN

SEBAGAI DASAR ANTROPOMETRI GIZI

OLEH :
PHEMBRIAH S. KEREH

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MANADO


JURUSAN GIZI
• TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa dapat menjelaskan konsep dasar pertumbuhan, baik
pertumbuhan linier maupun pertumbuhan masa jaringan
2. Mahasiswa dapat menjelaskan keunggulan dan kelemahan
pengukuran status gizi secara antropometri
3. Mahasiswa mampu melakukan pengukuran dengan benar
berbagai jenis parameter antropometri
4. Mahasiswa dapat menggunakan berbagai jenis indeks
antropometri
5. Mahasiswa dapat melakukan kontrol kualitas data antropometri
6. Mahasiswa dapat mengevaluasi indeks antropometri
7. Mahasiswa dapat membedakan pengklasifikasian status gizi
8. Mahasiswa dapat membedakan baku rujukan WHO-NCHS dan
baku rujukan
9. Mahasiswa dapat menggunakan antropometri untuk penilaian
status gizi
Konsep Pertumbuhan Sebagai dasar
Antropometri
1. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan
perubahan menjadi besar, jumlah ukuran dan fungsi
sel, organ maupun individu, yg diukur dengan
ukuran berat (gram, pound, kilogram), ukuran
panjang (cm, m), umur tulang dan keseimbangan
metabolik (retensi kalsium dan nitrogen tubuh).
Menurut Jelliffe D.B 1989, pertumbuhan adalah
peningkatan secara bertahap dari tubuh, organ dan
jaringan dari masa konsepsi sampai masa remaja.
Perkembangan (development) adalah
bertambahnya kemampuan skill dalam struktur
dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam
pola yang teratur dan dapat diramalkan sebagai
hasil proses pematangan. Ada pula yang
mendefinisikan bahwa perkembangan adalah
penampilan kemampuan (skill) yang diakibatkan
oleh kematangan sistem syaraf pusat, khususnya
diotak.
2. Faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan

• Pertumbuhan dipengaruhi oleh dua faktor yaitu : Faktor internal


dan faktor eksternal.
Faktor internal adalah : biologis, termasuk genetik dan faktor
eksternal seperti status gizi
1. Faktor Internal Genetik
Soetjiningsih (1998) mengatakan bahwa
faktor genetik merupakan modal dasar
mencapai hasil proses pertumbuhan.Melalui genetik
yang berada di dalam sel telur yang telah dibuahi,
dapat ditentukan kualitas dan kuantitas
pertumbuhan.
Faktor internal (genetik) antara lain termasuk
berbagai faktor bawaan yang normal dan
patologis, jenis kelamin, obstetrik dan ras atau
suku bangsa. Apabila potensi genetik ini dapat
berinterksi dalam lingkungan yang baik dan
otimal maka akan menghasilkan oertumbuhan
yang optimal pula.
2. Faktor Eksternal (lingkungan)
Faktor lingkungan sangat menentukan
tercapainya potensi genetik yang optimal.
Apabila kondisi lingkungan kurang mendukung
atau jelek, maka potensi genetik yang optimal
tidak akan tercapai. Lingkungan ini meliputi
bio-fisik-psikososial yang akan mempengaruhi
setiap individu mulai dari masa konsepsi
sampai akhir hayatnya.
• Menurut Soetjiningsih (1998), limgkungan
pranatal yang mempengaruhi pertumbuhan
janin mulai konsepsi sampai lahir, antara lain :
1. Gizi ibu pada saat hamil
2. Mekanis (kelainan bawaan dari bayi)
3. Toksin/zat kimia (obat-obatan bersifat
racun)
4. Endokrin (hormonal)
5. Radiasi (pengaruh radiasi pada bayi
sebelum umur 18 minggu)
6. Infeksi (malaria, aids virus hepatitis dll)
7. Stres
8. Anoreksia embrio (gangguann oksigenisasi
pada janin yang dpt menyebabkan BBLR
3. Faktor Lingkungan Pascanatal

• Kondisi janin pada saat prantal sangat


tergantung pada kondisi ibu. Berbeda dengan
pada saat pascanatal, kondisi bayi banyak
sekali dipengaruhi oleh faktor lingkungan.
• Pada masa pranatal, merupakan msa rawan
dalam proses tumbuh kembang anak,
khususnya pertumbuhan otak. Masa perinatal
adalah msa antara 28 minggu dalam
kandungan sampai 7 hari setelah dilahirkan.
• Faktor lingkungan pascanatal yang berpengaruh
terhadap pertumbuhan antara lain : lingkungan
biologis, lingkungn fisik, faktor psikologi, faktor
keluarga dan adat istiadat.
• Lingkungan biologis yang berpengaruh terhadap
pertumbuhan adalah ras, jenis kelamin, umur,
gizi, perawatan kesehatan, kepekaan terhadap
penyakit, penyakit kronis, fungsi metabolisme
yang terkait satu dengan yang lainnya,
• Lingkungan fisik yang dapat mempengaruhi
pertumbuhan adalah : cuaca, keadaan
geografis, sanitasi lingkungan, keadaan rumah
dan radiasi.
• Keadaan sanitasi lingkungan yang kurang baik
memungkinkan terjadinya berbagai jenis
penyakit antara lain diare, kecacingan, infeksi
saluran pencernaan.
• Faktor psikolsosial yang bberpengaruh pada tumbuh
kembang anak adalah stimulasi (ransangan),
motivasi, ganjaran atau hukuman, kelompok sebaya,
stres, lingkungan sekolah, cinta dan kasih sayang
serta kualitas interaksi keluarga.
• Faktor keluarga dan adat istiadat yang berpengaruh
pada tumbuh kembang anak antara lain : pekerjaan
atau pendapatan keluarga, stabilitas rumah tangga,
adat istiadat dll. Pengaruh lingkungan terhadap
tumbuh kembang anak dapat dilihat pada 3-1
• Unicef dan johson (1992) Membuat mosdel iterelasi
tumbuh kembang anak dengan melihat penyebab
dasar, sebab langsung dan tidak langsung.
• Sebab langsung adalah kecukupan makanan dan
keadaan kesehatan.
• Penyebab tidak langsung meliputi ketahanan
makanan keluarga, asuhan bagi ibu dan anak dan
pemanfaatan pelayanan kesehatan dan sanitasi
lingkungan
• Penyebab yang paling mendasar dari tumbuh
kembang anak adalah msalah struktur politik
dan ideologi serta struktur ekonomi yang
dilandasi oleh potensi sumberdaya. Model
interelasi tumbuh kembang anak dapat dilihat
pada bagan 3-2
• Disamping itu berbagai faktor sosial ekonomi ikut
mempengaruhi pertumbuhan anak. Faktor sosial
ekonomi tersebut antara lain : pendidikan,
pekerjaan, teknologi, budaya dan pendapat
keluarga. Faktor tersebut di atas akan berinterkasi
satu dengan lainnya sehingga dapat mempengaruhi
masukan zat gizi dan infeksi pada anak. Contoh
mekanisme faktor sosial ekonomi mempengaruhi
pertumbuhan anak dapat dilihat pada bagan 3-3.
• Jelliffe D.B (1989) membuat secara ringkas
faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan anak. Faktor-faktor tersebut
dapat dilihat pada tabel 3-1
Jenis-jenis Pertumbuhan
1. Pertumbuhan linier
Bentuk dari ukuran linier adalah ukuran yang
berhubungan dengan panjang. Contoh ukuran
linier adalah Panjang Badan (PB), Lingkar dada dan
Lingkar kepala. Ukuran linier yang rendah biasanya
menunjukkan keadaab gizi yang kurang akibat
kekurangan energi dan protein yang diderita waktu
lampau. Ukuran linier yang paling sering digunakan
adalah Tinggi badan (TB) atan Panjang Badan.
2. Pertumbuhan masa jaringan
bentuk dan ukuran masa jaringan adalah masa
tubuh. Contoh ukuran masa jaringan adalah Berat
badan (BB), Lingkar lengan Atas (LLA), dan tebal
lemak bawah kulit. Apabila ukuran ini rendah atau
kecil, menunjukkan keadaan gizi kurang akibat
kekurangan energi protein yang diderita pada waktu
pengukuran dilakukan. Untuk masa jaringan yang
paling sering digunakan adalah Berat Badan. Lebih
jelasnya dapat dilihat pada bagan 3-4
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai