Anda di halaman 1dari 22

Diskusi Panel 2

Blok Sistem Endokrin &


Metabolisme
Kelompok 6
1. Asrida Sakinah 8. Marta Lia Pusarini
2. Alvredo Sasajua 9. Nadya Isra Miranti
3. Arini Elfi 10. Nia Ashari
4. Alda Rizky Syaputri 11. Octaliana Sihaloho
5. Anggi Ekto R 12. M. Raflin
6. Dhea Fajria Khasanah 13. Sri Wulan Dari
7. Indah Kharunia 14. Putri Melina S

2
SKENARIO
Apa yang terjadi padaku
Seorang perempuan,usia 18 tahun, datng ke puskesmas dengan keluhan sering berdebar dan mudah lelah.
Pasien berasal dari daerah gondok endemis dan penduduk di lingkungan sekitarnya banyak menderita
kretinisme. Sejak satu tahun yang lalu, ada benjolan di leher depan sebesar telor ayam dan terasa nyeri .
Setelah berobat kedokter,nyerinya membaik. Setelah dilakukan pemeriksaan indeks wayne dan indeks
new castle, hasilnya tidak normal. Dokter puskesmas memberi obat antitiroid. Kemudian pasien dirujuk
ke RSUD dr. moewardi (RSDM).
Hasil pemeriksaan fisik di RSDM,terdapat benjolan di leher depan dan tidak nyeri tekan,terdapat
opthalmophaty dan dermatophaty. Dokter merencanakan pemeriksaan laboratorium,aspirasi jarum halus
dan ultrasonography kelenjar gondok. Apa kemungkinan diagnosis dan penatalaksanaan yang tepat untuk
pasien tersebut?apa kemungkinan gejala,tanda dan hasil laboratorium yang tampak pada pasien jika
kelenjar paratiroidnya ikut terangkat waktu operasi?

3
Terminologi Asing
1. Kretinisme :
2. Dermatopi :setiap kelainan kulit (dorland 29,214)
3. Ophtalmopati :setiap penyakit pada mata (dorland 29,553)
4. Ultrasonografi (USG) :pencitraan struktur dalam tubuh dengan mencatat gema
gelombang ultrasonic yang diarahkan ke dalam jaringan dan dipantulkan oleh
bidang jaringan yang menghasilkan perubahan densitas (dorland 29,808)
5. Indeks Wayne : suatu checklist yang berisi ada tidaknya gejala-gejala (jurnal of the
ASEAN federation of endocrine societies)

4
Rumusan Masalah

1. Mengapa indeks wayne dan indeks new castle
berhubungan dengan penyakit tiroid pada
skenario tersebut?
2. Apa yang menyebabkan adanya benjolan pada
leher sebesar telur ayam?
3. Mengapa diperlukan tindakan aspirasi jarum
halus dan USG?
4. Mengapa berat badan menurun akibat
hipertiroid?

5
Hipotesis
1. Karena memiliki checklist yang memiliki kemampuan untuk
membedakan antara kasus hipertiroid dan nonhipertiroid.
2. Terjadi karena peningkatan hormon
3. Untuk menentukan ganas/tidaknya suatu tumor
4. Karena terjadinya gangguan gastrointestinal
Skema
Definisi DD & DD Banding

Pemeriksaan fisik &


Epidemiologi
penunjang

Etiologi Hipertiriod Penatalaksanaan

Manifestasi klinis Komplikasi

patofisiologi Prognosis
Learning Objective
1. Mahasiswa Mampu Menjelaskan Definisi Hipertiroid
2. Mahasiswa Mampu Menjelaskan Epidemiologi Hipertiroid
3. Mahasiswa Mampu Menjelaskan Etiologi Hipertiroid
4. Mahasiswa Mampu Menjelaskan Manifestasi Klinis Hipertiroid
5. Mahasiswa Mampu Menjelaskan Patofisiologi Hipertiroid
6. Mahasiswa Mampu Menjelaskan Diagnosis dan Diagnosis Banding Hipertiroid
7. Mahasiswa Mampu Menjelaskan Pemeriksaan Fisik dan Penunjang Hipertiroid
8. Mahasiswa Mampu Menjelaskan Penatalaksanaan Hipertiroid
9. Mahasiswa Mampu Menjelaskan Komplikasi Hipertiroid
10. Mahasiswa Mampu Menjelaskan Prognosis Hipertiroid
Pembahasan
1. Mahasiswa Mampu Menjelaskan Definisi Hipertiroid

Tiroid adalah kelenjar yang berbentuk seperti kupu-kupu, letaknya berada


tepat di bagian depan leher. Tiroid menghasilkan hormon T3 dan T4.
Hormon tersebut berfungsi untuk membantu tubuh menggunakan energi,
menyeimbangkan suhu tubuh, membantu otak, jantung, serta organ-organ
lainnya berfungsi dengan baik. 
Hipertiroid adalah hipersekresi produksi hormon tiroid oleh kelenjar tiroid.

10
2. Mahasiswa Mampu Menjelaskan Epidemiologi Hipertiroid

Berdasarkan data dari Riskesdas tahun 2013 proporsi yodium dalah rumah tangga
mengalami peningkatan yaitu 1% pada tahun 2007 menjadi 5% pada tahun 2013,
dimana jumlah kasus kelebihan yodium tahun pada 2013 lebih banyak daripada tahun
2007. Keadaan Iodine Induced Hyperthyroidism dan risiko gangguan kesehatan
mengalami peningkatan dari 24,4% menjadi 66,8% yang artinya beberapa masyarakat
didapatkan status yodium yang dapat menyebabkan gangguan pada kesehatan tubuh
dan dapat menghambat produktivitas. Berdasarkan data di Jawa Tengah 0,5%
penduduk terdiagnosis hipertiroid dimana prevalensi perempuan cenderung lebih tinggi
daripada laki-laki (Erent et al., 2015).

11
3. Mahasiswa Mampu Menjelaskan Etiologi Hipertiroid

. Hipertiroidisme
penyebab tersering hipertiroidisme adalah penyakit graves.ini adalah suatu penyakit autoimun ketika tubuh
secara salah menghasilkan thyroid stimulating imunoglobin (TSI) Yang juga dikenal dengan long -acting 
thyroid stimulator (LATS), Suatu antibodi yang sasarannya adalah reseptor TSH di sel tiroid. (penyakit
autoimun adalah kondisi ketika sistem imun menghasilkan antibodi bagi salah satu jaringan tubuh sendiri).
TSI  merangsang sekresi dan pertumbuhan tiroid mirip dengan dilakukan oleh TSH . Namun tidak seperti
TSH ,TSI tidak dipengaruhi  inhibisi umpan balik negatif hormon tiroid sehingga sekresi dan pertumbuhan
tiroid berlanjut tanpa kendali.Meskipun lebih jarang , hipertiroidisme dapat terjadi karena kelebihan TRH 
atau TSH atau berkaitan dengan hipersekresi tumor tiroid .

12
4. Mahasiswa Mampu Menjelaskan Manifestasi Klinis Hipertiroid

• Riwayat tirotoksikosis sebelumnya


• Gejala umum: hiperpireksia, banyak keringat, penurunan berat, distres
napas, mudah lelah, lemah.
• Gejala saluran cerna: mual, muntah,diare, nyeri perut, ikterus.
• Gejala kardiovaskuler: aritmia, takikardi, hipertensi bisa berakhir dengan
hipotensi, syok, dan gagal jantung.
• Gejala neurologis: agitasi, hiper-refleksi, tremor, kejang sampai koma
• Tanda tirotoksikosis: exophthalmus dan goiter
• Faktor pencetus: sepsis, pembedahan, anestesi, terapi iodium radioaktif,
obat (pseudoefedrin, salisilat, kemoterapi), pemberian hormon tiroid
berlebihan, penghentian terapi antitiroid, ketoasidosis diabetik, trauma
langsung terhadap kelenjar tiroid.

13
5. Mahasiswa Mampu Menjelaskan Patofisiologi Hipertiroid

Penyebab hipertiroidisme biasanya adalah penyakit graves, goiter


toksika. Pada kebanyakan penderita hipertiroidisme, kelenjar tiroid
membesar dua sampai tiga kali dari ukuran normalnya, disertai dengan
banyak hiperplasia dan lipatan-lipatan sel-sel folikel ke dalam folikel,
sehingga jumlah sel-sel ini lebih meningkat beberapa kali dibandingkan
dengan pembesaran kelenjar. Juga, setiap sel meningkatkan kecepatan
sekresinya beberapa kali lipat dengan kecepatan 5-15 kali lebih besar
daripada normal.

14
6. Mahasiswa Mampu Menjelaskan Diagnosis dan Diagnosis
Banding Hipertiroid
Dari pemeriksaan anamnesis di dapatkan bahwa pasien, biasa nya mengalami :
•Iritabel
•Mudah berkeringat
•Sering buang air besar
•Banyak makan
•Penurunan berat badan
•Lemah dan lesu
•Kesuburan menurun

Pemeriksaan penunjang:

diagnosis Total T3 dan T4 TSH plasma Manifestasi klinik


Hipertiroidisme Tinggi Rendah Hipertiroid
Hipotiroidisme Rendah Tinggi Hipotiroid

Diagnosis banding hipertiroid


•TNG (Toxic Nodular Goiter)
•Goiter, diffusd toxic
•Thyroid papillary carcinoma
•Macro and micro pituitary adenoma
•Graves disease

15
7. Mahasiswa Mampu Menjelaskan Pemeriksaan Laboratorium
dan Pemeriksaan Penunjang Hipertiroid

Pemeriksaan penunjang
Untuk menegakkan diagnosa, perlu dilakukan pemeriksaan tentang ada
atau tidaknya pembesaran didaerah leher dan tes darah. Dalam tes darah, bila
kadar thyroxine stimulating horomone (TSH) melebihi 20 mikro-unit per liter,
berarti pasien terkena hipertiroid. Normalnya, kadar TSH 1-5 mikro-unit per
liter. Mengenai benjolan, perlu diperhatikan bagaimana benojolannya, sebab
pada penyakit hipertiroid, pembesaran yang terjadi merata disekitar leher.

Pemeriksaan laboratorium
• Darah rutin
• FT4 TSHs
• Gula darah
• Ureum, kreatinine, SGOT SGPT
• USG Leher
• Foto Thorax PA

16
8. Mahasiswa Mampu Menjelaskan Penatalaksanaan Hipertiroid
Hipertiroid neonatal
• Terapi harus segera dimulai untuk mencegah gagal jantung (jangka pendek) dan kraniosinostosis
serta gangguan kognitif di kemudian hari (jangaka panjang)
• Pilihan terapi adalah methimazole (MMI) dengan dosis 0.2-0.5 mg/kgBB/hari dibagi 1 sampai 3 dosis.
• Durasi terapi 2-4 minggu tapi bisa sampai 3 bulan.
• Jika MMI tidak tersedia atau terdapat efek samping terhadap MMI, maka bisa diberikan PTU hanya
untuk jangka pendek.
• Lugol iodine 1-3 tetes /hari bisa ditambahkan dalam kasus yang berat untuk menghambat sekresi
hormone tiroid.
• Jika terdapat gejala hiperaktivitas simpatetis seperti takikardi, hipertensi, kesulitan minum, maka
ditambahkan propranolol 2mg/kgBB/hari.
• Perawatan NICU diperlukan jika terdapat ketidakstabilan hemodinamik, gagal jantung atau gagal
nafas. Dalam kondisi ini bisa ditambahkan prednisolone 2 mg/kgBB dibagi 1-2 dosis terbagi.
• Pemberian terapi harus dititrasi sampai tercapai kondisi eutiroid.
• Pemberian Air susu ibu (ASI) tetap disarankan. B dibagi 1-2 dosis terbagi.
• Pemberian terapi harus dititrasi sampai tercapai kondisi eutiroid.
• Pemberian Air susu ibu (ASI) tetap disarankan.  

17
8. Mahasiswa Mampu Menjelaskan Penatalaksanaan Hipertiroid
Pemantauan
• Fungsi tiroid harus diukur setiap minggu sampai stabil dan sesudahnya diperiksa setiap 2 minggu.
• Perlu dievaluasi terhadap gangguan perkembangan, kraniosinostosis, dan mikrosefali.
• TRAb Setiap tahun.

Hipertiroid pada anak (penyakit Grave)


• Terapi medikamentosa
• Obat antitiroid diberikan sebagai terapi pilihan utama pada anak dengan PG.
• Apabila tidak mengalami remisi dalam 2 tahun lakukan dievaluasi terhadap kepatuhan pengobatan,
efek samping obat, dan dievaluasi kembali pengobatan yang diberikan. Dapat dipertimbangkan untuk
dilakukan tiroidektomi.
• Jika dalam keadaan tidak tersedia MMI, maka bisa diberikan PTU dengan dosis awal 5-
7mg/kgBB/hari dibagi 3 dosis dengan pengawasan ketat terutama terkait dengan fungsi hati.
• PTU harus dihentikan jika kadar transaminase meningkat 2-3 kali lipat di atas kadar normal dan gagal
membaik dalam 1 minggu setelah diulang tes tersebut.

18
9. Mahasiswa Mampu Menjelaskan Komplikasi Hipertiroid

Hipertiroid menyebabkan komplikasi terhadap jantung, termasuk fibrilasi


atrium dan kelainan ventrikel akan sulit dikontol.Pada orang Asia dapat terjadi
episode paralisis yang diinduksi kegiatan fisik atau masukan karbohidrat dan
adanya hypokalemia dapat terjadi sebagai komplikasi. Hiperkalsemia dan
nefrokalsinosis dapat terjadi.pria hipertioid dapat mengalami penurunan
libido,impotensi,dan berkurangnya jumlah sperma dan ginekomastia.

19
10. Mahasiswa Mampu Menjelaskan Prognosis Hipertiroid

Apabila tidak ditatalaksana optimal,kondisi tiroksokosis akan


mengakibatkan berbagai komplikasi,seperti penyakit jantung
tiroid,aritmia,krisis tiroid,dan aksoftalmos maligna. Terjadinya remisi
dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor sebelum pengobatan meliputi
ukuran struma. Kadar hormone sebelum terapi,penanda imunologi,jangka
waktu sebelum diobati,usia,jenis kelamin,oftalmopati,dan kebiasaan
merokok. Selain itu,faktor pengobatan seperti durasi,dosis,respon,dan
regimen terapi juga berpengaruh terhadap remisi.

20
Daftar Pustaka

Waspadji S. Pendekatan klinis dan pengelolaan tirotoksikosis.


Dalam : Naskah lengkap pelatihan penatalaksanaan penyakit-penyakit tiroid
bagi dokter umum.Jakarta : Interna Publishing:2008
Buku kapita selekta
http://spesialis1.ika.fk.unair.ac.id/wp-
content/uploads/2017/03/Panduan-Praktik-Klinis-Diagnosis-dan-
Tatalaksana-Hipertiroid.pdf
Buku Introduction to human physiology
Repository umy

21
Thanks! Kelompok

Any questions?

6
22

Anda mungkin juga menyukai