DIREKTORAT
BINA OPERASI DAN PEMELIHARAAN
DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM & PERUMAHAN RAKYAT
DASAR HUKUM
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1974
Tentang Pengairan
Pasal 3 :
1. Air, sumber air termasuk kekayaan alam di dalamnya
dikuasai oleh Negara.
2. Pemerintah berwenang untuk :
a.Mengelola serta mengembangkan kemanfaatan air dan
atau sumber-sumber air;
b.Menyusun mengesahkan, dan atau memberi izin
berdasarkan perencanaan dan perencanaan teknis tata
pengaturan air dan tata pengairan;
c.Mengatur, mengesahkan dan atau memberi izin
peruntukan, penggunaan, penyediaan air, dan atau
sumber-sumber air;
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1974
Tentang Pengairan (LANJUTAN)
d. Mengatur, mengesahkan dan atau memberi izin
pengusahaan air, dan atau sumber-sumber air;
e. Menentukan dan mengatur perbuatan-perbuatan hukum
dan hubunganhubungan hukum antara orang dan atau
badan hukum dalam persoalan air dan atau sumber-
sumber air;
Pasal 8
1.Tata Pengaturan Air dan Tata Pengairan serta Pembangunan
Pengairan disusun atas dasar perencanaan dan perencanaan
teknis yang ditujukan untuk kepentingan umum.
2.Hasil perencanaan dan perencanaan teknis yang berupa
rencana-rencana dan rencana-rencana teknis tata,
pengaturan air dan tata pengairan serta pembangunan
pengairan disusun untuk keperluan rakyat disegala bidang
dengan memperhatikan urutan prioritas
PERMEN PUPR NOMOR 06 TAHUN 2015
TENTANG EKSPLOITASI DAN PEMELIHARAAN
SUMBER AIR DAN BANGUNAN PENGAIRAN
Operasi prasarana sumber daya air terdiri atas kegiatan
pengaturan dan pengalokasian air dan sumber air;
Prinsip Dasar Pengalokasian air dan sumber air:
a. Mengutamakan alokasi air untuk pemenuhan kebutuhan
pokok sehari-hari dan irigasi bagi pertanian rakyat pada
sistem irigasi yang sudah ada;
b. Menjaga kelangsungan alokasi air untuk pemakai air lain
yang sudah ada; dan
c. Memperhatikan alokasi air untuk pemenuhan kebutuhan
pokok sehari-hari bagi penduduk yang berdomisili di
dekat sumber air dan/atau sekitar jaringan pembawa air
PERMEN PUPR NOMOR 06 TAHUN 2015
TENTANG EKSPLOITASI DAN PEMELIHARAAN
SUMBER AIR DAN BANGUNAN PENGAIRAN
RAAR merupakan rencana operasional dari RAAT pada
setiap sumber air yang menggambarkan besaran volume,
lokasi, dan waktu untuk memenuhi kebutuhan air dalam
periode yang ditetapkan sesuai dengan kondisi setempat.
RAAR ditetapkan dengan periode antara lain 7 (tujuh)
harian, 10 (sepuluh) harian, atau 15 (lima belas) harian.
RAAR diselenggarakan oleh pengelola sumber daya air
pada wilayah sungai yang bersangkutan.
Pengelola sumber daya air dapat melakukan
pengurangan, penambahan, atau penggiliran alokasi
sumber daya air.
RENCANA ALOKASI
SUMBER DAYA AIR RINCI (RAAR)
RAAR tidak dapat dilaksanakan apabila:
a.Ketersediaan air berkurang yang disebabkan oleh peristiwa
alam (seperti: musim kemarau panjang akibat anomali iklim);
b.Kerusakan jaringan sumber air dan prasarana sumber daya air
yang tidak terduga (seperti: tanah longsor yang menutupi
jaringan sumber air, tanggul jebol atau rusak); atau
c. Hal lain di luar pengelolaan sumber daya air berdasarkan
perintah dari Menteri, Gubernur atau Bupati/Walikota
(seperti: penanggulangan wabah penyakit, penanggulangan
kebakaran, evakuasi korban kecelakaan pada sumber air dan
prasarana sumber aya air).
PROSES PENGELOLAAN SDA SECARA MENYELURUH DAN TERPADU
OLEH:
Yang berwenang
KONSERVASI
Oleh: Kehut, Pertan, PU,
OLEH:
Pengelola
Perindtr, LH, masy, dsb Pras .SDA/PU
Kegiatan: agro dan sipil,
KEGIATAN: pengel kualitas air, dsb.
Konservasi SDA (fisik dan nonfisik) KEGIATAN:
Pendayagun SDA menerus:
Pengend Daya PENDAYAGUNAAN pengaturan,
Rusak Oleh: PU, Pertan, PLN, pengalokasian,
PDAM, Perhub, masy,
BERBASIS: WS dsb
penyediaan,
Kegiatan: pengemb pemeliharaan,
SIFAT/CIRI:
Komprehensif irigasi, pengemb air pemantauan,
minum, PLTA,, dsb evaluasi,
Lintas Sektor
Antisipatif
PENGENDALIAN
Koordinatif
DAYA RUSAK AIR
BERBASIS: WS
Partisipatif (kecuali pemel.
Oleh: PU, masy,
7 ASAS Kegiatan: strukrur prasarana)
dan nonstruktur
UMPAN
UMPAN
BALIK
ALUR PIKIR PENYUSUNAN
NERACA AIR DAN PENYELENGGARAAN ALOKASI AIR PADA
WILAYAH SUNGAI
A POLA WILAYAH
C D
Belum SUNGAI
ada Neraca Air 20-30
Tahunan
Ada
RENCANA
Belum PENGELOLAAN
ada WILAYAH SUNGAI
Neraca Air 5 Tahunan
ALOKASI AIR
HIDROLOGI
SEMENTARA Ada
POLA
ALOKASI AIR/ DATA &
NERACA AIR INFORM
Ada ASI
RAAG/RAAD
Tahunan
TKPSDA WS
IZIN (SIPPA)
NERACA AIR DAN ALOKASI AIR
Teknis penyelenggaraan
penyediaan air adalah rangkaian
kegiatan pengaturan air yang mencakup perencanaan,
pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian, pemantauan-
evaluasi, serta koordinasi. Neraca air merupakan informasi awal
yang disusun pada tahapan perencanaan dalam rangkaian
kegiatan penyelenggaraan alokasi air.
ILUSTRASI PENGGUNAAN AIR
PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI
PLTA
DATARAN
PENGEMBANGAN & BANJIR
O&P OLEH
PENGEMBANG
PLTA
PENGEMBANGAN & O&P OLEH
PEMERINTAH/PENGELOLA,
(KECUALI SISTEM IRIGASI TERSIER)
IRIGASI
PLTA
X
INDUSTRI PDAM
DATARAN
BANJIR
LAUT
MUATAN SURAT EDARAN DIRJEN SDA
NO. 04 TANGGAL 28 MEI 2012
2. Kelembagaan
a. Pengaturan kewenangan
b. Pembiayaan
c. Koordinasi
MUATAN SURAT EDARAN DIRJEN SDA
NO. 04 TANGGAL 28 MEI 2012
3. Sistem pelaporan
a. Laporan pelaksanaan
b. Laporan bulanan
c. Laporan khusus
Ketersediaan &
Kebutuhan
PENYUSUNAN MODEL AA
Pembuatan model Neraca
Air dengan
mempertimbangkan skala
prioritas dan skenario tahun
PENETAPAN PRIORITAS
Penetapan urutan dan
batasan prioritas yang
SOSIALISASI & UJI dapat ditoleransi
COBA
SIMULASI MODEL AA
Simulasi model Neraca Air
dengan mempertimbangkan
skala dan batasan prioritas
dan skenario tahun basah,
PEMBAHASAN DALAM
SIDANG PLENO TKPSDA
Berita acara
Rekomendasi
Dokument
RAAT
Penetapan
Draft
Penyiapan Dokumen Dokumen penyusunan RAAT
dokumen
RAAT RAAT RAAT
Pelaksanaan Alokasi Air
Dokumen
RAAR
Penetapan
SOP
Kalibrasi dan
uppdating tabel debit
DOK. PEMBAGIAN AIR
Pemberitahuan
besarnya distribusi air
di masing-masing titik
pemanfaat SDA
Persiapan &
Pelaksanaan Operasi
Pengawasan
Pengendalian
DOK Laporan
Penyelenggaraan
AA
OUTLINE
RENCANA ALOKASI AIR TAHUNAN
Outline Rencana Alokasi Air Tahunan
PELAKSANAAN KEGIATAN
RAAT/RAAR
STATUS PELAKSANAAN KEGIATAN
ALOKASI AIR
Progres Pelaksanaan Alokasi Air
Tahun 2014-2015
18% (6 B/BWS)
Keterangan:
Dokumen sudah ditetapkan oleh TKPSDA dan sudah
43% (14 B/BWS) A dilaksanakan di lapangan
12% (4 B/BWS) (Rekomtek, Irigasi, dll)
Dokumen sudah ditetapkan oleh TKPSDA tetapi
B belum dilaksanakan di lapangan
27% (9 B/BWS) Dokumen sudah disusun tetapi belum ditetapkan
C oleh TKPSDA
Dokumen belum disusun / belum sesuai outline
arahan Direktur Bina OP
D
1. BBWS/BWS menunjuk dan menetapkan penanggung jawab
penyelenggaraan alokasi sumber daya air
2. Menyiapkan perangkat pendukung (SDM, peralatan, pendanaan)
3. Menyiapkan RAAT dengan mengacu pada SE Dirjen SDA No.
04/SE/D/2012) dan Modul Alokasi Air
4. Prioritas pada wilayah sungai atau DAS yang penggunaan air relatif tinggi
5. Pembahasan RAAT di TKPSDA untuk mendapatkan rekomendasi.
6. Menyusun RAAR dengan masing-masing Pengguna air (misalnya untuk
irigasi setiap 10-15 hari)
7. Inventarisasi jenis, jumlah dan kepemilikan infrastruktur SDA (bendung,
bendungan dsb) yang dipakai dalam penyelengaraan alokasi air
8. KSO dengan instansi lain (BMKG) dan Pemerintah
Provinsi/Kabupaten/Kota terkait kewenangan pengelolaan.
TERIMA KASIH