Anda di halaman 1dari 19

HORMON DAN

UTEROTONIKA

Disusun oleh Andi Rama Mas Putra (062011133135/E)


HORMON
Pengertian Hormon

Senyawa organik yang dihasilkan dalam jumlah sedikit oleh sel-sel khusus, yang
disekresikan langsung ke dalam sistem peredaran darah didistribusikan ke bagian-
bagian tubuh untuk memicu pengaruh biologis tertentu.

Molekul hormon dilepaskan langsung ke aliran. darah, walaupun ada juga jenis hormon
yang disebut ektohormon (ectohormone) yang tidak langsung langsung dialirkan ke
aliran darah melainkan melalui sirkulasi atau difusi ke sel target.
Ciri - Ciri Hormon

• Dihasilkan dan disekresi ke darah oleh sel-sel endokrin dalam jumlah sedikit.

• Diangkut dan didistribusikan oleh darah menuju sel atau jaringan target.

• Berinteraksi dengan reseptor khusus yang terdapat dalam sel target.

• Dapat mempengaruhi aktivitas enzim-enzim tertentu.

• Dapat memberi pengaruh terhadap sel-sel target yang berlainan


Fungsi Hormon

• Mengontrol pertumbuhan tubuh

• Mengatur reproduksi

• Mempertahankan homeostasis

• Mengintegrasikan dan mengoordinasikan kegiatan antara sistem hormon dan saraf.


Mekanisme Kerja Hormon

• Hormon bekerja dengan mekanisme umpan balik. Kekurangan atau kelebihan


hormon tertentu dapat mempengaruhi produksi hormon yang lain. Hal ini disebut
homeostasis.
• Dalam darah ada hormon yang berikatan dengan protein transport = globulin dan
albumin
• Inaktivasi = biotransformasi di hati dan pembebasan hormon antagonis
• Kecepatan pembebasan = tergantung kebutuhan
Klasifikasi Hormon
• Sistem Endokrin
• Berfungsi untuk metabolisme
• Transport ke dalam sel
• Kecepatan reaksi dalam sel
• Pertumbuhan & sekresi sel
• Hipofisa Anterior
• GH : untuk pertumbuhan (berfungsi membentuk protein untuk metabolisme tubuh)
• ACTH : Mensekresi hormon korteks adrenal, memengaruhi metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak
• TSH : Mensekresi Tirosin
• Prolaktin: Meningkatkan pertumbuhan kelenjar mamae & produksi ASI
• FSH, LH : Meningkatkan pertumbuhan gonad untuk aktivitas reproduksi
• Hipofisa Posterior
• ADH/Vasopressin: mengontrol eksresi air melalui urine
• Oxitoksin: untuk kontraksi otot polos uterus, milk eject
4. ACTH (Asetilkolin)
• Jika stress, hormon ini jumlahnya akan meningkat (operasi/trauma)
• Release : eter, insulin, hist, ADH
• Sekresi : reserpin, morphin, chlorpromazinpentobarbital, dexametazon
• ACTH sintetik hanya digunakan untuk alergi, inflamasi, asma bronchial, rhematoid artritis
• Penggunaan obat kronik untuk antiinflamasi dan imunosupresi
5. Glucocorticosteroid
• Natural : kortisol (hidrokortison) > tubuh
• Sintetik : kortison, prednison, prednisolon, triamcinolon, betametazon, dexametazon
• Dapat berpotensi sebagai antiinflamasi
• Efek farmakologisnya, yaitu : metabolisme karbohidrat/protein/lemak, mineralocorticoid, antiinflamasi, anti
alergi, infeksi sekresi kelenjar, sistem saraf pusat, dan otot skelet
• Dalam penggunaan kurang dari 1 minggu, dapat menyebabkan ulcus peptikum, asam lambung dan pepsin
meningkat.
• Dalam penggunaan lama, dapat menyebabkan penurunan fungsi dan produksi dari kelenjar adrenal (supresi
kelenjar adrenal)
• Untuk penggunaan klinik, dipakai untuk mengobati asma bronchial, dermatitis/urticaria, rheumatoid arthritis,
dan addison’s disease
UTEROTONIKA
Pengertian Uterotonika

Uterotonika adalah obat- obat untuk memberikan pengaruh terhadap rahim atau uterus.
berupa ransangan kontraksi pada rahim dengan tujuan mempercepat usus kontraksi pada uterus dan mengatasi pendarahan pasca persalinan.

Obat ini dibagi menjadi 3 macam, Yaitu :


• Ergot Alkaloid
• Oksitosin
• Prostaglandin
Alkaloid Ergot
Berdasarkan efek dan struktur kimia alkaloid ergot di bagi menjadi 3 kelompok :

a. Alkaloid asam amino (ergotamin)

b. Derivat dehidro alkaloid asam amino (dihidro ergotamin)

C. Alkaloid amin (ergonovin)

Cara Kerja
1. Mempengaruhi otot uterus berkontraksi terus menerus sehingga memperpendek kala III

2. Menstimulasi otot-otot polos terutama dari pembuluh darah perifer dan rahim

3. Pembuluh darah mengalami vasokonstriksi sehingga tekanan darah naik dan terjadi efek oksitosik pada kandungan mature
Efek Samping
1. Kontraksi uterus
Kontraksi dapat terjadi dengan kuat sehingga resiko retensio plasenta akan meningkat keadaan ini di sebabkan oleh kontraksi segmen bawah uterus yang terjadi berurutan sehingga perlepasan plaenta terhalang.

2. Diare dan Muntah


Kerja methergin menyerupai kerja dopamin yang sering kali menimbulkan mual dan
muntah pada 20-30 % ibu melahirkan.
3. Penglihatan kabur
4. Sakit kepala
5. Kejang 7. Nadi lemah dan cepat

6.Hipotermi 8.Bingung

9. Koma

10. Meninggal
Dosis
• ORAL

0,2-0,4 mg , 2 -4 kali sehari selama 2 hari. M ulai kerja setelah 10 menit.

• Injeksi

IV : 0,2mg. Mulai kerja 40 detik.

IM : 0,2 mg, boleh diulang 24 jam bila perdarahan hebat mulai kerja 7-8 menit

Kontra Indikasi
1. Persalinan kala 1 dan 2

2. Hipersensitif

3. Penyakit vascular

4. Penyakit jantung parah

5. Penurunan fungsi paru

6. Penurunan hati dan ginjal


Sediaan Obat

• ergotamin tartrat:

• tablet oral 1 mg, tablet sublingual 2 mg , larutan obat suntik 0,5 mg /ml dalam ampul 1ml.

• Ergonovin maleat :

• suntikan 0,2 mg/ml, tablet 0,2 mg , disimpan pada suhu dingin .

• Metilergonovin maleat (methergin): ampul 0,2 mg/ml,tablet oral 0,2 mg.

• Metisergid maleat : tablet oral 2 mg

• Ergotamin tartrat: 1 atau 2 mg + 100 mg kafein


Oksitosin

• Berfungsi untuk merangsang otot polos uterus dan kelenjar mamae


• Hipofisis posterior menyimpan dan melepaskan oksitosin dan hormon ADH.

• Oksitosin merangsang frekuensi dan kekuatan kontraksi otot polos uterus dan kelenjar mamae .

• Efek ini tergantung dari kadar estrogen

• Uterus imatur kurang peka terhadap oksitosin

• Reseptor oksitosin terletak pada miometrium dalam membran plasma sel otot polos
Farmakodinamik
• M erangsang frekuensi dan kekuatan kontraksi otot polos uterus dan kelenjar mamae Kerja dipengaruhi oleh esterogen & progesteron

Indikasi
• Induksi partus aterm, mempercepat keluar plasenta, mengurangi perdarahan

Kontra indikasi
• Ut erus abnormal, uterus pernah dioperasi, plasenta previa.

Efek Samping
• Tetani uteri, hipertensi mendadak
Prostaglandin

Terbagi 2 jenis:
• PGF merangsang uterus hamil dan tidak

• PGE merelaksasi uterus tidak hamil dan merangsang kontraksi uterus hamil

• penggunaan prostaglandin di kebidanan terbatas pada PGE2 dan PGF2α

• PGE, merelaksasi jaringan uterus tidak hamil tetapi memperlihatkan efek oksitosik lebih kuat dari pada PGF2a pada kehamilan TM II dan IIl
Efek samping
• Meningkatkan suhu tubuh

• Dosis besar PGF2a menyebabkan hipertensi melalui kontraksi pembuluh darah, sebaliknya PGE2 menimbulkan vasodilatasi

Sediaan
• Dinoproston

- PGE2 →suppositoria vaginal, 20 mg; jelly

- Indikasi : pematangan serviks/induksi persalinan

- Aksi: 10 menit setelah dimasukkan ke vagina

- Absorpsi: dinding vagina


Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai