Anda di halaman 1dari 12

ALIRAN FILSAFAT REKONTRUKSIONISME

Zainal Abidin Sembiring Milala


NIM: 8214031005

Pascasarjana Administrasi Pendidikan


MK Pendekatan Sistem dalam Pendidikan
 Latar Belakang Masalah

 Dalam filsafat modern dikenal beberapa aliran-aliran diantaranya aliran

rekontrusionisme di zaman modern ini banyak menimbulkan krisis di berbagai


bidang kehidupan manusia terutama dalam bidang pendidikan dimana
keadaan sekarang merupakan zaman yang mempunyai kebudayaan yang
terganggu oleh kehancuran, kebingungan dan kesimpangsiuran.
RUMUSAN MASALAH
Latar belakang lahirnya aliran rekonstruksionisme
1. Apa yang dimaksud dengan Rekonstruksionisme
2. Siapa saja tokoh dari aliran rekonstruksionisme
3. Prinsip-Prinsip aliran Rekonstruksionisme
4. Pandangan rekonstruskionisme dan penerapannya dibidang
pendidikan.
5. Teori pendidikan rekonstruksionisme
Tujuan penulisan

1. Agar kita mengetahui latar belakang lahirnya


rekonstruksionisme
2. Agar mengetahui apa yang dimaksud dengan aliran
rekontruksionisme
3. Agar mengetahui siapa saja tokoh aliran rekontruksionisme
4. Agar mengetahui  prinsip-prinsip aliran Rekonstruksionisme
5. Agar mengetahui pandangan rekonstruksionisme dan
penerapannya dibidang pendidikan
6. Agar mengetahui teori-teori pendidikan rekonstruksionisme
Latar Belakang Aliran Rekontruksionisme
Rekonstrusionisme di pelopori oleh George Count dan Harold Rugg pada tahun 1930
yang ingin membangun masyarakat baru, masyrakat yang pantas dan adil.(  
http://fadliyanur.blogspot.com/2008/05/aliran rekonstrusionisme).
Pada mulanya rekonstruksionsime muncul dikarenakan terbitnya karya John Dewey
 yang berujudul Reconstruction in Philosophy pada tahun 1920. Ulusan tersebut
mendapat perhatian oleh George Counts dan Harold Rugg untuk membuat gerakan
sekitar tahun 1930-an, melalui keinginan George Counts dan Harold Rugg untuk
menjadikan lembaga pendidikan sebagai suatu media yang bertujuan menkonstruksi
masyarakat.
Pengertian Aliran Rekonstruksionisme

Kata rekonstruksionisme berasal dari bahasa inggris Reconstruct yang berarti menyusun


kembali. Dalam konteks filsafat pendidikan, aliran rekonstruksionisme merupakan suatu
aliran yang berusaha merombak tata susunan lama dengan membangun tata susunan
hidup kebudayaan yang bercorak modern.
Rekonstruksionisme berasal dari kata rekonstruksi yang memiliki arti pengembalian
seperti semula; penyusunan kembali. Dan isme yang berarti aliran atau ilmu. Maka dapat
disimpulkan bahwa rekonstruksionisme merupakan suatu aliran dalam filsafat pendidikan
yang berusaha untuk merombak atau menyusun kembali suatu tata susunan lampau dan
membangun tata susunan kebudayaan baru yang bersifat modern.
(https://www.kompasiana.com/baitinurfitria/)
Tokoh-tokoh Aliran Rekonstruksionisme

1. Aliran filsafat Rekonstruksionisme dipelopori oleh Goerge Count


dan Harold Rugg pada 1930
2. Caroline Pratt,
3. George Sylvester Count
4. Paulo Freire
Pandangan rekonstruskionisme dan penerapannya dibidang
pendidikan
 
Pandangan aliran filsafat pendidikan rekonstruksionisme terhadap pendidikan yaitu pertama kita harus
mengetahui pengertian dari filsafat.Yangmana filsafat merupakan induk dari segala ilmu yang mencakup
ilmu-ilmu khusus.Menurut pendapat Runes (1971:235), bahwa filsafat adalah keterangan rasional
tentang sesuatu yang merupakan prinsip umum yang kenyataannya dapat dijelaskan dengan
membedakan pengetahuan rasional dan pengetahuan empiris (sains).
Filsafat bagi pendidikan adalah teori umum sehingga dapat menjadi pilar bagi bangunan dunia
pendidikan yang berusaha memberdayakan setiap pribadi warga negara untuk mengisi format
kebudayaan bangsa yang didinginkan dan diwariskan.Aliran rekonstruksionisme adalah sepaham dengan
aliran perenialisme dalam tindakan mengatasi krisis kehidupan modern.
Aliran rekonstruksionisme berkeyakinan bahwa tugas penyelamatan dunia merupakan tugas semua umat
manusia atau bangsa. Karenanya pembinaan kembali daya intelektual dan spiritual yang sehat akan
membina kembali manusia melalui pendidikan yang tepat atas nilai dan norma yang benar pula demi
generasi sekarang dan generasi yang akan datang, sehingga terbentuk dunia baru dalam pengawasan
umat manusia.
Teori pendidikan rekonstruksionisme
1. Pendidikan harus di laksanakan dan sekarang dalam rangka menciptakan tata sosial baru yang akan
mengisi nilai-nilai dasar budaya kita, dan selaras dengan yang mendasari kekuatan-kekuatan
ekonomi, dan sosial masyarakat modern.
2. Masyarakat baru harus berada dalam kehidupan demokrasi sejati dimana sumber dan   lembaga
utama dalam masyarakat dikontrol oleh warganya sendiri.
3. Anak, sekolah, dan pendidikan itu sendiri dikondisikan oleh kekuatan budaya dan sosial.
4. Guru harus menyakini terhadap validitas dan urgensi dirinnya dengan cara bijaksana dengan   cara
memperhatikan prosedur yang demokratis
5. Cara dan tujuan pendidikan harus diubah kembali seluruhnya dengan tujuan untuk menemukan
kebutuhan-kebutuhan yang berkaitan dengan krisis budaya dewasa ini, dan untuk menyesuaikan
kebutuhan dengan sains sosial yang mendorong kita untuk menemukan nilali-nilai dimana manusia
percaya atau tidak bahwa nilai-nilai itu bersifat universal.
6.  meninjau kembali penyusunan kurikulum, isi pelajaran, metode yang dipakai, struktur
administrasi, dan cara bagaimana guru dilatih. (Hadi, 2009)
KESIMPULAN
Rekonstruksionisme berasal dari bahasa Inggris reconstruct yang berarti menyusun kembali. Dalam
konteks filsafat pendidikan aliran rekonstruksionisme adalah suatu aliran yang berusaha merombak tata
susunan lama dan membangun tata susunan hidup kebudayaan yang bercorak modern. Melalui
lembagai dan proses pendidikan, rekonstruksionisme ingin merombak tata susunan lama dan
membangun tata susunan hidup kebudayaan yang sama sekali baru.
Adapun implikasi aliran ini dalam dunia pendidikan diantaranya yaitu: misi sekolah adalah untuk
meningkatkan rekonstruksi sosial, pendidikan bertanggung jawab dalam menciptakan aturan sosial
yang ideal, kurikulum sekolah tidak boleh didominasi oleh budaya mayoritas maupun oleh budaya yang
ditentukan atau disukai karena semua budaya dan nilai-nilai yang berhubungan berhak untuk
mendapatkan tempat dalam kurikulum, guru harus menunjukkan rasa hormat yang sejati atau ikhlas
terhadap semua budaya baik dalam memberi pelajaran maupun dalam hal lainnya.
SARAN

Setelah mempelajari aliran rekonstruksionisme, maka sebagai calon guru PMTK


seharusnya mampu memahami dan kelak mampu menerapkannya. Seorang guru harus
mampu menyadarkan peserta didik terhadap masalah-masalah yang dihadapi, seorang guru
harus membantu peserta didik mengidentifikasi masalah-masalah untuk dipecahkan. Guru
juga harus mampu mendorong peserta didik untuk dapat berpikir tentang alternatif-
alternatif dalam memecahkan masalah di kehidupan modern ini.
 

 
1.TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai