Anda di halaman 1dari 13

LABA By :

(INCOME)
1. Dita Refa Oktavia (1902106003)
2. Aprilya Sinta Bella (1902106011)
3. Kristina Ela Cempakasari (1902106020)
Subab :
01 02 03 04
Tujuan Konsep Laba Konsep Laba Konsep Laba
Pelaporan Laba Konvensional dalam Tataran dalam Tataran
Semantik Pragmatik

05 06
Laba dan Teori Penyajian Laba
Entitas
A. Tujuan Pelaporan Laba
Dalam kenyataannya, para pemakai mempunyai konsep laba dan model pengambilan keputusan yang berbeda-beda.
Apapun pengertian dan cara pengukurannya, laba akuntansi dengan berbagai interpretasinya diharapkan dapat digunakan
antara lain sebagai :
1. Indikator efisiensi penggunaan dana yang tertanam dalam perusahaan yang diwujudkan dalam tingkat kembalian atas
investasi (rate of return on invested capital)
2. Pengukur prestasi atau kinerja badan usaha dan manajemen
3. Dasar penentuan besarnya pengenaan pajak
4. Alat pengendalian alokasi sumber daya ekonomik suatu negara
5. Dasar penentuan dan penilaian kelayakan tarif dalam perusahaan publik
6. Alat pengendalian terhadap debitor dalam kontrak utang
7. Dasar kompensasi dan pembagian bonus
8. Alat motivasi manajemen dalam pengendalian perusahaan
9. Dasar pembagian deviden.
Pendekatan yang harus
dipertimbangkan dalam akuntansi laba
yaitu
01 02
Satu laba untuk berbagai tujuan Beda tujuan beda laba (different
(single income for different purpose) incomes for different purposes)
B. Konsep Laba Konvensional

Laba akuntansi yang sekarang berjalan (konvensional) masih problematik secara teoritis. Laba
akuntansi mempunyai beberapa kelemahan berikut :
1.Laba akuntansi belum didefinisi secara semantik dan jelas sehingga laba tersebut secara
intuitif dan ekonomik bermakna
2.Penyajian dan pengukuran laba masih difokuskan pada pemegang saham biasa atau residual
3.Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU) sebagai pedoman pengukuran laba masih
memberi peluang untuk terjadinya inkonsistensi antarperusahaan
4.Karena didasarkan pada konsep kos historis, laba akuntansi secara umum belum
memperhitungkan pengaruh perubahan daya beli dan harga
5.Dalam menilai kinerja perusahaan secara keseluruhan, investor dan kreditor memandang
informasi selain laba akuntansi juga bermanfaat atau bahkan lebih bermanfaat sehingga
ketepatan laba akuntansi belum menjadi tuntutan yang mendesa
C. Konsep Laba dalam Tataran Semantik
1. Pengukur
Kinerja

Pada tataran ini, teori berusaha


untuk menjawab pertanyaan Investor dan kreditor merupakan pihak yang dituju dalam pelaporan keuangan.
apakah yang harus dipresentasi Kinerja perusahaan merupakan manifestasi dari kinerja manajemen sehingga laba
oleh laba. Pemkanaan laba dapat pula diinterpretasi sebagai pengukur keaktifan dan keefisienan manajemen
akhirnya akan menentukan dalam mengelola sumber daya yang dipercayakan kepadanya.
pemaknaan laba secara sintaktik
Efisiensi adalah kemampuan menciptakan keluaran (output) tertinggi dengan
yaitu pengukuran dan sumber daya tertentu sebagai masukan (input). Bila keluaran atau sasaran tertentu
penyajiannya. telah ditentukan, efisiensi adalah kemampuan mencapai keluaran tersebut dengan
sumber daya minimum yang dimungkinkan. Dalam akuntansi, laba dimaknai
dan diinterpretasi sebagai pengukur efisiensi oleh investor dalam bentuk
kembalian atas investasi (return on investment atau ROI). Bagi manajemen,
efisiensi dapat diinterpretasikan sebagai pengukur efisiensi penggunaan sumber
daya dalam bentuk kembalian atas aset (return on asset atau ROA). Bagi kreditor,
efisiensi dapat ditunjukkan dengan tingkat bunga (return on loan atau ROL).
Jadi, laba dapat merepresentasi kinerja
efisiensi karena laba menentukan ROI,
ROA dan ROL sebagai pengukur
efisiensi. Karena kegiatan usaha sangat
kompleks, laba dipandang cukup kaya
(komprehensif) untuk merepresentasi
pengukur efisiensi. Namun validitas
pengukur efisiensi tersebut bergantung
pada bagaimana laba dan tingkat
investasi diukur serta dari sudut pandang
siapa informasi efisiensi ditujukan
2. Konfirmasi
Harapan
Investor
Akuntansi menganut asas akrual untuk mendapatkan suatu
angka yang lebih bermakna secara ekonomik daripada
Perekayasaan pelaporan juga berusaha menyediakan sekedar kenaikan atau penurunan kas dalam suatu periode.
informasi untuk meyakinkan bahwa harapan- Angka laba akan bermakna kalau ia merepresentasi
harapan investor atau pemakai lainnya di masa lalu perubahan kemakmuran atau penciptaan nilai sebagai hasil
tentang kinerja perusahaan memang terealisasi. kinerja ekonomik suatu kesatuan usaha. Secara teknis,
Dengan demikian, laba dapat diinterpretasi sebagai perubahan kemakmuran atau nilai diwujudkan dalam
sarana untuk mengkonfirmasi harapan-harapan kegiatan produktif (menghasilkan barang dan jasa).
tersebut.
Perekayasaan akuntansi mengharapkan bahwa laba
akuntansi akan mendekati laba ekonomik atau paling tidak
merupakan estimator yang baik untuk laba ekonomik.
Artinya, perubahan laba akuntansi diharapkan merefleksi
pula perubahan ekonomik perusahaan. Dengan demikian,
laba akuntansi masih tetap bermanfaat bagi investor yang
mungkin lebih berkepentingan dengan laba ekonomik.
3. Estimator
Laba akuntansi dihitung atas dasar depresiasi akuntansi
Laba
(alokasi) dan laba ekonomik dihitung atas dasar depresiasi
Ekonomik
ekonomik (penurunan nilai
3.1 Makna Laba 1. Pengantar Konsep Laba

Dalam praktiknya fungsi akuntansi adalah


melakukan pengukuran kinerja atau prestasi
management perusahaan. Produk akuntansi
yaitu laporan keuangan diharapkan dapat
memberikan tolak ukur secara jelas terhadap
prestasi perusahaan. Faktor pengukuran income
atau laba dapat menjadi tolak ukur dalam
laporan keuangan

2. Definisi Laba

Laba merupakan suatu konsep akuntansi yang


memiliki berbagai sudut pandang, tergantung
dari siapa yang menilai dan bagaimana tujuan
penilaiannya tersebut. O
3. Karakteristik Laba

01
Kenaikan kemakmuran yang
02
Perubahan terjadi dalam
03
Perubahan dapat dinikmati,
dimiliki atau dikuasai suatu suatu periode sehingga harus didistribusi, atau ditarik oleh
entitas diidentifikasi kondisi entitas yang menguasai
kemakmuran awal dan kemakmuran, asalkan
kemakmuran akhir kemakmuran awal
dipertahankan
Konsep ini dilandasi oleh gagasan bahwa entitas berhak
mendapatkan kembalian/ imbalan atau return dan
menikmati iya setelah kapital dipertahankan keutuhannya
atau pulih seperti sedia kala. Konsep ini mempunyai arti
3.2 Laba dan Kapital penting dan konsekuensi dalam beberapa hal yang saling
berkaitan, sebagai berikut :
Kapital dapat dipandang sebagai sediaan 1.Membedakan antara kembalian atas investasi dan
pengembalian investasi.
kemakmuran pada saat tertentu, sementara laba
2.Memisahkan dan membedakan transaksi operasi dalam
dapat diasosiasi dengan aliran kemakmuran. Jadi,
arti luas dengan transaksi pendanaan dari pemilik.
laba adalah aliran potensi jasa yang dapat 3.Menjamin agar laba yang dapat didistribusikan tidak
dinikmati dalam kurun waktu tertentu dengan mengandung pengembalian investasi.
tetap mempertahankan tingkat potensi jasa mula- 4.Memungkinkan penentuan jumlah penyesuaian kapital
mula. untuk mempertahankan kemampuan ekonomi.
5.Memungkinkan penggunaan berbagai dasar pemikiran
untuk menentukan tingkat kapital pada saat tertentu.
6.Memungkinkan penerapan pendekatan aset-kewajiban
secara penuh dalam pemaknaan laba sehingga angka laba
akuntansi akan mendekati angka laba ekonomi
Alternative Resources
Here’s an assortment of alternative resources which style fits that of this template
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai