Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN UJIAN PROPOSAL THESIS

MODEL PENGUATAN SOLIDARITAS ANAK NEGERI UNTUK


MALUKU (SAGU-MALUKU) BERBASIS KEARIFAN LOKAL
DALAM MUSYAWARAH RENCANA PEMBANGUNAN
Study Kasus Di Negeri Manusa, Kecamatan
Inamosol Kabupaten Seram Bagian Barat
Provinsi Maluku
Oleh :
Yohanis Maketake
NRP : 19.01.018

PASCASARJANA
MAGISTER TERAPAN PEKERJAAN SOSIAL
POLTEKESOS BANDUNG 2021

The Power of PowerPoint | thepopp.com


BAB I
Latar Belakang
Sejak reformasi, sikap dan perhatian negara terhadap masyarakat lokal memang
berubah. Negara pasca orde baru dalam beberapa kebijakannya menganggap bahwa
rezim sebelumnya telah melakukan kekeliruan dalam proses pembangunan bangsa
dengan menggunakan sistem top-down namun pasca reformasi sistem top-down
tersebut dianggap tidak lagi efektif oleh negara dengan hadirnya kebijakan
desentralisasi yang mana sistem buttom-up kemudian diusung dan dipopulerkan oleh
rezim reformasi. Sistem tersebut, paling tidak secara teori, menekankan pentingnya
mengedepankan aspirasi atau kepentingan rakyat dalam pembangunan nasional.
Negara telah mendeklarasikan bahwa partisipasi semua pemangku kepentingan
sampai tingkat paling bawah dalam kebijakan pembangunan adalah keharusan. Ide
pentingnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan, sekali lagi paling tidak
secara teori termaktub dalam undang undang No. 25 tahun 2004 tentang sistem
perencanaan pembangunan nasional dan dalam undang-undang no. 32 tahun 2004
tentang pemerintah daerah. Kedua undang-undang tersebut mengamanatkan kepada
pemerintah daerah untuk menyusun rencana pembangunan jangka panjang (RPJPD),
rencana pembangunan jangka menengah (RPJMD), dan rencana kerja pemerintah
daerah (RKPD). Dalam proses penyusunan perencanaan pembangunan, kordinasi
antar instansi dan partisipasi masyarakat adalah kewajiban. Untuk implementasi
kedua undang-undang tersebut kemudian dibentuklah suatu program yang disebut
Musyawarah Perencanaan Pembangunan (MUSRENBANG).
Lanjutan...

• Dari itulah selama berpuluh tahun pikiran ini mendominasi strategi


pembangunan masyarakat dengan maksud terjadinya percepatan perubahan
(changing acceleration) kehidupan mereka akan tetapi dalam proses itu
banyak sekali kegagalan dalam proses implementasi kebijakan hingga
program karena gagasan itu merupakan perubahan yang didatangkan dari
luar dengan paradigma yang tidak tersistem dengan jejaring akar budaya
kehidupan yang ada dalam masyarakat bahkan yang banyak berubah
sebagian oknum birokrat yang terlibat dengan program yaitu menjadi kaya
bahkan kaya raya, sementara masyarakat lokal yang dibina tidak banyak
perkembangan bahkan banyak yang berdampak bergesernya sejumlah nilai
dan norma budaya lokal yang baik kepada kejelekan seperti gotong royong
dalam pengolahan sawah pertanian berubah menjadi individual dan
ketergantungan kepada pebisnis. Ini terjadi karena ketidaktuntasan secara
sistemik yang holistik bahkan jika dihitung dengan jujur, triliunan rupiah
dana yang dikeluarkan tidak efektif ditambah dengan penguapan berupa
penyimpangan hingga penyelewengan yang menyebabkan kepincangan
ikatan sosial sehingga menimbulkan masalah sosial berupa kemiskinan,
pengangguran, pendidikan, kriminalitas, dan kesenjangan sosial ekonomi.
Lanjutan...
Hal ini dapat dilihat dari
 Musrenbang telah dijadikan komoditi politik
 Keterbatasan alokasi dana/anggaran
 Prioritas program
 Tingkatan/level
 Rentang geografis
 SDM maupun SDA
Alasan peneliti mengangkat permasalahan musrembang disebabkan karena
1. Gagasan pembangunan seharusnya berasal dari masyarakat desa sendiri,
bukan hasil intervensi pihak luar desa, terutama pemerintah pusat.
2. Kegiatan pembangunan pedesaan terutama dilakukan oleh lembaga-
lembaga sosial yang berkembang di masyarakat desa sendiri, sesuai
sistem sosial yang berlaku.
3. Sumber dana pembangunan pedesaan adalah dari masyarakat desa
sendiri, karena itu yang dipentingkan adalah kinerja bukan target,
pemerintah dan pemerintah daerah memberikan fasilitas yang diperlukan
desa.
4. Program-program pembangunan pedesaan diimplementasikan secara
gradual, bersifat lokal, sesuai dengan kondisi yang ada.
Lanjutan...
5. Program-program pembangunan pedesaan tidak dibakukan, tetapi
diintroduksi dengan kesepakatan masyarakat desa, tidak dipaksakan dan
menempatkan kegagalan sebagai pelajaran yang sangat berharga.
Apabila pendekatan tersebut yang hendak dikembangkan, maka langkah awal
yang perlu dilakukan adalah mengidentifikasi komunitas (stakeholders)
yang ada dalam kehidupan masyarakat desa. Setelah itu langkah
selanjutnya adalah melakukan pemberdayaan.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka dipandang perlu untuk peneliti
menawarkan desain model rekayasa teknologi berbasis kearifan lokal
untuk melengkapi permasalahan sebelumnya dan melakukan pembaharuan
terhadap program-program pelayanan selama ini dengan judul “Model
Penguatan Solidaritas Anak Negeri Untuk Maluku (Sagu-Maluku)
Berbasis Kearifan Lokal Dalam Musyawarah Rencana Pembangunan
“Study kasus di Negeri Manusa Kecamatan Inamosol, Kabupaten Seram
Bagian Barat Provinsi Maluku”.
Lanjutan...
Rumusan Masalah
• Bagaimana solidaritas anak negeri untuk Maluku (Sagu-Maluku) berbasis
kearifan lokal dalam musyawarah rencana pembangunan di Negeri
Manusa?
• Bagaimana kebutuhan penguatan solidaritas anak negeri untuk Maluku
(sagu-Maluku) berbasis kearifan lokal dalam musyawarah rencana
pembangunan di Negeri Manusa?
• Bagaimana rencana penguatan solidaritas anak negeri untuk Maluku (sagu-
Maluku) berbasis kearifan lokal dalam musyawarah rencana pembangunan
di Negeri Manusa?
• Bagaimana implementasi penguatan solidaritas anak negeri untuk Maluku
(sagu-Maluku) berbasis kearifan lokal dalam musyawarah rencana
pembangunan di Negeri Manusa?
• Bagaimana model penguatan solidaritas anak negeri untuk Maluku (sagu-
Maluku) berbasis kearifan lokal dalam musyawarah rencana pembangunan
di Negeri Manusa?
Lanjutan...
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan Penelitian
• Solidaritas anak negeri untuk Maluku (Sagu-Maluku) berbasis kearifan
lokal dalam musyawarah rencana pembangunan di Negeri Manusa?
• Kebutuhan penguatan solidaritas anak negeri untuk Maluku (sagu-
Maluku) berbasis kearifan lokal dalam musyawarah rencana
pembangunan di Negeri Manusa?
• Rencana penguatan solidaritas anak negeri untuk Maluku (sagu-Maluku)
berbasis kearifan lokal dalam musyawarah rencana pembangunan di
Negeri Manusa?
• Implementasi penguatan solidaritas anak negeri untuk Maluku (sagu-
Maluku) berbasis kearifan lokal dalam musyawarah rencana
pembangunan di Negeri Manusa?
• Model penguatan solidaritas anak negeri untuk Maluku (sagu-Maluku)
berbasis kearifan lokal dalam musyawarah rencana pembangunan di
Negeri Manusa?
Lanjutan...
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Manfaat Penelitian
• Bagi penulis, penelitian ini bermanfaat melatih dan mengembangkan
kemampuan berfikir ilmiah dan kemampuan untuk menuliskannya dalam
bentuk karya ilmiah, untuk merespon permasalahan sagu Maluku dalam
musrenbang di Negeri Manusa Kecamatan Inamosol.
• Bagi Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung, penelitian ini bermanfaat
sebagai referensi bagi mahasiswa yang tertarik dalam bidang ini.
• Bagi Pemerintah, penelitian ini bermanfaat sebagai bahan masukan dan
pertimbangan dalam membangun solidaritas anak negeri untuk Maluku
(sagu-Maluku) untuk pelaksanaan Musyawarah Perencanaan
Pembangunan berbasis kearifan lokal tahun berikutnya khususnya di
negeri Manusa Kecamatan Inamosol Kabupaten Seram Bagian Barat
Provinsi Maluku.
BAB II

• Menurut Durkheim dalam (Yusuf Zainal Abidin, 2014). Solidaritas adalah


perasaan emosional dan moral yang terbentuk pada hubungan individu atau
kelompok berdasarkan rasa saling percaya, kesamaan tujuan dan cita cita,
adanya kesetiakawanan dan rasa sepenanggungan
• Sedangkan menurut Jamaluddin (2017), bentuk solidaritas yang banyak kita
temui di masyarakat misalnya adalah gotong-royong. Gotong royong adalah
rasa dan pertalian sosial yang sangat teguh dan terpelihara bahkan gotong-
royong lebih banyak dilakukan di desa dari pada di kota diantara anggota-
anggota golongan itu sendiri.
• Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa solidaritas adalah
sikap kesetiakawanan atau kebersamaan, dalam kepentingan bersama serta
rasa simpati terhadap suatu kelompok tertentu. Solidaritas muncul ketika
individu merasa cocok terhadap individu yang lain yang akhirnya melahirkan
sebuah kesepakatan bersama untuk saling berkomitmen dalam suatu tujuan.
Lanjutan...

• Menurut Geertz, (2007). Bahkan kearifan lokal merupakan entitas yang sangat
menentukan harkat dan martabat manusia dalam komunitasnya.
• Sedangkan menurut Kriyantoro (2014), memberikan pengertian bahwa kearifan
lokal (local wisdom atau local genius) merupakan pemikiran atau ide setempat
(lokal) yang mengandung nilai-nilai bijaksana, kreatif, kebaikan, yang
terinternalisasi secara turun temurun (mentradisi). Nilai-nilai tersebut dipercaya
mengandung kebenaran sehingga diikuti oleh anggota masyarakatnya, kearifan
lokal ini yang bisa disebut nilai-nilai luhur masyarakat yang berfungsi sebagai
landasan filsafat perilaku yang baik menuju harmonisasi.
• Berdasarkan uraian singkat di atas, maka dapat dikatakan bahwa kearifan lokal
pada dasarnya sebagai wujud keberlangsungan dan eksistensi nilai-nilai
kerjasama dalam kehidupan sosial, khususnya dalam berbagai aktivitas
kemasyarakat sebagai basis nilai dan sekaligus modal sosial dalam rangka
merajut intergras dan kohesi sosial ditengah masyarakat modernisasi dan
globalisasi.
Lanjutan...

• Menurut Maya Rostanti dan Nandang Suherman (2008), bahwa pengertian


musrenbang adalah forum dimana masyarakat dapat menyampaikan
aspirasi mereka, dalam proses pembangunan yang akan dilaksanakan
sebagaimana yang seharusnya dilakukan pemerintah serta sebaliknya yang
harus dilakukan masyarakat dalam pembangunan yang akan dilaksanakan.
• Sedangkan menurut Indra Bastian (2009:34) bahwa musrenbang yang
harus dilalui dalam perencanaan dan penganggaran daerah adalah
Musrenbang tingkat desa/kelurahan, Musrenbang tingkat kecamatan,
Musrenbang forum SKPD, Musrenbang tingkat kabupaten/kota, dan
Musrenbang tingkat provinsi.
• Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa musyawarah
perencanaan pembangunan adalah suatu proses untuk menentukan
kegiatan-kegiatan pembangunan yang tepat melalui urutan pilihan dengan
memperhitungkan sumber daya yang tersedia guna mencapai tujuan-tujuan
pembangunan.
Lanjutan...
Peranan yang dilakukan pekerja sosial menurut Zastrow dalam Huraerah (2011 :
163) adalah sebagai berikut :
• Enabler: Membantu masyarakat untuk dapat mengartikulasikan atau
mengungkapkan kebutuhan-kebutuhan mereka, menjelaskan dan mengidentifikasi
masalahmasalah mereka, dan mengembangkan kemampuan mereka agar dapat
menangani masalah yang mereka hadapi secara lebih efektif.
• Broker: Menghubungkan individu-individu dan kelompok yang membutuhkan
pertolongan dengan pelayanan masyarakat.
• Expert: Menyediakan informasi dan memberikan saran-saran dalam berbagai area.
• Social planner: Mengumpulkan fakta-fakta tentang masalah sosial dan
menganalisis masalah sosial tersebut serta menyusun alternatif tindakan yang
rasional dslam menangani masalah tersebut.
• Advocate: Peranan ini adalah peranan yang aktif dan terarah, dimana community
organizer/community worker melaksanakan fungsinya sebagai advocate yang
mewakili kelompok masyarakat yang membutuhkan pertolongan atau pelayanan.
• The Activist: Melakukan perubahan yang mendasar dan seringkali tujuannya
adalah pengalihan sumber daya ataupun kekuasaan pada kelompok masyarakat
yang kurang beruntung (disadvantaged group).
BAB III

Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Menurut Bodgman


dan Taylor dalam Moleong (2005) menjelaskan bahwa penelitian kualitatif
adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-
kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Metode
kualitatif dipilih karena peneliti ingin menggambarkan hal yang sangat
spesifik dan menggunakan pendekatan bersama lingkungan sehingga
terdapat keterlibatan didalamnya untuk bersama-sama menentukan pola
baru yang pada akhirnya bisa digunakan untuk menyusun model
pendekatan dalam menangani permasalahan tersebut.
Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian partisipatif (Participatory
action research). Menurut pendapat yang dikemukakan oleh Chein, Cook
dan Harding (1982) dalam Madya (2011), penelitian tindakan partisipatif
merupakan penelitian dimana peneliti terlibat dalam situasi penelitian sejak
dari awal sehingga dapat lebih memahami dan menghayati situasi yang
terjadi.
Lanjutan...
Pelaksanaan penelitian ini dilakukan dengan mengikuti tahapan yang
dimulai dari tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap pengakhiran.
• Kegiatan tahapan yang akan dilakukan dimulai dengan cara memahami
kondisi permasalahan setelah itu dilakukan intervensi. Kegiatan
perencanaan akan dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu penentuan
tujuan, penentuan sasaran, penentuan indikator keberhasilan, penentuan
langkah-langkah kegiatan melalui sebuah diskusi.
• Perencanaan kemudian diwujudkan dalam sebuah implementasi kegiatan
tindak yang merupakan upaya untuk penguatan solidaritas anak negeri
untuk Maluku berbasis kearifan lokal dalam musrenbang. Sehingga tujuan
besar dari penelitian dapat tercapai, pada penelitian ini juga melakukan
pengamatan terhadap situasi dan keadaan pada pelaksanaannya.
• Kegiatan tahapan pengakhiran diperlukan sebagai ukuran dalam melihat
pencapaian tujuan serta dapat digunakan pula sebagai rekomendasi untuk
kembali kepada siklus awalnya. Sedangkan evaluasi hasil ditujukan untuk
mengetahui ketercapaian tujuan program sesuai dengan indikator
keberhasilan program yang telah ditetapkan sebelumnya.
Lanjutan...

Penjelasan Istilah
• Solidaritas anak negeri untuk Maluku adalah rasa dan pertalian sosial
yang sangat teguh dan terpelihara dalam mencapai tujuan bersama dalam
pembangunan.
• Musyawarah rencana pembangunan adalah forum perencanaan (program)
yang diselenggarakan oleh lembaga publik yaitu pemerintah desa
bekerjasama dengan warga dan para pemangku kepentingan lainnya.
• Kearifan lokal adalah adalah berbagai nilai yang diciptakan,
dikembangkan, dan dipertahankan masyarakat yang menjadi pedoman
hidup mereka.
• Pekerja sosial adalah membantu serta menghubungkan aktivitas
masyarakat untuk membentuk suatu solidaritas sosial dalam kelompok
atau lingkungannya.
• Negeri Manusa Kecamatan Inamosol Kabupaten Seram Bagian Barat
Provinsi Maluku adalah wilayah yang akan menjadi lokasi penelitian.
Lanjutan...
Jenis dan sumber data
• Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah informasi
yang diberikan informan dalam kondisi yang terjadi di lokasi
penelitian terkait penguatan solidaritas anak negeri untuk Maluku
berbasis kearifan lokal dalam musyawarah rencana pembangunan
Negeri Manusa. Data yang dikumpulkan berupa data kualitatif yaitu
data yang berasal dari pengalaman, pikiran, sikap dan keyakinan
orang yang dikumpulkan melalui penelaahan peneliti atas hasil
observasi, wawancara, studi dokumentasi dan diskusi kelompok
terfokus.
• Sumber data yang akan dipergunakan dalam penelitian ini adalah
sumber data primer berupa data atau informasi yang diperoleh
langsung dari informan atau partisipan yang ditetapkan dan
sumber data sekunder yang dikumpulkan untuk melengkapi data
primer
Lanjutan...
Teknik Pengumpulan data
• Pertemuan warga.
• Wawancara mendalam (indepth interview). Wawancara mendalam
ini berfungsi sebagai recek (triangulasi).
• Technology of. Participatory (ToP) dalam merencanakan program
yang meliputi : Rencana kegiatan, duduk bersama merumuskan
kegiatan tentang program yang menurut mereka tepat dan efektif.
Rencana tersebut meliputi: nama kegiatan, tujuan kegiatan, langkah-
langkah kegiatan, waktu pelaksanaan kegiatan. Tim kerja dalam
melaksanakan kegiatan tersebut. Anggaran kegiatan. Tabel kalender
kegiatan yang akan berfungsi sebagai acuan kerja. Janji hati atau
komitmen dari masing-masing anggota sebagai wujud tanggung
jawab sosial mereka dalam mensukseskan program.
• Observasi partisipatif.
• Studi dokumentasi.
Lanjutan...
Pemeriksaan Keabsahan Data
• Dilakukan dengan cara triangulasi, yaitu dengan
membandingkan dan mengecek ulang informasi yang di
peroleh dari wawancara, pertemuan warga maupun
observasi.
Analsis data
• Yang digunakan adalah teknik analisis data kualitatif yaitu
suatu teknik analisis yang didahului dengan mengumpulkan
data yang dikumpulkan secara keseluruhan dengan cara
menjelaskan dalam bentuk kalimat yang sederhana dan juga
kalimat logis. Menurut Miles dan Huberman (1984) dalam
Sugiono (2013) menjelaskan bahwa aktivitas dalam analisis
data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung
secara terus-menerus sampai dengan tuntas sehingga
datanya sudah jenuh.
Lanjutan...
Langkah dan Jadwal Penelitian
Action research participatory ini dilakukan dengan melalui langkah-langkah sebagai
berikut :
Tahap persiapan yang meliputi:
•Studi kepustakaan, penyusunan rancangan penelitian, penyusunan (pedoman
wawancara, pedoman observasi, skenario pertemuan warga, dan skenario ToP), seminar
(rancangan penelitian, pedoman wawancara, pedoman observasi, skenario pertemuan
warga dan skenario ToP). Penyempurnaan (rancangan penelitian, pedoman wawancara,
pedoman observasi, skenario pertemuan warga, dan skenario ToP). Pengurusan Surat
Ijin Penelitian
Tahap pelaksanaan:
•Koordinasi dengan key person di lokasi penelitian, pertemuan dengan pemangku
kepentingan (stakeholder) dan masyarakat Negeri Manusa untuk identifikasi kebutuhan
program dengan mengumpulkan data tentang permasalahan dan kebutuhan yang
dimiliki. Wawancara Mendalam, penerapan ToP melalui pertemuan dengan pemangku
kepentingan (stakeholder) dan masyarakat Negeri Manusa, implementasi program.
Menyusun Rancangan Moneva melalui pertemuan warga, melakukan (Moneva, refleksi,
dan menyusun rencana baru berikutnya melalui pertemuan warga).
Tahap Pelaporan:
•Pengolahan data, penyusunan laporan sementara, seminar hasil, penyempurnaan
laporan.
BAB IV
Daftar Pustaka
• Hardjanto, Imam, (2006) Pembangunan Kapasitas Lokal (Local Capacity Building). Malang: Program
Pascasarjana Universitas Brawijaya.
• Mus Biawan. 2003, Kearifan Lokal: Kekuatan Yang Terabikan. Makalah Seminar/Dialog Budaya Pekan
Apresiasi Budaya X, NTB Granada, 18 – 9 -2003.
• Papilaya. E, 2004. Rekonstruksi Upaya Penanggulangan Kemiskinan : Melembagakan ”Pro Poor
Governance” di Maluku, http://www.go.to/ Ambon.
• Stefanus, Kotan Y, “Daerah Kepulauan sebagai satuan Pemerintah Daerah yang bersifat Khusus”, 11 1,
Jurnal Dinamika Hukum, 2011.
• Suharto, Edi. 2013. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat: Kajian Strategis Pembangunan
Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial. Bandung: Refika Aditama.
• Ubwarin, E Gaspesz, N, &Sisinaru, S.Y. (2019). Community Empowerment through The Hygieneand
Competitive Production of Balobo Salted Fish. MITRA: Jurnal Pemberdayaan Masyarakat, 3(2), 141–
150.
• Tiezzi, E., N. Marchettini, & M. Rossini, "Extending the Environmental Wisdom beyond the Local
Scenario: Ecodynamic Analysis and the Learning Community".
http://library.witpress.com/pages/paperinfo.asp. diunduh tanggal 21 Februari 2012.
• Jurnal agrikultura 2009, 209(3): 176-184 Strategi Pengentasan Kemiskinan di Pulau Kecil Provinsi
Maluku,Wardis Girsang.
• Kemiskinan di Maluku dan Maluku Utara dalam:
https://id.scribd.com/doc/305649992/Kemiskinan-di-Maluku-dan Maluku Utara diakses pada tanggal
05februari 2021.
• Kompas Maluku. 10/9/2019.com.
Di Irian Jaya
Ada burung cendrawasih
Cukup sekian
Saya ucapkan

TERIMAKASIH

The Power of PowerPoint | thepopp.com

Anda mungkin juga menyukai