11 - Kekuasaan Kehakiman
11 - Kekuasaan Kehakiman
KEHAKIMAN
TIM PENGAJAR PIH
Fakultas Hukum ULM
KEKUASAAN
LEGISLATIF
KEKUASA
AN
NEGARA
KEKUASAAN KEKUSAAN
YUDISIAL/
EKSKUTIF KEHAKIMAN
PENGERTIAN
Pasal 24 ayat (1) UUD 1945
Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka
untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan
keadilan.
MA MK
PERADILAN
PERADILAN PERADILAN PERADILAN
TATA USAHA
UMUM AGAMA MILITER
NEGARA
• Dasar hukum :
Pasal 24A UUD 1945
UU No. 14 Tahun 1985 Jo. UU No. 5 tahun 2004 Jo. UU No. 3 tahun
2009
• Mahkamah Agung merupakan pengadilan negara tertinggi dari badan
peradilan yang berada di dalam keempat lingkungan peradilan
• Mahkamah Agung bertugas dan berwenang memeriksa dan memutus:
permohonan kasasi;
sengketa tentang kewenangan mengadili;
permohonan peninjauankembali putusan Pengadilan yang telah
menguji peraturan perundang-undangan di bawah UU terhadap UU;
Mahkamah Agung dapat memberi keterangan, pertimbangan, dan nasihat
masalah hukum kepada lembaga negara dan lembaga pemerintahan
Peradilan umum adalah salah satu
PERADILAN UMUM pelaku kekuasaan kehakiman bagi
Dasar Hukum
rakyat pencari keadilan pada
UU No. 2/1986 Jo. UU No. umumnya
8/2004 Jo. UU No.
49/2009
Mahkamah Agung
mengadili perkara pidana dan perkara
perdata di tingkat banding.
mengadili di tingkat pertama dan terakhir Pengadilan Tinggi
sengketa kewenangan mengadili antar PN
di daerah hukumnya.
Mahkamah Agung
Mahkamah Agung
Pengadilan Militer
PENGADILAN MILITER
Mengadili pada tingkat pertama perkara pidana yang dilakukan oleh
militer/prajurit yang berpangkat Kapten ke bawah.
BERWENANGAN :
Menguji undang-undang terhadap UUD 1945.
Memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh
UUD 1945.
Memutus pembubaran partai politik
Memutus perselisihan tentang hasil Pemilu
WAJIB :
memberikan putusan atas pendapat DPR mengenai dugaan pelanggaran oleh Presiden
dan/atau Wakil Presiden menurut UUD
KOMISI YUDISIAL
DASAR HUKUM :
Pasal 24B UUD 1945
UU No. 22/2004 Jo. UU No. 18/2011
KEWENANGAN :
Mengusulkan pengangkatan hakim agung dan hakim ad hoc di Mahkamah
Agung kepada DPR untuk mendapatkan persetujuan;
Menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku
hakim;
Menetapkan Kode Etik dan/atau Pedoman Perilaku Hakim (KEPPH) bersama-
sama dengan Mahkamah Agung;
Menjaga dan menegakkan pelaksanaan Kode Etik dan/atau Pedoman
Perilaku Hakim (KEPPH).