Anda di halaman 1dari 14

Penyakit Penyakit Akibat Kerj

a Yang Berhubungan Dengan E


rgonomic
Musculoskeletal Disorders (MSDs)
MSDs adalah cidera pada otot, syaraf, tendon, ligamen, sendi,kartilago atau spinal disc
.
MSDs menjadi suatu masalah disebabkan karena (Bird, 2005 dalam octarisyah):
• Waktu kerja yang hilang karena sakit umumnya disebabkan penyakit otot rangka.
• MSDs terutama yang berhubungan dengan punggung merupakan masalah penyaki
t akibat kerja yang penanganannya membutuhkan biaya yang tinggi
• MSDs menimbulkan rasa sakit yang amat sangat sehingga membuat pekerja mend
erita dan menurunkan produktivitas kerja
• Penyakit MSDs bersifat multikausal sehingga sulit untuk menentukan proporsi yang
semata-mata akibat hubungan kerja
1.             HNP (Hernia Nukleus Pulposus)
HNP adalah suatu keadaan di mana sebagian atau seluruh bagian dari nukleus pulpos
us mengalami penonjolan kedalam kanalis spinalis. Penyebab HNP sendiri bermacam-
macam, mulai dari gerakan yang salah sehingga tulang punggung mengalami penyem
pitan kebawah,
2.        LBP (Low Back Pain)
Low Back Pain (LBP) atau dalam bahasa indonesia adalah nyeri punggung bawah (NP
B) adalah suatu gejala berupa nyeri dibagian pinggang yang dapat menjalar ke tungkai
kanan atau kiri. Faktor risikonya ialah mengangkat beban  berat berulang, membungku
k, gerak berlebihan, dan menggunakan alat  dengan getaran.
3.      Carpal Tunel Syndrome (CTS)
CTS terjadi akibat gerakan repetitif dari pergelangan tangan yang menekuk, memegan
g benda kerja atau perkakas dengan sangat erat, atau secara terus-menerus menekan
kan pergelangan tangan pada benda kerja yang keras. Gejala-gejala umum pada CTS
ini adalah pergelangan tangan yang mati rasa, terasa kebas, terasa seperti terbakar, d
an nyeri
• 4.      Raynaud’s syndrome
Raynaud’s syndrome atau yang lebih dikenal dengan white finger disease merupakan
masalah WMSD di saraf dan pembuluh darah tangan. Sindrom ini sering disebabkan ol
eh penggunaan peralatan kerja yang menimbulkan getaran. Akibat getaran ini serta re
ndahnya temperatur lingkungan kerja, pekerja kemudian mengalami mati rasa dan keb
as pada jari-jari tangannya.
5.      Tendinitis
Tendinitis merupakan radang dan luka di tendon, yang disebabkan oleh pergerakan be
rulang dari sambungan tulang dan otot (joint).Gejala-gejala yang muncul dari MSDs ini
adalah nyeri seperti terbakar, tendon yang membengkak, jari yang menggeretak atau b
erderik (crepitus), dan Ganglionic cysts.
6.        Thoraris outlet syndrome
Thoraris outlet syndrome merupakan diagnosa MSDs lainnya. Sindrom ini berupa peng
urangan aliran darah di daerah bahu dan lengan, yang disebabkan oleh pekerjaan di at
as kepala atau membawa beban berat di tangan dengan posisi lengan yang lurus ke b
awah terus-menerus
7.       Skoliosis
Skoliosis adalah keadaan melengkungnya tulang belakang seperti huruf
’S’, dimana intervertebral discs dan tulang vertebra retak. 
8.         Spondylolisthesis
Spondylolisthesis terjadinya pergeseran tulang vertebra ke depan sehin
gga posisi antara vertebra yang satu dengan yang lain tidak sejajar. Dia
kibatkan oleh patah pada penghubung tulang di bagian belakang vertebr
a. 
9.        Acute torticollis adalah salah satu bentuk dari nyeri akut dan kaku
leher
10.     Epicondylitis adalah kondisi yang sangat menyakitkan dimana otot
yang menggerakkan tangan dan jari bertemu dengan tulang.
Cumulative Trauma Disorder (CTD)

Penyakit timbul karena terkumpulnya kerusakan-kerusakan kecil akibat t


rauma berulang yang membentuk kerusakan yg cukup besar dan menim
bulkan rasa sakit (rasa nyeri, kesemutan, pembengkakan). Gejala CTD
muncul pada jenis pekerjaan yg monoton, sikap kerja tdk alamiah, peng
gunaan otot melebihi kemampuan Faktor risiko terjdnya CTD adalah sik
ap tubuh yg janggal, gaya melebihi kemampuan jaringan,lama wkt saat
melakukan kegiatan yg janggal
Kelelahan Atau Fatigues

Kelelahan kerja merupakan gejala yang berhubungan dengan


adanya penurunan efisiensi kerja dan keterampilan serta peni
ngkatan kecemasan atau kebosanan (Mc. Farland,1972)
Faktor Risiko Penyebab Sakit Atau Cacat Akiba
t Kerja yang Tidak Ergonomis

Secara garis besar, faktor-faktor ergonomi yang menyebabkan risiko sakit atau cacat d
apat dipaparkan sebagai berikut:
a.         Repetitive Motion
Repetitive Motion atau melakukan gerakan yang sama berulang-ulang. Resiko yang ti
mbul bergantung dari berapa kali aktivitas tersebut dilakukan, kecepatan dalam perger
akan/perpindahan, dan banyaknya otot yang terlibat dalam kerja tersebut.
b.      Awkward Postures
Sikap tubuh sangat menentukan sekali pada tekanan yang diterima otot pada saat akti
vitas dilakukan. Awkward postures meliputi reaching, twisting, bending, kneeling, squat
ting, working overhead dengan tangan maupun lengan, dan menahan benda dengan p
osisi yang tetap.
c. Contact stresses
Tekanan pada bagian tubuh yang diakibatkan karena sisi tepi atau ujung dari benda ya
ng berkontak langsung. Hal ini dapat menghambat fungsi kerja syaraf maupun aliran d
arah
f. Vibration
Getaran ini terjadi ketika spesifik bagian dari tubuh atau seluruh tubuh k
ontak dengan benda yang bergetar seperti menggunakan power handto
ol dan pengoperasian forklift mengangkat beban.
e.  Forceful exertions (termasuk lifting, pushing, pulling)
Force adalah jumlah usaha fisik yang digunakan untuk melakukan peker
jaan seperti mengangkat benda berat. Jumlah tenaga bergantung pada t
ipe pegangan yang digunakan, berat obyek, durasi aktivitas, postur tubu
h dan jenis dari aktivitasnya.
h. Duration
Durasi menunjukkan jumlah waktu yang digunakan dalam melakukan suatu pe
kerjaan. Semakin lama durasinya dalam melakukan pekerjaan yang sama akan
semakin tinggi resiko yang diterima dan semakin lama juga waktu yang diperlu
kan untuk pemulihan tenaganya.
g.  Static Posture
Pada waktu diam, dimana pergerakan yang tak berguna terlihat, pengerutan su
pplai darah, darah tidak mengalir baik ke otot. Berbeda halnya, dengan kondisi
yang dinamis, suplai darah segar terus tersedia untuk menghilangkan hasil bua
ngan melalui kontraksi dan relaksasi otot.
i.      Physical Environment; Temperature & Lighting
seperti halnya pekerjaan menjahit yang didukung oleh pencahayaan yang lema
h mengakibatkan suatu tekanan pada mata yang lama-lama membuat keruasa
kan yang bisa fatal.
Study Kasus
Banyak perusahaan yang belum menerapkan ergonomik ini dikarenakan mereka tidak
menganggap karyawan adalah aset mereka, mereka dapat dengan mudahnya mengganti
karyawannya yang sakit akibat pekerjaan yang tidak ergonomis. Padahal ergonomik tak hanya
sebuah bentuk tanggung jawab perusahaan untuk menjaga karyawan sebagai aset mereka,
ergonomik juga bisa meningkatkan produktifitas suatu perusahaan
Untuk mengawali program ergonomk di tempat kerja, kita membutuhkan
sebuah studi atau penilaian (assessment) terhadap aktifitas-aktifitas fisik
seperti mengangkat, mendorong, memindahkan ataupun menarik bend
a-benda yang berat. Salah satu alat untuk melalukan studi yang mudah t
erhadap ergonomik adalah dengan menggunakan REBA (Rapid Entire B
ody Assesment).
Setelah kita melakukan penilaian, kita harus segera melakukan interven
si terhadap berbagai macam masalah ergonomis yang ditemukan. Jang
an sampai penilaian yang kita lakukan hanya sebatas penilaian saja tan
pa mampu menghasilkan peningkatan (improvement) untuk perusahaan
Alternatif solusi
Dilapangan, dalam menunjang daya saing perusahaan, petugas dibidang kesehatan ke
rja melakukan serangkaian kegiatan diantaranya melakukan manajemen resiko keseh
atan yang bersumber dari tempat kerja, untuk mencegah terjadinya penyakit akibat kerj
a yaitu resiko penyakit yang timbul akibat pajanan hazard lingkungan, hazard ergonomi
c, hazard pengorganisasian pekerjaan dan budaya kerja, dengan melakukan kegiatan
sperti :
• memelihara dan meningkatkan kondisi lingkungan kerja,
• memelihara dan meningkatkan kondisi ergonomic dan
• mengembngkan pengorganisasian pekerjaan dan buday kerja menuju budaya sela
mat dan sehat di tempat kerja.
Melakukan upaya preventif yakni perbaikan ergonomic pekerjaan dilakukan dengan me
nyesuaikan tuntutan tugas dengan kemampuan fisik dan mental pekerja serta mengen
dalikan factor resiko ergonomic yang bersumber dari pekerjaan
Sekian
Dan
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai