Anda di halaman 1dari 10

NAMA : JAKOBUS JOSEPH BRIA

NIM : 2021520078
PRODI : TEKNIK SIPIL
TUGAS : FISIKA
DEFENISI FLUIDA

FLUIDA ADALAH SEGALA JENIS ZAT YANG DAPAT MENGALIR DALAM WUJUD
GAS MAUPUN CAIRAN.[1] BERDASARKAN PERGERAKANNYA, FLUIDA
DIBEDAKAN MENJADI FLUIDA STATIK DAN FLUIDA DINAMIK.[2] FLUIDA
ADALAH SUB-HIMPUNAN DARI FASE BENDA, TERMASUK CAIRAN, GAS,
PLASMA, DAN PADAT PLASTIK. FLUIDA MEMILIKI SIFAT TIDAK MENOLAK
TERHADAP PERUBAHAN BENTUK DAN KEMAMPUAN UNTUK MENGALIR
(ATAU UMUMNYA KEMAMPUANNYA UNTUK MENGAMBIL BENTUK DARI
WADAH MEREKA). SIFAT INI BIASANYA DIKARENAKAN SEBUAH FUNGSI DARI
KETIDAKMAMPUAN MEREKA MENGADAKAN TEGANGAN GESER DALAM
EKUILIBRIUM STATIK. KONSEKUENSI DARI SIFAT INI ADALAH HUKUM
PASCAL YANG MENEKANKAN PENTINGNYA TEKANAN DALAM
MENGGOLONGKAN BENTUK FLUIDA. FLUIDA ADALAH ZAT ATAU ENTITAS
YANG TERDEFORMASI SECARA BERKESINAMBUNGAN APABILA DIBERI
TEGANGAN GESER WALAU SEKECIL APAPUN TEGANGAN GESER ITU.
DEFENISI DINAMIKA FLUIDA

 Dinamika fluida adalah subdisiplin dari mekanika fluida yang mempelajari fluida
bergerak. Fluida terutama cairan dan gas. Penyelsaian dari masalah dinamika fluida
biasanya melibatkan perhitungan banyak properti dari fluida, seperti kecepatan,
tekanan, kepadatan, dan suhu, sebagai fungsi ruang dan waktu. Disiplini ini
memiliki beberapa subdisiplin termasuk aerodinamika (penelitian gas) dan
hidrodinamika (penelitian cairan). Dinamika fluida memliki aplikasi yang luas.
Contohnya, ia digunakan dalam menghitung gaya dan moment pada pesawat, mass
flow rate dari petroleum dalam jalur pipa, dan perkiraan pola cuaca, dan bahkan
teknik lalu lintas, di mana lalu lintas diperlakukan sebagai fluid yang berkelanjutan.
Dinamika fluida menawarkan struktur matematika yang membawahi disiplin praktis
tersebut yang juga sering kali memerlukan hukum empirik dan semi-empirik,
diturunkan dari pengukuran arus, untuk menyelesaikan masalah praktikal
BESARAN-BESARAN
FLUIDA
Adhesi
Besaran yang pertama Burhan bahas adalah adhesi. Adhesi ngejelasin gaya tarik menarik yang terjadi kalo ada partikel yang berbeda jenis.
Gaya tarik menarik antarpartikel bakalan ngebikin keduanya bercampur misal kayak bercampurnya kopi dengan air. Selain kopi,
fenomena lainnya kayak garam yang larut.
Kohesi
Besaran kedua yang bakalan Burhan bahas adalah kohesi. Kohesi ngejelasin gaya tarik menarik antara partikel yang sama jenisnya dan
dipengaruhin oleh jarak antar partikel serta kerapatan zat tersebut. Akibat gaya kohesi ini, suatu zat nggak bakalan nempel satu sama lain
misal kayak oli dan air.
Cuman ada beberapa kondisi yang perlu diperhatiin kalo nyampurin dua jenis zat berbeda.
Kalo gaya kohesinya lebih gede daripada gaya adhesinya, kedua zat nggak bakalan kecampur seperti minyak kelapa dengan air
Kalo gaya kohesinya sama dengan gaya adhesi, kedua zat bakalan bercampur secara merata kayak air dan alkohol yang gabisa dibedain
Kalo gaya adhesinya lebih gede daripada gaya kohesinya, maka kedua jenis zat bakalan nempel kayak air yang nempel pada kaca.
Tekanan Hidrostatis
Pembahasan ketiga yang paling umum terjadi pada fluida adalah tekanan hidrostatis. tekanan ini ngejelasin tentang tekanan yang diterima
oleh sebuah benda selama berada di dalam fluida. Untuk menghitung tekanan hidrostatis bisa gunain rumus di bawah ini.
P=ρgh
Massa Jenis
Besaran keempat yang bakalan Burhan bahas adalah massa jenis. Massa jenis nunjukin seberapa rapat partikel sebuah zat. Partikel di
dalam fluida bakalan lebih dekat sehingga massa jenisnya lebih besar seperti massa jenis air lebih kecil dibandingkan massa jenis air
raksa.Massa jenis diukur berdasarkan massa suatu benda dibagi dengan volume benda tersebut serta sebagai penanda sebuah zat. Karena
apapun zatnya dengan berbagai massa dan volumenya, bakalan memiliki massa jenis yang sama. Untuk nentuin massa jenis suatu zat,
kamu bisa gunain rumus di bawah ini.
JENIS PROSES FLUIDA

 1. Laminar.
 Terjadi bila aliran fluida dalam pipa sejajar dengan dinding pipa tanpa adanya komponen radial.

 2. Transisi.
 Terjadi bila aliran fluida dalam pipa mulai tidak sejajar dengan dinding pipa. Hal ini terjadi bila fluida
tersebut mencapai kecepatan kritis.

 3. Turbulent.
 Terjadi bila aliran fluida dalam pipa tidak beraturan/tidak sejajar dengan pipa. Dalam turbulen tidak
semua partikel dari zat cair bergerak tidak searah (irregulary), namun pada permukaan dinding pipa
terjadi lapisan yang sangat tipis, dimana aliran tersebut masih tetap laminer yang disebabkan oleh
viscositas (kekentalan) dari zat cair tersebut. Lapisan tipis yang terjadi tersebut dinamakan lapisan
pemisah (boundary layer) dan tebalnya tergantung pada kecepatan rata–rata aliran serta akan berkurang
bila kecepatannya naik.
DEBIT RUMUS

Keterangan:
Q = debit aliran (m3/s)
V= volume (m3)
t = selang waktu (s
HUKUM KONTONUITAS

Bunyi hukum kontinuitas adalah " Pada fluida


yang tidak termampatkan, hasil kali antara
kelajuan aliran fluida dalam suatu wadah dengan
luas penampang wadah, selalu konstan.
 Fluida statis adalah fluida yg berada dlm fase tidak bergerak (diam) atau fluida
dalam keadaan bergerak ttpi tdk ada perbedaan kecepatan antar partikel fluida
terebut atau bisa dikatakan bahwa partikel-partikel fluida tersebut bergerak dgn
kecepatan seragam sehingga tdk memiliki gaya geser.

 Fluida dinamis adalah fluida bisa zat cair atau gas yg bergerak.
CONTOH SOAL

 Air mengalir melalui pipa mendatar dengan luas penampang pada masing-masing ujungnya
200mm2 dan 100mm2. Bila air mengalir dari panampang besar dengan kecepatan adalah 2 m/s,
maka kecepatan air pada penampang kecil adalah ….Pembahasan
 Diketahui:
 A1 = 200 mm2= 2.10-4m2
 A2 = 100mm2= 10-4m2
 v1= 2 m/s
 ditanyakan v2 = …. ?
 jawab:
 Q1 = Q2
 A1v1 = A2V2
 v2 = A1v1/A2 = 2.10-4.2/10-4 = 4m/s
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai