Anda di halaman 1dari 26

SETIO BUDI MARGONO

ROMAN HIDAYAT

ACHMAD IMAM GHOZALI

M. SAYUTI

AGUSTINA
PENGGUNAAN INFORMASI
AKUNTANSI PENUH
DALAM
PENENTUAN HARGA JUAL
1. KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA JUAL

Umumnya harga jual produk dan jasa standar ditentukan oleh


pertimbangan permintaan dan penawaran di pasar, sehingga biaya
bukan merupakan penentuan harga jual.

Karena permintaan customer atas produk dan jasa tidak mudah


ditentukan oleh manajer penentu harga jual, maka dalam penentuan
harga jual, manajer tersebut akan menghadapi banyak ketidakpastian.
Selera customer, jumlah pesaing yang memasuki pasar, dan harga jual
yang ditentukan oleh pesaing, merupakan contoh faktor-faktor yang
sulit untuk diramalkan, yang mempengaruhi pembentukan harga jual
produk atau jasa di pasar.
2. MANFAAT INFORMASI BIAYA PENUH DALAM
KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA JUAL

a) Biaya penuh merupakan titik awal untuk mengurangi ketidakpastian


ayng dihadapi oleh pengambilan keputusan.

b) Biaya penuh merupakan dasar yang memberikan perlindungan bagi


perusahaan dari kemungkinan kerugian.

c) Biaya penuh memberikan informasi yang memungkinkan manajer penentu


harga jual melongok struktur biaya perusahaan pesaing.

d) Biaya penuh merupakan dasar untuk pengambilan keputusan perusahaan


yang memasuki pasar.
3. METODE PENENTUAN HARGA JUAL

a. Penentuan harga jual nominal (Normal Pricing)

b) Penentuan harga jual dalam Cost-type Contract (Cost-type Contract


Pricing)

c) Penentuan harga jual pesanan khusus (Special Order Pricing)

d) Penentuan harga jual produk atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan
yang diatur dengan peraturan pemerintah
1. Penentuan Harga Jual Normal (Normal Pricing)
Secara Normal :

Harga jual HARUS dapat menutupi biaya penuh + menghasilkan laba

Laba yang sepadan


Dengan investasi yang ditanam
Untuk hasilkan produk jasa

formula:

HARGA JUAL = TAKSIRAN BIAYA PENUH + LABA YG DIHARAPKAN

mempertimbangkan
Pendekatan full costing Cost of capital
Resiko bisnis
Pendekatan variable costing
 Besarnya capital employed
Rumus perhitungan harga jual per unit

Rumus perhitungan harga jual atas dasar biaya secara umum dapat
dinyatakan dalam persamaan berikut ini:

Biaya yang
Harga Jual per Unit = berhubungan langsung + persentase markup
Dengan volume (per unit)

Persentase markup dihitung dengan rumus:

Laba yang biaya yang tidak dipengaruhi


diharapkan + langsung oleh volume produk
presentase markup =
Biaya yang dipengaruhi langsung oleh volume produk
Terdapat perbedaan konsep langsung dan tidak langsungnya biaya dengan volume antara
metode full costing dengan metode variable costing. Konsep biaya yang berhubungan
langsung dengan volume menurut metode full costing adalah berupa biaya

Biaya Nonproduksi:
Biaya yg dipengaruhi
Harga Jual per Unit = langsung oleh volume produk + Persentase markup
Biaya Adm. & Umum
(per unit) Biaya pemasaran

y% x aktiva penuh

biaya yang
laba yang tidak
Biaya Produksi per Unit: dipengaruhi
Biaya bahan baku per unit diharapkan + langsung oleh
Biaya tenaga kerja langsung per volume produk
unit
Biaya overhead pabrik per unit Biaya yang dipengaruhi langsung oleh
volume produk

Biaya produksi:
Biaya bahan baku
Biaya tenaga kerja langsung
Biaya overhead pabrik
menurut pendekatan variable costing, harga jual per unit produk
ditentukan dengan fomula sebagai berikut:

Biaya Tetap :
Biaya yg dipengaruhi
Harga Jual per Unit = langsung oleh volume produk + Persentase markup
Biaya overhead pabrik tetap
(per unit) Biaya Adm. & Umum tetap
Biaya pemasaran tetap

y% x aktiva penuh

biaya yang
laba yang tidak
Biaya variabel per Unit: dipengaruhi
Biaya bahan baku per unit diharapkan + langsung oleh
Biaya tenaga kerja langsung per unit volume produk
Biaya overhead pabrik variable per unit
Biaya Adm. & umum variabel per unit Biaya yang dipengaruhi langsung oleh
Biaya pemasaran variabel per unit volume produk

Biaya variabel:
Biaya bahan baku
Biaya tenaga kerja langsung
Biaya overhead pabrik variabel
Biaya Adm. & Umum Variabel
Biaya Pemasaran Variabel
Contoh soal 1:

Manajer pemasaran PT X sedang mempertimbangkan penentuan harga jual


produk A untuk tahun anggaran yang akan datang. Perusahaan
menggunakan pendekatan full costing dalam penentuan biaya penuh.
Menurut anggaran, perusahaan direncanakan akan beroperasi pada
kapasitas normal sebanyak 1.000.000 kg dengan taksiran biaya penuh untuk
tahun anggaran yang akan datang sebagai berikut:

Biaya produksi Rp 3.000.000.000


Biaya administrasi & umum Rp 200.000.000
Biaya pemasaran Rp 300.000.000
Total biaya penuh Rp 3.500.000.000
Total aktiva yang diperkirakan pada awal tahun anggaran adalah sebesar Rp
4.000.000.000 dan laba yang diharapkan yang dinyatakan dalam tariff
kembalian investasi (rate of return of investment) adalah sebesar 25%.
Penyelesaian:
Perhitungan markup
Biaya adminstrasi dan umum Rp 200.000.000

Biaya pemasaran Rp 300.000.000

Laba yg diharapkanRp 1.000.000.000 +

Jumlah Rp 1.500.000.000

Biaya produksi Rp 3.000.000.000 :


Persentase markup 50%

Perhitungan harga jual:


Biaya produksi Rp 3.000.000.000

Markup 50% x Rp 3.000.000.000 Rp 1.500.000.000 +


Jumlah harga jual Rp 4.500.000.000

Volume produk 1.000.000 :


Harga jual per kg Rp 4.500
Contoh soal 2:

Misalkan PT X dalam contoh 1 tersebut menggunakan pendekatan variable costing


dalam penentuan harga jual produknya. Menurut anggaran, untuk berproduksi
pada kapasitas normal sebanyak 1.000.000.000 kg tersebut taksiran biaya penuh
untuk tahun anggaran sebesar Rp 3.500.000.000 tersebut terdiri dari unsur-unsur
biaya sebagai berikut:

Biaya variable:

Biaya produksi variable Rp 2.000.000.000

Biaya administrasi & umum variable Rp 50.000.000

Biaya pemasaran variable Rp 50.000.000

Total biaya variable Rp 2.100.000.000


Biaya tetap:
Biaya produksi tetap Rp1.000.000.000

Biaya administrasi & umum tetap Rp 150.000.000

Biaya pemasaran tetap Rp 250.000.000

Total biaya tetap Rp 1.400.000.000

Total biaya penuh Rp 3.500.000.000


Perhitungan persentase markup

Biaya tetap Rp 1.400.000.000


Laba yg diharapkan: 25% x Rp 4.000.000.000 Rp 1.000.000.000 +

Jumlah Rp 2.400.000.000

Biaya variable Rp 2.100.000.000 :

Persentase markup 114,29%

Perhitungan harga jual:

Biaya variable Rp 2.100.000.000

Markup 114,29% x Rp 2.100.000.000 Rp 2.400.090.000 +

Jumlah harga jual Rp 4.500.090.000

Volume produk 1.000.000 :

Harga jual per kg (setelah dibulatkan) Rp 4.500


Penentuan Harga Jual Waktu dan Bahan
(Time and Material Pricing)

Digunakan oleh perusahaan bengkel mobil, dok kapal, dan


perusahaan lain yang menjual jasa reparasi dan bahan dan suku
cadang sebagai pelengkap penjualan jasa.

Dalam Perusahaan Jasa :


Volume jasa dihitung berdasarkan waktu yang diperlukan
untuk melayani customer/konsumen -> bukan harga
jual/unit tetapi harga jual per satuan waktu yang dinikmati
konsumen
Penentuan Harga Jual Waktu

Perusahaan bengkel, dok kapal, dan perusahaan lain yag


menjual jasa reparasi pada dasarnya menjual jam kerja
tenaga kerja langsung yang digunakan untuk
menghasilkan jasa reparasi.
Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang
pekerjaannya dapat dengan mudah diidentifikasikan
kepada pesanan reparasi yang diterima pelanggan.

Contoh tenaga kerja langsung dalam perusahaan bengkel


mobil adalah mekanik dan ahli listrik.
Perhitungan harga jual waktu dilakukan dengan formula
sebagai berikut:
Biaya tenaga kerja langsung Rp xxx
Markup per jam tenaga kerja langsung Rp xxx +
Harga jual waktu Rp xxx

Markup/persentase markup dihitung sbb:


Biaya tidak langsung Rp xxx
Laba yg diharapkan Rp xxx +
Jumlah Rp xxx
Taksiran jam tenaga kerja langsung/
taksiran biaya tenaga kerja langsung Rp xxx :
markup per jam tenaga kerja langsung
persentase markup dari biaya tenaga kerja langsung Rp xxx
Perhitungan biaya tenaga kerja langsung per jam adalah sbb:

Taksiran upah tenaga kerja yang akan dibayarkan kepada


tenaga kerja langsung selama tahun anggaran xxx

Biaya kesejahteraan tenaga kerja langsung (misalnya


tunjangan kesehatan, tunjangan kesejahteraan, dsb.) xxx +

Jumlah biaya tenaga kerja langsung xxx

Jam kerja tenaga kerja langsung dalam tahun anggaran


(dihitung dengan mengalikan jumlah tenaga kerja langsung
dengan jam kerja selama tahun anggaran) xxx :

Biaya tenaga kerja langsung per jam xxx


Perhitungan markup atas biaya langsung

Biaya tidak langsung


Taksiran biaya tidak langsung selama tahun anggaran:
Gaji pengawas dan biaya tenaga kerja tidak langsung lain Rp xx
Biaya depresiasi aktiva tetap Rp xx
Biaya asuransi Rp xx
Biaya listrik Rp xx
Biaya air Rp xx
Biaya reparasi aktiva tetap Rp xx
Biaya umum Rp xx +
Jumlah biaya tidak langsung Rp xx

Perhitungan laba yang diharapkan


Taksiran jumlah aktiva pada awal tahun anggaran Rp xx
Tariff kembalian investasi (return of investment) yang
diharapkan (dalam persentase) xx x
Laba yang diharapkan per tahun Rp xx
Perhitungan markup
Biaya tidak langsung Rp xx
Laba yang diharapkan Rp xx +
Jumlah Rp xx
Jam kerja tenaga kerja langsung/biaya tenaga kerja
langsung dalam tahun anggaran xx :
Markup (dalam rupiah per jam tenaga kerja langsung) atau
persentase markup xx
Penentuan harga jual bahan dan suku
cadang

Perusahaan bengkel, dok kapal, dan perusahaan lain yang menjual jasa
reparasi di samping menjual jam kerja tenaga kerja langsung yang
digunakan untuk menghasilkan jasa reparasi, juga menjual bahan (seperti
berbagai macam oli) dan suku cadang. Harga jual bahan dan suku cadang
terdiri dari unsur sebagai berikut:

Harga beli bahan dan suku cadang Rp xx


Persetase markup x harga beli bahan & suku cadang xx +
Harga jual bahan & suku cadang Rp xx
Persentase markup dihitung dengan formula sbb:
Biaya tidak langsung Rp xx
Laba yang diharapkan Rp xx +
Jumlah Rp xx
Taksiran nilai bahan & suku cadang yang akan dibeli dalam
tahun anggaran Rp xx :
Persentase markup Rp xx
2. Penentuan harga jual dalam Cost-type Contract
(Cost-type Contract Pricing)

Adalah kontrak pembuatan produk atau jasa


yang pihak pembeli setuju untuk membeli
produk atau jasa pada harga yang didasarkan
pada total biaya yang sesungguhnya
dikeluarkan oleh produsen ditambah dengan
laba yang dihitung sebesar presentase tertentu
dari total biaya sesungguhnya tersebut.
3.Penentuan harga jual pesanan
khusus (Special Order Pricing)

Pesanan khusus merupakan


pesanan yang diterima oleh
perusahaan di luar pesanan
regular perusahaan
4. Penentuan harga jual produk atau jasa yang
dihasilkan oleh perusahaan yang diatur dengan
peraturan pemerintah.

Harga jual produk atau jasa yang diatur pemerintah ditentukan


berdasarkan biaya penuh masa yang akan datang ditambah
laba yang diharapkan. Dalam penentuan harga jual yang
diatur pemerintah, biaya penuh masa yang akan datang akan
dipakai sebagai dasar penentuan harga jual tersebut dihitung
dengan menggunakan pendekatan full costing saja, karena
pendekatan variable costing tidak diterima sebagai prinsip
akuntansi yang lazim.
KESIMPULAN

Informasi akuntansi dipakai sebagai dasar untuk menentukan


harga jual produk atau jasa, namun harga jual yang dihitung
berdasarkan informasi akuntansi tidak selalu yang menjadi
harga jual produk atau jasa yang dipasarkan. Banyak factor yang
menentukan harga jual yang dihitung dengan berbagai formulan
yang menggunakan informasi akuntansi penuh dan informasi
akuntansi diferensial memberikan informasi bagi manajer
penentu harga jual untuk memungkinkannya melakukan
penyesuaian-penyesuaian harga jual produk atau jasanya di
pasar, sehingga kemungkinan kerugian atau laba yang dihadapi
di pasar akibat keputusan harga jual dapat diperhitungkan
dengan baik.
‫شكرا‬
谢谢

ありがとう
धन्यवाद
고맙습니다

Anda mungkin juga menyukai