Anda di halaman 1dari 40

DINAMIKA

PERKEMBANGAN
KURIKULUM 2013
PERHATIAN DALAM RANGKA PENGUATAN IMPLEMENTASI
KURIKULUM

TUJUAN: Tidak teaching to the test tetapi “menghasilkan manusia


yang ….. “ (kompetensi Abad 21, literasi, karakter, dll)
ISI : bersifat nasional dan lokal sebagai konten dan konteks
pembelajaran, modal pembangunan
BAHAN AJAR: printed dan format digital/elektronik, “dunia adalah
sekolah”
CARA PEMBELAJARAN: belajar dengan teknologi (komputer,
internet, aplikasi, dsb.) digital life/digital wet laboratory.
USING ICT FOR LEARNING & LEARNING TO USE ICT

Kurikulum bergerak secara dinamis mengikuti perubahan jaman, karena


harus senantiasa relevan dalam menjawab kebutuhan manusia
(pendidikan) yang berkembang dari masa ke masa 2
KEBIJAKAN TERKAIT KURIKULUM
 Perubahan Permendikbud No. 59/2014 menjadi Permendikbud
No. 36/2018 dengan penambahan pasal 10A diantara pasal 10
dan 11 dan Permendikbud No. 24/2016 menjadi Permendikbud
No. 37/2018 terkait dengan mata pelajaran Informatika
 Selain itu merupakan upaya-upaya mendukung penguatan
implementasi Kurikulum 2013 seperti PPK, GLN, Diversifikasi
Kurikulum, dll
 Inplementasi Kurikulum Informatika *)
*) Perlu pertimbangan bahwa tidak semua lulusan SMA akan
berprofesi di bidang informatika yang berlandaskan
keilmuan  TIK sebagai penunjang
Perubahan Pola Pikir
 Penguatan pola pembelajaran berpusat pada peserta didik
 Penguatan pola pembelajaran interaktif
 Penguatan pola pembelajaran secara jejaring
 Penguatan pembelajaran aktif-mencari (diperkuat dengan
pembelajaran saintifik)
 Penguatan pembelajaran sendiri dan kelompok
 Penguatan pembelajaran berbasis media
 Penguatan pembelajaran berbasis klasikal dengan memperhatikan
pengembangan potensi peserta didik
 Penguatan pembelajaran ilmu pengetahuan jamak
(multidiciplines)
 Penguatan pola pembelajaran kritis
Kecakapan Abad 21yang dibutuhkan
1 2 3

Kualitas Karakter Kompetensi Literasi Dasar


Bagaimana menghadapi lingkungan yang Bagaimana mengatasi tantangan yang kompleks. Bagaimana menerapkan keterampilan inti untuk
terus berubah. kegiatan sehari-hari.

1. Iman & taqwa 1. Berpikir kritis/memecahkan 1. Literasi Bahasa dan Sastra


2. Cinta tanah air masalah 2. Literasi Numerasi
3. Rasa ingin tahu 2. Kreativitas 3. Literasi sains
4. Inisiatif 3. Komunikasi 4. Literasi Digital
5.
6.
Agenda
Gigih
Kemampuan beradaptasi
4. Kolaborasi
5. Literasi keuangan
7. Kepemimpinan 6. Literasi budaya dan
8. Kesadaran sosial dan budaya kewarganegaraan

Kurikulum Pembelajaran Perbukuan Penilaian


Monitor & feedback K13 Buku pendamping kurikulum Penilain Kelas & Sekolah
Kurikulum kontekstual – KTSP Pembelajaran abad 21 Buku teks INAP
Kurikulum vokasi Pembelajaran dinamis saintifik Buku pengayaan Ujian Nasional
Kurikulum inklusif futuristik Wholistic learning Buku bacaan Survei Internasional
Penguatan Tata Kelola
• Penguatan tata kerja guru lebih bersifat kolaboratif

• Penguatan manajemen sekolah melalui penguatan


kemampuan manajemen kepala sekolah sebagai
pimpinan kependidikan (educational leader)

• Penguatan sarana dan prasarana untuk kepentingan


manajemen dan proses pembelajaran
Struktur Kurikulum SMA/MA

ALOKASI WAKTU PER MINGGU


MATA PELAJARAN KETERANGAN
X XI XII
KELOMPOK A (UMUM)
1. Pendidikan Agama dan Budi
3 3 3 • Muatan dan Acuannya
Pekerti
2. Pendidikan Pancasila dan dikembangkan oleh Pusat,
Kewarganegaraan 2 2 2 Kompetensi sebagai dasar dan
penguatan kemampuan dalam
3. Bahasa Indonesia 4 4 4
kehidupan bermasyarakat,
4. Matematika 4 4 4 berbangsa, dan bernegara.
5. Sejarah Indonesia 2 2 2 • Perspektif NKRI
6. Bahasa Inggris 2 2 2
KELOMPOK B (UMUM)
7. Seni Budaya 2 2 2
8. Pendidikan Jasmani, Olahraga, Muatan dan Acuannya
3 3 3
dan Kesehatan dikembangkan oleh Pusat
9. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2 dan dapat dilengkapi dengan
Jumlah jam pelajaran kelompok A dan muatan/konten lokal
24 24 24
B per minggu
KELOMPOK C (PEMINATAN)
Mata pelajaran peminatan akademik 9 atau 12 12 atau 16 12 atau 16
Mata pelajaran pilihan lintas minat
dan/atau pendalaman minat dan/atau 6 atau 9 4 atau 8 4 atau 8
Informatika
Jumlah jam pelajaran kelompok A, B,
42 44 44
dan C per minggu
Struktur Kurikulum SMA/MA Peminatan Akademik
KELAS
MATA PELAJARAN
X XI XII
I. Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
1 Matematika 3 4 4
2 Biologi 3 4 4
3 Fisika 3 4 4
4 Kimia 3 4 4
II. Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial
1 Geografi 3 4 4
2 Sejarah 3 4 4
3 Sosiologi 3 4 4
4 Ekonomi 3 4 4
III. Peminatan Bahasa dan Budaya
1 Bahasa dan Sastra Indonesia
3 4 4
Bahasa dan Sastra Inggris
2 3 4 4
Bahasa dan Sastra Asing Lain
3 (Arab, Mandarin, Jepang, Korea, 3 4 4
Jerman, Perancis)

4 Antropologi 3 4 4
Mata pelajaran Pilihan
Pilihan lintas minat dan/atau
pendalaman minat dan/atau 6 atau 9 4 atau 8 4 atau 8
informatika
PENJABARAN SESUAI FRAMEWORK
KURIKULUM 2013

• Mata Pelajaran Kelompok A dan C merupakan Kelompok Mapel


yang muatan dan acuannya dikembangkan oleh pusat
• Mata Pelajaran Kelompok B merupakan kelompok Mapel yang
muatan dan acuannya dikembangkan oleh Pusat dan dapat
dilengkapi dengan muatan/konten lokal.
Artinya bahwa: dalam mapel tsb ditambah kompetensi atau
muatan daerah. (Diversifikasi konten sesuai kondisi dan kebutuhan
daerah)
• Mata pelajaran kelompok B dapat berupa Mapel Muatan Lokal yang
berdiri sendiri.
Artinya bahwa: sekolah dapat menambah mapel Mulok sebanyak
maksimal 2 JP/minggu.
• Muatan Lokal dapat memuat bahasa daerah
• Satu jam pelajaran beban belajar tatap muka adalah 45 menit
• Beban kegiatan terstruktur dan kegiatan mandiri maksimal 60% dari
kegiatan tatap muka mata pelajaran
PENJABARAN SESUAI FRAMEWORK
KURIKULUM 2013
• Satuan pendidikan dapat menambah beban belajar per
minggu sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik
dan/atau kebutuhan akademik, sosial, budaya, dan faktor
lain yang dianggap penting (maksimal yang diperhitungkan
2 jp/mimggu)

• Untuk Mapel Seni Budaya dan Prakarya, satuan pendidikan


wajib menyelenggarakan minimal 2 aspek dari 4 aspek yang
disediakan. Peserta didik mengikuti salah satu aspek yang
disediakan untuk setiap semester, aspek yang diikuti dapat
diganti setiap semester. Artinya: penentuan aspek yang
diambil oleh siswa bergantung pada potensi satuan
pendidikan.
PENJABARAN SESUAI FRAMEWORK
KURIKULUM 2013
• Khusus untuk Madrasah Aliyah, struktur kurikulum dapat
dikembangkan sesuai dengan kebutuhan yang diatur
Kementerian Agama
• Kegiatan ekstrakurikuler terdiri atas Pendidikan
Kepramukaan (wajib), UKS, PMR, dan lainnya sesuai
dengan potensi dan kondisi satuan pendidikan
• Mata Pelajaran Informatika dilaksanakan jika
memenuhi ketentuan
KESIMPULAN:
REGULASI KURIKULUM 2013 TELAH
MEMUNGKINKAN SATUAN PENDIDIKAN
MENGELOLA SENDIRI KURIKULUM DI SATUAN
PENDIDIKAN SESUAI DENGAN KARKATERISTIK
DAERAH, KEBUTUHAN SEKOLAH, DAN PESERTA
DIDIK
BEBAN BELAJAR
 Beban belajar di SMA/MA dinyatakan dalam jam pelajaran
perminggu;
a. Beban belajar satu minggu Kelas X adalah minimal 42 jam
pelajaran
b. Beban belajar satu minggu Kelas XI dan XII adalah
minimal 44 jam pelajaran
 Beban belajar di Kelas X dan XI dalam satu semester
minimal 18 minggu
 Beban belajar Kelas XII pada semester ganjil minimal 18
minggu
 Beban belajar Kelas XII pada semester genap minimal 14
minggu
Beban belajar bagi SMA/MA yang menyelenggarakan
Sistem Kredit Semester (SKS) diatur dalam pedoman
SKS
DIVESIFIKASI KURIKULUM
Berbagai Muatan Khas untuk Diversifikasi
Kurikulum Kependudukan
Climate Pend. Lalulintas Pendidikan
Pend. Lansia Change Kewirausahaan

Pend. Kesehatan
Reproduksi
Apa lagi ?
Pendidikan
Ekonomi Kreatif

EfSD
MultiKultur
Pend. Pencegahan
HIV/AIDS
Kemaritiman

Pend. Lingkungan
Hidup
Pendidikan
Pend. Pengurangan Anti Korupsi
Risiko Bencana Pend. HAM
Model Implementasi muatan-muatan khas dalam Kurikulum 2013

MODEL KONDISI SAAT INI

Model 1: Memberi warna pada seluruh mata


pelajaran/kontekstualisasi mata
pelajaran dengan muatan yang relevan.
Model 2: Memperkaya muatan Mata Pelajaran pada
Kelompok B
Model 3: Menjadi Mata Pelajaran
tersendiri/Muatan Lokal
Model 4: Kegiatan Ekstra Kurikuler
Model 1. Memberi warna pada seluruh mata
pelajaran/kontekstualisasi mata pelajaran
dengan muatan yang relevan.
KETERANGAN:
•Dari Mapel yang ada, melakukan konteks pelajaran yang relevan
dengan muatan khas. Muatan kurikulum sebagai konteks
pembelajaran sesuai dengan KD yang relevan. Tidak menambah jam
tetapi memperkuat hasil pembelajaran sesuai dengan konteks
kehidupan siswa

•Misalnya Mapel PPKn terkait KD Hak dan Kewajiban WN akan


dikaitkan dengan muatan Pajak, Biologi pada KD Keanekaragaman
Ekosistem dapat membahas EkosistemTerumbu Karang pada
Kemaritiman

•Wacana Teks pada Mapel Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris dapat
menggunakan muatan khas tersebut secara komprehensif
Model 1. Memberi warna pada seluruh mata
pelajaran/kontekstualisasi mata pelajaran
dengan muatan yang relevan.
KETERANGAN:
•Guru secara spontan dapat memasukkan ke dalam bahan ajar, atau
RPP
•Dapat diatur dengan tema sesuai dengan hari-hari peringatan baik
internasional maupun nasional, misalnya peringatan tsunami Aceh
untuk muatan Pendidikan Pengurangan Resiko Bencana
•Tidak menambah alokasi waktu. Guru perlu kreatif dan melakukan
kontkestualisasi

KONDISI SAAT INI:


•Buku teks untuk Mapel Kelompok A belum memperhatikan seluruh
muatan-muatan khas yang sangat penting dalam kerangka perspektif
NKRI dan muatan tersebut akan diperoleh mulai dari kelas X sd Kelas XI
Model 1.
Warna Kurikulum/konteks Mata pelajaran 1

Mata pelajaran 2
Warna maritim dalam kurikulum
Mata pelajaran 3

Mata pelajaran 4

Warna agraris dalam kurikulum Mata pelajaran 5

Mata pelajaran 6

Mata pelajaran 7

Warna niaga/jasa dalam kurikulum


Mata pelajaran 8

Mata pelajaran 9
MODEL 2. PENGAYAAN/PENAMBAHAN KOMPETENSI/MATERI
PADA MAPEL KELOMPOK B (UMUM)

Muatan Pembelajaran/Materi pembelajaran


yang terkait dengan karkateristik/kondisi
daerah/stream diversifikasi ditambahkan
dalam mata pelajaran KELOMPOK B.

Namun hal ini akan menambah alokasi waktu.


Sehingga perlu diperhitungkan antara Mata
Pelajaran
MODEL 3 MATA PELAJARAN
TERSENDIRI/MUATAN LOKAL

•Stream/Muatan Pelmbelajaran/Materi
Pembelajaran bermuatan khas dijadikan sebagai
satu mata pelajaran yang diajarkan tersendiri.
Dalam hal ini Puskurbuk bersama kelompok kerja
terkait menyusun Kompetensi Dasar dari kelas I sd
XII sebagai acuan pokok dalam pembelajarannya.
Daerah atau sekolah juga dapat menyusun
kurikulum daerah sendiri dengan mengacu pada
pedoman penyusunan Mata Pelajaran Muatan
Lokal.
MODEL 3 MATA PELAJARAN TERSENDIRI/
MUATAN LOKAL
•Mata Pelajaran Muatan Lokal dapat dikategorikan sebagai
Mata Pelajaran sesuai dengn Konteks Daerah/Kewilayahan
atau Konteks sekolah/karakteristik sekolah. Konteks atau
karkateristik ini juga dapat menggunakan Stream Utama
DIversifikasi yaitu Kemaritiman, Pertanian, Jasa/Niaga,
atau sesuai dengan Kewilayahan/ Geososiokultural dll
•Implementasinya dapat bersifat Kontinu (dari kelas awal
sd kelas akhir mapelnya sama) atau diskontinyu (berganti
tiap semester)
•Sekolah menambah maksimal 2 JP perminggu
  ALOKASI WAKTU PER MINGGU
Contoh struktur MATA PELAJARAN VII VIII IX

kurikulum yang Kelompok A (Umum)  


kontinyu (tiap 1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3 3 3
semester 2 JP 3. Bahasa Indonesia 6 6 6
selama 3 tahun 4. Matematika 5 5 5
5. Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5
mapenya sama) 6. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
7. Bahasa Inggris 4 4 4
Kelompok B (Umum)  
Untuk 1. Seni Budaya 3 3 3
penjadwalan 2. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 3 3 3
diskontinyu, tiap 3. Prakarya 2 2 2
Jumlah jam pelajaran per minggu 38 38 38
semester boleh Mata Pelajaran Sesuai dengan Kewilayahan /Muatan Geososiokultural      
berganti muatan, Mata Pelajaran      
  Kemaritiman  v  v  v
misalnya   - Budi daya rumput laut      
semester   - Pengolahan Produk Ikan      
  - Bahasa Inggris Pemandu Wisata Bahar      
pertama   - Dst….      
Kemaritiman,   Pertanian      
  - Pertanian Organik      
semeter ke dua   - Pertanian Vertikal      
Napza, atau kelas   - Pertanian Hidroponik      
  Jasa/Niaga      
awal   - Kewirausahaan      
Kemaritiman,   - Ekonomi Kreatif      
Kelas berikutnya   Pengurangan Resiko Bencana      
  Adaptasi Perubahan Iklim      
Etika Lalu Lintas   Pendidikan Etika Berlalulitas      
dll dapat   Seni daerah setempat (Karawitan, Angklung, Folksong,      
dll)
berganti-ganti   Olah Raga dan Permainan Daerah      
sesuai dengan   Kearifan-kearifan lokal      
Alokasi waktu 2*) 2*) 2*)
kebutuhan Total Alokasi Waktu 40 40 40
sekolah.
MODEL 4: MENJADI MUATAN EKSTRA KURIKULER

Disesuaikan dengan minat dan bakat


peserta didik serta ketersediaan
sumber daya sekolah.
 
MATA PELAJARAN INFORMATIKA
DALAM KURIKULUM 2013
Pasal 10 A Permendikbud No. 36 Tahun 2018

(1) Pelaksanaan Pembelajaran Informatika sebagai


mata pelajaran pilihan dilaksanakan mulai tahun ajaran
2019/2020 sesuai dengan kesiapan sekolah

(2) Ketentuan mengenai pelaksanaan Mata Pelajaran


Informatika sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diatur dengan Peraturan Menteri
Latar Belakang
– Siswa harus mampu berpikir kreatif dan memecahkan persoalan
(Kemampuan Abad 21)

– Teknologi Informasi & “komputer” tak dapat terpisahkan dari kehidupan


sehari-hari

– Indonesia tidak menjadi pemakai konsumtif (tetapi mampu menghasilkan


karya-karya/ produk TIK yang dilandasi Informatika)

– Banyak negara yg mulai memasukkan aspek keilmuan Informatika ke


sekolah sejak usia dini [Ref. CSTA dan K12.org]

– TIK vs. Informatika dalam pendidikan  Penggunaan vs. Keilmuan

– Informatika  salah satu muatan wajib (setara STEM)

*) Perlu pertimbangan bahwa tidak semua lulusan SMA akan berprofesi di


bidang informatika yang berlandaskan keilmuan  TIK sebagai
penunjang
Standar Siswa Abad ke-21

https://www.iste.org/standards/for-students
Kebutuhan Kompetensi pada RI 4.0

The 5th ‘C’ of 21st Century Skills? Try

Computational Thinking Four “C”s of 21st Century learning


Collaboration, Communication,
(Not Coding) Critical thinking, & Creativity.
https://www.edsurge.com/news/2018-02-25-the-5th-c-of-21st-
century-skills-try-computational-thinking-not-coding http://p21.org

SCAN Fundamental Skills - 2001


Basic Skills: reading, writing, arithmetic/ mathematics, listening and speaking.
Thinking Skills: creative thinking, decision making, problem solving, seeing things
in the mind’s eyes, learning how to learn, reasoning
Personal Qualities: responsibility, self-esteem, sociability, self-management,
integrity and honesty
http://www.sjsu.edu/faculty/chang/sped/scanskills.html
Perbedaan TIK dan Informatika

ICT – Applications of Informatics (Computer


Computer Science Science)
(computing) is concerned with
concentrates on how to designing and creating
use and apply informatics informatics ‘products’ and
and other information ‘tools’, such as: algorithms,
technology tools in working programs, application
with information; software, systems,
can be also creative methods, theorems,
computers, …
Muatan / Mata Pelajaran Informatika

  TIK

Praktik Lintas Bidang TIK : Teknologi Informasi dan Komunikasi


TK : Teknik Komputer
         
            JKI : Jaringan Komputer/Internet
T J A A D
K K D P S
AD : Analisis Data
I I AP : Algoritma dan Pemrograman
DSI : Dampak Sosial Informatika

Berpikir Komputasional
Sebaran Materi Informatika

Kela TIK B T JK A AP DS PL
Tingkat
TIK: Teknologi Informasi dan s   K K  I D   I B
Komunikasi

BK: Berpikir Komputasional


I  √ √ √ - - - - √
TK: Teknik Komputer
II  √ √ √ - - - - √
III  √ √ √ √ √ √ √ √
JKI: Jaringan SD/MI
Komputer/Internet IV  √ √ √ - √ √ √ √
V  √ √ √ - √ √ √ √
AD: Analisis Data
VI  √ √ √ - √ √ √ √
AP: Algoritma dan
VII  - √ √ - √ √ √ √
Pemrograman SMP/M
VIII  - √ - √ - √ √ √
DSI: Dampak Sosial Ts
Informatika
IX  √ √ √ - √ √ √ √
X  √ √ √ √ √ √ √ √
PLB: Praktik Lintas Bidang SMA/M
XI  - √ √ √ √ √ √ √
A
XII  - √ - - - √ √ √
Kurikulum Informatika

Membentuk siswa agar mampu:


Berpikir (thinking): berpikir komputasional

Berpengetahuan (knowledge): Ilmu Komputer/


Informatika

Berkarya (skill): Literasi digital /TIK

Berkarakter (ethics): menggunakan TIK dengan


beretika & bijak
Tema Pembelajaran Informatika
Pembelajaran Informatika

• Mengutamakan Computational Thinking

• Activity Based Learning  berpusat pada siswa :


1. Problem Based Learning
2. Project Based Learning

• Berbasis STEM/STEAM : problem solving, creativity,


critical analysis, teamwork, independent thinking, initiative,
communication, digital literacy.
Syarat Implementasi
Guru

Siswa
•Kebutuhan

Sarpras
• Komputer
• Jaringan lokal
• Aplikasi perkantoran
• Aplikasi pendukung
Syarat Guru

Pendidikan
Sertifikat
Lulusan D4, S1, S2, atau S3 dari
Memiliki sertifikat pendidik:
Program Studi Kependidikan/
NonKependidikan: •Teknologi Informasi dan Komunikasi
•Ilmu Komputer (TIK)
•Sistem Informasi •Keterampilan Komputer dan
•Informatika Pengelolaan Informasi (KKPI)
•Teknik Komputer •Rekayasa Perangkat Lunak (RPL)
•Teknologi Informasi •Teknik Komputer Jaringan (TKJ)
•Manajemen Informatika atau •Multimedia (MM) dan yang selama ini
yang ditetapkan oleh pemerintah mengampu Bimbingan TIK
Mekanisme Implementasi 2019/2020
KATA KUNCI
KEPALA SEKOLAH
MEMILIKI PERAN YANG
UTAMA SEBAGAI PENENTU
KEBERHASILAN
KURIKULUM 2013
TERIMA KASIH

Hak cipta seluruh foto melekat pada pemegang hak

Anda mungkin juga menyukai