Anda di halaman 1dari 29

Konsep Bilingualisme dan

Pengajaran Bahasa

Anggota Kelompok 4
1. Anis Rahmawati (9916821006)
2. Pradicta Nurhuda (9916821002)
3. Fahreza Prakasa (9916821009)
4. Lia Khairun Nisa (9916821012)
Diglosia
Secara etimologis, Diglosia  bahasa Perancis, diglossie,
diserap dari bahasa Yunani διγλωσσία, ‘dwibahasa’ oleh
bahasawan Yunani Joannis Psycharis.

Menurut KBBI, diglosia adalah situasi kebahasaan dengan pembagian


fungsional atas variasi bahasa atau bahasa yang ada dalam masyarakat
(misalnya ragam atau bahasa A untuk suasana resmi di kantor dan
ragam atau bahasa B untuk suasana intim di rumah)
Pengertian Diglosia

Chaer dan Holmes


Agustina
Diglosia merupakan
Ferguson ciri sebuah masyarakat
menggunakan istilah tutur yang
diglosia untuk menggambarkan
menyatakan keadaan adanya pemakaian dua
suatu masyarakat yang ragam bahasa dari satu
memiliki dua variasi bahasa yang sama
atau ragam dalam satu dalam setiap ranah
bahasa yang hidup yang ada dalam
berdampingan dan komunitas tersebut.
masing-masing
mempunyai peranan
tertentu
Pengertian Diglosia

Sumarsono Achmad dan


dan Partana Abdullah,
Diglosia adalah situasi Diglosia diidentikkan
dalam sebuah bahasa dengan situasi
yang memiliki dua kebahasaan yang
ragam baku yang menunjukkan adanya
sama-sama diakui dan pemakaian bahasa
dihormati, hanya saja tinggi dan rendah
fungsi dan dalam suatu
pemakaiannya berbeda. masyarakat tutur.
Pengertian Diglosia

Fishman Contoh
Orang kota yang
Diglosia tidak hanya berasal dari suku Jawa.
berlaku pada Bahasa Jawa (R)
perbedaan ragam T dan digunakan untuk
ragam R pada bahasa komunikasi santai,
yang sama, melainkan tidak resmi, atau tidak
berlaku juga pada formal di internal
bahasa yang sama keluarga.
sekali tidak serumpun, Bahasa Indonesia (T)
atau pada dua bahasa digunakan untuk
yang berlainan. komunikasi formal
dan resmi pada acara
di luar keluarga atau di
kantor.
Pengertian Diglosia Menurut Fasold

(1) Double Contoh


overlapping
diglosia Dalam negeri, bahasa Indonesia pada
situasi tertentu adalah bahasa T dan bahasa
situasi perbedaan derajat dan daerah adalah bahasa R. Namun, di luar
fungsi bahasa secara berganda. negeri, bahasa Indonesia adalah bahasa R
dan bahasa Inggris adalah bahasa T. Jadi,
bahasa Indonesia memiliki status ganda.
Pengertian Diglosia Menurut Fasold

(2) Double-
nested diglosia

masyarakat multilingual terdapat dua bahasa yang dibedakan,


satu bahasa T dan yang lain bahasa R. Namun, baik bahasa R
maupun T masing-masing memiliki ragam yang juga diberi
status bahasa R dan T. bahasa Jawa adalah bahasa R dan
bahasa Indonesia adalah bahasa T. Dalam bahasa Jawa, ragam
ngoko adalah R dan ragam krama adalah T. Dalam bahasa
Indonesia, ragam nonbaku adalah R dan ragam baku adalah T.
Pengertian Diglosia Menurut Fasold

(3) Linear Contoh


poliglosia
masyarakat Jawa keturunan Cina
di Indonesia. bahasa Indonesia
situasi kebahasaan yang
adalah bahasa T dan bahasa
pembedaan kederajatan bahasa
Mandarin adalah bahasa T kedua
tidak menggunakan model
yang berarti walaupun bahasa T,
biner, tetapi berdasarkan sikap
tetapi penggunaannya terbatas
penutur.
pada acara formal tertentu dan
bahasa Jawa adalah bahasa R pada
situasi nonformal kekeluargaan
Ciri-Ciri Diglosia

(1) Fungsi (2) Prestise (3) Warisan kesusastraan


Ciri-Ciri Diglosia

(4) Pemerolehan (5) Standardisasi (6) Stabilitas


Ciri-Ciri Diglosia

(7) Gramatika (8) Leksikon (9) Fonologi


Konsep Bilingualisme
dan Multilingualisme
Globalisasi

Proses globalisasi berjalan Berdampak signifikan Pengajaran bahasa:


bilingualisme dan/atau
sangat cepat pada berbagai bidang
multilingualisme
Multilingualisme

penggunaan lebih dari dua masyarakat yang tidak Era 4.0: tuntutan dalam
bahasa oleh seorang hanya memiliki membangun jaringan
penutur dalam kemampuan beberapa komunikasi antarpenutur
pergaulannya dengan bahasa, tetapi juga mampu bahasa yang berbeda
orang lain secara memakai lebih dari dua
bergantian bahasa bahasa tersebut
Bilingualisme

penggunaan dua bahasa Peristiwa yang terjadi: Nababan (1992): konsep


dalam masyarakat penutur kontak bahasa, pergantian dwibahasa atau
karena faktor sosiologis, bahasa, diglosia, bilingualisme adalah salah
psikologis, dsb. pergeseran bahasa, dan satu hasil pemerolehan
interfrensi dan integrasi atau pembelajaran bahasa
kedua atau menjadi tahu
dua bahasa
Perkembangan Bahasa dalam Konteks Multilingualisme

Perkembangan bahasa dalam Kebijakan politik bahasa 


suatu negara dipengaruhi oleh perkembangan bahasa 
kebijakan politik bahasa pengajaran bahasa
nasional yang ditetapkan.
Alih Kode dan Campur Kode
Alwasilah (dalam,
Chaer dan Nugroho 2011)
Agustina (2010)
Dalam sosiolinguistik,
perpindahan dari satu
dialek ke dialek yang
Alih kode merupakan peralihan lainnya lazim disebut
pemakaian Bahasa karena berubahnya dengan dialect switching
situasi. Peristiwa pergantian Bahasa atau code shifting (alih
yang digunakan dalam ilustrasi kode
seperti dari Bahasa Sunda ke Bahasa
Indonesia, atau berubahnya dari
ragam santai, inilah yang disebut
dengan alih kode di dalam
sosiolinguistik.
Bentuk alih kode dapat dipandang dari dua segi (Poedjosoedarmo )

Bentuk bahasa formal sering digunakan


dalam ragam formal ataupun ragam
usaha, seperti dalam pembicaraan biasa Chaer dan agustina (2010)
di sekolah, khotbah di masjid, rapat- mengemukakan bahwa ragam akrab
rapat, ataupun pada pembicaraan yang digunakan oleh para penutur yang
berorientasi pada hasil atau produksi sudah mempunyai hubungan yang
(Chaer dan Agustina: 2011). Sedangkan akrab, seperti pembicaraan
komunikasi yang terjadi pada guru-siswa antaranggota keluarga, antarteman
dapat digolongkan ke dalam ragam usaha karib, dan lain sebagainya. Hubungan
dikarenakan komunikasi guru-siswa guru-siswa dapat dikatakan memiliki
merupakan suatu pembicaraan yang hubungan yang akrab
berorientasi pada hasil yang ingin dicapai
sebagaimana tujuan pembelajaran yang
disepakati
Campur Kode

Secara sederhana, campur kode


ciri yang menonjol dalam peristiwa
diartikan sebagai suatu gejala
campur kode adalah terjadi pada ragam
kesantaian atau situasi informal. Dalam pencampuran pemakaian bahasa karena
situsi berbahasa formal, sangatlah jarang
berubahnya situasi tutur. Dalam KBBI,
terjadi campur kode dalam peristiwa
tuturnya. Kalaupun ada peristiwa campur campur kode adalah: penggunaan satuan
kode dalam keadaan tersebut, hal itu
bahasa dari satu bahasa ke bahasa yang
dikarenakan tidak adanya kata atau
ungkapan yang tepat untuk menggantikan lain untuk memperluas gaya bahasa
bahasa yang sedang dipakainya (Aslinda
ataupun ragam bahasa, pemakaian kata,
dan Syafyahya dalam Nugroho)
klausa, idiom, sapaan, dsb.
Bilingualisme
dan Pengajaran Bahasa
Konsep Bilingualisme

Bloomfield Macnamara
fenomena penguasaan Tingkat penguasaan bahasa
bahasa kedua dengan kedua tidak harus sama
tingkat penguasaan yang dengan penguasaan bahasa
sama dengan penutur asli pertama

Haugen
bilingualisme hanyalah
pengenalan terhadap bahasa
kedua
Bilingualisme dalam Konteks Keindonesiaan

pemakaian bahasa pertama bertambahnya kemampuan masyarakat yang multikultural,


modern, dan memiliki akses
dan bahasa kedua menggunakan bahasa
terbuka terhadap teknologi
asing (multilingualisme) tinggi dan dunia internasional
Bahasa Daerah sebagai Bahasa Ibu

Bahasa daerah sebagai bertambahnya kemampuan masyarakat yang multikultural,


modern, dan memiliki akses
bahasa ibu/bahasa pertama menggunakan bahasa
terbuka terhadap teknologi
asing (multilingualisme) tinggi dan dunia internasional
Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Kedua

Bahasa Indonesia lahir dan Dikukuhkan sebagai Kongres Bahasa Indonesia


dideklarasikan pertama bahasa nasional pada 28 yang pertama di Kota
kalinya oleh M. Tabrani Oktober 1928 Solo, Jawa Tengah
pada tahun 1926
Lanjutan

terus berkembang melalui bahasa daerah dan bahasa Bahasa asing sebagai
kebijakan-kebijakan Indonesia berjalan bahasa pendukung
politik bahasa nasional bersama dengan fungsi, kemajuan peradaban
ranah, dan peran masing- global
masing
Bilingualisme dan Pengajaran Bahasa

Holmes (2001): lebih dari separuh


penduduk dunia adalah bilingual atau
menguasai paling tidak dua bahasa dan
banyak penduduk yang bahkan multilingual
atau menguasai lebih dari dua bahasa

Dalam konteks masyarakat bilingual,


pengajaran bahasa mengacu pada bahasa
daerah, bahasa nasional,
dan bahasa asing
Pengajaran Bahasa di Indonesia

Fakta: 718 bahasa Gempuran bahasa


daerah di Indonesia asing, khususnya
bahasa Inggris yang
Bahasa Indonesia begitu kuat Peran dan fungsi
sebagai bahasa masing-masing
nasional dan
sebagai resolusi
atas fakta
kebahasaan tersebut

Anda mungkin juga menyukai