Anda di halaman 1dari 38

KAPABILITAS DAN KUALITAS ESENSIAL BAGI

KEWIRAUSAHAAN

Oleh
Dr. I WAYAN TANTRA, S.E.,M.M

Makalah Dipresentasikan Pada Perusahaan Daerah Bank Pasar Kabupaten Bangli


Tanggal 8 Juni 2019
LATAR BELAKANG PERMASALAHAN
Kementerian Koperasi dan UKM melansir data olahan BPS tahun 2018
dan menyimpulkan adanya pertambahan jumlah pengusaha. Dari
sebelumnya 1,6% menjadi 3,1% dari populasi. Angka itu
menggembirakan karena telah menembus batas psikologis 2%.
(Puspayoga, 2018)

Minimal dibutuhkan 2% dari total jumlah penduduk Indonesia


harus berprofesi sebagai wirausaha agar perekonomian Indonesia bisa
maju, semakin tinggi laju pertumbuhan jumlah wirausahanya maka
diprediksi oleh Bank Dunia dalam tahun 2030 Indonesia akan menjadi
10 Negara kekuatan ekonomi global

Tabel 1.1. Perbandingan Kewirausahaan di Negara ASEAN Tahun 2018


NEGARA % KEWIRAUSAHAAN
1. Singapura 7%
2. Malaysia 5%
3. Thailand 4,5%
4. Vietnam 3,3%
5. Indonesia 3,1%
Peringkat Indonesia Pada Global Entrepeneurship Index Th 2018

Tabel 1.2. Negara 10 Besar Peringkat Indek GEI Tahun 2018

Sumber: Global Entrepreneurship Development Institute report 2018

"Satu fakta menarik tentang kewirausahaan, pada tahun 2018, di


negara maju rata-rata 14 persen dari total penduduk usia kerja
adalah enterpreneur, sementara di Indonesia hanya mencapai 3,1
persen,"
Tabel 1.3. Posisi Indonesia dalam GEI Tahun 2018

Sumber: Global Entrepreneurship Development Institute report 2018

Indonesia menduduki peringkat 94. Posisi ini jauh di bawah


negara-negara ASEAN lainnya seperti: Singapura, Malaysia,
Thailand, dan Filipina yang masing-masing menduduki peringkat 27,
58, 71, dan 84. "Hal ini menunjukan masih rendahnya tingkat
kewirausahaan Indonesia," (Enggiarto Lukito, 2018)
Tantangan Kewirausahaan dalam Revolusi Industri 4.0
Studi Alfred Nucci (1999) menyebutkan tantangan kelangsungan
hidup 10 tahun perusahaan bisnis di pasar dengan daur hidup produk
yang lebih pendek dipublikasikan oleh Biro Sensus USA
menunjukkan: hanya 81% bisnis sukses (19% gagal) di tahun 1, 65%
sukses (35% gagal) di tahun 2, 40% sukses (60% gagal) di tahun 5 dan
25% suskses (75% gagal) di tahun 10. Indikator ini menunjukkan
bahwa kelangsungan hidup perusahaan menjadi persoalan serius bagi
wirausahawan (entrepreneur)

Meskipun banyak perusahaan gagal, bahkan beberapa pengusaha


gagal lebih dari sekali, mereka yang berhasil memperoleh kepuasan
dengan menciptakan kekayaan, kejayaan dan nilai bagi pelanggan.
Beberapa dari wirausahawan yang berhasil menciptakan
perusahaan yang mengubah dunia.

Hal yang paling penting dan fundamental untuk direnungkan adalah


kelangsungan hidup perusahaan tidak berarti sukses bagi
perusahaan
KEWIRAUSAHAAN DAN WIRASWASTAWAN
Menurut Shane (2003); Shane and Venkataraman (2000)
Kewirausahaan (entrepreneurship) didefinisikan sebagai

Kegiatan yang melibatkan penemuan, evaluasi dan eksploitasi


peluang baru untuk memperkenalkan barang dan jasa baru,
cara pengorganisasian, pasar, proses, dan bahan baku melalui
upaya pengorganisasian yang sebelumnya belum ada.

Lumpkin and Dess (1999:136) mendefinisikan kewirausahaan


(entrepreneurship) dari perspektif implementasi

Tindakan penting kewirausahaan adalah entri baru. Entri


baru dapat dicapai dengan memasuki pasar baru atau didirikan
dengan barang baru

Kedua definisi tentang kewirausahaan lebih focus dan menekan pada


perspektif psikologis tentang “kebaruan”
KEWIRAUSAHAAN DAN WIRASWASTAWAN
Menurut Scarborough and Cornwall (2016:21) Wiraswastawan
(entreprenuer) adalah orang yang menciptakan bisnis baru
dengan menghadapi risiko dan ketidakpastian untuk tujuan
mencapai laba dan pertumbuhan dengan mengidentifikasi
peluang signifikan dan mengumpulkan sumber daya yang
diperlukan untuk memanfaatkannya.

Menurut Bygrave and Zacharakis (2011) mendefinisikan


Wiraswastawan (entrepreneur) sebagai seseorang yang tidak
hanya melihat peluang, tetapi juga "menciptakan organisasi
untuk mengejar peluang itu."

ALASAN MEMILIH MENJADI WIRASWASTAWAN


Survey yang dilakukan oleh ACNielsen International Research Tahun
2005 menemukan beberapa alasan orang memilih menjadi
wirausahawan

 58% orang memilih menjadi wirausahawan karena


ingin menjadi Bos
ALASAN MEMILIH MENJADI WIRASWASTAWAN
 66% memilih menjadi wirausahawan karena ingin
meningkatkan pendapatan pribadi
 63% memilih menjadi wirausahawan karena ingin
meningkatkan kebebasan

 49% Hambatan utama dalam wirausaha disebabkan karena


kurangnya dukungan sumber daya finansial
 29% disebabkan karena rasa puas dengan pekerjaan yang
ditekuni saat ini

DUNIA KEWIRAUSAHAAN
Studi Hisrich et al. (2013:6) mendeskripsikan kerangka pemikiran
dunia kewirausahaan ke dalam 3 kategori yaitu:

 Peluang Wirausaha (entrepreneurial opportunities)


 Pemikiran Wirausaha (entrepreneurial thinking)
 Tindakan Wirausaha (entrepreneurial action)
PELUANG WIRAUSAHA (ENTREPRENEURIAL
OPPORTUNITIES)
Peluang wirausaha adalah situasi di mana barang, jasa, bahan baku,
dan metode pengorganisasian baru dapat diperkenalkan dan dijual
dengan harga lebih besar daripada biaya produksinya

Misalnya suatu peluang wirausaha bisa berasal dari


memperkenalkan produk teknologi yang sudah ada yang
digunakan di satu pasar untuk menciptakan pasar baru. Sebagai
alternatif, peluang kewirausahaan dapat menciptakan produk
teknologi baru untuk pasar yang sudah ada atau menciptakan
keduanya produk / layanan baru dan pasar baru

Kemungkinan bagi individu yang mampu melihat peluang usaha


dengan baik membutuhkan individu yang giat atau sekelompok
individu yang giat untuk mengenali, mengevaluasi, dan
mengeksploitasi situasi ini sebagai peluang yang
memungkinkan.
PEMIKIRAN WIRAUSAHA (ENTREPRENEURIAL
THINKING)
Entrepreneurial thinking - proses mental individu untuk mengatasi
ketidaktahuan untuk memutuskan apakah suatu sinyal mewakili
peluang bagi seseorang atau mengurangi keraguan apakah peluang bagi
seseorang juga merupakan peluang bagi mereka secara khusus, dan
memproses umpan balik dari langkah-langkah tindakan yang diambil.
 Berpikir secara structural (think structurally)
Membentuk keyakinan terhadap peluang seringkali membutuhkan
lompatan mental kreatif.
 Bricolage
Pengusaha melakukan dengan menerapkan kombinasi sumber daya di
tangan untuk masalah dan peluang baru
 Adaptasi Kognitif (cognitive adaptatbility)
Menggambarkan sejauh mana pengusaha dinamis, fleksibel, mengatur
diri sendiri, dan terlibat dalam kerangka kerja keputusan
 Pelaksanaan (Effectuation)
proses yang dimulai dengan apa yang dimiliki seseorang dan memiilih
di antara hasil yang mungkin
TINDAKAN WIRAUSAHA (ENTREPRENEURIAL
ACTION)
Tindakan kewirausahaan dilakukan melalui penciptaan produk/ proses
baru dan/atau masuk ke pasar baru, yang dapat terjadi melalui
organisasi yang baru dibuat atau dalam suatu organisasi yang mapan.

 Pengusaha bertindak berdasarkan apa yang mereka yakini


sebagai peluang. Karena ada peluang dalam ketidakpastian
tinggi, pengusaha harus menggunakan pengetahuan mereka
tentang apakah akan bertindak atau tidak. Namun, keraguan
dapat merusak tindakan kewirausahaan.

 Kemampuan menilai besarnya ketidakpastian yang


dirasakan yang mengelilingi peluang potensial dan kesediaan
individu untuk menanggung ketidakpastian itu.

 Motivasi yang menunjukkan kesediaan untuk menanggung


ketidakpastian.
BAGAIMANA PENGETAHUAN DAN MOTIVASI
MEMPENGARUHI TINDAKAN WIRAUSAHA

Model McMullen-Shepherd menjelaskan bagaimana pengetahuan dan


motivasi memengaruhi dua tahap tindakan kewirausahaan.

Gambar 1. Model Tindakan Wirausaha

Sumber: McMullen, J., and Shepherd, D. A. (2006). Entrepreneurial Action and the Role of Uncertainty in the Theory of the
Entrepreneur. Academy of Management Review. 31: 132–142 .
PROSES KEWIRAUSAHAAN
Studi Bygrave and Zacharakis (2011:50) menjelaskan proses kewirausahaan
mencakup semua fungsi, kegiatan, dan tindakan yang merupakan bagian dari
memahami peluang dan menciptakan organisasi untuk mengejar peluang
tersebut

Faktor penting untuk memulai usaha baru dan bagaimanan


mengembangkannya dari gagasan sampai kepada usaha yang layak dipengaruhi
oleh 4 (empat) factor yaitu: (1) personal, (2) social, (3) organisasi dan (4)
lingkungan
FORMULA WIRAUSAHA BARU YANG SUKSES
Menurut Regis McKenna (dalam Bygrave and Zacharakis, 2011) terdapat 9
(sembilan) factor dominan yang mempengaruhi keberhasilan wirausaha baru di
era persaingan yang sangat kompetitif dengan kondisi daur hidup produk yang
jauh lebih pendek saat ini

Model ini kemudian dikenal dengan formula: The Nine Fs for entrepreneurial
success

Tabel 1.4. Sembilan Faktor Dominan Keberhasilan Wirausaha


Founders (pendiri) Setiap perusahaan pemula harus memiliki
pengusaha kelas satu.
Focused (fokus) Fokus pada pasar yang menjadi spesialisasinya

Fast (cepat) Membuat keputusan cepat dan


mengimplementasikan dengan cepat
Flexible (fleksibel) Berpikiran terbuka dan merespon perubahan

Forever-innovating (terus berinovasi) Tidak pernah lelah berinovasi

Flat (datar) Struktur organisasi yang lebih ramping

Frugal (hemat) Effisien dan produktivitas tinggi

Friendly (ramah) Ramah terhadap konsumen, karyawan, supplier

Fun (senang) Senang bergaul dengan berbagai kelompok


KARAKTERISTIK PENTING KESUKSESAN WIRAUSAHA

Dream (mimpi) Pengusaha memiliki visi tentang masa


depan usaha mereka. Dan memiliki
kemampuan untuk
mengimplementasikan impian
mereka.
Decisiveness (ketegasan) Mereka tidak menunda-nunda.
Mereka mengambil keputusan dengan
cepat.
Doers (pelaku) Begitu mereka memutuskan tindakan,
mereka mengimplementasikannya
secepat mungkin.
Determination (kebulatan tekad) Mereka melaksanakan usaha mereka
dengan komitmen total. Mereka
jarang menyerah, bahkan ketika
dihadang oleh rintangan yang
tampaknya tidak dapat diatasi
Dedication (dedikasi) Mereka sepenuhnya berdedikasi
untuk bisnis mereka, kadang-kadang
dengan biaya yang cukup besar untuk
hubungan mereka dengan teman dan
keluarga. Mereka bekerja tanpa lelah.
KARAKTERISTIK PENTING BAGI WIRAUSAHAWAN SUKSES

Tabel 1.5. Karakteristik Esensial Keberhasilan Wirausaha


Devotion (kesetiaan) Pengusaha mencintai apa yang
mereka lakukan. Cinta itulah yang
menopang mereka saat keadaan
menjadi sulit.
Details (detail) Pengusaha harus berada di atas
rincian penting
Destiny (takdir) Mereka ingin bertanggung jawab atas
nasib mereka sendiri daripada
bergantung pada majikan.
Dollars (uang) Menjadi kaya bukan ukuran penting
bagi pengusaha. Uang lebih
merupakan ukuran kesuksesan.
Pengusaha berasumsi bahwa jika
mereka berhasil mereka akan diharga
Distribute (berbagi) Pengusaha mendistribusikan
kepemilikan bisnis mereka dengan
karyawan kunci yang sangat penting
untuk keberhasilan bisnis.
KAPABILITAS PERSONAL YANG MENCIPTAKAN
PERBEDAAN WIRAUSAHAWAN

Studi Harper (2005) mendiskripsikan 5 kapabilitas personal yang


dibutuhkan bagi seorang wirausahawan agar berhasil dalam
memenuhi tantangan yang berhubungan dengan menjadi
wirausahawan baru
1. Wirausahawan harus tahu diri (know thyself)

Amy Lingren (dalam Harper, 2005) President Prototype Career Service


yang berbasis di Minnesota, USA menawarkan daftar pertanyaan untuk
menguji pemahaman diri calon wirausahawan sebagai berikut

1. What is my motivation?
2. What are my goals?
3. What am I willing to give up?
4. What is my work style?
5. What is my timeline?
6. What is my budget?
Ini menyoroti keterampilan, kemampuan, dan pengalaman penting.
KAPABILITAS PERSONAL YANG MENCIPTAKAN
PERBEDAAN WIRAUSAHAWAN

2. Mengembangkan Profil Wirausaha (entrepreneurial profile)


Profil kewirausahaan mendiskripsikan pekerjaan untuk orang yang
berencana memulai dan mengelola bisnis. Menyoroti ketrampilan,
kemampuan, dan pengalaman penting.

3. Mengenali Kesenjangan Wirausaha (entrepreneurial gaps)


Kesenjangan mungkin ada dalam kualitas pribadi wirausahawan,
bidang spesialisasi atau kemahiran, dan pengetahuan pasar.

Semakin besar kesenjangan antara di mana Anda berada dan ke mana


Anda menuju, semakin besar risiko melakukan kesalahan.

4. Menjembatani Kesenjangan Wirausaha (bridge the


entrepreneurial gaps)
Disarankan agar wirausahawan memutuskan keterampilan mana yang
perlu dikembangkan segera dan keterampilan mana yang ingin diperkuat
selama memiliki bisnis.

5. Lengkapi keahlian dan kemampuan kewirausahaan


KUALITAS PRIBADI YANG DAPAT MEMBUAT PERBEDAAN
Kualitas dan kemampuan pribadi yang dibutuhkan untuk meningkatkan
peluang wirausaha baru untuk sukses.

1. Pengusaha Tidak Perlu Menjadi Penemu


Banyak orang ragu untuk melakukan perjalanan kewirausahaan karena
mereka belum menemukan produk atau layanan terobosan yang
merevolusi cara orang hidup atau bekerja. Sindrum ini disebut dengan
Inventor myth

2. Pengusaha Perlu Menjadi Pengusaha


Joseph Mancuso, presiden The Center for Entrepreneurial Management,
menyatakan, “Untuk menjadi wirausahawan sejati, Anda harus untuk
menjadi lebih dari seorang pemimpi: Anda harus menjadi pelaku juga.
Fantasi tidak mendukung pengusaha

3. Pengusaha Perlu Menjadi Pemimpin


Pengusaha sebagai pemimpin perlu mengambil pandangan jangka
panjang, melihat gambaran besar, menetapkan serangkaian prioritas yang
jelas, dan memastikan perusahaan terus bergerak maju.
KUALITAS PRIBADI YANG DAPAT MEMBUAT PERBEDAAN

4. Pengusaha Perlu Menjadi Manajer


Kenneth Olm dan George Eddy menekankan perlunya usaha baru untuk
memiliki manajemen yang berkualitas dari awal.
Manajer memainkan peran penting dalam keberhasilan suatu usaha yang
muncul. Mereka merancang sistem dan memantau operasi untuk
memastikan semuanya berjalan lancar

5. Pengusaha Harus Memiliki Visi

Sebagian besar pengusaha sukses didorong oleh visi untuk menjadi apa
yang mungkin. Menciptakan gambar masa depan yang dinginkan dan
berkonsentrasi untuk mewujudkan apa yang diinginkan

6. Pengusaha Berpikir Perseptif dan Menunjukkan Perspektif


Kaleidoskopik
Pengusaha memiliki ketangkasan mental atau perspektif kaleidoskopik
untuk melihat situasi pasar dan melihat apa yang tidak dapat dilihat
orang lain. Mereka juga memiliki ketangkasan mental untuk melihat
bagaimana satu peluang bisnis dapat mengarah pada peluang lainnya.
KUALITAS PRIBADI YANG DAPAT MEMBUAT PERBEDAAN
7. Pengusaha Memiliki Keberanian
John Johnson, pendiri Ebony Magazine, mengatakan pengusaha perlu
"berani bertanggung jawab."
Pengusaha harus siap untuk memasuki pintu ketidakpastian, menempuh
jalan yang tidak bertanda, dan menavigasi perairan yang belum dipetakan

8. Pengusaha Melihat Peluang Dimana Yang Orang Lain


Melihat Masalah

Akio Morita, salah seorang pendiri Sony Corporation, senang


menceritakan kisah tentang dua penjual sepatu di Afrika.

Menurut Morita, “Dua penjual ... menemukan diri mereka di daerah


pedesaan Afrika yang terbelakang.

Tenaga penjual pertama kembali ke kantor pusat: ‘”Tidak ada


prospek penjualan. Penduduk asli tidak memakai sepatu!”

Tenaga penjual lainnya mengirim telegram ke kantor pusat: “Tidak


ada yang memakai sepatu di sini. Kami bisa mendominasi pasar. Kirim
semua stok yang mungkin.”
KUALITAS PRIBADI YANG DAPAT MEMBUAT PERBEDAAN
9. Pengusaha Hidup di Tepi
Mereka memandang kehidupan seolah-olah itu adalah pasir dalam jam
pasir. Setelah jam pasir diputar, tidak ada cara untuk membalikkan aliran
pasir. Mereka melihat setiap momen sebagai momen yang
menguntungkan usaha atau momen yang hilang.

10. Pengusaha Memiliki Kemampuan untuk Membuat Hal-hal Baik


Terjadi Terlepas dari Kesulitannya
Michael Egan, yang memulai Alamo Rent-a-Car, mencatat bahwa sebagai
investor ia mencari wirausahawan yang dapat “mengawinkan ide yang
baik dengan praktik bisnis yang baik, menindaklanjuti praktik tersebut,
membuat kesalahan, dan mengatasinya tanpa membiarkan kesalahan itu
menguburnya”.

11. Pengusaha Berkembang di Saat Ketidakpastian

Pengusaha memanfaatkan perubahan dengan mengakui ambiguitas,


menerima risiko, dan memanfaatkan momen tersebut. Mereka tahu
bahwa peluang selalu hadir di tengah-tengah krisis, turbulensi, dan
perubahan.
KUALITAS PRIBADI YANG DAPAT MEMBUAT PERBEDAAN

12. Pengusaha Memiliki Toleransi untuk Turbulensi


Pengusaha harus mampu menghadapi turbulensi yang datang bersama
saat-saat perubahan dan ketidakpastian.

13. Pengusaha Perlu Percaya Diri Pada Saat Jatuh


Pengusaha cenderung memiliki tingkat kepercayaan yang lebih tinggi
terhadap kemampuan mereka untuk membuat sesuatu terjadi daripada
kebanyakan orang. Mereka juga cenderung kurang mengandalkan pada
apa yang orang lain lakukan dan tidak terlalu peduli dengan apa yang
dipikirkan orang lain.

14. Pengusaha oportunistik dan penghina terhadap Status Quo


Robbie Hardy mencatat, "Pengusaha membuat sesuatu terjadi karena
mereka tidak puas dengan apa yang mereka lihat di pasar atau ada sesuatu
yang mereka butuhkan dan tidak bisa dapatkan."

15. Pengusaha Berpikiran Terbuka dan Cepat Belajar


Keterbukaan pikiran, persepsi, kemampuan untuk belajar, fleksibilitas,
dan ketangkasan mereka memungkinkan mereka untuk melihat sesuatu
sebelum orang lain melakukannya
KUALITAS PRIBADI YANG DAPAT MEMBUAT PERBEDAAN
16. Pengusaha Harus Fokus dan Tegas

Kenneth Olm dan George Eddy mengamati bahwa "pengusaha sukses


adalah orang yang pertama kali mendeteksi dan memanfaatkan peluang
yang menguntungkan ... dia mungkin tidak membuat survei pasar yang
komprehensif, tetapi dia akan tahu kapan harus bergerak dengan berani
dan cepat”

17. Pengusaha Harus Berkomitmen


Pengusaha harus membuat banyak komitmen setiap hari. Setiap komitmen
menciptakan tanggung jawab kepada orang atau organisasi untuk
membuat sesuatu terjadi.

18. Pengusaha Harus Memiliki Gairah dan Kecakapan Menjual

19. Pengusaha Perlu Gigih, Ulet, dan Tangguh

Orang yang malas tidak bisa menjadi wirausaha. Leonard Batterson


mencatat bahwa wirausahawan “selalu bekerja dan merencanakan langkah
selanjutnya, memeriksa risiko dalam keputusan mereka, dan bertindak,
selalu bertindak.”
KUALITAS PRIBADI YANG DAPAT MEMBUAT PERBEDAAN
20. Pengusaha Perlu Menyadari Dampak yang Mereka Miliki
terhadap Karyawannya
Pengusaha terbaik adalah penikmat bakat. Mereka mengenali kekurangan
mereka sendiri dan mengelilingi diri mereka dengan orang-orang yang
membawa kekuatan bagi perusahaan.

21. Pengusaha Harus Menggunakan Bakat Orang Di Luar


Perusahaan
Robbie Hardy menekankan pentingnya mendapatkan nasihat dari luar
perusahaan. Menurut Hardy, “Saya pikir banyak pebisnis mengambil
penasihat dan konsultan untuk mendapatkan gagasan hebat”

22. Jangan Pernah Meremehkan Nilai dari Pengalaman

Orang-orang yang memulai perjalanan kewirausahaan untuk pertama


kalinya harus melakukan segala upaya untuk memiliki orang-orang yang
berpengalaman dalam tim manajemen mereka. Orang-orang dengan
pengalaman dapat membantu usaha berjalan lancar.
KONSEP KEWIRAUSAHAAN PERUSAHAAN
Penelitian awal di tahun 1970-an tentang kewirausahaan perusahaan berfokus
pada tim dan bagaimana kegiatan kewirausahaan di dalam organisasi
yang ada dapat dikembangkan (Hanan, 1976; Hill & Hlavacek, 1972;
Peterson & Berger, 1972).

Di awal tahun 1980-an penelitian tentang kewirausahaan perusahaan berfokus


pada perwujudan perilaku wirausaha yang memerlukan sanksi organisasi dan
komitmen sumber daya untuk tujuan mengembangkan berbagai jenis
penciptaan nilai (Alterowitz, 1988; Burgelman, 1984; Kanter, 1985; Pinchott,
1985; Schollhammer, 1982).

Selama 1990-an, definisi kewirausahaan yang lebih komprehensif disodorkan


oleh peneliti yang lebih berfokus pada memberi energi dan meningkatkan
kemampuan perusahaan untuk mengembangkan keterampilan dan
menciptakan inovasi (Borch et al., 1999; Jennings & Young, 1990; Merrifield,
1993; Zahra, 1991).

Sharma dan Chrisman (1999:18) mengemukakan bahwa kewirausahaan


perusahaan “adalah proses dimana seorang individu atau sekelompok individu,
dalam hubungannya dengan organisasi yang ada, menciptakan organisasi
baru atau memulai pembaruan atau inovasi dalam organisasi itu.”
STRATEGI KEWIRAUSAHAAN KORPORASI
Ireland, Covin, and Kuratko (2009:21) mendefinisikan strategi kewirausahaan
perusahaan sebagai “Ketergantungan organisasi pada perilaku wirausaha
yang diarahkan oleh visi yang secara sengaja dan terus-menerus
meremajakan organisasi dan membentuk ruang lingkup operasinya melalui
eksploitasi peluang wirausaha.”

Lumpkin dan Dess (1996) mengemukakan bahwa organisasi saat ini


menghadapi perubahan yang cepat, lingkungan kompetitif yang bergerak lebih
cepat mungkin lebih baik menerapkan perilaku kewirausahaan perusahaan
sebagai mekanisme adaptasi strategi.

Tujuan perusahaan menggunakan kewirausahaan perusahaan sebagai adaptasi


strategi adalah untuk mengandalkan inovasi sebagai dasar untuk
menciptakan bisnis baru atau mengkonfigurasi ulang yang sudah ada
(Kuratko et al., 2012).

Pilihan menggunakan strategi kewirausahaan perusahaan sebagai sarana utama


adaptasi strategis mencerminkan keputusan perusahaan untuk mencari
keunggulan kompetitif terutama melalui inovasi, kreativitas, dan perilaku
wirausaha secara berkelanjutan (Russell, 1999).
KREATIVITAS TEAM DAN KEWIRAUSAHAAN KORPORASI

Kreativitas tim didefinisikan sebagai tampilan kreativitas individu


dalam konteks tim dan dalam mendukung tujuan tim

Tim proses kreatif sebagai fenomena kolektif yang meliputi


"melakukan" dimana anggota secara kognitif, dan emosional
mendefinisikan masalah, menghasilkan ide, dan mencoba cara-
cara baru untuk melakukan pekerjaan mereka (Gilson & Shalley,
2004)

Sebagian besar literatur organisasi yang berkaitan dengan kreativitas


berteori tentang fenomena hasil, sering disebut produk kreatif,
“keterbaruan, ide-ide yang berpotensi berguna" (Shalley et al.,
2004:934).

Proses kreativitas tim sering diusulkan sebagai langkah pertama


menuju inovasi (Amabile, 1988)

Kreativitas tim meliputi baik proses pengembangan kebaruan dan


ide-ide berguna dan hasil baru dan sesuai yang dapat dimanfaatkan
untuk inovasi
LINGKUNGAN INTERNAL UNTUK MENDUKUNG
KEWIRAUSAHAAN KORPORASI

Studi Kuratko et al. (1990), berdasarkan hasil dari analisis faktor menunjukkan
bahwa lima faktor penting yang secara konseptual akan mendukung perilaku
wirausaha pada manajemen tingkat pertama dan menengah

1. Dukungan manajemen (kesediaan manajer tingkat atas untuk


memfasilitasi dan mempromosikan perilaku kewirausahaan, termasuk
memperjuangkan gagasan inovatif dan menyediakan sumber daya yang
diperlukan)

2. Kebijaksanaan kerja / Otonomi (komitmen manajer tingkat atas untuk


mentolerir kegagalan, memberikan kebebasan pengambilan keputusan
dan kebebasan dari pengawasan berlebihan, dan mendelegasikan
wewenang dan tanggung jawab)

3. Penghargaan / penguatan (pengembangan dan penggunaan sistem


yang menghargai berbasis kinerja, menyoroti pencapaian yang
signifikan, dan mendorong pengejaran pekerjaan yang menantang)
LINGKUNGAN INTERNAL UNTUK MENDUKUNG
KEWIRAUSAHAAN KORPORASI

4. Ketersediaan waktu (mengevaluasi beban kerja untuk memastikan waktu


untuk mengejar inovasi dan penataan pekerjaan untuk mendukung upaya
mencapai tujuan organisasi jangka pendek dan jangka panjang);

5. Batasan organisasi (penjelasan yang tepat tentang hasil yang diharapkan


dari pekerjaan organisasi dan pengembangan mekanisme untuk
mengevaluasi, memilih, dan menggunakan inovasi).

Dukungan
Manajemen
Batasan
Organisasi

Kebijaksa
naan

Ketersedia
an waktu

Pengharga
an
MEMPERTAHANKAN STRATEGI WIRAUSAHA KORPORASI:
PERAN KRITIS PARA MANAJER
Burgelman (1984) berpendapat bahwa wirausaha perusahaan yang sukses,
membutuhkan keterlibatan utama manajemen tingkat senior, tingkat madya
dan tingkat bawah yang terjadi dalam proses penentuan konteks strategis dan
struktural.

1. Manajer senior bertanggung jawab untuk merasionalisasi bisnis


baru tertentu secara retroaktif ke dalam portofolio dan konsep strategi
perusahaan berdasarkan evaluasinya terhadap prospek bisnis tersebut
sebagai komponen penciptaan nilai yang diinginkan perusahaan

2. Manajer tingkat senior juga bertanggung jawab untuk menyusun


organisasi dengan cara yang mengakomodasi dan memperkuat usaha
bisnis yang dianut sebagai bagian dari konteks strategis perusahaan

3. Manajer tingkat senior memiliki peran pemilihan terhadap


bentuk usaha dari kewirausahaan perusahaan
MEMPERTAHANKAN STRATEGI WIRAUSAHA KORPORASI:
PERAN KRITIS PARA MANAJER
Kuratko et al. (2005b) mengusulkan model perilaku kewirausahaan
manajer tingkat menengah.

 Dukungan Peluang Kewirausahaan (endorsement of


entrepreneurial opportunity)

 Penyempurnaan Perilaku Wirausahawan (refinement


behaviors)
Biasanya merupakan tugas manajer tingkat menengah untuk mengubah
peluang wirausaha yang lunak menjadi inisiatif yang sesuai dengan
organisasi.

 Fungsi Penggembalaan (shepherding function)


Manajer tingkat menengah memperjuangkan, melindungi, memelihara,
dan membimbing inisiatif kewirausahaan.
MEMPERTAHANKAN STRATEGI WIRAUSAHA
PERUSAHAAN: PERAN KRITIS PARA MANAJER

Koratko et al. (2005) lebih lanjut menyatakan prasyarat yang dibutuhkan


untuk pengejaran strategi perilaku wirausaha perusahaan

 Identifikasi sumber daya yang diperlukan manajer madya untuk


mengubah konsep kewirausahaan menjadi kenyataan bisnis.

 Akuisisi sumber daya mensyaratkan manajer madya tahu di mana dan


bagaimana mendapatkan sumber daya itu.

 Manajer tingkat menengah sering paling bertanggung jawab untuk


mengarahkan sumber daya dari operasi yang ada ke inisiatif
kewirausahaan yang tampaknya memiliki nilai strategis yang lebih besar
bagi perusahaan.

Floyd and Lane (2000) berpendapat bahwa manajer tingkat pertama


memiliki tiga peran penting dalam mempertahankan strategi wirausaha
perusahaan
 Peran ekspirimen yang berhubungan dengan kompetensi dan sub proses
 Peran Penyesuaian Modifikasi Kompetensi sub proses
 Peran Penyesuaian Diri berhubungan dengan pelaksanaan kompetensi
PERAN KEWIRAUSAHAAN DALAM PEMBANGUNAN
EKONOMI
Gambar 3. Global Entrepreneurship Monitor (GEM) model untuk Pembangunan
Ekonomi

Sumber: Bygrave and Zacharakis (2011:14)


KONTRIBUSI KEWIRAUSAHAAN DALAM PEMBANGUNAN
EKONOMI

Studi Amrita Dhaliwal (2016) menjelaskan secara sistematik peran


penting kewirausahaan dalam pembangunan ekonomi sebagai berikut:

1. Promotes Capital Formation


Wirausahawan mempromosikan pembentukan modal dengan
memobilisasi tabungan publik yang menganggur menjadi lebih
produktif.
2. Creates Large-Scale Employment Opportunities
Wirausahawan menyediakan pekerjaan skala besar langsung untuk
penganggur yang merupakan masalah kronis negara-negara terbelakang.

3. Promotes Balanced Regional Development


Pengusaha membantu menghilangkan kesenjangan regional melalui
pendirian industri di daerah yang kurang berkembang dan terbelakang

4. Reduces Concentration of Economic Power


Perkembangan industri biasanya mengarah pada konsentrasi kekuatan
ekonomi di tangan beberapa individu yang menghasilkan pertumbuhan
monopoli.
KONTRIBUSI KEWIRAUSAHAAN DALAM PEMBANGUNAN
EKONOMI
5. Wealth Creation and Distribution
6. Increasing Gross National Product and Per Capita Income

7. Improvement in the Standard of Living

8. Promotes Country's Export Trade

9. Induces Backward and Forward Linkages


10. Facilitates Overall Development

11. Creating innovation


Pengusaha adalah orang yang selalu mencari perubahan. Selain
menggabungkan faktor-faktor produksi, ia juga memperkenalkan ide-ide
baru dan kombinasi faktor-faktor baru.

12. Entrepreneurs Create New Businesses

13. Entrepreneurs Also Create Social Change


14. Entrepreneurship puts new business ideas into practice
KESIMPULAN
Kewirausahaan baik pada tingkat individu dan korporasi
membutuhkan kapabilitas dan kualitas penting untuk menumbuhkan
kreativitas dan inovasi sebagai cikal bakal lahirnya produk baru dalam
memepertahankan keunggulan bersaing di pasar yang semakin
kompetitif dengan daur hidup produk yang semakin pendek

Keunggulan bersaing perusahaan dapat dilakukan dengan pilihan


strategi bersaing melalui pengembangan perilaku kewirausahaan
dalam korporasi yang merangsang diseminasi gagasan baru yang
berimplikasi terhadap lahirnya produk dan proses baru yang langka,
tidak mudah ditiru oleh pesaing

Kewirausahaan yang berhasil tidak saja menjadi role model of


business, namun juga memberikan kontribusi signifikan terhadap
perekonomian nasional dan mampu mempercepat mewujudkan
Indonesia sebagai salah satu kekuatan ekonomi dunia sebagaimana
yang diprediksi oleh Bank Dunia
DAFTAR PUSTAKA
1. Bygrave, W., and Zacharakis, A., (2011). Entrepreneurship 2nd
Edition, Wiley & Son, USA
2. Harper.S.C., (2005). Extraordinary Entrepreneurship, Wiley &
Son, USA

3. Scarborough, N.M., and Cornwall., (2016). Essentials of


Entrepreneurship and Small Business Management Global
Edition, Pearson Education, USA

4. Shalley, C.E., Hitt, M.E., Zhou, J., (2015) The Oxford Handbook
of Creativity, Innovation and Entrepreneurship, Oxford
University Press, England

5. Hisrich, R.D., Peters, M.P., Shepherd,D.A., (2017).


Entrepreneurship Tenth Edition, McGraw Hill Education, USA

6. Harvard Business Review “ Entrepreneur’s Handbook (2018)


Harvard Business School Publishing

Anda mungkin juga menyukai