Anda di halaman 1dari 15

PELATIHAN ANALISIS KEUANGAN BAGI UMKM

Jurnal Penyesuaian

Zulfatun Ruscitasari, S.E., M.Acc


pengertian
Jurnal yang digunakan untuk menyesuaikan saldo-saldo rekening yang ada di Neraca Saldo
menjadi saldo dengan tujuan akan mencerminkan keadaan aktiva, utang, modal, pendapatan, dan
biaya yang sebenarnya.
Jenis-jenis Transaksi yang Perlu Pencatatan Penyesuaian

1. Pengakuan Biaya Penyusutan/Depresiasi Aktiva


aset tetap berwujud lazimnya mengalami penurunan nilai karena digunakan UMKM untuk menghasilkan pendapatan
sehingga penurunan nilai aset tetap tersebut harus ditandingkan dengan pendapatan selama perioda-perioda yang
menikmati aset tetap tersebut. Contoh: Gedung atau Kendaraan merupakan Aset tetap berwujud yang disusutkan
karena digunakan untuk operasional bisnis UMKM.
Ilustrasi:
Tanggal 2 Agustus 2020 perusahaan membeli kendaraan berupa sepeda motor seharga Rp15.000.000,- dengan umur
ekonomis 5 tahun pada tahun ke 5 motor dijual dan memiliki nilai sisa Rp5.000.000,- metode penyusutan yang
digunakan garis lurus. Jurnal penyesuaian pada 31 Desember 2020 yaitu:

Penyusutan pertahun : Harga Perolehan – nilai sisa Umur Ekonomis


: 15.000.000-5.000.000
5 tahun
: Rp 2.000.000,-

Beban Depresiasi-Kendaraan Rp833.000


Akumulasi Depresiasi -Kendaraan Rp833.000 (5/12 x 2.000.000)
2. Pengakuan Biaya Bahan Habis Pakai

Akuntansi UMKM lazimnya mencatat pengkonsumsian bahan habis pakai pada akhir perioda saja.
Ilustrasi:
Tanggal 15 Oktober 2020 dibeli perlengkapan kantor seharga Rp2.500.000,00 secara tunai. Pada akhir periode akuntansi tanggal
31 Desember 2020, perlengkapan yang masih tersisa sebesar Rp750.000,00.

Ayat jurnal pada tanggal 15 Oktober 2020 adalah:

Perlengkapan kantor Rp2.500.000


Kas Rp2.500.000

Bagian perlengkapan yang sudah terpakai sebesar Rp1.750.000,00 (Rp2.500.000,00 - Rp750.000,00) ditetapkan menjadi beban,
ayat jurnal penyesuaiannya pada tanggal 31 Desember 2020 adalah:

Beban PerlengkapanRp1.750.000
Perlengkapan kantor Rp1.750.000
3. Biaya dibayar di muka

Biaya dibayar di muka adalah transaksi yang pada saat terjadinya dikelompokkan sebagai harta (aset), tetapi akan menjadi beban di kemudian hari.
Biaya ini merupakan harta perusahaan yang akan memberikan manfaat di masa yang akan datang. Oleh karena itu, pada akhir perioda UMKM
menetapkan besarnya biaya dibayar dimuka yang telah berubah menjadi biaya, dan pencatatan penyesuai dilakukan untuk mengakui biaya tersebut.
Contohnya: akun beban dibayar di muka adalah sewa dibayar di muka, asuransi dibayar di muka, iklan dibayar di muka, bunga dibayar di muka,
dan sebagainya.

Ilustrasi:
Pada tanggal 1 Oktober 2020 perusahaan membayar sewa kantor untuk masa satu tahun sebesar Rp12.000.000,00.

Jika dicatat sebagai aset, maka ayat jurnal pada tgl 1 Oktober 2020 yaitu:
Sewa dibayar dimuka Rp. 12.000.000
KasRp. 12.000.000

Misalnya akhir periode akuntansi ditetapkan tanggal 31 Desember 2020, sehingga bagian dari sewa kantor yang telah menjadi beban sampai
dengan akhir periode akuntansi adalah 3 bulan (1 Oktober 2020 - 31 Desember 2020) dengan nilai sebesar Rp3.000.000,00 (3/12 x
Rp12.000.000,00).

Jurnal penyesuaiannya pada tanggal 31 Desember 2020 adalah:


Beban Sewa Rp3.000.000
Sewa dibayar dimuka Rp3.000.000
4. Biaya yang Masih Harus Dibayar
Jasa yang sudah diterima atau dikonsumsi perusahaan, tetapi pembayarannya baru dilakukan
kemudian, disebut biaya masih harus dibayar atau utang biaya.
Contoh; gaji yang masih harus dibayar, bunga yang masih harus dibayar, dan sebagainya.

Ilustrasi:
Tanggal 1 Maret 2020 perusahaan meminjam uang ke Bank sebesar Rp20.000.000,- dengan bunga 12%
per tahun. Bunga dibayar di belakang setiap tanggal 1 September.

Misalnya periode akuntansi berakhir pada tanggal 31 Desember 2020, maka biaya bunga yang
dibebankan untuk periode akuntansi yang bersangkutan adalah selama empat bulan (1 September 2020
- 31 Desember 2020) sebesar = Rp20.000.000,- x 4/12 x 12%= Rp800.000,- Ayat jurnal penyesuaian
pada tanggal 31 Desember 2020 adalah:

Biaya Bunga Rp 800.000


Utang Bunga Rp 800.000
5. Pendapatan diterima dimuka

Pendapatan tersebut sudah menjadi hak perusahaan namun belum dicatat. Pendapatan diterima
dimuka adalah utang yang akan berubah menjadi pendapatan seiring dengan berlalunya waktu.

Perusahaan telah menyelesaikan jasa reparasi kendaraan tanggal 29 Desember 2020. Perusahaan
menyerahkan jasa reparasi kepada pelanggan disertai faktur sebagai tagihan sebesar Rp150.000.
Pencatatan Jurnal penyesuaian 31 Desember 2017 yaitu:
Piutang pendapatan Rp150.000
Pendapatan jasa Rp150.000
1. 31 Des. 2012. Hasil penghitungan fisik atas supplies kantor diketahui bahwa supplies yang
masih di gudang bernilai Rp40.000. Selama periode berjalan, penggunaan supplies kantor
tidak dicatat.
2. 31 Des. 2012. Besarnya beban penyusutan kendaraan ditetapkan Rp200.000.
3. 31 Des. 2012. Sewa kantor yang pembayarannya dilakukan di muka Rp180.000 pada tanggal
1 November 2012 untuk penyewaan selama 6 bulan, yaitu 1 November 2012 sampai dengan
30 April 2013. Selama periode berjalan tidak dilakukan pencatatan untuk mengakui terjadinya
perubahan dari pembayaran di muka menjadi beban atas sewa kantor ini.
4. 31 Des. 2012. Penerimaan di muka dari pelanggan Rp80.000 pada tanggal 1 Desember.
Sampai akhir periode ini perusahaan telah memberikan jasanya ke pelanggan sebesar
Rp50.000, sisanya akan diberikan di awal periode tahun 2013.
5. 31 Des. 2012. Perusahaan harus mengakui beban iklan Rp20.000 yang belum ditagihkan
oleh rekanan tetapi iklan sudah ditayangkan.
6. 31 Des. 2012. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa pajak penghasilan yang terutang
periode ini adalah Rp40.000. Pembayaran pajak akan dilakukan Maret 2013.
Berdasar informasi saldo akun-akun sebelumnya maka
berikut ini dapat disusun daftar saldo percobaan (DSP) di
PT. ADIL SEIMBANG per 31 Desember 2012.
Ilustrasi Pencatatan Penyesuai (Penjurnalan &
Pemindah-bukuan)
1. Transaksi a): 31 Des. 2012. Hasil penghitungan fisik atas supplies
kantor diketahui bahwa supplies yang masih di gudang bernilai
Rp40.000. Selama periode berjalan, penggunaan supplies kantor
tidak dicatat.
Analisis Fakta: Beban supplies kantor bertambah dicatat di debet, dan
supplies kantor berkurang dicatat di kredit senilai
Rp170.000 – Rp40.000 = Rp130.000.
Transaksi b): Besarnya beban penyusutan kendaraan ditetapkan
Rp200.000.
Analisis Fakta: Beban penyusutan peralatan kantor dan beban
penyusutan kendaraan bertambah Rp150.000 dan
Rp200.000 dicatat di debet, dam akumulasi beban penyusutan
masing-masing bertambah Rp150.000 dan Rp200.000 dicatat di
kredit.
Transaksi c): 31 Des. 2012. Sewa kantor yang pembayarannya dilakukan
di muka Rp180.000 pada tanggal 1 November 2012 untuk
penyewaan selama 6 bulan, yaitu 1 November 2012 sampai dengan 30
April 2013.
Analisis Fakta: Beban sewa kantor bertambah dicatat di debet, dan
pembayaran di muka sewa kantor (aset) berkurang dicatat di kredit.
Bagian/proporsi yang diakui untuk perubahan dari aset menjadi beban
(berupa beban sewa kantor) adalah 2 bulan (bulan November dan
Desember 2012) dari 6 bulan masa sewa  Rp180.000 x [2/6] =
Rp60.000.
Transaksi d): 31 Des. 2012. Penerimaan di muka dari pelanggan
Rp80.000 (lihat akun Diterima di muka pendapatan usaha di daftar
saldo di atas) tanggal 1 Desember. Sampai akhir periode ini
perusahaan telah memberikan jasanya ke pelanggan sebesar
Rp50.000, sisanya akan diberikan di awal periode tahun 2013.
Analisis Fakta: Penerimaan di muka pendapatan usaha (liabilitas)
berkurang dicatat di debet, dan pendapatan usaha bertambah dicatat di
kredit. Besarnya adalah Rp50.000 berdasar informasi yang tersedia.
Transaksi e): 31 Des. 2012. Perusahaan harus mengakui beban iklan
Rp20.000 yang belum ditagihkan oleh rekanan tetapi iklan sudah
ditayangkan.
Analisis Fakta: Beban iklan bertambah dicatat di debet, utang iklan
bertambah dicatat di kredit masing-masing Rp20.000 (catatan: utang
iklan dapat ditampung di akun Utang usaha, menyesuaikan rancang-
bangun yang dibuat).
Transaksi f): 31 Des. 2012. Hasil perhitungan
menunjukkan bahwa pajak penghasilan yang
terutang periode ini adalah Rp40.000. Pembayaran
pajak akan dilakukan Maret 2013.
Analisis Fakta: Beban pajak penghasilan bertambah
dicatat di debet, utang pajak bertambah
dicatat di kredit sebesar perhitungan yang
dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai