hubungan antara kantor pusat (utama) dengan kantor pengembangan/ perwakilan yang skala usahanya lebih kecil dan merupakan bagian dari kantor pusat tersebar di daerah- daerah lain Perbedaan Pengertian Cabang dan Agen CABANG AGEN
Struktur organisasi dan kegiatan terlepas dari kantor
Struktur organisasi dan kegiatan tidak terlepas dari pusat atau berdiri sendiri. Oleh karena itu satu kantor kantor pusat. Sehingga kantor cabang agen dapat mengageni beberapa perusahaan. Sehingga bertanggungjawab penuh atas segala aktivitasnya ke kantor agen tidak bertanggungjawab ke kantor pusat manajemen kantor pusat tetapi bertanggungjawab pengelola agen
Kegiatan kantor cabang tidak terbatas pada usaha
Kegiatan kantor agen tidak terbatas pada usaha untuk untuk memperoleh pesanan saja tetapi juga usaha memperoleh pesanan dan calon pembeli saja. Dengan untuk memenuhi pesanan yang dpt diambil dari demikian agen hanya sebagai fungsi pemasarnya saja persediaan sendiri maupun persediaan kantor pusat
Investasi kantor pusat ke cabang tidak hanya sebatas
modal kerja saja tetapi semua fasilitas yang dibutuhkan Investasi kantor pusat ke agen hanya sebatas modal dalam mendirikan kantor cabang dan permulaan kerja saja operasinya kantor cabang Sistem yang digunakan dalam pencatatan Sistem Akuntansi Hubungan Cabang dengan Pusat
Sistem Sentralisasi Sistem Desentralisasi
Dalam sistem sentralisasi, akuntansi Dalam sistem desentralisasi, pencatatan
kantor cabang diselenggarakan oleh transaksi di kantor cabang diselenggarakan kantor pusat, jadi hampir mirip dengan oleh kantor cabang sendiri. Namun bila dikehendaki oleh kantor pusat maka terdapat pencatatan kantor agen dimana rugi- pos-pos tertentu yang pencatatannya laba kantor agen dipisahkan dari rugi- dilakukan oleh kantor pusat.Hal yang penting laba kantor pusat.Sistem ini cocok mengenai akuntansi dan pencatatan sistem dipakai apabila kantor cabang letaknya desentralisasi terhadap transaksi yang dekat dengan kantor pusat dan menghubungkan antara Pusat dengan cabang kegiatan kantor cabang masih terbatas/ adalah Rekening Koran Timbal Balik (R/K). kantor cabang masih relatif kecil Sehingga pencatatan setiap transaksi dalam jurnalnya juga sedikit berbeda dengan jurnal biasa. Sistem Sentralisasi ‒ Kantor pusat mengirim kas sebesar Rp. 200.000; untuk pembukaan kantor cabang. Kas - Kantor cabang Rp. 200.000; Kas (aktiva) Rp. 200.000; ‒ Kantor cabang membeli aktiva tetap senilai Rp. 150.000; secara kredit. Aktiva tetap - Kantor cabang Rp. 150.000; Kas Kantor Cabang Rp. 150.000; ‒ Pembelian barang dagangan semuanya secara kredit: Kantor pusat Rp. 1.200.000; Kantor cabang Rp. 800.000; Persediaan Rp. 1.200.000; Utang Dagang Rp. 1.200.000; Persediaan Kantor cabang Rp. 800.000; Utang Dagang Rp. 800.000; ‒ Pengiriman barang dagangan dari Kantor pusat ke Kantor cabang Rp. 275.000; Persediaan - Kantor Cabang Rp. 275.000; Persediaan Rp. 275.000; ‒ Penjualan barang semuanya dilakukan secara kredit: Kantor Pusat Rp. 1.500.000; kantor cabang Rp. 700.000; Harga pokok atas barang dagangan yang dijual tersebut masing-masing Rp. 1.000.000; dan Rp. 400.000; Piutang dagang Rp. 1.500.000; Penjualan Rp. 1.500.000; HPP Rp. 1.000.000; Persediaan Rp. 1.000.000; Piutang dagang Rp. 700.000; Penjualan Rp. 700.000; HPP Rp. 400.000; Persediaan Rp. 400.000; ‒ Penagihan piutang dagang: Kantor Pusat Rp. 1.300.0000; Kantor Cabang Rp. 500.000; Kas Rp. 1.300.000; Piutang Dagang Rp. 1.300.000; Kas Rp. 500.000; Piutang Dagang Rp. 500.000; Sistem Desentralisasi Transaksi keuangan kantor cabang di dalam sistem desentralisasi
Transaksi antara kantor cabang dengan kantor pusat
Transaksi ini akan mempengaruhi hubungan kantor cabang dengan kantor pusat sehingga transaksi ini dicatat baik oleh kantor cabang maupun kantor pusat
Transaksi antara kantor cabang dengan pihak ketiga
Transaksi ini tidak mempengaruhi hubungan kantor cabang dengan kantor pusat sehingga transaksi ini tidak dicatat oleh kantor pusat Contoh transaksi yang mempengaruhi kantor pusat 1. dan cabang Pengiriman kas (aktiva) dari kantor Pusat ke kantor Cabang dan sebaliknya 2. Pengiriman barang dagang dari kantor Pusat ke Cabang dan sebaliknya 3. Pembebanan biaya oleh kantor Pusat kepada kantor Cabang dan sebaliknya 4. Pengakuan laba/rugi kantor cabang 5. Penagihan piutang kantor Pusat oleh kantor Cabang dan sebaliknya
Kantor Pusat Kantor Cabang
R/K K. Cabang xxx Kas xxx Kas xxx R/K K. Pusat xxx R/K K. Cabang xxx Pengiriman brg dr K. Pusat xxx Pengiriman brg ke K. Cabang xxx R/K K. Pusat xxx R/K K. Cabang xxx Biaya xxx Biaya 0 xxx R/K K. Pusat xxx R/K K. Cabang xxx Ikhtisar L/R xxx L/R04 K. Cabang xxx R/K K. Pusat xxx R/K K. Cabang xxx Kas xxx Piutang xxx R/K K. Pusat xxx Masalah Khusus Hubungan Kantor Pusat dan Kantor Cabang 2. Pengiriman barang ke cabang 3. Pengiriman aktiva dinota di atas antar cabang atas harga pokok perintah kantor pusat 1. Kantor cabang di luar negeri Pengiriman barang ke cabang dinota di atas harga pokok Dalam pembahasan sebelumnya pengiriman barang dagangan dari kantor pusat ke kantor cabang selalu di nota dan di catat berdasarkan harga pokok. Namun bisa jadi Pengiriman barang dagangan dari kantor pusat ke kantor cabang di nota diatas harga pokok. 1. Oleh kantor pusat kelebihan harga nota harga yang dibebankan pada kantor cabang di atas harga pokok akan dikredit ke rekening “Cadangan Kelebihan Harga” atau “Laba Kotor Belum Direalisir”. Jadi waktu mengirim barang, kantor pusat akan mencatat: Apabila Kantor Pusat mencatat persediaan dengan sistem fisik R/K Kantor Cabang xxx Pengiriman barang ke Kantor Cabang xxx Cadangan kelebihan harga xxx Apabila Kantor Pusat mencatat persediaan dengan sistem perpetual R/K Kantor Cabang xxx Persediaan barang dagangan xxx Cadangan kelebihan harga xxx 2. Kantor cabang tidak akan mengetahui kalau harga nota yang dibebankan oleh kantor pusat tersebut adalah di atas harga pokok. Jadi kantor cabang akan mencatat berdasarkan harga nota yang diterima. Apabila kantor cabang mencatat persediaan dengan sistem fisik Pengiriman barang dari kantor pusat xxx R/K Kantor pusat xxx Apabila Kantor cabang mencatat persediaan dengan sistem perpetual Persediaan barang dagangan xxx R/K Kantor Pusat xxx 3. Agar laporan keuangan kantor pusat dan laporan keuangan konsolidasi memberikan informasi yang sesungguhnya, dengan kata lain agar laba atau rugi dari kantor cabang menunjukkan laba yang sesungguhnya, maka cadangan kelebihan atas barang dagangan yang dijual oleh kantor cabang akan diperlakukan sebagai penambah laba dari kantor cabang melalui jurnal : Cadangan kelebihan harga xxx Rugi-Laba Kantor Cabang xxx Pengiriman aktiva antar cabang atas perintah kantor pusat Kantor pusat dapat meminta suatu kantor cabang mengirim aktiva ke kantor cabang yang lain dengan alasan- alasan tertentu.Untuk mempermudah pembahasan maka transaksi pengiriman aktiva antar cabang atas perintah kantor pusat dikelompokkan menjadi 2, yaitu : 1. Pengiriman Kas Antar-Kantor Cabang Atas Perintah Kantor Pusat Transaksi ini akan mempengaruhi masing- masing pihak yang terkait sebagai berikut : - Kantor cabang pengirim Rekening kantor pusat xxx Kas xxx - Kantor cabang penerima Kas xxx Rekening kantor pusat xxx - Kantor pusat Rekening kantor cabang penerima xxx Rekening kantor cabang pengirim xxx 2. Pengiriman Barang dagangan Antar-Kantor Cabang Atas Perintah Kantor Pusat Transaksi ini akan mempengaruhi masing- masing pihak yang terkait sebagai berikut : - Kantor cabang pengirim Rekening kantor pusat xxx Kas xxx Pengiriman barang dari kantor pusat xxx Biaya angkut xxx - Kantor cabang penerima Pengiriman barang dari kantor pusat xxx Biaya angkut xxx Rekening kantor pusat xxx - Kantor pusat Rekening kantor cabang penerima xxx Pengiriman barang ke cabang pengirim xxx Rugi-kelebihan biaya angkut xxx Rekening kantor cabang xxx Pengiriman barang ke cabang penerima xxx THANK YOU